• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis wacana buku meoar reporter and the city karya Noni Wibisono

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis wacana buku meoar reporter and the city karya Noni Wibisono"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS WACANA BUKU MEMOAR REPORTER AND

THE CITY KARYA NONI WIBISONO

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Islam (S.Kom.I)

Oleh

NOVITA ZUHRIYAH NIM: 106051101932

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)

ABSTRAK

NOVITA ZUHRIYAH

“ANALISIS WACANA BUKU MEMOAR REPORTER AND THE CITY

KARYA NONI WIBISONO”

Dunia broadcasting akhir-akhir ini berkembang cukup pesat. Hal itu menyebabkan media semakin banyak dan berkembang. Maka orang yang bekerja didunia broadcasting itu secara tidak langsung menjadi sorotan masyarakat. Reporter juga menjadi salah satu bidang pekerjaan yang diminati, sehingga banyak orang yang ingin mengetahui cara kerja reporter. Sebusah buku memoar

Reporter and the City inilah setidaknya bisa menjawab seperti apa dunia

broadcasting itu. Memoar adalah sepenggal kisah kehidupan seseorang, memoar ini menceritakan pengalaman reporter Trans TV Noni Wibisono ketika meliput.

Bagaimana Bagaimana struktrur teks secara makro, superstruktur, dan struktur mikro, serta pesan berita yang terkandung dalam memoar Reporter and the City?Bgaiamana wacana memoar Reporter and the City dilihat dari kognisi dan konteks sosial?

Memoar ini memiliki 10 sub judul, tema yang diberikan penulis merupakan liputan yang akan dia ceritakan, memiliki keterkaitan dimana setiap mulai liputan merupakan liputan yang sudah di tentukan sebelumnya, sehingga alur liputan jelas. Bahasa yang digunakan penulis dalam memoar menggunakan bahasa sehar-hari, tetapi saat sedang liputan atau siaran langsung penulis berusaha menggunakan bahasa yang baik. Karena 10 bagian tersebut merupakan liputan tentang kondisi sosial disertai penggambaran penulis yang begitu detail membuat pembaca terhanyut dalam cerita dan pesan berita tersamapaikan dengan baik,.

Penelitiaan ini menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu analisis wacana. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode analisis wacana Van Dijk yang melihat dari teks secara makro(tematik), superstruktur (skematik dengan dilihat dari summary dan story), dan struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris). Dan penelitian ini juga melihat memoar dari segi wacana kognisis sosial dan konteks sosial.

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil alamin Segala puji dan syukur penulis panjatkan

bagi Allah Swt Tuhan semesta alam, atas limpah karunia dan ridho-Nya yang

tidak pernah. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah

Saw yang telah membawa ummatnya dari jalan kesesatan menuju jalan kebenaran.

Penulis bersyukur dapat menyelesaikan karya ilmiah ini untuk mencapai

gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I). dalam penyusunan karya ilmiah ini

tentu penulis menemui beberapa hambatan maupun rintangan, namun

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan karya ini dengan baik.

Selesainya skripsi ini tentunya tidak lepas dari dukungan dan bantuan serta

bimbingan semua pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

serta Drs. H. Mahmud Jalal, MA dan Drs. Studi Rizal L.K, MA, selaku

para pembantu Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Rubiyana, M.A. Sebagai Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Ade Rina

Farida M. Si, Sebagai Seketaris Konsentrasi Jurnalistik yang telah banyak

memberikan dan bantuan kepada penulis selama kuliah.

3. Drs. Jumroni, M. Si, selaku dosen pembimbing, yang telah meluangkan

(5)

4. Dosen-dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang namanya tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas ilmu dan dedikasi

yang diberikan kepada penulis.

5. Ibu yang paling berjasa membesarkanku dengan kasih sayang dan tak

pernah lelah memberikan dorongan dalam hal apapun serta doa yang

selalu mengalir tulus sehingga skripsi ini terselesaikan. Terimakasih ibu.

6. Tak lupa saudara-saudaraku, Muhamad Rizalinur, Nurul Fitriyana, Faisol

Amin, dan Adik bungsuku Farida Nur‟Aini. Terimaksih

7. Irham Maulana yang selalu menjadi inspirasi dan membantu serta

dorongan yang tak pernah lelah. Terimakasih Abang.

8. Noni Wibisono yang telah memberikan kesempatan untuk meneliti

memoarnya.

9. Sahabat-sahabat Yikki Arstania, Dyambi Yuni dan Mimi fahmiyah yang

selalu memberikan semangatnya.

10. Kawan-kawan Konsentrasi Jurnalistik angkatan 2006, penulis sangat

bangga dan bahagia menjadi bagian dari kalian.

Dan kepada semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah membalas budi

baik yang telah kalian berikan. Penulis mohon maaf bila tedapat kesalahan dalam

penulisan karya ilmiah ini, harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat

untuk para pembacanya. Amin.

Tangerang, 2011

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian... 6

F. Tinjauan Pustaka ... 10

G. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Teori Kontruksi Realitas……… ... 14

B. Pengertian Memoar ... 16

C. Pengertian Reporter dan Berita ... 18

1. Pengertian Reporter ... 18

2. Pengertian Berita ... 21

D. Pengertian Analisis Wacana dan Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk ... 23

1. Pengertian Analisis Wacana ... 24

(7)

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sekilas tentang Memoar Reporter and the City ... 32

B. Profil tentang Noni Wibisono ... 37

C. Profil Trans TV ... 40

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Wacana Buku Memoar Dari Prespektif Analisis Teks ... 42

B. Wacana Buku Memoar dari Prespektif Kognisi Sosial. ... 66

C. Wacana Buku Memoar dari Prespektif Konteks Sosial. ... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(8)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Maret 2011

(9)

BAB I PENDAHULUAN

H. Latar Belakang Masalah

Wartawan atau repoter adalah sebuah pekerjaan yang beberapa tahun

belakangan ini menjadi sebuah sorotan masyarakat. Profesi wartawan atau

reporter adalah profesi yang bukan sekedar mengandalkan keterampilan

tetapi juga watak semangat dan dengan cara kerjanya yang berbeda sehingga

masyarakat memandang wartawan sebagai profesional.1

Sorotan masyarakat itu sendiri bisa menimbulkan rasa keingintahuan

tentang bagaimana seorang reporter bisa memperoleh dan menyampaikan

peristiwa yang terjadi. Maka dengan adanya sebuah novel nonfiksi atau

memoar seorang reporter merupakan suatu hal yang patut dibanggakan.

Seorang reporter yang tidak hanya mencari dan memberitakan sebuah

peristiwa tetapi juga menuangkannya dalam suatu karya tulisan dengan gaya

bahasa yang mudah dimengerti.

Memutuskan untuk menjadi seorang jurnalis, mungkin bukan perkara

mudah. Setidaknya ada beberapa hal yang langsung terbayang, seperti harus

on time, super sibuk, dan dikejar deadline.

Untuk mencari kebenaran dalam pemberitaan wartawana (reporter)

harus menggali peristiwa dengan kerja keras dan kadang dengan cara yang

1

(10)

luar biasa. Karena sikap dasar (reporter) berikutnya adalah mengerjakan

hal-hal yang biasa dengan cara yang luar biasa.2

Memoar adalah kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa

lampau menyerupai autobiografi (riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri)

yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan pencerita

atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang berhubungan dengannya;

catatan atau rekaman tentang pengalaman hidup seseorang.3

Era reformasi yang ditandai dengan mundurnya Presiden Soeharto

pada 21 Mei 1998 telah membawa perubahan di segala bidang kehidupan,

termasuk wartawan. Karena era reformasi ini telah memberi kesempatan pada

setiap kelompok masyarakat menampakkan eksistensinya di berbagai bidang

kehidupan, seperti agama, politik, dan bisnis.4

Media elektroniklah yang paling cepat berkembang, hal itu dibuktikan

banyaknya media televisi pada saat ini, ada TVRI, TRANS TV, TRANS 7,

MNC, ANTV, RCTI, INDOSIAR, SCTV, GLOBAL TV, ditambah TV lokal

yang jumlahnya puluhan. Secara tidak langsung inipun menambah jumlah

jurnalis.

Penambahan jurnalis membuat persaingan dalam dunia kerja seorang

jurnalistik membuat hasil karya sebaik mungkin. Pengemasan berita pun

semakin banyak, para jurnalis mempunyai cara tersendiri dalam

mengumpulkan berita.

Menghasilkan sesuatu yang bermanfaat adalah sesuatu hal sangat

berguna, apalagi di zaman ini dimana masyarakat haus akan informasi.

2

Sudirman Tebba. Jurnalistik Baru. (Tangerang: Kalam Indonesia, 2005), h. 37 3

KBB Online. Pusat Bahasa Depdiknas.2008. 4

(11)

Seorang jurnalis pun berhak untuk memberikan informasi tentang yang

dituangkan dalam sebuah memoar. Seperti yang dikatakan Franklin, Jika anda

ingin tidak dilupakan orang segera setelah meninggal dunia, maka tulislah

sesuatu yang patut dibaca atau buatlah sesuatu yang pantas untuk diabadikan.

Banyaknya media elektronik yang muncul, tidak membuat buku

tergeser sebagai salah satu media yang menyampaikan informasi. Buku tetap

merupakan sarana utama untuk mengkomunikasikan pengetahuan. Buku

merupakan sesuatu yang sentral dalam memberikan informasi, hiburan,

analisis, dan pendidikan bagi jutaan orang di seluruh dunia.5

Perkembangan zaman yang begitu cepat, membuat aspek kehidupan

juga terus berkembang. Terutama penyampaian informasi yang bisa

diekspresikan melalui berbagai cara. Seperti sebuah memoar, saat ini banyak

orang terkenal menulis memoar atau oarang terkenal dituliskan sebuah

memoar. Namun tidak hanya orang terkenal saja yang bisa menulis memoar,

siapapun bisa. Seperti memoar seorang reporter dalam perjalan mencari berita.

Berita sebagai produk konstruksi realitas tentunya dibangun atas

penyusunan bahasa yang terbentuk dari kumpulan kata-kata. Dalam konstruksi

relitas, bahasa merupakan unsur utama. Ia merupakan instrumen pokok untuk

menceritakan realitas.6 Sebuah berita meruapakan suatu momentum yang

terdapat nilai berita atau informasi. Sedangkan momentum adalah peristiwa

yang muncul tiba, tanpa diduga sebelumnya, seperti gempa bumi, tsunami,

5

Philip G. Altbach dan Damtew Teferra. Bunga Rampai Penerbitan dan Pengembangan.

(Jakarta: PT Grasindo, 2000), h. 156 6

(12)

banjir, wabah penyakit, kecelakaan, kebakaran, kecelakaan, dan kasus-kasus

kriminal.7

Efek media massa dapat menimbulkan perubahan-perubahan dalam

kehidupan masyarakat. Masyarakat menjadi konsumtif serba instan dan

sebagaianya. Soejono Soekamto dalam bukunya “Sosiologi Pengantar”, di

dunia ini merupakan gejala normal, yang pengaruhnya menjalar dengan cepat

ke bagian-bagian dunia lainnya berkat adanya komunikasi yang modern.8

Buku merupakan salah satu sumber informasi yang pada zaman

modern ini kurang di minati. Dengan adanya buku memoar merupakan salah

satu bentuk kepedulian akan buku. Sehingga menambah khazanah buku, agar

orang berminat untuk membacanya dan bisa menjadikan awal untuk suka

membaca.

Memoar pada penelitian ini berisikan pengalaman seorang reporter

dalam meliput berita. Banyak pesan positif dan informasi yang dapat kita

ambil dari memoar ini. Dan khususnya untuk mahasiswa yang jurasannya

berhubungan dengan dunia broadcasting.

Banyak cara untuk berbagai informasi kepada orang lain, memoar

merupakan salah satu bentuk penyampaian informasi yang positif sebagai

bahan bacaan yang bisa diminati oleh masyarakat luas. Oleh karena itulah

peneliti tertarik untuk meneliti memoar seorang reporter dengan judul

“ANALISIS WACANA MEMOAR REPORTER AND THE CITY KARYA

NONI WIBISONOSO”.

7

Arifin S Harahap. Jurnalistik Televisi. (Jakarta:PT Indeks, 2004). h.16. 8

(13)

I. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada memoar karya Noni Wibisono dengan

judul Reporter and the City yang diterbikan pada tahun 2009. Mempunyai 220

halaman dan dari 10 judul yang akan di bahas.

J. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan masalah

penelitian:

1. Bagaimana struktrur teks secara makro, superstruktur, dan struktur mikro,

serta pesan berita yang terkandung dalam memoar Reporter and the City?

2. Bagiamana wacana memoar Reporter and the City dilihat dari kognisi dan

konteks sosial?

K. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Mengacu kepada masalah penelitian, tujuan yang ingin dicapai dari

penelitian ini adalah memperoleh data dan informasi tentang bagaimana cara

seorang reporter mengumpulkan berita sehingga di tulis menjadi sebuah

memoar yang berjudul Reporter and The City.

Adapun tujuan penelitian adalah untuk:

1. Mengetahui bagaimana struktur teks (makro, superstruktur, dan struktur

mikro) dalam memoar Reporter and the Cita

2. Mengetahui bagaimana wacana dilihat dari kognisi sosial dan konteks

sosial dalam memoar Reporter and the City.

(14)

1. Manfaat Akademis

Manfaat yang ingin dicapai ialah berpusat pada pengembangan

ilmu pengetahuan. Terutama pengetahuan yang berkaitan dengan bidang

reporter dalam sebuah reportase. Sehingga dengan adanya penelitian ini

dapat menambah khazanah pengetahuan akademik terutama di bidang

jurnalistik.

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan data

yang dapat digunakan oleh Mahasiswa di Fakultas Ilmu Dakwah dan

Komunikasi UIN Syahid Jakarta khususnya Mahasiswa Komunikasi dan

Jurnalistik dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan mutu pendidikan

Komunikasi dan Jurnalistik.

2. Manfaat Praktis.

Kajian tentang memoar seorang reporter salah satu stasiun tv yaitu

Trans TV dalam mengemas dan menentukan berita ini diharapkan dapat

memberikan konstribusi positif bagi perkembangan pemberitaan dewasa

ini, khususnya bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan dan

melakukan penelitian selanjutnya sehingga akan memberikan sumbangan

yang cukup berarti bagi perkembangan penelitian.

L. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan

data-data yang dihasilkan dari sumber-sumber tertulis/studi pustaka

mengenai pokok-pokok permasalahan yang akan dikaji. Data-data

(15)

Analisis wacana pada penelitian ini menggunakan model analisis

wacana Teun A. Van Dijk. Model ini sering disebut kognisi sosial

terutama untuk menjelaskan struktur dan terbentuknya teks. Menurut van

Dijk penelitian atas wacana tidak hanya cukup didasarkan pada analisis

teks semata, karena teks hanya hasil dari praktek produksi yang juga harus

diamati.9

Menurut Bogdan dan Taylor, seperti dikutip olehProf. Dr. H.

Syamsir Salam, MS dalam bukunya Metodologi Penelitian Sosial,

menyatakan bahwa penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.10

Wacana direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh. Dapat

ditarik kesimpulan bahwa wacana merupakan rangakaian ujar atau

rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal yang disajikan,

secara teratur sistematis, dalam satu kesatuan koheren, yang dibentuk oleh

unsur-unsur segmental dalam sebuah wacana yang paling besar.

Sedangkan unsur nonsegmental dalam sebuah wacana hakikatnya

berhubungan dengan situasi, waktu, gambaran, tujuan, makna, intonasi,

dan tekanan dalam pemakaian bahasa, serta rasa bahasa yang sering kita

kenal dengan kontek. Semuanya itu berada dalam stu rangkaian ujar

maupun rangkaian tindak tutur.11

9

Eriyanto. Analisis Wacana Pengantar Teks Media (Yogyakarta: LkiS, 2001), h. 270. 10

Prof. Dr. H. Syamsir Salam, MS dan Jaenal Arifin, M. Ag, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN P ress, 2006), h. 30.

