L 1
“STRATEGI PRODUKSI PROGRAM REALITY SHOW BAGI-BAGI BERKAH DI TRANS TV”
PROFIL INFORMAN
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Waktu Wawancara : 4. Lokasi Wawancara : PERTANYAAN
1. Apakah latar belakang program Bagi-Bagi Berkah?
2. Dari manakah ide awal program Bagi-Bagi Berkah?
3. Bagaimanakah konsep program Bagi-Bagi Berkah?
4. Kriteria target audiens program Bagi-Bagi Berkah?
5. Terbagi jadi berapa segmenkah program Bagi-Bagi Berkah?
6. Mengapa memilih Gilang Dirga sebagai host program Bagi-Bagi Berkah?
7. Mengapa jam tayang program Bagi-Bagi Berkah pada pukul 08.30 pagi?
8. Apakah strategi produksi yang digunakan oleh program Bagi-Bagi Berkah untuk membuat program ini berbeda dengan program lainnya?
9. Apakah job desk anda di program Bagi-Bagi Berkah?
10. Bagaimanakah hubungan antar bagian yang ada di Trans TV, mulai dari tahap pra produksi, produksi, sampai tahap pasca produksi?
11. Apa saja yang dilakukan oleh kru, baik oleh kreatif maupun asisten produksi program Bagi-Bagi Berkah pada tahap pra produksi?
L 2
12. Hal apa saja yang perlu di riset untuk kepentingan program?
13. Kriteria apa saja yang menjadi pertimbangan kru dalam memilih lokasi shooting serta dalam pemilihan target?
14. Apa saja kendala dalam tahap pra produksi program Bagi-Bagi Berkah?
15. Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam tahap pra produksi?
16. Hal apa saja yang dilakukan selama proses produksi?
17. Kendala apa saja yang terjadi selama proses produksi?
18. Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi pada saat tahap produksi?
19. Hal apa saja yang dilakukan pada tahap pasca produksi?
20. Kendala apa saja yang terjadi selama proses pasca produksi?
21. Bagaimana cara mengatasi kendala yang dihadapi pada saat tahap pasca produksi?
22. Apa kelebihan program Bagi-Bagi Berkah dibanding program reality show lainnya?
23. Apa kelemahan program Bagi-Bagi Berkah dibanding program reality show lainnya?
24. Opportunity yang dimiliki oleh program Bagi-Bagi Berkah?
25. Ancaman yang dimiliki oleh program Bagi-Bagi Berkah?
26. Bagaimana cara menghadapi kompetitor?
LEMBAR PERNYATAAN INFORMAN
L 3
SURAT PERNYATAAN INFORMAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Idil Fitri
Jabatan : Assosiate Producer
Perusahaan : PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV)
Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan Skripsi berjudul
“STRATEGI PRODUKSI PROGRAM REALITY SHOW BAGI-BAGI BERKAH DI TRANS TV” yang dilakukan oleh Karmelia Kristi di Ruang tamu lantai 8 Gedung Trans TV Jakarta, pada hari Senin, 20 Mei 2013, pukul 22.15 WIB. Dan saya sudah membaca seluruh hasil transkrip wawancara yang dimana semuanya adalah benar sesuai dengan apa yang saya sampaikan. Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan, dan saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, 21 Mei 2013
Informan,
Idil Fitri
SURAT PERNYATAAN INFORMAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Lenny Magray
Jabatan : Creative
Perusahaan : PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV)
Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan Skripsi berjudul
“STRATEGI PRODUKSI PROGRAM REALITY SHOW BAGI-BAGI BERKAH DI TRANS TV” yang dilakukan oleh Karmelia Kristi di Ruang Tamu lantai 8 Gedung Trans TV Jakarta, pada hari Kamis 4 April 2013, pukul 19.30 WIB. Dan saya sudah membaca seluruh hasil transkrip wawancara yang dimana semuanya adalah benar sesuai dengan apa yang saya sampaikan. Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan, dan saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, 17 Mei 2013
Informan
Lenny Magray
SURAT PERNYATAAN INFORMAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Haekal Alif
Jabatan : Production Assistant
Perusahaan : PT. Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV)
Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan Skripsi berjudul
“STRATEGI PRODUKSI PROGRAM REALITY SHOW BAGI-BAGI BERKAH DI TRANS TV” yang dilakukan oleh Karmelia Kristi di Ruang Tamu lantai 8 Gedung Trans TV Jakarta, pada hari Kamis 4 April 2013, pukul 18.30 WIB. Dan saya sudah membaca seluruh hasil transkrip wawancara yang dimana semuanya adalah benar sesuai dengan apa yang saya sampaikan. Demikianlah pernyataan ini saya sampaikan, dan saya ucapkan terima kasih.
Jakarta, 17 Mei 2013
Informan
Haekal Alif
OPEN CODING
L 4
OPEN CODING
Informan No 1
PENELITI : Karmelia Kristi
SUBYEK : Haekal Alif, Production Assistant
TOPIK : Proses Pra-Produksi, Produksi dan Pasca-Produksi serta analisis SWOT dalam program Bagi-Bagi Berkah
TANGGAL : 4 April 2013, pukul 18.30 WIB
TEMPAT : Ruang tamu lantai 8, Gedung Trans TV
INFORMASI TAMBAHAN : Informan merupakan Production Assistant dari program Bagi-Bagi Berkah
SITUASI WAWANCARA : Di dalam ruang tamu, dengan kondisi tenang karena hanya ada informan, peneliti dan tim kreatif yang keluar masuk ruangan, namun tanpa mengganggu jalannya proses wawancara.
