Permasalahan persampahan di Kabupaten Kepulauan Anambas telah menjadi salah satu perhatian dari Pemerintah dan masyarakat. Pengelolaan sampah di Kabupaten Kepulauan Anambas ditangani oleh Badan Lingkungan Hidup dan Kecamatan.
Cakupan pelayanan pengelolaan sampah Kabupaten Kepulauan Anambas sampai saat ini masih melayani 7 kecamatan terutama di Kecamatan Siantan, Jemaja, Jemaja Timur, Siantan Selatan, Siantan Tengah, Palmatak, dan Siatan Timur. Hal ini pun persebarannya tidak merata di semua desa. Pelayanan difokuskan pada area pusat perkotaan. Cakupan layanan terbanyak berada di Pulau Siantan karena Pulau ini merupakan Ibukota Kabupaten batang yang merupakan pusat CBD dan pusat aktivitas permukiman, perdagangan dll. Selebihnya dikelola secara partisipasi masyarakat baik secara dibakar, ditimbun, maupun dikelola dengan membentuk kelembgaan pengelolaan sampah.
Tabel 2.9
Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Persampahan
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN PEMERINTAH
KABUPATEN SWASTA MASYARAKAT
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan sampah skala
kabupaten √ - -
Menyusun rencana program persampahan
dalam rangka pencapaian target √ - -
Menyusun rencana anggaran program
persampahan dalam rangka pencapaian target √ - -
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pewadahan sampah di
sumber sampah √ √ √
Menyediakan sarana pengumpulan
(pengumpulan dari sumber sampah ke TPS) √ - -
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN PEMERINTAH
KABUPATEN SWASTA MASYARAKAT
Membangun sarana Tempat Penampungan
Sementara (TPS) √ - -
Membangun sarana pengangkutan sampah dari TPS ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Melakukan penarikan retribusi sampah - - -
Memberikan izin usaha pengelolaan sampah - - -
PENGATURAN DAN PEMBINAAN Mengatur prosedur penyediaan layanan sampah (jam pengangkutan, personil, peralatan, dll)
√ - -
Melakukan sosialisasi peraturan dan
pembinaan dalam hal pengelolaan sampah √ - -
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran
pengelolaan sampah - - -
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian target pengelolaan sampah skala kabupaten
√ - -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan persampahan
√ - -
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektivitas layanan persampahan, dan atau menampung serta mengelola keluhan atas layanan persampahan
√ - -
Tabel 2.10
Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Kepulauan Anambas
Secara umum pengelolaaan persampahan di Kabupaten Kepulauan Anambas tidak jauh berbeda dengan wilayah yang lainnya di Provinsi Kepulauan Riau. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.6.
PERATURAN
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten dalam menyediakan layanan
pengelolaan sampah
- √ - - - -
Kewajiban dan sanksi bagi Pemerintah Kabupaten dalam memberdayakan masyarakat dan badan usaha dalam pengelolaan sampah
- √ - - - -
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah di hunian rumah, dan membuang ke TPS
- √ - - - -
Kewajiban dan sanksi bagi kantor/ unti usaha di kawasan komersil/ fasilitas sosial/ fasilitas umum untuk mengurangi sampah, menyediakan tempat sampah, dan membuang ke TPS
- √ - - - -
Pembagian kerja pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan di TPA, dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
- √ - - - -
Kerjasama Pemerintah Kabupaten dengan swasta atau pihak lain dalam pengelolaan sampah
- √ - - - -
Retribusi sampah atau kebersihan - √ - - - -
Gambar 2.6.a Diagram Sistem Sanitasi Sektor Persampahan
Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016
Gambar 2.6.a Diagram Sistem Sanitasi Sektor Persampahan
Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016
Tabel 2.11
Timbulan Sampah per Kecamatan
Nama
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Tahun 2016, diolah
Tabel 2.12
Kondisi Prasarana dan Sarana Persampahan Kabupaten Kepulauan Anambas
No Jenis Prasarana /
Sarana Satuan Jumlah Kapasitas
Kondisi
No Jenis Prasarana /
Sarana Satuan Jumlah Kapasitas
Kondisi
4 Pengolahan Sampah
TPS 3R unit 1 40x20 m² - √ - - -
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Tahun2016 Keterangan :
IPL: Instalasi Pengolahan Lindi
*Beri keterangan mengenai umur dan lembaga pengelola
Gambar 2.7 Peta Cakupan Akses dan Sistem Layanan Persampahan Kabupaten Kepulauan Anambas (Hanya terdapat di Wilayah Kajian B)
Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016
C. DrainasePerkotaan
Kebutuhan drainase lingkungan akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, sehingga keterlambatan dalam penyediaan sarana dan prasarana drainase akan menyebabkan permasalahan seperti genangan ataupun banjir.
