SELECTIVE CODING L 6
SELECTIVE CODING
QUOTE INFORMATION STORYLINE
Latar belakangnya sih ya kita mencari orang-orang yang masih peduli terhadap sesama, terus jugaaa itu dari golong-golongan orang yang kurang mampu, nanti kita kasih tantangan, atau misi kalau dia berhasil dapet sepuluh juta, tapi kalau dia gagal cuma dapet satu juta. (IF)
Program Bagi-Bagi Berkah memiliki latar belakang sosial yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang berkekurangan, namun memiliki hati yang mulia. Setelah target sukses melaksanakan uji kepedulian, maka target akan diberikan misi games untuk mendapatkan hadiah sebesar sepuluh juta rupiah jika berhasil. Dan jika tantangannya gagal, maka target hanya diberikan uang satu juta rupiah saja.
Ide awalnya sih ye dari gua, dari produser sama kreatip. Eghh—
apa kita pengen bikin acara sosial yang menginspirasi orang, tapi juga gak cuma menjual air mata, yang sedih-sedih gitu, tapi ada lucunya, ada—eghh—tegangnya, ya serulah pokoknya. Ada misinya juga. (IF)
Ide awal program ini tercetus pertama kali dari produser dan juga kreatif. Terinspirasi dari program reality show sosial sejenis dari stasiun televisi lain, maka terciptalah program ini. Namun, program ini dibuat berbeda dari segi konten acara, untuk membuatnya menarik dan berbeda dari program reality show sosial lainnya.
Gilang Dirga itu punya kriteria yang kita mau. Dia orangnya lucu, bisa serius, bisa touchy. Touchy itu bisa, bisa mengulik kesedihan seseorang. (LM)
Gilang Dirga memiliki kriteria yang sangat sesuai dengan program ini, karena meskipun dia adalah seorang artis yang berasal dari program-program komedi, namun Gilang dapat membuktikan bahwa dia mampu bersikap empati kepada orang lain, serta dapat mengulik kesedihan seseorang.
Strateginyaa, gimana ya, strateginya itu kita bisa bikin buat beda adalah pada saat ehmm di kontennya. Gitu lho. Jadi, yang tadi aku bilang, selain kita pengen angkat kesedihannya, kita juga angkat dramatisnya juga, kita angkat kelucuannya juga, terus kita angkat juga keceriaannya, perjuangannya, segala macemnya, jadi dalam satu program itu kita package dengan berbagai macam karakter di kontennya. (LM)
Strategi produksi yang berbeda dari program ini adalah dari segi kontennya. Program ini memiliki satu paket acara yang memiliki unsur sedih, lucu, dan menegangkan.
Ehhmm, ya paling hubungannya sih lebih banyak ke facilities ya, eghh kalo mau booking alat, teruss booking kru kayak campers, director, OB, sekuriti, eghh—terus kalo kreatif kan lebih banyak konten, nah dia itu—egghh—lebih ke talent ya paling, booking artis, terus sama ke UPM juga, UPM untuk—apa—masalah budgetingnya.
Hubungan antar bagian yang ada di Trans TV adalah ketika pada tahap pra produksi dan akan melakukan hunting, tentu memerlukan budget serta kendaraan, maka kru akan mengurusnya kepada Unit Production Manager atau biasa disebut UPM. Ketika akan melakukan shooting, untuk booking kru serta alat ke bagian facilities. Dan untuk konten program, pada saat uji kepedulian memerlukan talent yang akan berperan sebagai agent, dan juga terkadang memerlukan artis sebagai bintang tamu, maka untuk mengurusi masalah ini akan diberikan kepada bagian talent.
