• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang (Halaman 90-97)

Strategi adalah cara untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan berdasarkan kondisi saat ini.

Dalam perumusan strategi sanitasi di Kabupaten Kepulauan Anambas, maka rumusannya akan digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT yang terdiri dari analisis internal dan eksternal, digunakan untuk menentukan dan menganalisa strategi dimaksud, karena faktor-faktor internal dan eksternal di dalam pembangunan memiliki tingkat korelasi dan kombinasi yang tinggi untuk saling mempengaruhi satu sama lainnya.

Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness), kajian internal pada hakekatnya merupakan analisis dan evaluasi atas kondisi, kinerja dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan strategi sektor sanitasi.

Sedangkan analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai faktor yang menjadi peluang (Opportunity) dan tantangan (Threat).

Dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi untuk mencapainya dapat disusun dengan memperhatikan hasil identifikasi isu-isu strategis yang ada. Terutama mengenai Isu Strategis, Permasalahan Mendesak, dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat ini. Dengan memadukan tujuan dan sasaran pengembangan sanitasi, sesuai hasil analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) per sektor yang menghasilkan posisi pengelolaan masing-masing persektor yaitu sektor air limbah, persampahan, dan drainase. Dengan acuan hasil tersebut, maka Strategi Pengembangan Sanitasi telah dirumuskan strategi.

Tujuan merupakan pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, dan menangani isu strategis yang dihadapi. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik , mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan Strategi adalah cara untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan berdasarkan kondisi saat ini.

A. Air Limbah Domestik

Strategi pengembangan air limbah domestik selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan isu strategis yang ada saat ini serta kaitannya dengan tujuan dan sasaran pembangunan air limbah domestik, Dari Hasil Penilaian analisis SWOT menunjukkan hasil sebagai berikut :

2

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

1. Pada analisis kondisi internal menunjukkan nilai Kekuatan adalah 20 dan Kelemahan adalah 22. Jadi, Kelemahan Pemerintah Kabupaten Kepulauan dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik lebih besar 2,00 poin dibandingkan dengan Kekuatannya.

2. Pada analisis kondisi eksternal menunjukkan nilai Peluang adalah 17 dan Ancaman adalah 16. Jadi, Peluang yang ada lebih besar 1,00 poin dibandingkan dengan Ancaman.

Maka, posisi terletak pada kuadran 2 dengan posisi Pemeliharaan Secara Selektif. Hal ini menggambarkan bahwa selisih antara Kekuatan dan Kelemahan menunjukkan nilai negatif sedangkan selisih antara Peluang dan Ancaman bernilai positif. Oleh karena itu strategi pengelolaan Air Limbah Domestik harus dilakukan dengan upaya mengatasi kelemahan untuk meraih peluang.

Adapun strategi yang akan dilaksanakan Kabupaten Kepulauan Anambas untuk pengelolaan Air Limbah Domestik selama 5 (lima) tahun kedepan, sebagai berikut :

Strategi 1 : Penyediaan Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas Tentang Pengelolaan Air Limbah

Strategi penyediaan PERDA tentang Pengelolaan Air Limbah dalam upaya pengelolaan Air Limbah dengan menyediakan Peraturan Perundang-undangan Air Limbah yang tujuan Meningkatnya Akses rumah tangga terhadap fasilitas pengolahan air limbah yang layak dan Terciptanya masyarakat yang berwawasan lingkungan.

Strategi 2 : Meningkatkan Anggaran Terhadap Pengelolaan Air Limbah Domestik

Strategi meningkatkan anggaran terhadap pengelolaan Ari Limbah Domestik yaitu dengan Peningkatan Anggaran Pengelolaan Air Limbah menjadi 3% dari Belanja Langsung APBD Kabupaten Kepulauan Anambas yang tujuan Meningkatnya Akses rumah tangga terhadap fasilitas pengolahan air limbah yang layak dan Terciptanya masyarakat yang berwawasan lingkungan.

Strategi 3 : Penyediaan Layanan Penyedotan Lumpur Tinja dan Sarana Instalasi Pengolahan Limbah Tinja

Strategi Penyediaan Layanan Penyedotan Lumpur Tinja dan Sarana Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) dengan Tersedianya layanan pengolahan lumpur tinja tahun 2018 yang tujuan Meningkatnya Akses rumah tangga terhadap fasilitas pengolahan air limbah yang layak dan Terciptanya masyarakat yang berwawasan lingkungan.