11

(16)

1. Objek Penelitian

Objek penelitiannya adalah memoar Reporter and the City yang

terdiri dari 10 bagian cerita yaitu:

a. Bom Kuningan (the worst phoner ever)

b. Kencing Bensin (a fashionable, freak reporter)

c. Jamal Mirdad

d. Nepotisme

e. Be A Saviour

f. Serambi Mekkah

g. Banjir Jakarta 2007

h. Nyepi yang Sepi

i. Puncak Asmara

j. Uzbekistan

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data penelitian, peneliti melakukan

wawancara dengan penulis buku memoar yaitu Noni Wibisono (reporter

TransTV). Wawancara tersebut peneliti butuhkan agar mendapatkan data

atau informasi yang akurat. Sedangkan studi pustaka, peneliti dapatkan

dari buku, juga dari artikel internet yang berkaitan dengan bahasan

penelitian guna menunjang peneliti dalam mengolah data.

3. Teknik Analisis Data

Analisis data peneliti lakukan setelah semua data yang dibutuhkan

(17)

diperoleh, yaitu dari hasil observasi dan wawancara. Data-data tersebut

peneliti deskripsikan secara apa adanya serta didukung oleh data yang

didapatkan dari dokumen lainnya yang berkaitan dengan bahasan

penelitian ini. Dan diinterpretasikan ke dalam teks analisis wacana yang

diperkenalkan Teun A. Van Dijk.

4. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan tentang

variabel-variabel apa saja yang ada dan ingin dijelaskan dalam sebuah penelitian.

Hal ini memudahkan penelitian agar terarah dalam melakukan sebuah

penelitian.

Analisis dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang

dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa

tersebut secara mendalam.12

Sebuah tulisan adalah wacana, menurut Samsuri wacana ialah

rekaman kebahasaan yang utuh tetntang peristiwa komunikasi, biasanya

terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian

yang satu dengan yang lain. Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa

lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulisan.

Penilitian ini menggunakan analisis wacana Van Dijk yang terbagi

menjadi tiga bagian, yaitu:

Analisis Temuan

Struktur Makro (tematik) Dalam penilitian ini terdapat 10 judul cerita, yaitu: (1) Bom Kuningan, (2) Kencing Bensin, (3)Jamal Mirdad (4)Nepotisme (5) Be aSaviour, (6) Serambi Mekkah, (7) Banjir Jakarta 2007 (8)Nyepi

12

(18)

yang Sepi (9)Puncak Asmara (10)Uzbekistan.

Superstruktur (skematik) Summary

(terdiri dari judul dan lead atau teras berita)

Story

(merupakan isi secara keseluruhan isi cerita)

Struktur Makro Semantik

(mempelajari makna yang terdiri dari latar dan maksud)

Sintaksis

(mengenai bahasa kalimat yang terdiri dari koherensi, bentuk kalimat, dan kata ganti)

Stilistik

(gaya bahasa atau style) Retoris

(mengenai intonasi dan penekanan yang terdiri dari garfis, metafora, dan ekspresi)

Pada penelitian ini peneliti juga melihat wacana memoar melalui

kognisi sosial dan konteks sosial yang terdapat dalam memoar dan pribadi

si penulis.

Memoar adalah suatu penggalan cerita kisah hidup seseorang yang

dituangkan dalam bentuk tulisan dan kemudian dijadikan sebuaha buku.

Karya merupakan bentuk hasil seseorang terhadap sesuatu yang ia lakukan

atau ciptakan.

Reporter and the City merupakan salah satu memoar seorang

reporter yang bekerja di stasiun televisi yaitu Trans TV. Dalam memoar itu

Noni sebagai penulis juga sebagai pelaku menuangkan pengalamannya

selama menjadi reporter mengungkapakan kejadian yang sesungguhnya

baik yang sudah disiarkan sampai di balik pengambilan liputan.

Penulis yang mempunyai sifat berbeda dari kebanyakan wartawan

(19)

memoar ini memiliki cerita yang berbeda. Penyajian yang ringan membuat

memoar ini mudah di pahami. Pesan penulis dan pesan informasi pun bisa

di tangkap pembaca dengan mudah.

M. Tinjauan Pustaka

Penulisan penilitian ini tidak lepas dari refrerensi buku yang

bersangkutan dengan penelitian ini yang terlampirkan dalam daftar pustaka.

Setelah peneliti melihat judul-judul skripsi di perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi perpustakaan utama UIN Syahid Jakarta, penulis

menemukan skripsi yang menjadi acuan analisis wacana model Van Dijk,

yaitu sebagai berikut:

1. “Analisis Wacana buku The Road to Allah Karya Dr. Jalaludin Rakhmat”,

oleh Lutfhi Haris (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi). Peneliti menganalisis secara makro, superstruktur,

dan halaman, terdiri dari 33 judul, dan 5 bab sebagai pemabatas maksud.

2. “Analisis Wacana Rubrik „Media dan Kita‟ Majalah Ummi Edisi Juli

-Oktober 2009”, oleh Astri Putriyani (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi). Peneliti menganalisis teks dan

wacana yang disampaikan kepada pembaca dalam rubrik tersebut.

3. “Analisis Wacana Pesan Cinta Dalam Kumpulan Cerita Pendek Emak

Ingin Naik Haji Karya Asma Nadia” oleh Mitri Handayani (Mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi). Pada

penelitiannya menggunakan metode Van Dijk menganalisis pesan cinta

(20)

4. “Analisis Wacana Pesan Moral Dalam Novel De Winst Karya Afifah

Afra”, oleh Yusriani Pulungan (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi). Pada penelitiaanya juga

menggunakan metode wacana Van Dijk dengan meneliti pesan moral yang

terdapat pada novel tersebut.

N. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam skripsi ini bersifat sistematis, maka penulis

membaginya menjadi lima bab, yang mana tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub

sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan dalam bab ini, memuat latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, metode penelitian, definisi operasional, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Kajian teoritis, dalam bab ini memuat ruang lingkup pengertian

analisis wacana dan analisis wacana Van Dijk, pengertian

memoar, dan pengertian reporter dan berita.

BAB III : Gambaran umum tentang buku memoar Reporter and the City,

dalam bab ini diuraikan latar belakang penulisan buku,

pembagian, kandungan buku serta sedikit tentang bigrafi

penulis buku, dan profil Trans TV.

BAB IV : Hasil analisis data, menguraikan tentang inti pembahasan bab

ini yaitu analisis kerangka data secara struktur teks (makro,

(21)

memoar Reporter and the City, dan wacana dilihat dari kognisi

sosial dan konteks sosial dalam memoar Reporter and the City.

BAB V : Penutup yang berisi kesimpulan, saran dan kritik serta

dilengkapi dengan lampiran-lampiran berisi data-data dari

(22)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Teori Konstruksi Sosial Realitas

Teori konstruksi sosial realitas merupakan ide atau prisip utama

dari kelompok pemikiran atau tradisi kultural. Ide ini menyatakan bahwa

dunia sosial tercipta karena adanya interaksi antara manusia. Cara

bagaiman kita berkomunikasi sepanjang waktu mewujudkan pengertian

kita mengenai pengalaman, termasuk ide kita tentang diri kita sebagai

manusia dan komunikator. 13

Asal mula konstruksi sosial ialah dari filsafat konstruktivisme,

yang dimulai dari gagasan konstruksi kognitif. Teori konstruktivisme yang

meyakini bahwa makna atau realitas bergantung pada konstruksi pikiran

dapat dirunut pada teori Popper (1973). Teori ini membagi tiga pengertian

tentang alam semesta antara lain, dunia fisik atau keadaan fisik, dunia

kesadaran atau dunia mental dan dunia dari isi objektif pemikiran manusia.

Bagi Popper objektivisme tidak dapat dicapai pada dunia fisik, melainkan

selalu dunia pemikiran manusia.14

Teori ini menolak pandangan teori positivis yang memisahkan

antara subjek dan objek komunikasi. Dalam pandangan teori ini, bahasa

tidak hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif dan

13

Morissan, Andy Cory, dkk: Teori Komunikasi Massa. (Bogor: PT Ghalia Indonesia, 2010 ), h. 134

14

(23)

dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pesan. Konstruktivis

menganggap subjek sebgai faktor sentral dalam kegiatan komunikasi serta

hubungan sosial lainnya.

Istilah konstruksi sosial atas realitas pertama kali diperkenalkan

oleh Peter L. Berger bersama Thomas Luckmann melalui bukunya yang

berjudul “The Social Construction of Reality, a Treatise in The

Sociological of Knowledge” (1996). Dalam buku tersebut, Berger dan

luckmann menjelaskan tentang prose sosial melalui tindkan dan

interaksinya, dimana individu menciptakan secara terus-menerus suatu

realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.Berger

mengutarakan bahwa manusia dan masyarakat adalah produk yang

dialektis, dinamis dan plural.15

Realitas tidak dibentuk secara ilmiah ataupun diturunkan Tuhan,

tetapi dibentuk dan dikonstruk. Setiap orang mempunyai konstruksi yang

berbeda-beda atau suatu realitas. Selain plural, konstruksi sosial itu juga

bersifat dinamis, sebagai hasil konstruksi sosial, maka realitas tersebut

meruakan realitas subjektif dan realitas objektif sekaligus. Dalam realitas

subjektif, realitas tersebut menyangkut makna, interpretasi dan hasil relasi

antara individu dengan objek. Sedangkan dalam realitas objektif, realitas

sebagai sesuatu yang dialami, bersifat eksternal, berada diluar, atau istilah

Berger, tidak dapat ditiadakan dengan angan-angan.

Dalam konstruksi realitas, bahasa adalah unsur utama. Ia

merupakan instrumen pokok untuk menceritakan realitas. Bahasa adalah

15

(24)

alat konseptualisasi dan alat narasi. Begitu pentingnya bahasa, maka tak

ada berita, cerita, ataupun ilmu pengetahuan tanpa bahasa. Selanjutnya,

penggunaan bahasa (simbol) tertentu menentukan format narasi (dan

makna) tertentu. Sedangkan jika dicermati secara teliti, seluruh isi media

entah media cetak ataupun media elektronik adalah bahasa, baik bahasa

verbal (kata-kata tertulis atau lisan) maupun bahasa non-verbal (gambar,

photo, gerak-gerik, grafik, angka, dan tabel).16

B. Pengertian Memoar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memoar adalah

kenangan-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menyerupai arti biografi

yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan tanggapan pencerita

atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang berhubungan dengannya.

Sebuah autobiografi menceritakan seluruh kisah hidup, tetapi memoar hanya

menceritakan sepenggal kisah perjalanan hidup. Anda hanya akan menulis satu

biografi, sementara anda bisa menulis lebih dari satu memoar.

Adapun cara-cara agar seseorang dapat membuat memoar menarik

untuk dibaca, yaitu:

1. Peta hidup anda, maksudnya masuklah kedalam suasana retrospeksi, susun

daftar bantuan dari teman atau pasangan, dan petakan hidup anda kedalam

enam peristiwa yang paling bermakna. Ketika anda berpikir matang dan

jujur, biasanya sebuah peristiwa penting akan muncul dengan kesan

menarik dan atau bermakna.

16

(25)

2. Jangan memulai dari awal, maksudnya awal yang bagus akan menarik

minat untuk membaca, membuat para pembaca tertarik tanpa

membocorkan hasil akhirnya lalu ceritakan kembali secara runtun awal dan

masukkan dalam latar belakang.

3. Gunakan semua indera, maksudnya penulis terbaik menciptakan dunia

baru untuk ditempati pembacanya. Namun kebanyakan penulis memoar

membuat naskah pertama yang datar. Untuk membuat Pembaca (dan juga

Anda) hanyut dalam kisah tersebut, tulislah secara jelas melalui detail,

dengan menggunakan semua indra untuk menciptakan kembali sebuah

peristiwa secara penuh.

4. Latihlah otot menulis, maksudnya anda memiliki otot menulis dan otot ini

membutuhkan latihan agar dapat bekerja dengan baik. Tetapkan misi

harian untuk menulis 200, 500 atau bakan 1000 kata. Sisihkan waktu yang

sama pada setiap hari misalnya di pagi hari dan dilaksanakan secara

disiplin. Jangan mencemaskan tentang kesempurnaan tulisan, fokuskan

saja pada pengungkapan jalan ceritanya. Dan yang terpenting adalah rileks

saja karena Memoar adalah jenis tulisan yang mudah dikerjakan. Bila anda

sudah selesai melakukan penelitian dan mengenali semua karakter cerita

Anda secara penuh, maka sekarang Anda hanya perlu menceritakannya

kembali saja.17

C. Pengertian Reporter dan Berita 1. Pengertian Reporter

17

(26)

Reporter adalah sebutan bagi salah satu profesi yang digunakan

dalam bisnis media massa. Dalam bekerja reporter tidak sendiri, ia paling

tidak disertai seorang juru kamera. Jika tim itu lengkap maka akan juga

ikut serta seorang juru suara (soundman) dan juru lampu (lightingman).

Reporter adalah pemimpin produksi dalam menjalankan tugasnya.

Sebaiknya reporter memang dispesialisasikan misalnya, menjadi reporter

politik, Ekonomi, Kesehatan, atau militer, sehingga reporter yang meliput

di satu bidang terlatih dengan baik dan hasil liputannya lebih variatif.

Dalam hal bertugas, ia bisa melakukannya berdasarkan inisiatif dari

dirinya sendiri atau bahkan sering kali ia juga mendapatkan penugasan dari

atasannya (Assignment Editor dll) yang dihasilkan dari pertemuan anggota

redaksi untuk menetapkan berita apa yang harus diliput untuk siaran hari

ini.18

Kewajiban yang diemban wartawan (reporter) melahirkan

tanggung jawab yang harus mereka pikul. Akar dari tanggung jawab ini

terutama dari kenyataan bahwa kita ini sebagai individu juga menjadi

anggota masyarakat, yang dengan keputusan dan tindakan kita, dapat

mempengaruhi orang lain. Semakin besar kekuasaan atau kemampuan kita

untuk mempengaruhi orang lain, semakin berat pula kewajiban moral kita.

Wartawan memang mempunyai tujuan mulia-noble purpose. Paus

Johanes Paulus II berkata: “Dengan pengaruh yang luas dan langsung

terhadap opini masyarakat, jurnalisme tidak bisa dipandu hanya oleh

kekuatan ekonomi, keuntungan, dan kepentingan khusus. Jurnalisme

18

(27)

haruslah diresapi sebagai tugas suci, dijalankan dengan kesadaran bahwa

sarana komunikasi yang sangat kuat telah dipercayakan kepada anda demi

kebaikan orang banyak”.19

Memberitahu khalayak mengenai apa yang sedang terjadi di

masyarakat adalah sebuah proses yang penuh risiko. Proses tersebut dapat

dianggap sebagai berjalan di atas medan penuh ranjau. Tetapi jika

perjalanan tersebut dapat dilalui dengan selamat dan sukses, kecemasan

tersebut pantas.20

Seorang reporter bekerja sebagai jurnalis yang bertugas

mengumpulkan berita dari berbagai sumber yang berbeda,

mengorganisasikan setiap laporan, dan sewaktu-waktu menuliskan dan

melaporkannya melalui stasiun.

Adapun tugas pokok reporter, yaitu:

a. Mengumpulkan berita dari berbagai sumber, menganalisis dan

menyiapkan berita dan features untuk siaran laporan televisi.

b. Menemukan pandangan dan menekankan berita-berita yang memiliki

cerita faktual secara khusus.

c. Menguji item-item berita yang penting untuk menentukan topik

laporan berita dan features serta mengevaluasi kepala berita (lead) dan

memberikan petunjuk pengembangan ide cerita untuk berita.

d. Melakukan wawancara langsung, rekaman di studio dan

mempresentasikan secara live, atau voice over dari lokasi peristiwa.