ehmm—contohnya—yang dilakukan para kru, oke dari pra produksi, contohnya PA, PA sebelum shooting adalah dia harus booking—ehmm—membuat form alat-alat, gunanya adalah mem-booking alat-alat, mem-mem-booking schedule para kru, facilities—kru facilities, diantaranya ada campers, ada sutradara, ada audio, ada lighting man, ada orang properti, ada orang set—eeeegghhhh—set produksi, daannn sebagainya. Nah untuk seorang produser, ketika pra produksi dia adalah memantau anak buahnya dan memberikan masukan sejauh mana konten yang akan dijalanin, kemudian
Yang dilakukan oleh kru pada saat pra produksi, dimulai dari production assistant adalah menyiapkan keperluan shooting dari segi alat dan sumber daya manusianya. Yang dilakukan oleh kreatif pada saat pra produksi adalah mempersiapkan keperluan shooting dari segi konten programnya. Sedangkan yang dilakukan oleh produser adalah memantau kerja PA dan kreatifnya sudah sampai sejauh mana, dan terus berkoordinasi dengan anak buahnya serta memberikan masukan atas isi konten programnya.
untuk kreatifnya sendiri—eegghhh—sebelum pra produksi adalah yang tadi—eegghh—mencari materi di luar. Jadi mencari—eh—
target, jadiii intinya adalah—ehhhmmm—tugasss inti dari kreatif pada saat pra produksi adalah hunting. Hunting itu dimana kita—
ehhmmm—harus mencari dan menemukan target yang kita inginkan. Setelah itu, setelah kita temuin, kita interview, dari hasil interview itu kita buat bahan untuk sebuah konten, dijadiin cerita, dan booking properti, dan booking alat, jadi ngece—eh maap—
maksudnya, bukan booking properti, tapi ngecek properti yang udah di booking terus ngecek wardrobe yang ada di ruangannya tersendiri di trans tv. Seperti ituuu.
Lokasi ya pokoknya rame, yang banyak orang, contohnya kayak pasar, terminal, stasiun. Kita sih kebanyakan di outdoor ya, pernah juga di mall, tergantung lokasi domisili targetnya. Terus kalo untuk targetnya sih yang pasti dari golongan kurang mampu, selain itu dia bisa komunikatif, bisa diajak ngobrol juga, kalo ditanya dia bisa jawab, pasti itu. Bisa nyuarain isi hatinya, bisa nangis curahin perasaannya kan tuh. Naah, terus dia pasti punya impian kan, nanti impiannya bisa kita realisasiin. (IF)
Untuk target, tim Bagi-Bagi Berkah memiliki kriterianya sendiri, yaitu target harus mampu berkomunikasi dengan lancar dan dapat menjawab pertanyaan yang diberikan. Kemudian target harus berasal dari keluarga yang kurang mampu, dapat menunjukkan emosinya di depan umum, dalam hal ini bisa menangis ketika ditanya mengenai masalahnya, dan bisa bersikap panik ketika menjalani misi games. Dan yang terakhir, target memiliki impian yang belum dapat diwujudkannya. Impian disini adalah impian yang bisa diwujudkan dengan uang, seperti ingin membeli makanan enak, ingin pulang kampung, ingin membiayai pengobatan keluarganya, atau ingin membeli suatu barang mewah yang selama ini tidak dapat dibeli karena tidak memiliki cukup uang. Kemudian setelah itu, target akan diajak untuk memenuhi impiannya membeli sesuatu yang diinginkan setelah target
mendapatkan uang hadiah.
Untuk pemilihan lokasi shooting, biasanya kru memilih lokasi shooting yang ramai dan biasanya di outdoor, seperti terminal, pasar, dan pinggir jalan. Namun terkadang kru juga shooting di indoor seperti di pasar modern dan mall.
Kendala yang biasanya dihadapi seorang kreatif pada saat pra produksi adalah menemukan calon target Bagi-Bagi Berkah yang sesuai dengan persyaratan dari—egh—Bagi-Bagi Berkah tersebut.
Contohnya ketika harus—egghh—meng-interview target. Ketika di interview secara personal oleh kreatif dia akan lebih leluasa untuk berbicara mengenai kehidupan pribadinya atau lain-lainnya.
Tapi ketika pada saat produksi di hadapan kamera, biasanya target itu agak kaget gitu, kaget karena kondisinya tiba-tiba harus bertemu dengan berba—banyak banget kru, yang jatohnya nanti dia adalah—egghh—apa yah, malu-malu, gugup gitu kan, sampe akhirnya itu membuat kendala di lapangan. Tapi, seiring waktunya berjalan kreatif akan tau bagaimana cara meng-handle mereka ketika mereka—egh—si target ini ngalamin kesulitan.