1. Kelembagaan
Lembaga teknis Pemerintah Daerah yang menangani pengelolaan drainase lingkungan, dalam hal ini perencanaan, pembangunan ataupun peningkatan kapasitas dan mutu dilaksanakan oleh Dinas pekerjaan Umum.
Tabel 2.13
Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase Lingkungan
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN PEMERINTAH
KABUPATEN SWASTA MASYARAKAT
PERENCANAAN program drainase dalam rangka pencapaian target drainase lingkungan di wilayah yang akan dibangun
√ - -
FUNGSI
PEMANGKU KEPENTINGAN PEMERINTAH
KABUPATEN SWASTA MASYARAKAT
Memastikan integrasi sistem drainase lingkungan (sekunder) dengan sistem drainase sekunder dan primer
√ - -
Melakukan sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan drainase lingkungan
MONITORING DAN EVALUASI Melakukan monitoring dan
evaluasi terhadap capaian target pengelolaan drainase lingkungan dan atau menampung serta mengelola keluhan atas kemacetan fungsi drainase lingkungan
√ - -
Tabel 2.14
Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten Kepulauan Anambas
PERATURAN
Tabel 2.15
Wilayah Genangan dan Perkiraan Luas Genangan pada Area Terbangun di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016
No
Wilayah Genangan Infrastruktur*
Lokasi Genangan
Luas Ketinggian Lama Frekuensi
Penyebab***
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2016 Keterangan :
*) Infrastruktur dapat terdiri dari saluran drainase (primer dan sekunder) ataupun bangunan pelengkap. Infrastruktur yang dimaksud adalah yang terdapat di dalam kawasan genangan.
**) Dapat berupa informasi terkait panjang saluran, kapasitas pompa, luas kolam retensi dll yang terdapat di dalam kawasan genangan
***) Merupakan indikasi penyebab dari timbulnya genangan. Indikasi penyebab dapat berasal dari dalam kawasan atau dapat berasal dari luar kawasan namun masih dalam satu sistem drainase Nama lokasi genangan, data lokasi dan luas genangan dapat diperoleh dari data sekunder yg terdapat di dalam Instrumen Profil Sanitasi atau diambil dari Masterplan Drainase.
2. Sistem dan Cakupan Pelayanan
Pelayanan drainase lingkungan di Kabupaten Kepulauan Anambas telah tersebar di setiap Kecamatan. Tetapi, sebagaian besar daerah masih belum melaksanakan pembangunan drainase lingkungan. Sehingga, masih ada beberapa desa di setiap
kecamatan yang belum terlayani. Adapun kondisi sarana dan prasarana drainase di kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 2.16.
Tabel 2.16
Kondisi Sarana dan Prasarana Drainase Perkotaan di Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016
No Jenis Prasarana /
Sarana Satuan
Bentuk Penampang
Saluran*
Dimensi Kondisi Frekuensi
Pemeli- haraan
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2016 Keterangan:
*Bentuk Penampang Saluran : Segi Empat atau Trapesium
**B: Lebar Dasar Saluran
***H : Tinggi Saluran
Gambar 2.8.a Peta Wilayah Genangan Kabupaten Kepulauan Anambas (Wilayah Kajian A)
Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016
Gambar 2.8.b Peta Wilayah Genangan Kabupaten Kepulauan Anambas (Wilayah Kajian B)
Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016
Gambar 2.8.c Peta Wilayah Genangan Kabupaten Kepulauan Anambas (Wilayah Kajian C)
Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Kepulauan Anambas Tahun 2016
1
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS