23 1.2.2 Sektor Bangunan
Kinerja sektor bangunan (konstruksi) selama triwulan IV-2011 mencatat pertumbuhan sebesar 13,41% (yoy) dengan sumbangan sebesar 2,16% terhadap total pertumbuhan. Pertumbuhan ini tercatat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu tercatat sebesar 0,86% (yoy). Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan di sektor bangunan diantaranya adalah penyelesaian beberapa proyek pemerintah seperti:
- Pekerjaan peningkatan kualitas dan pelebaran sejumlah jalan di Manado; - Proyek air bersih “Mahlimbukar” di Tomohon senilai Rp57 milyar;
- Proyek pembangunan lapangan terbang perintis di Mianggas senilai Rp6 milyar untuk pekerjaan konstruksi awal dan pembebasan lahan;
- Pembangunan pelabuhan perikanan di Sitaro senilai Rp6 milyar yang saat ini baru memasuki tahap awal pembangunan (diperkirakan proyek pembangunan akan berlangsung lebih dari 1 tahun);
- Rencana pembangunan jalan lingkar Pulau Lembeh di Bitung, yang dianggarkan sebesar Rp30 milyar;
- Sejumlah proyek perikanan di Kab.Bolaang Mongondow.
Selanjutnya, proyek swasta juga menunjukan indikasi peningkatan menjelang akhir tahun 2011. Salah satu proyek swasta yang terus melakukan proses pengerjaan sampai dengan November 2011 adalah pembangunan Manado Town Square (Mantos) II yang rencananya akan dibuka pada awal Desember 2011. Disamping maraknya pembangunan berbagai pusat perdagangan baru, Sulawesi Utara juga terus menunjukan peningkatan pembangunan berbagai proyek perumahan khususnya di Kota Manado.
Pertumbuhan sektor konstruksi juga tercermin pada peningkatan data penjualan semen di Provinsi Sulawesi Utara. Selama triwulan laporan, penjualan semen tercatat mencapai 167,950 ton atau mengalami pertumbuhan 6,45% (yoy). Selain itu, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) juga memperlihatkan kenaikan indeks penjualan bahan konstruksi sebesar 97,97% (yoy) dari 119,93 pada Desember 2010 menjadi 237,43 pada Desember 2011.
24 Grafik 1.18.
Perkembangan Data Penjualan Semen
Grafik 1.20.
Perkembangan Kredit Konstruksi Grafik 1.19.
Perkembangan Indeks Penjualan Bahan Konstruksi
Dari sisi pembiayaan, peran perbankan terhadap sektor bangunan (konstruksi) menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Hal ini tercermin dari jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan sampai dengan Desember 2011 tercatat sebesar Rp521 miliar atau mengalami pertumbuhan positif sebesar 37,84% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
1.2.3 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) pada triwulan IV-2011 menunjukan pertumbuhan positif sebesar 18,52% (yoy) dengan kontribusi sebesar 3,46% terhadap total pertumbuhan. Pertumbuhan sektor ini terutama terjadi pada sub sektor perdagangan sebagai akibat tingginya aktivitas konsumsi masyarakat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, serta subsektor hotel yang didorong oleh penyelenggaraan beberapa event diantaranya :
a. Pelaksanaan The 19th Biennial General Conference of Association of Asian Social
Science Research Councils (AASSREC) pada tanggal 16-19 Oktober 2011 yang akan
dihadiri oleh 12 negara diantaranya Australia, Jepang, Cina, Bangladesh, New Zeland, Malaysia, Filipina dan Amerika Serikat dan sekitar 300 peneliti ilmu sosial.
b. Pertemuan Asosiasi Bapelkes Indonesia (ABI) yang akan berlangsung pada 12-14 Oktober 2011 dengan peserta 23 Bapelkes se-Indonesia.
Sumber : Data Asosiasi Semen Indonesia
Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado
-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
Volume (ton) - left axis g_semen (%) - right axis
-200 -100 0 100 200 300 400 500 600 700 0 200 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 Jan Mar Me i Ju l Se p No v Jan Mar Me i Ju l Se p No p Jan Mar Me i Ju l Se p Nop 2009 2010 2011
Indeks Bahan konstruksi gBahan konstruksi (%) -right axis
Sumber : Survei Penjualan Eceran KBI Manado
-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 60 70 -100 200 300 400 500 600 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
Konstruksi (Rp miliar) - left axis gKonstruksi (% yoy) - right axis
25
c. Rapat Kerja dan Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Pustakawan Indonesia pada tanggal 11-13 Oktober 2011 yang menghadirkan sekitar 300 pustakawan se-Indonesia.
d. Pemilihan bintang radio ASEAN pada tanggal 19-23 Oktober 2011 dengan peserta sebanyak 200 perwakilan RRI dari seluruh Indonesia serta perwakilan dari negara ASEAN.
e.
Konferensi Pemimpin Perusahaan Penyedia Industri Listrik se-Asia Timur dan Pasifik Barat(Association of the Electricity Supply Industry of East Asia and The Western Pacific (AESIEAP) pada tanggal 31 Okt – 1 November 2011 yang dihadiri oleh 35 CEO dari
berbagai perusahaan di Asia Pasifik dan kurang lebih perwakilan dari 15 negara.
Maraknya berbagai perhelatan yang diselenggarakan di Kota Manado selama triwulan laporan antara lain dapat dikonfirmasi melalui perkembangan data pariwisata yang secara umum memperlihatkan tren peningkatan diantaranya adalah data wisatawan mancanegara, data jumlah tamu dan lama tamu menginap, Tingkat Penghunian Kamar (TPK), dan jumlah kamar terjual.
Sumber : BPS Provinsi Sulut, diolah
Grafik 1.21.
Data Wisatawan Mancanegara Grafik 1.22.
Data Lama Tamu Menginap
Sumber : BPS Provinsi Sulut, diolah
Grafik 1.23.
TPK dan Lama Menginap Grafik 1.24.
Jumlah Kamar Terjual
Sumber : BPS Provinsi Sulut, diolah
Sumber : BPS Provinsi Sulut, diolah
(60.00) (40.00) (20.00) -20.00 40.00 60.00 80.00 -2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
Wisman (org) - left axis gWisman (% yoy) - right axis
(10.00) -10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 -10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
Menginap (org) - left axis gMenginap (% yoy) - right axis
-1 1 2 2 3 3 4 4 5 5 -10 20 30 40 50 60 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011 TPK (%) - left axis Ratas Menginap (hari) - right axis
(20.00) (10.00) -10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 -10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
Kmr Terjual (unit) - left axis gKmr Terjual (% yoy) - right axis
26 Grafik 1.25.
Perkembangan Kredit Sektor PHR
Dari segi pembiayaan, sektor PHR merupakan sektor ekonomi terbesar mendapatkan alokasi pembiayaan dari perbankan. Sampai dengan bulan Desember 2011 kredit sektor PHR yang telah disalurkan bank umum mencapai Rp4.610 miliar atau tumbuh 40,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
1.2.4. Sektor lainnya A. Sektor Jasa-jasa
Kinerja sektor jasa pada triwulan III-2011 tumbuh positif sebesar 10,36% (yoy), dengan sumbangan sebesar 1,49% terhadap total pertumbuhan triwulan laporan. Kinerja sektor jasa yang cukup stabil ditopang oleh aktivitas sub sektor pemerintahan umum. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya kinerja sektor jasa-jasa mengalami peningkatan yang tercermin dari kinerja penyaluran kredit perbankan di sektor
ini. Sampai dengan bulan Desember 2011 kredit sektor jasa-jasa tercatat sebesar Rp825 miliar atau tumbuh 18,99% (yoy).
B. Sektor Industri Pengolahan
Kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan IV-2011 mengalami penurunan dengan yang mencatat pertumbuhan -3,07%. Penurunan ini dapat dikonfirmasi melalui data pertumbuhan industri manufaktur di Sulut yang juga mengalami penurunan -5,26% (yoy). Berdasarkan jenisnya, penurunan ini terdapat pada jenis industri Makanan dan Minuman. Sentra industri di Sulawesi Utara didominasi oleh pengolahan produk kelapa dan turunannya serta pengolahan produk perikanan yang keduanya merupakan bagian dari jenis industri makanan. Lokasi industri tersebar di Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten
Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado
Grafik 1.26.
Perkembangan Kredit Sektor Jasa-jasa
Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 -500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
Kredit_PHR (Rp miliar) - left axis gKredit_PHR (% yoy) - right axis
-20 -10 0 10 20 30 40 50 -100 200 300 400 500 600 700 800 900 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
27 Tabel 1.7.
Perkembangan Industri di Sulawesi Utara Berdasarkan Jenisnya Sumber : BPS Provinsi Sulut, diolah
-10 -5 0 5 10 15 20 25 30
Tw. I-11 Tw. II-11 Tw. III-11 Tw. IV-11 2011 %
Sulut Nasional
Grafik 1.27.
Perkembangan Pertumbuhan Industri Sulut dan Nasional
Sumber : BPS Provinsi Sulut, diolah
Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kota Kotamobagu dan Kota Tomohon. Mayoritas industri pengolahan berlokasi di Kota Bitung dan Kota Manado.
Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Makanan dan Minuman -2.29 -0.84 1.21 -2.97 15.85 4.61 -3.40 -4.85 Kimia dan Barang dari Bahan Kimia -9.22 -8.03 -1.43 -14.56 39.9 16.00 3.46 -20.01
Logam Dasar 2.11 4.33 -0.16 2.78 -20.42 -5.53 5.72 9.32
Furnitur dan Pengolahan Lainnya 18.79 5.99 -1.99 1.27 12.24 14.69 8.38 5.82
yoy Pertumbuhan 2011 (%)
qtq Jenis Industri
Penurunan kinerja sektor industri juga ditandai oleh penurunan jumlah pelanggan listrik di sektor industri. Berdasarkan data PLN, jumlah pelanggan listrik di sektor industri pada triwulan IV-2011 tercatat 368 pelanggan, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar 371 atau tumbuh negatif 0,81% (yoy). Indikator lainnya yang mendukung penurunan kinerja sektor industri adalah perlambatan pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh perbankan. , dari sisi Dukungan perbankan terhadap industri pengolahan merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan sektor ini. Sampai dengan akhir triwulan IV-2011 jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp388 miliar atau tumbuh sebesar 11,65% (yoy) lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 47,52% (yoy).
28 Grafik 1.28.
Perkembangan Jumlah Pelanggan Listrik Kelompok Bisnis dan Industri
Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado Grafik 1.29.
Perkembangan Kredit Sektor Industri
Sumber : PLN Kanwil Suluttenggo
362 364 366 368 370 372 374 376 378 380 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Industri (Mwatt)
C. Sektor Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan
Sementara itu, untuk kinerja sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan pada triwulan IV-2011 tumbuh 9,87% (yoy). Perkembangan sektor keuangan, persewaan dan jasa antara lain tercermin dari maraknya pembangunan jaringan kantor dan fasilitas perbankan antara lain: pembukaan kantor cabang pembantu baru, penambahan ATM (Anjungan Tunai Mandiri), serta penawaran produk-produk baru yang memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada masyarakat dalam bertransaksi. Selain itu, pengaruh meningkatnya laju konsumsi dan aktivitas sistem pembayaran di wilayah Sulawesi Utara juga turut berkontribusi pada pertumbuhan sektor ini.
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Jumlah Bank umum 24 25 25 25 25 25 25 25 Jumlah kantor bank umum*) 206 215 219 225 227 234 242 246
Jumlah BPR 13 14 14 16 16 17 17 17
Jumlah kantor BPR 39 39 41 43 43 46 46 48
Data Bank 2010 2011
D. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Salah satu multiplier effect dari adanya penyelenggaraan berbagai event berskala nasional maupun internasional di Tahun 2011 adalah semakin dikenalnya Kota Manado sebagai salah satu kota tujuan wisata baik secara internasional maupun nasional. Hal ini berpengaruh pada meningkatnya minat wisatawan untuk berkunjung ke Sulawesi Utara hingga pada tahap lanjut mampu mendorong kinerja sektor pengangkutan dan telekomunikasi. Sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan IV-2011 mengalami
Tabel 1.8.
Perkembangan Jumlah Bank dan Kantor Bank Umum dan BPR di Sulawesi Utara
Ket: *) termasuk kantor unit
Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 -50 100 150 200 250 300 350 400 450 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
Kredit_Industri (Rp miliar) - left axis gKredit_Industri (%yoy) - right axis
29 Tabel 1.9.
Perkembangan Lalu Lintas Penumpang dan Kargo di Bandara Sam Ratulangi
pertumbuhan 3,57% (yoy), dengan sumbangan sebesar 0,48% terhadap total pertumbuhan.
Pertumbuhan yang positif pada sub sektor pengangkutan pada triwulan laporan tercermin dari tingginya arus penumpang yang keluar/masuk dari/ke Bandar Udara Sam Ratulangi Manado baik asal/tujuan domestic maupun internasional. Sampai dengan periode laporan, arus penumpang dan kargo yang berangkat (keluar) dari wilayah Sulawesi Utara tercatat mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 7,15% (yoy) dan 14,16% (yoy). Sejalan dengan itu, arus penumpang yang masuk ke wilayah Sulawesi Utara juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,77% (yoy). Peningkatan pada arus masuk bertepatan dengan maraknya event domestik dan internasional yang diselenggarakan di Sulawesi Utara serta arus kedatangan masyarakat yang akan merayakan perayaan Natal dan Idul Fitri di Sulawesi Utara.