CATATAN LAPANGAN
KODE TRANSKRIP DATA CATATAN JAWABAN
INFORMAN P: Nama kakak siapa?
I: Nama saya Haekal Alif.
P: He-eh, jabatan kakak apa di program ini?
I: Jabatan di program ini jadi PA, production assistant.
P: Tanggung jawab kakak di Bagi-Bagi Berkah itu apa?
I: Tanggung jawabnya di Bagi berr—Bagi-Bagi Berkah itu kalo ehhmmm sebelum shooting itu, sebelum produksi itu, biasanya kita booking kru, booking alat, make up, wardrobe, sama properti. Terus kalo pas setelah shooting, kita
biasanya editing sih, editing, ngedit dari awal mulai capture, ngesync, rafkat, sampai di edit, masukin backsound segala macem, sampai kita udah beres semua, kita print ke DVC Pro. DVC Pro itu kita kasih lagi ke QC, Quality Control, sampe buat siap tayang.
P: Hmmm.. Apakah latar belakang program Bagi-Bagi Berkah?
Memegang lembar- an kertas pertanyaan yang akan diajukan peneliti.
I: Latar belakang... Latar belakangnya disini ini Bagi-Bagi Berkah itu kan program reality show, eehhhmmmm intinya disini kita mencari untuk menolong orang-orang yang tidak mampu untuk diberi hadiah sepuluh juta rupiah... untuk sepuluh juta rupiah, ehhhmm apalagi nih, cut cut cut cut...
P: Darimana kak ide awal program Bagi-Bagi Berkah ini?
Ada seorang kreatif yang kadang me- nimpali perkataan informan.
I: Ide awal, pasti ide awal itu kita, ahhh, kayaknya kalo ide awal itu tanya ke kreatipnya aja deh ide awalnya dari mana. Tanya ke Magray, tim kreatifnya, Nacota, kalo ide awal tuh darimana. Karena saya disini cuma PA, lebih ke..
lebih ke apa yaa.. kalo PA ituu lebih keee.. PA itu lebih keee.... PA itu lebih keeee persiapan aja sih. Gak terlalu ke konten kayak kreatip kan harus lebih jatuhnya ke konten.
P: Hm, menurut kakak, konsep program Bagi-Bagi Berkah ini apa?
I: Konsep programmm disini itu... ehhhhmm... membantu orang-orang yang tidak mampuuu.. yang benar-benar membutuhkan uang. Yang pastiiii orang- orang disiniiii, orang-orang yang tidak mampu juga pastilah, konsepnya sih kita ingin menolong orang-orang.... orang-orang yang peduli terhadap sesama, dan akhirnya bisa kita bantu untuk mendapatkan, uang sepuluh juta rupiah.
P: Target audiens-ehhmm-program BBB apa-ehm-siapa aja kak?
I: Target audiens ini karena kita tayang pagi.. target audiens disini tuuu ibu-ibu.
Ibu Rumah Tanggaaa, sambil masak, nonton tivi Bagi-Bagi Berkah kan, tiba- tiba bagus, rame, ada tegang, ada seru, ada terharu, gitu.
P: Ehm, kenapa milih host untuk BBB ini, Gilang Dirga kak?
I: ehhhmmm, kenapa Gilang, kalo saya pribadi sih mungkin Gilang lebih feelnya lebih dapet, ehhmmm, ekspresinya, tegangnya, tapi kalooooooo untuk lebih lanjut kayaknya tanya ke kreatip aja deh. Ke tim kreatipnya soalnya ini kontennya lebih apal kreatip.
P: Kenapa jam tayangnya jam setengah sembilan pagi kak?
I: Disini target pasaran, target kita kan ibu-ibu makanya kita taro sekitar jam setengah sembilan pagi... ya sekitar jam setengah sembilan pagiii, ya karena disitu kan ibu-ibu, ibu rumah tangga kan pasti lagi ada dirumah tuh, target pasaran kita sih itu, makanya kita tayangin sekitar jam setengah sembilan pagi.
P: Ehhhh, strategi produksi apa yang digunakan untuk bikin program ini beda dengan program sejenis lainnya kak?
I: Pasti beda disini program Bagi-Bagi Berkah itu kan ya mungkin sama kayak program Uang Kaget dapet sepuluh juta rupiah, cuma disini beda, kita ini ada tes uji peduli, dan untuk mendapat uang sepuluh juta itu dia harus menjalankan misi atau games dariiii... yang dari si host kasih itu lho. Ehmmmm.. udah itu aja, bingung mau jawab apa.
P: Gimana hubungan antar bagian di itu... Hubungan antaran, hubungan antar bagian yang ada di Trans TV mulai dari tahap pra, produksi, sampai pasca?
Informan
membolak-balik kertas pertanyaan.