3

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Strategi 4 : Meningkatkan Akses Pengelolaan Air Limbah Domestik ke Sistem yang Layak Strategi meningkatkan akses pengelolaan Air Limbah Domestik ke Sistem yang Layak dengan Berkurangnya Rumah Tangga yang Tidak Memiliki Akses Pengelolaan Air Limbah yang layak sebesar 83,1% atau 8.188 Rumah Tangga menjadi 15% atau 1.478 Rumah Tangga pada tahun 2021 yang tujuan Meningkatnya Akses rumah tangga terhadap fasilitas pengolahan air limbah yang layak dan Terciptanya masyarakat yang berwawasan lingkungan.

Strategi 5 : Meningkatkan Sosialisasi dan Kampanye Pengelolaan Air Limbah Domestik

Strategi meningkatkan Sosialisasi dan Kampanye pengelolaan Air Limbah Domestik dengan meningkatkan peran swasta dan masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik yang tujuan Meningkatnya Akses rumah tangga terhadap fasilitas pengolahan air limbah yang layak dan Terciptanya masyarakat yang berwawasan lingkungan.

Strategi 6 : Meningkatkan Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik

Strategi meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik dengan Meningkatkan sosialisasi dan kampanye pengelolaan Air Limbah Domestik yang tujuan Meningkatnya Akses rumah tangga terhadap fasilitas pengolahan air limbah yang layak dan Terciptanya masyarakat yang berwawasan lingkungan.

B. Pengelolaan Persampahan

Strategi pengembangan Persampahan selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan isu strategis yang ada saat ini serta kaitannya dengan tujuan dan sasaran Pengelolaan Persampahan, Dari Hasil Penilaian analisis SWOT menunjukkan hasil sebagai berikut :

1. Pada analisis kondisi internal menunjukkan nilai Kekuatan adalah 16 dan Kelemahan adalah 31. Jadi, Kelemahan Pemerintah Kabupaten Kepulauan dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik lebih besar 15,00 poin dibandingkan dengan Kekuatannya.

2. Pada analisis kondisi eksternal menunjukkan nilai Peluang adalah 21 dan Ancaman adalah 16. Jadi, Peluang yang ada lebih besar 5,00 poin dibandingkan dengan Ancaman.

Maka, posisi terletak pada kuadran 2 dengan posisi Pemeliharaan Secara Selektif. Hal ini menggambarkan bahwa selisih antara Kekuatan dan Kelemahan menunjukkan nilai negatif sedangkan

4

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

selisih antara Peluang dan Ancaman bernilai positif. Oleh karena itu strategi pengelolaan Persampahan harus dilakukan dengan upaya mengatasi kelemahan untuk meraih peluang.

Strategi yang akan dilaksanakan Kabupaten Kepulauan Anambas untuk pengembangan persampahan selama 5 (lima) tahun kedepan, sebagai berikut :

Strategi 1 : Menyediakan Institusi Khusus terkait Pengelolaan Persampahan

Strategi menyediakan Institusi Khusus terkait Pengelolaan Persampahan dengan Tersedianya lembaga regulator khusus penanganan persampahan tahun 2017 yang tujuannya meningkatnya penanganan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

Strategi 2 : Menyediakan PERDA tentang Pengelolaan Persampahan

Strategi menyediakan PERDA tentang Pengelolaan Persampahan dengan Tersedianya Perda tentang Pengelolaan Persampahan Tahun 2017 yang tujuannya meningkatnya penanganan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

Strategi 3 : Meningkatkan Anggaran dalam Pengelolaan Persampahan

Strategi meningkatkan anggrana dalam pengelolaan persampahan dengan Peningkatan Anggaran Pengelolaan Persampahan sebesar 3% dari APBD Kabupaten yang tujuannya meningkatnya penanganan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

Strategi 4 : Menyediakan Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) Sampah

Strategi menyediakan Tempat Pemerosesan Ahir (TPA) Sampah dengan Terbangunnya TPA pada tahun 2018 yang tujuannya meningkatnya penanganan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

Strategi 5 : Meningkatkan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan Strategi meningkatkan ketersediaan sarana dan prasana pengelolaan persampahan dengan Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan pada tahun 2017 yang tujuannya meningkatnya penanganan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

5

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Strategi 6 : Mengoptimalkan Cakupan Layanan Pengelolaan Persampahan

Strategi mengoptimalkan cakupan layanan pengelolaan persampahan dengan berkurangnya volume sampah yang belum tertangani dari 9,38 m³/hari menjadi 1,407 m³/hari pada tahun 2021 yang tujuannya meningkatnya penanganan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

Strategi 7 : Mengoptimalkan Pelaksanaan Program 3R

Strategi mengoptimalkan pelaksanaan Program 3R dengan Sampah yang terlayani dengan system 3R sampai pada tahun 2021 dengan cakupan layanan sebesar 5% yang tujuannya meningkatnya penanganan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