Nah, caranya gimana ya itu tadi. Kita harus bisa masukin egh apa yah, memasuki kedalam mereka, hati mereka supaya mereka bisa percaya diri ketika mereka menjalani shooting ini. Kasih mereka support, kasih mereka—egghh—poin, initinya adalah bahwa mere—dia—si target ini adalah orang yang memang bener-bener dikasih kesempatan oleh kita. Dan maka dari itu dia harus bisa meng-eksplor semuanya tentang kehidupan dia, perjuangannya
Kendala yang dialami oleh kreatif pada tahap pra produksi adalah kesulitan dalam mencari target yang sesuai dengan kriteria program Bagi-Bagi Berkah sedangkan kendala yang dialami oleh PA adalah kesulitan untuk mendapatkan kru serta alat ketika jadwal shooting sedang padat.
dia, dan sebagainya. (LM) kurang qualified, terpaksa kita harus angkat. Karna—eghh—gak mungkin ketika kita gak dapet target yang bagus, kita harus gagal shooting, jadi yang tadinya gak qualified di dua poin, kita masih ada kesempatan untuk bisa—eghh—angkat—angkat—eghhh apa namanya, angkat program, angkat episodenya dia gitu lho. (LM)
Untuk mengatasi kendala yang dialami oleh kreatif adalah ketika mereka tidak mendapatkan target yang sesuai dengan kriteria mereka, maka mereka akan mengangkat target-target yang pernah di hunting namun kurang berkualitas dari segi persyaratan program Bagi-Bagi Berkah. Sedangkan untuk PA, ketika kesulitan mendapatkan kru dan alat, maka mereka bisa menggunakan kru dan alat outsource, atau yang berasal dari luar.
Ya pasti ada persiapan dulu sih kita di lapangan kan, ya kita siapin dulu hostnya, terus ya kita siapin juga targetnya. Lalu kita briefing dulu sama kreatifnya. Hostnya juga di briefing tuh. Trus ya yang laen sambil liat blocking-an. Terus yaudah baru kita bisa shooting
Pada saat hari H produksi, yang dilakukan pertama adalah persiapan di lokasi. Masing-masing bagian harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya masing-masing. Produser bersama dengan director akan menentukan blocking area yang bagus untuk pengambilan gambar. Kreatif akan mempersiapkan target, agent dan host tentang isi konten dengan melakukan briefing kepada mereka. PA akan mengurusi keperluan, seperti membagikan HT kepada seluruh kru dan memberikan kaset kepada campers. Campers akan mengecek kesiapan kamera mereka, apakah berfungsi dengan baik dan apakah mereka sudah memasukan kaset kedalamnya. Audioman akan mempersiapkan clip on yang akan dikenakan pada target, host dan agent. Make up artist akan mempersiapkan wardrobe untuk agent dan host,
kemudian mendandani wajah mereka.
Kendala yang paling sering yaaa faktor cuaca sih, yaa hujan, kita kan di outdoor. Terus ada aja kru yang suka sakit, pingsan. Ada aja. Dan kadang targetnya juga bandel. Dia gak bisa dikasih tau.
Dikasih taunya gak ngerti-ngerti. Agent juga suka gitu, kadang disuruh ngapain dia malah gak bisa. (IF)
Kendala yang biasa dialami oleh kru pada tahap produksi adalah kendala cuaca yang buruk, seperti hujan dan banjir misalnya.
Selain itu, karena shooting di outdoor dengan cuaca yang tidak menentu, kadang panas terik, kadang hujan deras, menyebabkan pernah terjadi adanya kru yang pingsan karena kondisi badannya yang kurang sehat. Selain itu, kendala juga dialami oleh target yang kadang gugup ketika menghadapi banyak kamera sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan baik, dan juga agent yang tidak melakukan adegan seperti yang telah diarahkan oleh director.