I: Kalau di produksi semua hubungannyaa samaa anak-anak facilities, techincal support, itu jadi sebelum produksi, kita hubungannya sama departemen lain itu, kayak anak-anak campers, anak-anak audio, anak-anak lighting, set crew, dan setelah produksi, paling kita berhubungan tetap sama anak-anak facilities, tapi beda unit. Kayak anak-anak editor, buat editingan, udah sih.
P: Hal apa aja yang kakak lakukan pada saat tahap pra produksi?
I: ehmmm.. pra produksi, sebelum produksi yaa, itu kita bikin bookingan, booking alat, kru, hmm booking make up, wardrobe, sama properti. Ya abis itu, setelah kita deket H, deket mau shooting, ya kita nyiapin alat-alatnya, crew call segala macem, ya itulah cukup.
P: Hal apa aja yang perlu di riset untuk kepentingan program kak?
I: Yang perlu di riseeettt, saya jadi selaku PA, paling tentuin angle-angle blockingan, buat tempat blockingnya yang bagus dimana, ehmmm, riset, ya itulah itu, pokoknya itu dululah jawabannya.
P: Ehm, kriteria apa aja yang jadi pertimbangan oleh kruuu ehhmm dalam memilih lokasi shooting dan pemilihan target?
I: Pemilihan target tentunya kita mencari kelas yang menengah kebawah, yang bener-bener membutuhkan uang, dan pertolongan gitu. Kaloooo, ehm, tempat lokasi shooting itu, Bagi-Bagi Berkah ini lebih sering shooting di daerah yang rame, tempat-tempat yang rame, kayak di pasar, terminal, stasiun, ya pokoknya
diluarlah, outdoor seringan, walaupun kita kadang sesekali shooting di mall, atau yaaaa di mall, di indoor, tapi lebih sering kita outdoor.
P: Ehm kendalanya apa aja kak pada saat tahap pra produksi?
I: Kendalaaaaa sebelum produksi itu, kita kan booking crew, booking alat, booking make up, booking wardrobe, dan itu kan booking-booking alat kayak gitu perlu tanda tangan dari orang-orang yang bersangkutan ya kan, tanda tangan atasan kita, produser kita, EP kita, terus tanda tangan kepala divisi kita dan belum tanda tangan ehmmm kayak kita kan butuh alat kayak semacem campers gitu segala macem, itu belom tentu dapet gitu, ehhhmm, belum tentu dapet alatnya juga, dan campers juga kayak booking crew, belum tentu kita kebagian kru, kayak campers gitu bilaaa ada satu hari banyak program, kadang kita juga gak kebagian campers, kita nyari campers outsource dari luar, sama juga kayak halnya audio, hambatannya sih itu aja sih biasanya.
P: Gimana cara menghadapi kendalanya kak?
I: Menghadapi kendalanya ya pastinya di setiap masalah ada jalan keluarnya sih, jadi setiap kendala pasti ada yang bisa diselesain gitu kayak kita gak kebagian kru, ya kita harus nyariiii, contoh kayak misalnya kita gak kebagian campers ya kita cari campers dari luar, kita gak kebagian audioman, kita harus nyari audioman dari luar, dari outsource, cara ngadepinnya itu pasti adalah yang harus bisa kita lakuin untuk atasin masalah ini, okeh.
P: Hal apa aja yang dilakukan selama proses produksi?
I: Kalau saya selagi jadi PA, pada saat shooting itu, proses produksi, saya
biasanya nempel director, sutradaranya itu, untuk penentuan blockingan, pengaturan pada saat shooting, agent masuk, itu kan perluuuuu briefing terlebih dahulu sebelumnya, ya saya biasanya menempel director sih kalo selagi shooting, ya okelah.
P: Kendala apa aja yang terjadi selama proses ehhmm produksi?
I: Kalo kendalaaa, kendala cuaca kan karena kita lebih sering outdoor, shooting-shooting diluar, ehmmm diluar kan, kalo yang kayak hujan yah mau gak mau kita ehhmmm break dulu, istirahat dulu, karena gak mungkin kita ngejalanin shooting ujan-ujanan. Dan kalau kendala dalam konten, kita kan ada tes misi uji peduli contohnya, kita gak selalu sesuai dengan apa yang kita harapkan, si agent itu yang harusnya jatuhnya seperti apa, itu kan perlu brief segala macem, tapi kadang gak sesuai dengan yang diharapkan itu aja sih.
P: Gimana cara mengatasi kendala itu kak?
I: Kalo kendalaa di tempat kayak tadi contohnya misalkan hujan, ya mau gak mau kita berenti dulu, break dulu, atau kita cariiii misalkan cuacanya atau kondisinya gak, gak mendukung nih misal atau becek atau ehmmm banjirlah, pokoknya tidak mendukung untuk kita shooting dan ambil gambar disitu, kita cari tempat lain. Kendalanya itu, kalo buat masalah di konten, ya paling kita kendalanyaa, buat ngatasinnya yaa tap lagi, ulang lagi, ulang lagi, ulang lagi.
Itu aja sih.
P: Hal apa aja yang dilakukan pada tahap pasca produksi?