19

Luwi Ishwara. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. (Jakarta: Pt Kompasa Media Nusantara. 2007), h. 18

20

(28)

e. Melaksanakan pengembangan berita sebelum laporan berita

diperbaharui dan ditambahkan fakta.21

Hasil buah kerja reporter adalah berita, sifat proses pengumpulan

berita membentuk berita karena adanya tekanan ruang dan waktu, dan

karena cara berita tersebut didefinisikan. Definisi mengenai berita tidaklah

bersifat statis, dan nilai berita seperti keutamaan, konflik, dan batas waktu

telah termodifikasi dalam beberapa tahun terakhir ini, yang tidak selalu

menguntungkan bagi khalayak berita. 22

Terdapat 5 ciri khas yang dimiliki oleh wartawan (reporter), yaitu:

a. Menyukai tantangan.

b. Berani, maksud berani disini berani dalam menghadapi resiko.

c. Memiliki daya tahan tinggi dalam menjalakan tugas jurnalistiknya.

d. Memiliki kemampuan menggali sumber informasi.

e. Memiliki minat dan bakat dalam menulis cerita. 23

2. Pengertian Berita

Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di

samping views (opini). Pakar lain seperti Dean M. Lyle Spencer,Willard

C. Bleyer, William S. Maulsby, dan Eric C. Hepwood, seperti dikutif

Dja‟far Assegaf (1983:5), sama-sama menekankan unsur “menarik

21

Drs. Tommy Suprapto, MS. Berkarier di Bidang Broadcasting.(Yogyakarta: Media Presindo. 2006), h. 95-97

22

Herbert Strentz. Reporter dan Berita; Persengkongkolan dalam Mengemas dan Menyesatkan Berita. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 1993), h. 60

23

(29)

perhatian” dalam definisi berita yang mereka buat. “berita adalah laporan tentang suatu kejadian yang dapat menarik perhatian pembaca,”

Paul De Massener dalam buku Here’s The News: Unesco Associate

yang dikutip oleh AS Haris Sumadiria, menyatakan bahwa news atau berita

adalah sebuah informasi yang penting dan menarik serta minat khalayak

pendengar. Juga menurut Charnley dan James M. Neal menjabarkan bahwa

berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi,

kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus

secepatnya disampaikan kepada khalayak.24

Menurut Miicthel V. Charnley dalam bukunya Reporting edisi III

(Holt-Reinhart & Winston, New York, 1975 halaman 44) menyebutkan

“Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang

faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta

menyangkut kepentingan mereka.”25

Pada leksikon komunikasi, berita didefinisikan sebagai berikut26:

a. Fakta atau gagasan yang dapat menarik perhatian orang banyak dan

tepat waktunya disiarkan.

b. Pernyataan yang bertujuan untuk memberitahu.

c. Laporan tentang peristiwa atau pendapat yang disiarkan atau untuk

diketahui secara umum.

24

AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia; Menulis Berita dan Feature, (Bandung: Remaja Rosda Karya, cet. kedua 2006) h. 64

25

Asep Syamsul M. Romli, S, IP. Jurnalistik Praktis Untuk Pemula.(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2005). h. 4

26

(30)

Adapun 4 karakteristik utama sebuah berita dapat dipublikasikan di

media massa (layak muat), keempat unsur ini dikenal pula dengan

nilai-nilai berita (news values) atau nilai-nilai jurnalistik, yaitu:

a. Cepat, yakni aktual atau ketepatan waktu. Maksudnya sesuatu yang

baru (news).

b. Nyata (faktual), yakni informasi tentang sebuah (fact), bukan fiksi atau

karangan. Fakta dari dunia jurnalistik terdiri dari kejadian nyata (real

event), pendapat (opinion), dan pernyataan (statement) sumber berita.

c. Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak. Misalnya

peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat secara

luas, atau dinilai perlu untuk diketahui dan diinformasikan kepada

orang banyak, seperti kebijakan baru pemerintah, kenaikan harga, dan

sebagainya.

d. Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca pa yang kita

beritakan.27

Seorang wartawan (repoter) dalam mencari berita mengacu kepada

nilai-nilai berita kemudian dipadukan dengan unsur-unsur berita sebagai

“rumus” umum penulisan berita, agar tercipta sebuah berita yang lengkap.

Unsur berita tersebut dikenal dengan 5W+1H kependekan dari:

a. What = apa yang terjadi

b. Where = di mana hal itu terjadi

c. When = kapan peristiwa itu terjadi

27

(31)

d. Who = siapa yang terlibat dalam kejadian itu

e. Why =kenapa hal itu terjadi, dan

f. How = bagaimana peristiwa itu terjadi.28

Adapun jejnis-jenis berita, yaitu:

a. Straight News: berita langsusng apa adanya, ditulis secara singkat dan

lugas.

b. Depth News: berita mendalam, dikembangkan dengan pendalaman

hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan.

c. Investigation News: berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian

atau penyelidikan dari berbagai sumber.

d. Interpretatif News: berita yang dikembangkan dengan pendapat atau

penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan.

e. Opinion News: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya

pendapat para cendikiawan sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu

hal peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya.29

D. Pengertian Analisis Wacana dan Analisis Wacana Model Teun A. Van Dijk

3. Pengertian Analisis Wacana

Istilah wacana merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris, yakni

discourse. Menurut kamus besar bahasa inggris, kata discourse berasal

dari bhasa lati yaitu discursus yang memiliki arti lari kian-kemari (dis

28

Ibid., h. 10 29

(32)

berarti dari, dalam arah yang berbeda, dan currrere berarti lari).30 Analisis

wacana menitik-beratkan pada penggambaran teks dan konteks secara

bersama-sama dalam suatu proses kognisi dalam komunikasi.

Analisi wacana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang

sebenarnya; penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan

penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar-bagian untuk

memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.31

Pembahasan wacana adalah pembahasan bahasa dan tuturan yang

harus dalam satu rangkaian kesatuan situasi atau dengan kata lain, makana

suatu bahasa berada dalam dalam rangkaian konteks dan situasi.32 Buah

pikiran van Dijk dinilai lebih jernih dalam merinci struktur, komponen dan

unsur-unsur wacana.

Pandangan wacana menurut Brown dan Yule, analisis wacana

sudah pasti adalah analisis penggunaan bahasa. Dengan demikian, analisis

wacana tidak dapat dibatasi pada penggambaran bentuk-bentuk linguistik

yang terlepas dari tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang dipenuhi dari

perancangan fungsi-fungsi ini dalam urusan sehari-hari manusia.33

Bahasa bukanlah sekedar saluran tempat pengkomunikasian

informasi tentang keadaan mental utama atau perilaku atau fakta-fakta

dunia ini. Sebaliknya, bahasa merupakan “alat” yang menggerakakn, dan

30

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 9

31

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jkarta: Balai Pustaka.1998), h, 32

32

Prof. Dr. Hj. Yoee Aliah Darma, M. Pd. Wacana Analisis Kritis.(Bandung:CV Yrama Media, 2009), h. 1

33

(33)

akibatnya menyususn, dunia sosial itu sendiri. Selain itu bahas juga menata

hubungan-hubungan dan identitas-identitas sosial. Maksudnya bahwa

perubahan-perubahan yang terjadi dalam wacana merupakan alat untuk

mengubah dunia sosial. Perjuangan-perjuangan yang muncul pada tataran

kewacanaan terjadi dalam upaya untuk mengubah maupun mereproduksi

realitas sosial.34

Konteks wacana berhubungan dengan unsur-unsur yang terdapat

dalam setiap komunikasi bahasa, sesuai yang dikemukakan oleh

Hymes(1964)

a. Latar (setting), mengacu kepada tempat(ruang/space) dan waktu

(tempo/time) terjadinya percakapan.

b. Peserta (participant), mengacu pada peserta percakapan, yaitu

pembicara (penyapa) dan pendengar atau lawan bicara (pesapa).

c. Hasil (end), mengacu kepada percakapan dan tujuan percakapan.

d. Amanat (message), mengacu pada bentuk dan isi amanat. Bentuk

amanat bisa berupa surat, essai, iklan, pemebritahuan, pengumuman,

dan sebagainya.

e. Cara (key), mengacu pada semangat melaksanakan

percakapan.misalanya bercakap-cakap dengan penuh semangat, santai

atau tenang meyakinkan.

f. Sarana (instrument), mengacu kepada penggunaan bahasa baik lisan

maupun tulis dan mengacu pula pada variasi bahasa yang digunakan.

34

(34)

g. Norma (norms), mengacu pda perilaku peserta percakapan. Misalnya

diskusi komunikasinya dua arah dan kuliah komunikasinya satu arah.

h. Jenis (genre), mengacu pada kategori, seperti sajak, teka-teki, kuliah,

dan doa.35

Analisis wacana merupakan salah satu studi mengenai pesan dalam

komunikasi selain analisis isi kuantitatif ataupun analisis semiotik.

Menurut Eriyanto terdapat empat perbedaan antara analisis wacana dengan

analisis isi (kualitatif), antara lain:

a. Analisis wacana lebih bersifat kualitatif dibandingkan dengan analisis

isi yang umumnya kuantitatif, analisis wacana menekankan pada

pemaknaan teks ketimbang penjumlahan unit kategori seperi yang

terdapat dalam analisis isi. Sehingga dalam menentukan analisis

datanya, analisis wacana tidak memerlukan lembaran koding;

b. Analisis isi kuantitatif pada umumnya hanya dapat digunakan untuk

membedah muatan teks komunikasi yang bersifat manifest (nyata),

atau dengan kata lain yang dipentingkanadalah objektivitas, validitas

(kekakuratan data), dan realibilitas. Sedangkan dalam analisis wacana,

unsur terpenting dalam analisisnya adalah penafsiran dari teks yang

latent (tersembunyi);

c. Analisis isi kuantitatif lebih menekankan kepada “apa” (what) yang

dikatakan oleh media, dan hanya bergerak pada level makro isi media

saja. Sedangkan analisis wacana menekankan kepada “bagaimana”

(how) dan dengan cara pa pesan dikatakan oleh media. Selain meneliti

35

(35)

level makro isi media, analisis wacana juga meneliti level mikro yang

menyususn suatu teks, seperti kat, kalimat, ekspresi, dan retoris;

d. Analisis isi bertujuan melakukan generalisasi dalam penyimpulan hasil

penelitiannya, dan bahkan melakukan prediksi. Hal ini karena dalam

unit atau perangkat penelitiannnya menggunakan sample, angket dan

sebagainya. Yang secara tidak langsung bertujuan untuk

menggambarkan fenomena dari suatu isu atau peristiwa. Sedangkan

analisi wacana tidak berujuan untuk melakukan generalisasi dengan

menggunakan beberapa asumsi. Hal ini karena wacana melihat bahwa

setiap peritiwa pada dasarnya selalu bersifat unik, karena tidak

diperlukan prosedur yang sama diterapkan untuk isu dan kasus yang

berbeda.36

Ciri-ciri dan Sifat Wacana berdasarkan pengertian wacana, kita

dapat mengidentifikasi ciri dan sifat sebuah wacana, antara lain sebagai

berikut:

a. Wacana dapat berupa rangkaian ujar secra lisan dan tulisan atau

rangkaian tindak tutur.

b. Wacana mengungkapakan suatu hal(subjek).

c. Penyajiannya teratur, sistematis, koheren, dan lengkap dengan semua

situasi pendukungnya.

d. Memiliki satu kesatuan misi dalam rangkaian itu.

e. Dibentuk oleh unsur segmental dan nonsegmental.37

36

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 70-71

37

(36)

4. Analisis Wacana menurut Van Dijk

Menurut Van Dijk, wacana memiliki tiga dimensi yakni: teks,

kognisi sosial, dan konteks sosial. Dimensi teks terdiri atas tiga struktur

atau tingkatan, yakni struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro.

Ketiga struktur tersebut memiliki elemen-elemen yang saling mendukung

satu sama lain. Struktur makro merupakan makna global dari suatu teks.

Struktur yang kedua dalam analisis wacana adalah superstruktur yakni

kerangka dalam suatu teks atau alur dalam suatu tulisan seperti bagian

pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan. Struktur terakhir dalam analisis

wacana adalah struktur mikro yang merupakan makna lokal dari suatu teks

yang dapat dilihat dengan mengamati pilihan kata, kalimat, dan gaya yang

digunakan dalam suatu teks.

Struktur/elemen wacana yang dikemukakan Van Dijk ini dapat

digambarkan seperti berikut38:

ELEMEN WACANA VAN DIJK

Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen

Struktur makro TEMATIK

(tema/topik yang

dikedepankan dalam suatu berita) cerita diskemakan dalam teks berita secara utuh)

(bagaimana kalimat (bentuk

(37)

susunan) yang dipilih) ganti

Struktur mikro STILISTIK

(bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita)

Leksikon

Struktur mikro RETORIS

(bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan)

Grafis dan metafora

Dari sekian banyak model analisis wacana , model Van Dijk, yang

dikenal dengan “kognisi sosial”, merupakan paling banyak dipakai. Bagi

Van Dijk, menganalisis wacana tidak dapat tertumpu pada teks

semata-mata, melainkan juga pada cara kognisi atau kesadaran mental masyarakat

bekerja dalam memproduksi teks.39

Beberapa hal yang diamati dari struktur makro, superstruktur, dan

struktur mikro dalam analisis Van Dijk adalah:

a. Tematik

Tematik adalah hal yang diamati dalam struktur makro analisis

wacana Van Dijk. Secara etimologis tematik berasal dari kata Yunani

yaitu tithenia yang berarti menempatkan atau meletakkan. Sedangkan

dilihat sebagai sebuah tulisan, tema merupakan suatu amanat utama

yang disampaikan oelh penulis melalui tulisannya.40 Topik merupakan

elemen yang terdapat dalam temantik. Topik merupakan inti pesan atau

informasi yang paling penting yang ingin disampaikan komunikator

dalam hal ini penulis memoar. Dengan topik, kita dapat mengetahui

masalah dan tindakan yang diambil oleh penulis memoar dalam

mengatasi masalah.

39

Drs. Jumroni, M. Si, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 79

40

(38)

b. Skematik

Menurut Van Dijk, skematik merupakan strategi wartawan

untuk mendukung topik tertentu yang ingin disampaikan dengan

menyususn bagian-bagian dengan urutan-urutan tertentu. Skematik

yang memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana

yang diakhirkan untuk menyembunyikan informasi penting.41

Pada umumnya , teks atau wacana memiliki skema atau alur,

yang dimulai dari pendahuluan hingga penutup. Alur memberikan

tekanan dalam suatu teks, bagian mana yang berada di awal, dan bagian

mana yang berada di akhir, hal itu juga bisa sebagai strategi untuk

menyembunyikan informasi yang penting.

c. Semantik

Merupakan suatu ilmu bahasa yang menelaah makna satuan

lingual, baik makna leksikal (unit semantik terkecil) maupun makna

gramatikal (makna yang terbentuk dari gabungan satuan-satuan

kebahasaan).42

d. Sintaksis

Secara etologis bearti menempatkan bersama-sama kata-kata

menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis ialah bagian dari ilmu

bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan

frase.43

e. Stilistik

41

Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: PT. Lkis, 2006) Cet. Ke-6, h. 234

42

Wijana. Dasar-Dasar Pragmatik. (Yogyakarta:ANDI, 1996), h. 1

43

(39)

Pada stilistik ini pusat perhatiannya adalah style (gaya bahasa)

yaitu cara yang digunakan penulis untuk menyatakan maksudnya

dengan menggunakan bahasa sebagai sarana.

f. Retoris

Merupakan gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara

atau menulis. Misalnya dengan pemakaian kata yang berlebihan

(hiperbolik) atau bertele-tele. Retoris mempunyai fungsi persuasif, dan

berhubungan erat dengan bagaimana pesan itu disampaikan kepada

khalayak.44

Dengan menganalisis keseluruhan komponen struktural wacana, dapat

diungkap kognisi sosial pembuat wacana. Secara teoretik, pernyataan ini

didasarkan pada penalaran bahwa cara memandang terhadap suatu kenyataan

akan menentukan corak dan struktur wacana yang dihasilkan.45

44

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), h. 82-84

45

(40)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sekilas tentang Memoar Reporter and the City

Reporter and the City adalah kumpulan pengalaman-pengalaman Noni

Wibisono selama menjadi reporter di stasiun televisi swasta nasional.

terlahir dari kepribadian drama queen, tidak hanya sekali dua kali Noni

teserang panic attack saat berkerja. Namun, Noni berusaha mati-matian

menyesuaikan diri dengan profesinya dan kadang suka 'kumat' kepribadian

aslinya.