Strategi 8 : Meningkatakan Sosialisasi dan Kampanye terkait Pengelolaan Persampahan

Strategi meningkatkan sosialisasi dan kampanye terkait pengelolaan persampahan dengan melakukan sosialisasi dan kampanye tentang Pengelolaan Persampahan yang tujuannya meningkatnya penanganan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

Strategi 9 : Meningkatkan Peran Serta dan Kesadaran Masyarakat dalam Penanganan Pengelolaan Persampahan

Strategi meningkatkan peran dan kesadaran masyarakat dalam penanganan pengelolaan persampahan dengan melakukan peningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat dalam kegiatan pengelolaan persampahan yang tujuannya meningkatnya penanganan dan pelayanan pengelolaan persampahan.

C. Drainase

Strategi pengembangan Drainase selama 5 (lima) tahun kedepan sesuai dengan isu strategis yang ada saat ini serta kaitannya dengan tujuan dan sasaran pembangunan Drainase, Dari Hasil Penilaian analisis SWOT menunjukkan hasil sebagai berikut :

1. Pada analisis kondisi internal menunjukkan nilai Kekuatan adalah 12 dan Kelemahan adalah 19. Jadi, Kelemahan Pemerintah Kabupaten Kepulauan dalam Pengelolaan Air Limbah Domestik lebih besar 7,00 poin dibandingkan dengan Kekuatannya.

2. Pada analisis kondisi eksternal menunjukkan nilai Peluang adalah 16 dan Ancaman adalah 17. Jadi, Ancaman yang ada lebih besar 1,00 poin dibandingkan dengan Peluang.

6

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Maka, posisi terletak pada kuadran 3 dengan posisi Berputar. Hal ini menggambarkan bahwa selisih antara Kekuatan dan Kelemahan menunjukkan nilai negatif demikian juga selisih antara Peluang dan Ancaman bernilai negatif. Oleh karena itu strategi pengelolaan Persampahan harus dilakukan dengan upaya mengatasi kelemahan untuk mengantisipasi ancaman.

Strategi yang akan dilaksanakan Kabupaten Kepulauan Anambas untuk pengembangan Drainase selama 5 (lima) tahun kedepan, sebagai berikut :

Strategi 1 : Mendayagunakan lembaga/organisasi masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan drainase

Strategi mendyagunakan lembaga/organisasi masyarakat untuk terlibat dalam pengelolaan drainase dengan meningkatkan kontribusi swasta dan masyarakat dalam penanganan drainase lingkungan yang tujunnya tercapainya layanan drainase yang memadai dan berkurangnya genangan dan terciptanya pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan manfaat saluran drainase.

Strategi 2 : Menyediakan regulasi pengelolaan drainase lingkungan

Strategi menyediakan regulasi pengelolaan drainase lingkungan dengan Menyediakan Perda tentang Pengelolaan Drainase Tahun 2018 yang tujuannya Tercapainya layanan drainase yang memadai dan berkurangnya genangan dan terciptanya pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan manfaat saluran drainase.

Strategi 3 : Meningkatkan pendanaan pembangunan drainase lingkungan

Strategi meningkatkan pendanaan pembangunan drainase lingkungan dengan peningkatan Anggaran Pengelolaan Drainase sebesar 3% dari APBD Kabupaten yang tujuannya Tercapainya layanan drainase yang memadai dan berkurangnya genangan dan terciptanya pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan manfaat saluran drainase.

Strategi 4 : Mengoptimalkan pengelolaan saluran drainase

Strategi mengoptimalkan saluran drainase dengan peningkatan cakupan layanan saluran Drainase dari 22,5% menjadi 90% pada tahun 2021 yang tujuannya Tercapainya layanan drainase yang memadai dan

7

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

berkurangnya genangan dan terciptanya pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan manfaat saluran drainase.

Strategi 5 : Meningkatkan fasilitasi tentang fungsi dan manfaat seluran drainase

Strategi meningkatkan fasilitasi tentang fungsi dan manfaat saluran drainase dengan melakukan sosialisasi dan kampanye tentang fungsi dan manfaat saluran drainase yang tujuannya Tercapainya layanan drainase yang memadai dan berkurangnya genangan dan terciptanya pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan manfaat saluran drainase.

Strategi 6 : Memaksimalkan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggaraan drainase dan penanganan genangan

Strategi memaksimalkan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggaraan drainase dan penanganan genangan dengan melakukan pengurangan genangan dari 28 ha menjadi 6 Ha pada tahun 2021 yang tujuannya Tercapainya layanan drainase yang memadai dan berkurangnya genangan dan terciptanya pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan manfaat saluran drainase.

1

STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK)

KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

BAB V

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang (Halaman 90-97)