Kalo ujan ya kita neduh dulu. Eghh terus kalo waktunya mepet, ya kita pindah blocking. Tadinya shooting mau di luar, cuman karna ujan ya kita pindah kedalem. Kalo target ya di briefing terus aja sama kreatifnya. Tapi kalo agent yang gak bisa kayak gitu, ya paling kita ganti orang. Ya ntar kita pilih dari driver kita, atau bisa juga dari asistennya Gilang. (IF)
Untuk mengatasi kendala pada tahap produksi tersebut maka jika cuaca hujan, maka kru akan break terlebih dahulu. Namun jika hujan tidak kunjung berhenti, maka kru akan berpindah lokasi shooting, yang tadinya outdoor menjadi indoor. Untuk mengatasi kendala target, maka yang perlu dilakukan adalah briefing berulang kali kepada target agar target dapat melakukan apa yang diarahkan oleh kru. Dan untuk mengatasi kendala agent, jika memungkinkan maka agent akan di briefing ulang. Namun jika agent tidak bisa juga melakukan apa yang diarahkan, maka agent akan diganti dengan orang lain. Orang lain tersebut bisa on the spot di lokasi, bisa juga dari kru sendiri.
Sebagai seorang kreatif, yang dilakukan pada saat pasca produksi, adalah membuat—ehhmm—membuat... sebenernya tugas membuat breakdown, membuat rundown on air itu adalah
Pada tahap pasca produksi, yang dilakukan oleh kreatif adalah membuat breakdown dan rundown on air untuk keperluan editing.
Sesekali kreatif juga memeriksa editing untuk memastikan konten
tugasnya PA. Cuman karena sejauh ini kreatif yaanngg lebih tau di lapangan seperti apa, dia harus memilih beberapa poin-poin-poin yang nantinya sebagai inti kontennya yang akan nanti di—
ehhmm—diberikan materinya ke editor. Setelah itu, kreatif memantau editingan sesekali untuk melihat kontennya sejauh ini apakah pas dengan yang keinginan yang kita mau dari kontennya.
(HA)
yang dibutuhkan sudah terealisasi dalam bentuk gambar.
Kemudian tugas PA pada saat pasca produksi adalah memberikan kaset hasil rekaman kepada editor untuk di capture dan kemudian akan di edit, dan PA harus mengawasi proses editing ini secara berkala dan terus menerus. Dan produser, pada tahap pasca produksi juga mengawasi sejauh mana editing berjalan, dan melakukan preview untuk tayangan yang akan ditayangkan.
Kendala pasca produksi itu kan semua udah langsung masuk ke editingan kan. Udah masuk proses editing sampe siap tayang, biasanya yaa kendalanya paling komputernya yang suka ngehang, sukaa error, kita udah ngerjain jauh-jauh gak ke save, ya itulah kendalanya. Kendala deadline enggak sih karena itu kan kita udah dapet jadwal, ya deadline sih pasti kejar-kejaran terus kita, buat besok tayang, hari ini kita masih belom selesai, kita kejar-kejaran terus itu aja sih.
Kendala pada saat tahap pasca produksi tidak terlalu sering terjadi. Kendala yang biasa terjadi adalah pada komputer yang digunakan, seperti mengalami error. Kendala deadline juga jarang terjadi, namun pernah terjadi beberapa kali ketika tayangan harus tayang esok hari, namun tayangan tersebut baru bisa di capture hari ini. Namun hal ini jarang terjadi.
Kendalanya kalooo misalkan komputernya ngehang kan kita kan pasca produksi tinggal editing tuh, total editingan, kalo komputernya ngehang kendalanyaaa udah mulai error komputernya, ehmm kita mulai cari kendalanya, kita nyari orang-orang IT, buat ngebenerin komputer sama software di situ. Okeh.
(HA)
Untuk mengatasi kendalanya, ketika komputer mulai mengalami masalah, maka yang dilakukan adalah segera memanggil bagian IT untuk memperbaiki masalah tersebut.
Oke, sejauh ini kelebihan program Bagi-Bagi Berkah adalah—
ehm—kami bisa memberikan tayangan yang—ehm—edukasi, tayangan yang ehm sangat menyentuh buat pemirsa karna, ehm
Kelebihan yang dimiliki program ini adalah program Bagi-Bagi Berkah menyajikan paket tayangan yang lucu, sedih dan juga menegangkan, serta memiliki nilai edukasi pada setiap episode
program ini diperuntukan buat orang-orang yang mungkin diluar sana yang memang banyak yang ngalamin permasalahan seperti ini. Gitu. Selain ada humornya, ada kelucuannya, ada kesedihannya, ada ketegangannya, adaaaa—ehhmm apa namanya—adaaa sesuatu yang beda dari yang lain karna package-nya tadi ya, package apa—ehm—gabungan tadi gitu lho.
Gabungan dimana program ini adalah menjangkau orang-orang yang kurang mampu dan membutuhkan. Gitu lho. (LM)
tayangannya.
Untuk kelemahan dari program Bagi-Bagi Berkah sendiri adalah—ehm—kalau bicara mengenai kelemahan programnya, sejauh ini ehm kita masih menunggu—menunggu apa namanya—
antusiasme pemirsa, untuk menjadi—ehm—untuk menjadi se—
apa, menjadi bagian dari penonbton setianya Bagi-Bagi Berkah, karna program ini kan masih baru yah, ehm ibaratnya promonya harus masih jor-joran, karna belum semuanya tau kalo program ini—eehhmm—adalah program andalan kita, unggulan kita, karna prosesnya juga masih baru tayang. Dan kami berharap, kelemahan pada saat belum adanya pasar massa kita yang memang setia, setelah menjangkau dari semua daerah, mungkin program ini nantinya akan menjadi suatu kekuatan mungkiin ya, dalam salah satu program stasiun TV kita. (LM)
Sejauh ini, tim mengaku belum menemukan kelemahan yang dimiliki program ini dilihat dari segi tayangan yang disajikan, karena program ini belum mendapatkan complain dari para penontonnya. Namun, pada saat observasi, penulis menilai bahwa program ini memiliki kelemahan pada saat pra produksi, yaitu pada saat persiapan targetnya. Kru mengalami kesulitan dalam mendapatkan target yang diinginkan dan sesuai dengan kriteria program Bagi-Bagi Berkah, karena meskipun banyak orang yang berkekurangan, namun tidak semuanya memiliki impian, tidak semuanya mampu berkomunikasi dengan baik, dan tidak semuanya dapat mencurahkan isi hatinya sampai mengeluarkan air mata. Padahal semua itu sangat dibutuhkan untuk kepentingan gambar.
Opportunity itu adalah kesempatan. Okei, kesempatan yang dimiliki oleh program Bagi-Bagi Berkah adalah sejauh ini—
ehhmm—walaupun ada beberapa pesaing disa—didibedi—di ehm beberapa stasiun TV, tapi kita berharap karena konten kita
Kesempatan yang dimiliki oleh program Bagi-Bagi Berkah adalah karena jam tayangnya di pagi hari, biasanya jarang ada stasiun televisi yang menayangkan program sosial di pagi hari. pada pagi hari kebanyakan menayangkan program musik atau infotainment.
berbeda dari pada yang lain, walaupun garis besarnya hampir sama, sosial, ehmm kita berharap kesempatan ini adalah peluang besar untuk bisa menjangkau—ehm—bagi mereka yang sangat membutuhkan gitu lho. (LM)
Selain itu, kesempatan yang dimiliki program ini adalah karena program ini menyajikan konten acara yang berbeda dari program-program sosial lainnya.
Ancaman tuh yah, karna kita saingannya acara musik, yaa mungkin penontonnya lebih memilih nonton musik daripada BBB. Itu ancamannya. (IF)
Karena program ini tayang pada pagi hari, maka di khawatirkan penonton lebih banyak beralih kepada program musik atau infotainment daripada menyaksikan program Bagi-Bagi Berkah
DOKUMENTASI
Foto dengan Narasumber, Haekal Alif, Production Assistant.
Foto dengan Narasumber, Lenny Magray, Kreatif.
Foto dengan Narasumber, Idil Fitri, Associate Producer.
Foto dengan Host Program Bagi-Bagi Berkah, Gilang Dirga.
Foto dengan Bintang Tamu Bagi-Bagi Berkah, Yama Carlos
Suasana di ruang Editing, booth L milik program Bagi-Bagi Berkah.
Proses produksi untuk Opening program Bagi-Bagi Berkah. (Episode Garut, tanggal 23 April 2013)
Pengambilan gambar dengan sudut pandang host pada tahap uji
kepedulian. (Episode Pejaten Village, tanggal 21 Maret 2013)
Cara campers dalam pengambilan gambar untuk uji kepedulian (Episode Ps. Rebo, tanggal 11 April 2013 dan Episode Kota Tua, tanggal 15 Mei 2013)
Suasana pengambilan gambar pada tahap chit-chat segmen pertama.
(Episode Ps. Minggu, tanggal 11 Maret 2013)
Suasana ketika target menjalankan misi games. (Episode Mercu Buana, tanggal 8 April 2013)
Suasana pada saat pengumuman keberhasilan dalam melaksanakan misi games. (Episode Tanjung Duren, tanggal 18 Maret 2013)
Suasana shooting di rumah target, ketika target telah menyelesaikan misi gamesnya. (Episode Bintara, tanggal 6 Maret 2013)
Suasana ketika target memberikan testimonial. (Episode Bintaro, 3 April 2013)
Antusiasme masyarakat yang ada di lokasi shooting (Episode Tambora, tanggal 19 April 2013)
Foto bersama kru pada saat shooting.
SCRIPT PROGRAM BBB EPS#2
1. OPENING PROGRAM
Cast: HOST Lokasi: Taman 2. UJI KEPEDULIAN
CAST: AGENT Lokasi: Taman Skenario:
Seorang AGENT bertubuh gemuk sedang jogging di taman, setelah berolahraga, ia hendak untuk pulang ke arah parkiran motor, ia melewati seorang ibu-ibu penjual minuman untuk membeli minuman. Setelah minum, ia merasa nyeri di bagian perutnya dan sesaat setelah ia berbalik dan berjalan, ia jatuh.
3. PREVIEW HOST
Cast: HOST
(HOST BERKOMENTAR DARI JARAK KEJAUHAN) 4. CURHAT COLONGAN
CAST: HOST, TARGET
• HOST mendatangi TARGET, HOST menjelaskan bahwa TARGET sedang masuk di program BBB tanpa ia ketahui. HOST menanyakan kejadian yang baru saja dialami.
• HOST menanyakan alasan TARGET kenapa membantu TARGET
• HOST menjelaskan program kepada TARGET
•HOST mengobrol dengan TARGET tentang latar belakang TARGET dan menanyakan impian TARGET untuk menolong/membahagiakan seseorang yang belum ia dapat wujudkan.
7. GAMES
CAST: HOST, TARGET
• HOST memberikan sebuah misi kepada TARGET, yaitu:
MENGEPANG 10 RAMBUT ORANG DALAM WAKTU 15 MENIT
Jika ia berhasil, maka Tim BBB akan membantu mewujudkan impian target dengan memberikan hadiah yang senilai 10 Juta Rupiah dalam bentuk fisik.
Namun, jika ia tidak berhasil maka ia hanya mendapatkan uang senilai 1 juta rupiah.
• TARGET segera mencari orang-orang sekitar di taman yang namanya rambutnya mau dikepang.
• GIMMICK:
- Satu orang ibu-ibu untuk menolak untuk dikepang.
- Seseorang laki-laki bertubuh besar gondrong mau dikepang.
• GRAFIS menunjukkan sisa waktu yang tinggal sedikit.
8. PEMBERIAN HADIAH
CAST: TARGET, HOST LOKASI: TENTATIF
9. VT TESTIMONI TARGET
CAST: TARGET LOKASI: TENTATIF
• Testimoni TARGET saat mengikuti games
• Testimoni TARGET menceritakan latar belakang kehidupannya tentang ia yang berjuang keras bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan sekolah ke dua anaknya. serta perasaan saat diberikan hadiah. uang
• Testimoni TARGET menceritakan latar belakang kehidupannya tentang ia yang berjuang keras bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan sekolah ke dua anaknya. serta perasaan saat diberikan hadiah. uang