I: Yang dilakukan pasca produksi itu, setelah shooting biasanya kita ngumpulin
semua kaset, yang dipake, biasanya sih shooting itu kita habis sekitar minimum tujuh kaset, minimum tujuh kaset, paling maksimalnya sepuluh kasetlah. Habis itu kitaaa shooting eh kita edit. Kita mulai dari capture, rafkat, nge-sync, ehhmmmm, kita masukin backsound segala macem, potong durasi, preview, segala macem, ampe siap tayang, itu aja sih pasca produksi.
P: Kendala apa aja yang ada di tahap pasca produksi kak?
I: Kendala pasca produksi itu kan semua udah langsung masuk ke editingan kan. Udah masuk proses editing sampe siap tayang, biasanya yaa kendalanya paling komputernya yang suka ngehang, sukaa error, kita udah ngerjain jauh- jauh gak ke save, ya itulah kendalanya.
P: Ada kendala di itu gak ehhmm deadline?
I: Kendala deadline enggak sih karena itu kan kita udah dapet jadwal, ya deadline sih pasti kejar-kejaran terus kita, buat besok tayang, hari ini kita masih belom selesai, kita kejar-kejaran terus itu aja sih.
P: Gimana cara ngatasin kendala itu kak?
I: Kendalanya kalooo misalkan komputernya ngehang kan kita kan pasca produksi tinggal editing tuh, total editingan, kalo komputernya ngehang kendalanyaaa udah mulai error komputernya, ehmm kita mulai cari kendalanya, kita nyari orang-orang IT, buat ngebenerin komputer sama software di situ. Okeh.
P: Kelebihan program BBB dibanding program lain apa kak?
I: Program BBB ini kelebihannya, kita buat di satu program ini semuanya kita masukin, contohnya seperti kita ada lucunya, ada tegangnya, ada sedihnya, ada terharunya, jadi kita masukin, masukinnn semuaanyalah. Semua apa sih namanya, ya masukin sedihnya dapet, tegangnya pada saat games dapet, terharunya pada saat dia dapet uang dapeett, terus pada saat terha—sedihnya dia ketemu keluarga, jadi kita dapet semuanya disitu.
P: Kelemahan program ini dibanding program lain apa kak?
I: Kelemahan disini apa ya, saya selaku jadi PA di program ini, saya juga pasti membanggakan program ini. Buat saya, saya terus terang, untuk membuat program ini menjadi yang lebih sempurna, walaupun ada kekurangannya, itu tidak perlu disebutkanlah.
P: Perluu kaakkk...
I: Perlu? Ya saya juga ga tau kekurangan apa, saya ngerasa program saya sempurna gimana, saya juga... udaahhh sempurnalah Bagi-Bagi Berkah, sharenya bagus terus.
P: Ehm, opportunity dalam program ini apa kak?
I: Opportunity disiniii, kita kan tayang jam setengah sembilan pagi, buat saya kesempatan disini, di stasiun TV laen ga ada nayangin program reality show jam segitu. Karna di RCTI ada Dahsyat program musik, di SCTV juga program musik Inbox, kalaauuu yaaa saya rasa kesempatan disini kita mengambil alih penonton pemirsa itu dengan tayangan reality show ini lho. Okelah.
P: Ehm, kalau ancamannya kak?
I: Ancaman sendiri sih, paling kita bersaing dengan stasiun TV lain, karena kita pasti masih memperebutkan share tinggi gitu. Ancamannya paling kalau ehhmmmm masalah share sih naik turun, cuman kalau polling yang tertinggi itu kayak RCTI, RCTI pasti ada Dahsyat, SCTV ada Inbox, sama Trans 7, Trans 7 juga ada program Gak Nyangka, dan Indosiar juga kalau gak salah ada program Pagi-Pagi Bagi-Bagi itu sih, mungkin ya, mungkin tayangannya sama dengan reality show seperti Bagi-Bagi Berkah, sama-sama membagi-bagikan uang, itu aja sih ancamannya.
P: Terus, cara menghadapi kompetitor gimana kak?
I: Cara menghadapi kompetitor itu berarti kan kita bersaing dengan TV-TV laen tuh, cara menghadapi kompetitor, kita tetep, kita buat program ini Bagi- Bagi Berkah, untuk yang lebih baik, tidak monotonlah, alurnya tidak seperti uji peduli, iniii, kita bikin satu-satu hal yang lain untuk kita mempertahankan audiens-audiens kita gitu, kita mempunyai penonton tetap, yang membuat share kita bisa bertambah, bukan berkurang. Itu aja sih.
P: Oke deh, thank you ya kakakkkk...
I: Iya, sama-sama mel.
OPEN CODING
Informan No 2
PENELITI : Karmelia Kristi
SUBYEK : Lenny Magray, Kreatif
TOPIK : Proses Pra-Produksi, Produksi dan Pasca-Produksi serta analisis SWOT dalam program Bagi-Bagi Berkah
TANGGAL : 4 April 2013, pukul 19.30 WIB
TEMPAT : Ruang tamu lantai 8, Gedung Trans TV
INFORMASI TAMBAHAN : Informan merupakan Tim Kreatif dari program Bagi-Bagi Berkah
SITUASI WAWANCARA : Di dalam ruang tamu, dengan kondisi tenang karena hanya ada informan dan peneliti CATATAN
LAPANGAN
KODE TRANSKRIP DATA CATATAN JAWABAN
INFORMAN P: Nama lengkap dan jabatan kakak?
Sambil memegang blackberry
I: Namanya Lenny Magray, jabatannya kreatif.
P: Ehmm, jobdesk kakak di program ini apa?
Menaruh blackberry miliknya di tas
I: Oke, jobdesk seorang kreatif pada dasarnya adalah selain membuat ide-ide yang cemerlang, kita juga eehhmm mempersiapkan, jadi pada saat sebelum shooting, setiap episodenya kita buat ehhmm ide-ide cerita yang diangkat dari setelah kita—apa namanya—hunting. Hunting sesuai dengan ehhmm hunting yang mau kita tuju, kita dapetin materi, terus akhirnya kita buat cerita, setelah buat cerita, kita harus tau kebutuhannya, seperti contoh kebutuhan properti, properti apa yang akan digunakan nanti pada saat shooting, terus contohnya
wardrobe, wardrobe itu baju, jadi kebutuhan—menyediakan kebutuhan baju untuk si pemain, bahkan juga untuk host. Terus, selain itu juga, kreatif juga harus bisa membuat script dan rundown. Script itu adalah script cerita, rundown itu adalah—ada rundown, ada dua rundown, rundown off air dan rundown on air. Nah, rundown off air itu adalah rundown yang dibuat untuk pada saat di lokasi, untuk—aahh—detail-detailnya, mau mengambil gambar di jam berapa, mau shooting di jam berapa, opening dimana, eehhhmmm—seg—
per segmen, per segmen itu kita bikin table-tablenya. Teruuss, kemudian setelaahhhh shootinngg, ehhmm bikin scriptnya dan segala macemnya, pada saat pra produksinya, tugas kreatif adalah mengecek editing, sejauh mana konten yang dibutuhkan itu terealisasi dalam bentuk sebuah cerita yang akan siap untuk ditayangkan di tivi.
P: Hmmm.. Latar belakang program BBB apa kak?
I: Latar belakang program Bagi-Bagi Berkah itu adalah... ehmmm.. benang merahnya konsepnya sosial, jadi menjangkau orang-orang yang sebenarnya kalau dibilang gak mampu, bukannya gak mampu, tapi memang lagi membutuhkan, nah dari situ nanti kita merealisasikan apakah dari mereka, ada gak, dari beberapa persyaratan-persyaratan bagi-bagii ehhmm—dari Bagi-Bagi Berkah itu mereka masuk persyaratan, kalau masuk, kita evakuasi.
P: Ide awal program BBB darimana kak?
I: Ide awal program BBB itu kalau dibilang, teradaptasi dari Tolooongg, program Tolong, yang pernah tayang di RCTI, teruss ehhhmm, program Uang Kaget, tapi kita bikin kontennya itu beda diantara mereka berdua, tapi ehmm sedikit kontennya itu hampir sama seperti dua program yang tadi aku sebutin
tadi.
P: Hm, gimana konsep ehm program Bagi-Bagi Berkah?
I: Konsep program Bagi-Bagi Berkah-nya sendiri itu ehhmm yang tadi aku bilang, adalah misinya sosial, jadi konsep awalnya adalah di segmen satu itu kita bikin namanya uji kepedulian, uji kepedulian ini dimana tim Trans TV menyediakan agent yang nantinya akan diberikan cerita untuk ehmm tema, tema cerita untuk menguji kepedulian seseorang disekitarnya. Kemudian untuk segmen duanya, setelah segmen satu tadi opening, terus uji kepedulian, di segmen duanya itu ada ehmm ngulik, ngulik dimana setelah kita nemuin si targetnya, kita akan curhat, curr aaa—host akan bercurhat-curhatan, maksudnya cari ehmmm apa ya, kalo bisa dibilang ehmm mengorek-ngorek kehidupan si targetnya. Setelah itu yaudah, kita kasih games bentuknya adalah misi, dimana misi ini adalah untuk memperlihatkan sejauh mana seseorang untuk ehhmm mendapatkan sesuatu dan itu dia harus berjuang gitu lho. Naahh setelah games, kita baru liat apakah dia berhasil, pada saat melakukan misi dia berhasil apa gak, nanti disitu kita akan liat, dia berhasil, kalau dia berhasil ya dia dapetin tantangan itu.
P: Ehm, target audiens program BBB siapa aja kak?
I: Target audiensnya, kita dari kelas A, B, C. Jadi A itu adalah kelas menengah atas, yang B itu yang masih dibawahnya A, terus yang C itu adalah yang menjangkau keluarga-keluarga yang sederhana. Seperti itu. Kalau D nya sih hmmmm dikit yah, dikit, D itu adalah lebih orang-orang yang bener-bener yang dibawah banget, gitu. Gendernya itu untuk Bagi-Bagi Berkah, lebih ke
prioritasnya ke ibu-ibu dan anak-anak.
P: Kenapa milih Gilang Dirga untuk jadi host-nya, kak?
I: Gilang Dirga itu punya kriteria yang kita mau. Dia orangnya lucu, bisa serius, bisa touchy. Touchy itu bisa, bisa mengulik kesedihan seseorang.
P: Kenapa jam tayangnya jam setengah sembilan pagi kak?
I: Bagi-Bagi Berkah ini kenapa ditayangin jam setengah sembilan pagi, karena konsepnya adalah kita mau menjangkau audiensnya adalah se—a—ibu- ibu.Gitu lho.
P: Ehhhh, strategi produksi apa yang digunakan oleh program BBB untuk membuat program ini beda dengan program lainnya?
I: Strateginyaa, gimana ya, strateginya itu kita bisa bikin buat beda adalah pada saat ehmm di kontennya. Gitu lho. Jadi, yang tadi aku bilang, selain kita pengen angkat kesedihannya, kita juga angkat dramatisnya juga, kita angkat kelucuannya juga, terus kita angkat juga keceriaannya, perjuangannya, segala macemnya, jadi dalam satu program itu kita package dengan berbagai macam karakter di kontennya.
P: Ehm, gimana hubungan antar bagian yang ada di Trans TV, mulai dari tahap pra produksi, produksi, sampai tahap pasca produksi?
I: Oke, kita bicara dari pra produksi dulu. Pra produksi biasanya ehmm baik dari produser, kreatif, ehhmm PA itu duduk bareng setelah si kreatif atau produser sebagai program pelaksana, ide pelaksananya, ehmm ketika kita sudah
siap kontennya, kita meeting ada penambahan, kebutuhan apa aja untuk episode ininya—apa—untuk eh episodenya kita kulik lagi mau dibuat seperti apa treatmentnya, terus, setelah fix, kemudian alat-alat juga udah fix di order sama PA nantinya kita ada meeting teknik dengan para facilities
.
P: Hal apa aja yang dilakukan oleh kru pada tahap pra produksi?
I: ehmm—contohnya—yang dilakukan para kru, oke dari pra produksi, contohnya PA, PA sebelum shooting adalah dia harus booking—ehmm—
membuat form alat-alat, gunanya adalah mem-booking alat-alat, mem-booking schedule para kru, facilities—kru facilities, diantaranya ada campers, ada sutradara, ada audio, ada lighting man, ada orang properti, ada orang set—
eeeegghhhh—set produksi, daannn sebagainya. Nah untuk seorang produser, ketika pra produksi dia adalah memantau anak buahnya dan memberikan masukan sejauh mana konten yang akan dijalanin, kemudian untuk kreatifnya sendiri—eegghhh—sebelum pra produksi adalah yang tadi—eegghh—mencari materi di luar. Jadi mencari—eh—target, jadiii intinya adalah—ehhhmmm—
tugasss inti dari kreatif pada saat pra produksi adalah hunting. Hunting itu dimana kita—ehhmmm—harus mencari dan menemukan target yang kita inginkan. Setelah itu, setelah kita temuin, kita interview, dari hasil interview itu kita buat bahan untuk sebuah konten, dijadiin cerita, dan booking properti, dan booking alat, jadi ngece—eh maap—maksudnya, bukan booking properti, tapi ngecek properti yang udah di booking terus ngecek wardrobe yang ada di ruangannya tersendiri di trans tv. Seperti ituuu.
P: Hal apa aja yang perlu di riset untuk kepentingan produksi kak?
I: Oke, untuk kreatif sendiri yang di riset adalah si calon target, okee, kita riset—eegghh—target yang memang dapet info dari beberapa orang, kita liat- liat dulu—eegghh—sejauh mana kriterianya. Pertama kriteria dari Bagi-Bagi Berkah sendiri adalahhhh... dia harus yang memang usianya sudah dibawah sekitar tiga puluh lima tahun—eh diatas tiga puluh lima tahun. Kemudian—
eegghh—kita ngeliat perjuangan dia sehari-hari seperti apaaa, ketika dia ngalamin kindisi yang memang sangat-sangat down, kita liat dari ceritanya, maksudnya kita denger dari ceritanya, apakah dia bisa bertahan dengan kondisi seperti ini dan kenapa dia bisa bertahan. Kuncinya ada satu pada saat riset adalah harus menggenggam pertanyaan 5W 1H. Kenapa, bagaimana, siapa, ke—eegghh—kapan terjadinya, terus—eegghh—dimana kejadiannya, kenapa bisa terjadi. Jadi ada 5W 1H gitu. Kemudian setelah kita riset, kita bisa liat—
eegghh—hasil dari risetan itu untuk sebagai—egghh—pendu—apa yah—
sebagai pendukung untuk membuat konten. Naahh, setelah kita riset, ngumpul banyak, apakah dia memang—seperti contohnya Bagi-Bagi Berkah itu dia harus bisa nangis. Nangisnya dalam arti, kita gak perlu paksa tapi kita lebih ngedalamin lagi karakternya si masing-masing target. Sejauh ini kurang lebih seperti itu.
P: Ehm, kriteria apa aja yang menjadi pertimbangan kru dalam memilih lokasi shootingserta dalam pemilihan target?
I: Oke, kita bicara mengenai lokasi shooting. Lokasi shooting itu adalah—
eegghh—harus sesuai dengan program kita yang tujuannya adalah menolong orang yang kurang mampu gitu lho. Berarti kan lokasi rumahnya harus terlihat memang rumah yang jauh dari... dari rumah bagus—eegghh—dan rumah sederhana gitu. Nah, terus untuk pemilihan targetnya kembali lagi tadi aku
sampein adalah pemilihan targetnya itu adalah sesuai dengan program kita.
Memang kita menjangkau orang-orang yang sangat—egh—membutuhkan, dalam arti, orang yang—egghh—dibawah kapasitas dari sederhana, jadi bisa dibilang orang miskin gitu. Tapi, bukannya mereka gak mampu, karna gak semua orang miskin—eghh—suka untuk ditolong. Mereka juga punya harga diri, gitu kan. Sampe akhirnya pemilihan target itu adalah sesuai dengan konten yang kita mau, yang tadi aku sebutin. Eegghh, beberapa riset detail-detailnya seperti apa, seperti apa. Seperti itu.
P: Ehm apa aja kendala pada tahap pra produksi kak?
I: Kendala yang biasanya dihadapi seorang kreatif pada saat pra produksi adalah menemukan calon target Bagi-Bagi Berkah yang sesuai dengan persyaratan dari—egh—Bagi-Bagi Berkah tersebut. Contohnya ketika harus—
egghh—meng-interview target. Ketika di interview secara personal oleh kreatif dia akan lebih leluasa untuk berbicara mengenai kehidupan pribadinya atau lain-lainnya. Tapi ketika pada saat produksi di hadapan kamera, biasanya target itu agak kaget gitu, kaget karena kondisinya tiba-tiba harus bertemu dengan berba—banyak banget kru, yang jatohnya nanti dia adalah—egghh—apa yah, malu-malu, gugup gitu kan, sampe akhirnya itu membuat kendala di lapangan.
Tapi, seiring waktunya berjalan kreatif akan tau bagaimana cara meng-handle mereka ketika mereka—egh—si target ini ngalamin kesulitan. Nah, caranya gimana ya itu tadi. Kita harus bisa masukin egh apa yah, memasuki kedalam mereka, hati mereka supaya mereka bisa percaya diri ketika mereka menjalani shooting ini. Kasih mereka support, kasih mereka—egghh—poin, initinya adalah bahwa mere—dia—si target ini adalah orang yang memang bener-bener dikasih kesempatan oleh kita. Dan maka dari itu dia harus bisa meng-eksplor
semuanya tentang kehidupan dia, perjuangannya dia, dan sebagainya.
P: Egh, itu—egh—maksudnya kesulitannya egh nyari target itu kesulitan dapet target atau kesulitan waktu hunting targetnya atau gimana kak?
I: Ya itu tadi, kesulitan baik dari menemukan target yang tepat itu include semuanya. Baik menemukan targetnya, baik pada saat dia di ajak shooting tiba- tiba dia—eghh—di lapangan dia gugup, gitu kan. Karna di Bagi-Bagi Berkah ini untuk menemukan calon target yang tepat itu gak gampang. Maka dari itu, kita seorang kreatif harus dari jauh-jauh hari bisa—apa yah—eghh menemukan informasi dari berbagai macam. Gimana nantinya itu adalah meringankan kreatif, untuk bisa menemukan target yang benar. Dan bagaimana caranya untuk memilih target yang tepat, adalah itu balik lagi, masing-masing kreatif mempunyai feelingnya yang berbeda-beda. Tapi, ketika kita—egghh—telah memilih yang tepat, pastinya ya sudah kita langsung untuk—egghh—ajak eksekusi atau namanya shooting.
P: Ehm, untuk mengatasi kendala dalam tahap pra produksi caranya gimana kak?
I: Yang tadi aku sampein, menghadapi pada saat kita menghadapi kendala pada saat kita produksi,
P: Pra Produksi, kak.
I: Pra Produksi, sejauh ini adalah so far sih pasti ada jalan yah, karna kita punya spare waktu gitu lho. Dan balik lagi kendalanya, berbagai macam kendala gitu lho. Kalo udah di hari H kita gak dapet target—egghh—terpaksa dari beberapa
syarat target itu yang kurang qualified, satu atau dua kurang qualified, terpaksa kita harus angkat. Karna—eghh—gak mungkin ketika kita gak dapet target yang bagus, kita harus gagal shooting, jadi yang tadinya gak qualified di dua poin, kita masih ada kesempatan untuk bisa—eghh—angkat—angkat—eghhh apa namanya, angkat program, angkat episodenya dia gitu lho.
P: Hal apa aja yang dilakukan ehm pada saat proses produksi?
I: Pada saat proses produksi, ya itu setelah konten sudah terselesaikan, teruss—
apa namanya—eghhh—tim-tim yang lain sudah di crew call, terus alat-alat sudah diii—apa namanya—egghh—sudah di booking, sampe akhirnya produksi dimana kita shooting.
P: Ehm kendala apa aja yang terjadi selama proses produksi kak?
I: Kendala yang terjadi pada saat produksi, biasanya sih ketika kita meng- interview sang target, pada saat meng-interview secara personal, dia akan lebih terbuka untuk menceritakan—eghhh—kehidupannya, kemudian ketika kita ajak shooting untuk bisa on air pada saat di shooting, jadi susah untuk kita direct, kita—egghh—kita direct gitu, karna yaa itu tadi, dia kaget ngeliat beberapa banyak kru, daannn—egghh—ketegangan dari pribadinya gitu lho.