“Menulis dari hati. Menurut saya, itulah yang dilakukan Noni, seorang

reporter yang memiliki karakter berbeda daripada reporter pada umumnya.

Sepanjang karier saya di dunia pertelevisian, saya telah mengenal banyak

sosok reporter, dengan kelebihan dan keunikan nya masing-masing. Terlepas

dari tampilan layar kaca, reporter pun punya sisi lain yang “informal” dan

tidak melulu menjadi sosok yang formal. Bagi saya, buku ini memberi insight

pada pikiran dan perasaan tersembunyi seorang reporter.” Itulah yang di

ungkapakan Wishnutama selaku Presiden Direktur Trans TV pada buku

memoar ini.

Penuturan kata yang diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur

Utama Trans TV adalah suatu bukti buku ini berkualitas untuk dijadikan bahan

bacaan. Terutama orang yang ingin mengetahui atau ingin menjadi seorang

(41)

Cover yang berwarna hitam dan kuning, pada bagian atas tertulis nama

penulis tidak lain Noni Wibisono, di bawahnya tertulis judul kata reporter

yang diwarnai merah dan and the city warana hitam, disamping judul

tertuliskan sifat aslinya centil pangkal eksis. Kemudian di bawahnya terdapat

foto-foto dokumentasi liputan banjir, dan satu foto Noni yang cukup besar

sedang memagang microphone yang terdapat gambar bibir bertuliskan cablak

catatan blak-blakan.

Buku memoar yang terbit bulan april tahun 2009 ini merupakan buku

pertama yang ditulis oleh Noni Wibisono. Buku yang diterbitkan oleh

GagasMedia Jakarta ini tebalnya 220 halaman. Editornya Cristhian Simamora

dan Widyawati Oktavia, proofreadernya Alit Tisana Palupi, penata letaknya

Mira, dan desain sampulnya Adriano Budiman.

Dalam memoar ini terkadang ada foto yang diselipkan Noni yang

didokumentasikan orang lain. Hal ini dilakukan agar para pembaca tidak

hanya membaca tetapi bisa melihat gambarnya. Walau tidak semua judul

cerita adanya gamabarnya, tapi hal itu sudah cukup menjadikan penyegar bagi

para pembaca. Sekaligus mengenalkan sosok Noni saat liputan. Foto yang

terdapat di dalam memoar ini sebanyak 15 foto.

Buku memoar yang ini diawali oleh sepatah lebih dari sepatah kata,

kemudian introduction (kenalam dulu dong....), 10 judul cerita pada bagian

inti, dan bagian terakhir hidden chapter happy ending. Adapun 10 judul

(42)

k. Bom Kuningan (the worst phoner ever)

Pada bagian ini Noni menceritakan keadaan setelah bom kuningan

yang terjadi saat tanggal 9 september 2004 di Jalan Rasuna Said depan

Kedubes Australia. Noni menjadi reporter yang mengabarkan berita

terbaru setelah kejadian ledakan melalui telepon. Di akhir halaman bagian

ini diceritakan sekilas tentang Bom Kuningan.

l. Kencing Bensin (a fashionable, freak reporter)

Diceritakan sedikit tentang sifat Noni akan fashion, pergi kemana

pun dan kerja dimanapun gaya total itulah yang selalu diterapkan olehnya,

semuanya harus terlihat fashionable. Kemudian langsung pada inti cerita,

Noni meliput tentang anak-anak atau pak ogah yang suka ngencingin

bensin (mengambil bensin dari truk untuk di jual demi mendapatkan

keuntungan lagi). Dilanjutkan mencari berita di KPK untuk mencari tahu

kasus terbaru.

m. Jamal Mirdad

Jamal Mirdad yang dimaksud cerita ini adalah jam malam yang

diberlakukan oleh stasiun Noni menjadi reporter. Shift terberat bagi

reporter, karena disinilah mental seorang reporter diuji. Diceritakan

tentang cara seorang reporter mencari berita di malam hari, kebanyakan

berita kriminal seperti razia PSK.

n. Nepotisme

Dalam judul ini Noni bukan meliput tentang nepotisme

pemerintahan, tetapi tentang Noni yang masuk Trans TV kena tuduhan

(43)

human Resources Department. Pada bagian ini dijelaskan tentang usaha

Noni hingga menjadi seorang reporter melalui tahap perekrutran seorang

reporter yang sudah ditentukan oleh Trans TV.

o. Be A Saviour

Sesuai dengan temanya yang mempunyai arti menjadi penyelamat.

Ini merupakan liputan Noni tentang human sample seorang warga miskin

yang tidak mampu operasi. Karena liputan yang disiarkan tersebut ada

seorang yang memebiayai orang miskin tersebut.

p. Serambi Mekkah

Ini merupakan cerita Noni saat Liputan di Banda Aceh untuk

meliput acara satu tahun setelah tsunami berlalu. Tak disangka Noni

meraskan gempa yang cukup hebat di Aceh yaitu 8,7 SR. Sungguh

pengalaman yang tak terlupakan.

q. Banjir Jakarta 2007

Melaporkan berita banjir dari daerah yang terendam banjir

merupakan liputan yang menarik. Apalagi yang dilanda banjir adalah kota

Jakarta, banyank sekali liputan yang bisa diambil mulai dari bad-news,

good news, dan human sample.

r. Nyepi yang Sepi

Liputan yang tepat untuk mengetahui seperti apa perayaan nyepi

tempatnya pasti Bali. Disana banyak berita yang menarik untuk di liput

seputar hari sebelum dan sesudah nyepi. Pada juddul ini Noni

(44)

boleh keluar dari rumah tanpa izin dari pecalang adat setempat, maka

itulah judulnya nyepi yang sepi.

s. Puncak Asmara

Ini adalah liputan Noni saat menjadi reporter untuk fenomena salah

satu program di Trans TV yang mengungkap kehidupan malam. Disinilah

keberanian seorang reporter diuji, karena ini merupakan liputan

investigasi. Diceritakan Noni dan crew-nya meliput kehidupan esek-esek

di daerah puncak.

t. Uzbekistan

Dia awal Noni menceritakan sepenggal kehidupanya tentang cinta

yang akhirnya kandas saat persiapan pernikahan. Dilanjutkan dengan

cerita Noni tentang kehipuan wanita erotis di Uzbekistan, tapi sayangnya

liputan ini tidak ditayangkan karena Komisis Penyiaran Indonesia

melarang liputan yang mengandung unsur pornografi. Hasilnya hanya

liputan seputar negara Uzbekistan saja yang ditayangkan.

Di akhir dari memoar ini berjudul hidden chapter happy ending,

disinilah Noni menuangkan cerita sepenggal kisah cintanya yang berujung

pernikahan. Tak lupa disini Noni menuliskan rasa terimakasih kepada semua

yang terlibat dalam pembuatan memoar, dan juga kepada keluarga dan

teman-nya selama ini.

Memoar ini merupakan sebuah tulisan yang berdasarkan kejujuran,

sehingga di dalam ceritanya banyak hal yang ditulis, mulai dari pengalaman

(45)

Pada halam cover belakang bertuliskan penggalan cerita yang terdapat

dalam memoar, dan dibawahnya terdapat beberapa pendapat orang tentang

memoar tersebut, serta terdapat gambar microphone.

B. Profil tentang Noni Wibisono

Noni Wibisono, punya nama asli Putri Andari Wulan Arum. Nama

Noni Wibisono Karena nama panggilan sehari-hari adalah Noni dan Wibisono

adalah nama ayahnya. Saat siaran radio, nama itulah yang diperkenalkan dan

terbawa terus sampe Noni siaran di Trans TV.

Noni lahir di Teluk Betung, Lampung, 30 Maret 1980. Pencinta

ear-catching music, penikmat kuliner, dan peminat fashion ini sekarang menjabat

sebagai associate producer program Fans dan Sang Bintang di Trans TV,

setelah sebelumnya sempat memegang beberapa program seperti 3G, Cerita

Sore, Jelang Siang, dan Harmoni. Noni juga cukup eksis dengan pernah

menjadi host di beberapa program seperti Feng Shui, Good News, Cerita

Anak, Reportase, dan di program Fans dan Sang Bintang.

Menjadi seorang reporter yang mempunyai latar belakang dari seorang

penyiar radio merupakan salah satu keuntungan Noni, setidaknya mempunyai

pengalaman di dunia penyiaran. Tetapi tetap saja harus ada penyesuaian,

karena pada saat di radio Noni seorang pembawa acara remaja yang dengan

bahasa sehari-hari anak muda di Bandung, sedangkan saat awal menjadi

reporter di Trans TV salah satu program berita yaitu Reportase. Walaupun

begitu Noni melakukan adaptasi dengan cukup baik, hal itu diceritakan pada

(46)

Proses pembuatan memoar ini, kira2 setaun ya. Nulisnya 4 bulan,

sisanya ada proses edit, desain cover, perijinan, percetakan, dan lain-lain.

Adapun alasan penulis memilih judul ini Reporter and the city, karena

bukunya bercerita tentang kehidupan reporter di sebuah kota. Dimana karakter

si reporter centil juga narsis.

Adapun karier secara lengkap yang di geluti oleh Noni, yaitu:

1. Penyiar radio di radio OZ Bandung 1998-2000,Hardrock FM

Bandung 2000-2004, OZ Jakarta 2007

2. MC berbagai event 2000- sekarang

3. Dubber berbagai iklan radio, tv 2000- sekarang

4. Presenter berbagai acara (news, magazine, reality show)

di TRANS TV.

5. Reporter berbagai program di TRANS TV 2004-2007

6. Associate Producer berbagai program di TRANS TV 2007- (

Saat ini aku msh trcatat sbg ass. Producer di TRANS TV tetapi

Sedang cuti di luar tanggungan karena ikut suami tugas di Beijing

China).

7. Menjadi penulis sejak dulu walau lupa sejak kapan Noni menulis, pada

akhirnya meluncurkan buku pertama yang berjudul

Reporter and the city dan berbagai Tulisan lepas

lainnya yang sempat dimuat dalam majalah-majalah.

Karya lain yg aku buat, ada beberapa tulisan lepas yg pernah aku

buat, sedikut ulasan tentang nasionalisme masa kini dalam memperingati

(47)

pembelanjaan di Jakarta. Lalu ada tulisan tentang acara kebudayaan yg

dibuat oleh perkumpulan istri2 diplomat ASEAN di Beijing-China dan

dimuat dalam majalah Organisasi Sosial di Jakarta.

Adapu pendidikan yang pernah di jalani sampai sekarang, yaitu:

1. SD Merdeka V Bandung

2. SMP 5 Bandung

3. SMU 12 Bandung

4. Lulusan Fakultas Hukum Parahyangan Bandung

Penulis yang akrab di panggil Noni ini mempunyai segudang cita-cita sperti

penyiar radio, MC, dubber, penyiar televisi ( sudah terwujud ). Sedangkan yang

belum public relation ( humas ) yang handal, ingin sekali kerja di bidang fashion (

apapun bidangnya mulai dari desain, punya toko, majalah fashion, store manager)

dan di recording company ( mengurusi musisi atau bahkan jadi musisi).

Penulis yang sedang dalam proses pembuatan buku kedua ini, memilih 10

sub bab judul pada memoar Reporter and the city 10 cerita itu menganggap bisa

mewakili cerita suka duka saat jadi reporter dalam berbagai program yang pernah

(48)

C. Profil Trans TV

PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV) merupakan

perusahaan yang dimiliki oleh TRANS CORPORATION, yang juga merupakan

pemilik dari TRANS 7. Memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober 1998

setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim antar

departemen pemerintah, maka sejak tanggal 15 Desember 2001, TRANS TV

memulai siaran secara resmi.

VISI : Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN,

memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan

program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral

budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan

memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan

masyarakat.

MISI : Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan

serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan

nilai-nilai demokrasi.46

Shift Trans TV khususnya pada buletin terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Shift 1 : reporter dan cameramen bekerja dari pukul 8 pagi sampai sore

2. Shift 2 : reporter dan cameramen bekerja dari pukul 1 siang sampai pukul

9-10 malam

3. Shift 3 : reporter dan cameramen bekerja dari pukul 8 malamsampai pukul

4-6 pagi.

46

(49)

STRUKTUR TRANS CORPS

KOMISARIS UTAMA Chairil Tanjung

KOMISARIS KOMISARIS Chairal Tanjung Ishadi S.K

DIREKTUR SALES DIREKTUR UTAMA DIREKTUR KEUANGAN

& MARKETENG & CORP SERVICE

Atiek Nur Wahyuni Wishnutama Warnedy

KEPALA DIVISI

NEWS TECH. FINANCE PROGAMING CORPORATE- PRODUKSI PRODUKSI Gatot Riyanto & FACILITIES Hannibal.K A. Ferizqo Latief Harnoko Roan Yandie A Emil Syarief

(50)

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Wacana Buku Memoar Dari Prespektif Analisis Teks

Pada bab ini penulis akan memaparkan analisis wacana sebuah buku memoar

yang disesuaikan dengan Model Teun Van Dijk. Analisis wacana Model Teun

Van Dik ini menganalisis dari segi teks, kognisis sosial, dan konteks sosial.

Dalam segi teks meliputi tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan

retoris yang diuraikan sebagai berikut:

1.a. Analisis Bagian 1 : “Bom Kuningan (the wost phoner ever!!)

Struktur Analisis Wacana

Elemen Keterangan

Mikro Tematik Topik/judul Laporan Langsung Noni sesaat setelah bom mobil yang meledak di Jalan Rasuna Said depan Kedubes Australia tanggal 9 september 2004

Super Struktur

Skematik Skema  Pada awal penulis menjelaskan

istilah white lies yaitu kebohongan yang beraalasan dan cenderung demi kebaikan.

 Noni saat sedang memwawancarai PR Hotel GM tentang keamanan karena 2 hari lagi tanggal 11 september, di sela-sela pertanyaan terdengar bunyi yang keras sekali dari kejauhan.

 Bagian tengahnya menjelaskan liputan Noni sebagai phoner (reporter yang melaporkan langsung via telepon) di lokasi kejadian pengeboman.

 Pada akhir judul ini penulis memberitahukan sekilas tentang, kejadian bom kuningan.

Gambar

GAMBARAN UMUM
gambar-gambar yang bercerita pedih

Referensi

Dokumen terkait

[r]

nya yaitu sebesar 9,620 dengan tingkat signifikansinya sebesar 0,000 yang mengindikasikan bahwa sikap peduli terhadap lingkungan memiliki hubungan yang berarti

a. Peraturan Pemerintah nomor 76 tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, disebutkan bahwa kegiatan rehabilitasi dan reklamasi hutan memerlukan

Selain definisi tersebut ada pula definisi lain yang mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen yang membantu organisasi untuk berkomunikasi

Agar batasan- batasan yang memenuhi keadaan force majeur /keadaan kahar yaitu diluar kemauan atau tidak dapat diperkirakan penyedia jasa pada waktu kontrak disepakati,

​ Conclusions: ​ The side effects of measles immunization, the influence of health workers' behavior and religious figures related to non-immunization against measles, and the

Tetap memperhatikan keselamatan dengan selalu menggunakan masker dan sarung tangan saat proses

Dose deviations and beam path should be considered carefully while implementing tracking using pan-tilt movements since this effect is not visible in the TPS.. However, the