Sejalan dengan pertumbuhan positif sektor ini, keberpihakan perbankan yang diwujudkan dalam penyaluran kredit di sektor pengangkutan dan komunikasi juga memperlihatkan adanya peningkatan. Sampai dengan akhir triwulan IV-2011 jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp145 miliar, atau tumbuh 28,17% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
E. Sektor Pertambangan dan Penggalian
Sektor pertambangan dan penggalian pada triwulan IV-2011 tumbuh 2,44% (yoy) dengan sumbangan sebesar 0,11% terhadap total pertumbuhan. Berdasarkan pelaku usahanya, sub sektor penggalian ini lebih banyak dilakukan oleh penambangan tradisional/rakyat dan bukan industri berskala besar. Namun demikian, saat ini terdapat beberapa perusahaan
Sumber: PT. Angkasa Pura II, Sulawesi Utara
Sumber : Bank Indonesia Manado Grafik 1.30.
Perkembangan Kredit Sektor Transportasi & Komunikasi
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Datang 174,013 208,221 218,514 229,908 203,160 213,389 229,846 245,468 6.77% Berangkat 183,275 205,865 219,567 216,486 213,108 216,771 232,520 231,954 7.15% Datang 1,378,294 1,715,793 1,844,427 1,957,143 1,783,877 1,656,261 1,808,789 1,957,167 0.001% Berangkat 941,772 1,270,119 1,400,768 1,011,539 1,208,615 1,098,530 945,969 1,154,768 14.16% 2011 Penumpang Kargo Jenis Pengangkutan Kedatangan/ Keberangkatan 2010 Growth (YoY) -60 -40 -20 0 20 40 60 80 100 -20 40 60 80 100 120 140 160 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
Kredit_Angk&Kom (Rp miliar) - left axis gKredit_Angk&Kom (% yoy) - right axis
30 Tabel 1.10.
Daftar Investasi PMA Sektor Pertambangan
Sumber : BKPM Regional Sulut
PMA yang telah membuka usaha pertambangan emas di berbagai wilayah di Sulawesi Utara. Dukungan perbankan terhadap sektor pertambangan juga terus mengalami perbaikan, jika dilihat berdasarkan trennya, pembiayaan yang diberikan oleh pihak perbankan terhadap sektor pertambangan pengalami penurunan yang cukup signifikan pada awal tahun 2009, dan selanjutnya mulai mengalami peningkatan pada triwulan II-2011. Pada triwulan laporan, jumlah kredit yang disalurkan pada sektor pertambangan tercatat sebesar Rp89 miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 142,33% (yoy).
Rencana Investasi Realisasi Investasi
( US$ ) ( US$ ) WNI WNA
1 PT. Bumi Sulawesi Persada Mining Pertambangan Nikel dan emas 2.000.000 - 50 - Hongkong/ RRC Bolmong
2 PT. Pertambangan Bumi Indonesia Pertambangan emas dan perak serta nikel 1.995.349,53 - 100 - Hongkong/RRC Bolmong
3 PT. Arafura Mandiri Semangat Pertambangan emas 610 - 100 - Australia Bolmong
4 PT. Tambang Tondano Nusajaya Pertambangan emas 120.100.000 - - - Singapura Minahasa
5 PT. Meares Soputan Mining Pertambangan emas 182.000.000 - - - Singapura Minahasa
6 PT. Avocet Mining Services Jasa Pertambangan 600 - 50 - Inggris Manado
Tenaga Kerja
Lokasi
No. Nama Perusahaan Bidang Usaha Asal Negara
F. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Sementara itu, sektor listrik, gas dan air bersih pada triwulan IV-2011 tumbuh positif 6,29% (yoy). Jika dilihat dari jumlah penjualan listrik serta jumlah pelanggan di triwulan IV-2011, terdapat pertumbuhan positif dalam jumlah pelanggan dan pemakaian listrik pada triwulan laporan. Jumlah pelanggan listrik pada triwulan
IV-Grafik 1.32.
Perkembangan Jumlah Pemakaian dan Supply Listrik di Sulawesi Utara
Sumber: PT. PLN Kanwil Sulutenggo, diolah Grafik 1.31.
Perkembangan Kredit Sektor Pertambangan
Sumber : Kantor Bank Indonesia Manado
-50 0 50 100 150 200 -10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
Kredit_Pertambangan (Rp miliar) - left axis gKredit_pertambangan (% yoy) - right axis
-50 100 150 200 250 300 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2009 2010 2011
Jumlah Pemakaian (MW) - left axis
31
2011 sebesar 451.984 pelanggan atau tumbuh 10,47% (yoy) dengan jumlah pemakaian 187 MW atau tumbuh 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2010. Sementara itu, pada triwulan IV-2011, kapasitas listrik yang tersedia adalah sebesar 270 MW atau tumbuh 21,08% dibandingkan triwulan yang sama tahun 2010. Tingkat pertumbuhan kapasitas listrik tersedia didukung oleh pembangunan sejumlah pembangkit listrik di wilayah Sulawesi Utara.
32