• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wacana Buku Memoar dari Prespektif Konteks Sosial

Halaman 91: Di situlah Bu Emi, Susi, suaminya Susi, dan tiga anaknya Susi

C. Wacana Buku Memoar dari Prespektif Konteks Sosial

Pada praktek wacana Van Dijk kontek sosial adalah tahap terakhir, dalam pandangannya Van Dijk menyatakan bahwa wacana yang terdapat dalam sebuah teks adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat. Dalam dimensi terakhir ini hal yang diamati adalah bagaimana wacana tersebut diproduksi di masyarakat. Sedangkan elemennya adalah bagian dari wacana yang berkembang di masyarakat.48

Menjadi seorang reporter merupakan pekerjaan yang mempunyai tanggung jawab yang besar atas apa yang diliput oleh wartatawan kemudian disiarkan dan di lihat oleh khalayak luas.

Semua cerita yang terdapat dalam memoar ini merupakan hasil liputan yang dilakukan penulis. Walau tidak semua liputan di tayangkan oleh Trans TV, yaitu tentang liputan kehidupan erotis wanita Uzbekistan karena KPI melarang liputan yang berbau pornografi. Tetapi hal itu bukan menjadi kelemahan penulis melainkan menjadi sebuah pengetahuan bagi pembaca.

Penulisan memoar ini memakan waktu 4 bulan dan pembutannya hingga menjadi memoar kurang lebih satu tahunan karena ada proses edit, desain, cover, perijinan, dan percetakan. Data seperti foto dan hasil wawancara adalah hasil dokumentasi Trans TV.

4848

Pada penulisan memoar ini banyak kata-kata bahasa inggris dan bahasa daerah bahkan bahasa jurnalistik, tetapi dalam penulisannya ada beberapa kata yang terdapat footnote agar para pembaca mengerti kata yang dimaksud. Hal itu menunjukkan penulis ingin para pembaca bertambah pengetahuannya sehingga bisa terlarut dalam ceritanya.

Penulis memang sangat detail menceritakan apa yang terjadi saat liputan, akan tetapi beberapa cerita tidak memuat tanngal dan waktu peliputannya. Sehingga membuat beberapa teks pun menjadi kurang lengkap.

Banyaknya media yang muncul akhir-akhir ini membuat wartawan pun semakin banyak. Liputan yang dihasilkan juga mengalami variasi yang cukup banyak. Seperti yang terdapat pada memoar ini yang memiliki ragam cerita yang berbeda-beda. Walaupun semuanya merupakan cerita kondisi sosial masyarakat.

Secara keseluruhan dari memoar ini merupakan teks yang pada dasarnya memaparkan suatu kejadian, sehingga teks pun terlihat hidup saat kita membacanya. Hal itu dikarenakan penulis banyak menggunakan tanda baca, penekanan, dan penambahan kata yang sesuai.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan oleh peneliti tentang analisis wacana buku memoar Reporter and the City karya Noni Wibisono, maka dapat disimpulkan mengenai beberapa arahan penelititian ini mengenai struktur teks (makro, superstruktur, dan struktur mikro), dan bagaimana wacana dilihat dari kognisi sosial dan konteks sosial dalam memoar Reporter and the City. Adapun kesimpulannya sebagai berikut:

1. Hasil observasi peneliti wacana yang terhadap memoar karya seorang reporter Trans TV. Melalui metode yang diterapkan oleh Van Dijk yang tentang struktur teks meoar ini memiliki tema yang sesuai dengan liputan yang diceritakan, seperti Bom Kuningan, Kencing Bensin, Be aSaviour, Serambi Mekkah, Banjir Jakarta 2007, Nyepi yang Sepi, Puncak Asmara,

dan Uzbekistan. Ada juga judul yang tidak sesuai liputan tetapi mengisahkan penuh tentang penulis yaitu Jamal Mirdad dan Nepotisme.

Penulis lebih memakai bahasa sehari-hari dan terkadang disisipi kata bahasa Inggris , daerah (bahasa sunda dan jawa), dan juga bahasa jurnlistik yang sesuai (PTC) kemudian kata-kata tersebut diberi footnote untuk menjelakan kata yang dimaksud, sehingga pembubuhan kata tersebut bisa membuat pembaca terhanyut dan mengerti apa yang dimaksudkan oleh penulis. Pilihan kata yang tepat membuat wacana yang

dipakai penulis dalam menejelaskan liputan merupakan hal yang terjadi sesungguhnya saat di lapangan terlihat jelas. 10 bagian cerita yang di tulis ini merupakan perwakilan suka dan dukanya dalam perjalanannya sebagai reporter, penulis juga mensisipi kisah hidupnya yang sesungguhnya di setiap bagian cerita. Penulis hanya mencoba memaparkan kejadian sesungguhnya tanapa berpihak kepada siapapun, sehingga wacana yang terlihat dari bagian 1 sampai 10 menjadi sebuah satu kesatuan kisah hidup penulis.

2. Dalam segi kognisi sosial penulis memaparkan latar belakang menulis memoar merupakan ambisinya untuk membagi pengalaman tentang dunia broadcasting yang dia geluti kepada khalayak yang membaca memoar ini. Bahwa seorang reporter juga sebuah profesi yang mulia, “lewat buku ini semoga masyarakat bisa lebih menghargai profesi wartawan,” tutur Noni. Teks yang meyakinkan semua yang dituliskan di dalam memoar ini merupakan hasil karya dari seorang reporter yang tidak akan dijumpai di televisi, melalui tulisan inilah pesan teks itu tersampaikan. Menjadi seorang seorang broadcasting bukanlah hal yang mudah, butuk kerja keras, disiplin, dan keingintahuan yang tinggi. Dalam memoar ini penulis tidak memihak pada siapapun, hanya memaparkan kejadian sesungguhnya, jadi kejujuran yang di nilai oleh penulis. Hal itu penulis tegaskan lewat teks wawancara asli pada narasumber dan beberapa dokmentasi foto yang diperoleh penulis dari dokumentasi Trans TV.

B. Saran

Adapun saran yang akan penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Peneliti melihat secara penulisan memoar ini merupakan suatu hal yang

positif terhadap penyampaian informasi. Akan tetapi sebaiknya di setiap akhir judul diberikan sekilas tentang liputan yang terjadi menggunakan prinsip penyampaian berita 5W+1H, sehingga dapat menambahkan pengetahuan yang membaca, serta fotonya juga sebaiknya di tambahkan agar terlihat menarik.

2. Sebuah memoar kurang lengkap jika tidak dimasukkan tanggal cerita itu terjadi. Sebaiknya setiap cerita yang dimulai pada hari yang berbeda di tulis tanggalnya. Sehingga menjadi sebuah kenagan yang lengkap, jika ingin melihat ke masa lalu.

3. Karya yang berjudul Reporter and the City, merupakan memoar yang bagus di baca bagi orang yang ingin tahu bahkan ingin menggeluti dunia broadcasting, karena banyak pelajaran yang bisa kita petik. Untuk penulis Noni Wibisono yang sekarang berada di Cina, di tunggu hasil karya selanjutnya.

Dokumen terkait