Ketegangan, gugup, dan itu sangat mempengaruhi pada saat kendala shooting.
Selain itu juga baik dari konten, kendala shooting di lapangan biasa paling hujan kali yah, kalo hujan itu, pada saat shooting itu hujan itu bisa kita sampai tunggu berenti dulu baru bisa melaksanakan shooting kembali, dan itu sangat memakan banyak waktu. Jadi buang waktu banyak gitu lho. Jadi kru tidakk—
eghh—banyak—eghh—kru harus yaa pulangnya bisa malem gitu kalo bisa
dibilang.
P: Terus cara ngatasin kendala pada proses produksi gimana kak?
I: Okei, mengatasi kendala pada saat produksi, seperti yang tadi aku sampein, contohnya adalah ketika target di interview secara personal, dia lebih terbuka, tapi ketika dia mengikuti kegiatan shooting, dia kaget dan gugup, ya balik lagi, seorang kreatif adalah mengajak si target untuk berbicara lagi—ehm—dua mata, maksudnya bicara secara personal lagi, dan meyakinkan mereka bahwa jangan pernah gugup ketika harus melaksanakan sesuatu. Karna poinnya adalah kita mau membantu dia gitu lho. Jadi intinya adalah kita kasih support ke dia, kita kasihhh apa yah, kasiihh—eegghh—support itu maksudnya semangat, teruuss—eghh—meyakinkan dia untuk bisa percaya diri di depan kamera dan di depan kru gitu lho. Dan dia jangan pernah sakit hati ketika nantinya ada sutradara yang tiba-tiba dia harus meng-cut di sesi pembicaraan, dikasih masukan dengan kondisi nada yang tinggi. Jadi kreatif harus pinter-pinter bicara pada mereka kalo kru itu pada saat kasih masukan bukannya marah, tapi memang pengen terbaik buat si calon target. Terus kalo contohnya, hujan kayak yang tadi aku bilang, seperti biasa kalo hujan ya pasti neduh, untuk nunggu sampe bisa hujan berenti baru kita bisa melaksanakan lagi shooting.
P: Hal apa aja yang dilakukan pada tahap pasca produksi?
I: Sebagai seorang kreatif, yang dilakukan pada saat pasca produksi, adalah membuat—ehhmm—membuat... sebenernya tugas membuat breakdown, membuat rundown on air itu adalah tugasnya PA. Cuman karena sejauh ini kreatif yaanngg lebih tau di lapangan seperti apa, dia harus memilih beberapa poin-poin-poin yang nantinya sebagai inti kontennya yang akan nanti di—
ehhmm—diberikan materinya ke editor. Setelah itu, kreatif memantau editingan sesekali untuk melihat kontennya sejauh ini apakah pas dengan yang keinginan yang kita mau dari kontennya.
P: Kendalanya apa aja kak pada tahap pasca produksi?
I: Sejauh ini sih pada saat pasca produksi jarang kreatif ada ngalamin kendala.
Paling pada saat di editingan kali ya. Ketika harus berkejar-kejaran dengan—
ehmm—program yang harus tayang, karena delay tayangan ini—ehhmm—ada hal kendala contohnya—ehmm—materinya baru bisa di capture hari ini, padahal harus tayang besok. Sejauh ini sih kayak gitu. Tapi jarang ada kendala di pada saat di pasca produksi.
P: Cara mengatasi kendala pada saat tahap pasca produksi kak?
I: Ya mengatasinya itu. Kita harus sigap melihat kondisi—ehm—yang terjadi ketika memang itu harus segera diselesaikan, ya harus diselesaikan. Tapi sejauh ini setiap kendala yang ada sih bisa diselesaikan ya, karna jarang sekali kita dapetin masalah pada saat pasca produksi.
P: Ehm, kelebihan program BBB dibanding program reality show lain apa kak?
I: Oke, sejauh ini kelebihan program Bagi-Bagi Berkah adalah—ehm—kami bisa memberikan tayangan yang—ehm—edukasi, tayangan yang ehm sangat menyentuh buat pemirsa karna, ehm program ini diperuntukan buat orang- orang yang mungkin diluar sana yang memang banyak yang ngalamin permasalahan seperti ini. Gitu. Selain ada humornya, ada kelucuannya, ada kesedihannya, ada ketegangannya, adaaaa—ehhmm apa namanya—adaaa
sesuatu yang beda dari yang lain karna package-nya tadi ya, package apa—
ehm—gabungan tadi gitu lho. Gabungan dimana program ini adalah menjangkau orang-orang yang kurang mampu dan membutuhkan. Gitu lho.
P: Kelemahan program BBB apa kak?
I: Untuk kelemahan dari program Bagi-Bagi Berkah sendiri adalah—ehm—
kalau bicara mengenai kelemahan programnya, sejauh ini ehm kita masih menunggu—menunggu apa namanya—antusiasme pemirsa, untuk menjadi—
ehm—untuk menjadi se—apa, menjadi bagian dari penonbton setianya Bagi- Bagi Berkah, karna program ini kan masih baru yah, ehm ibaratnya promonya harus masih jor-joran, karna belum semuanya tau kalo program ini—
eehhmm—adalah program andalan kita, unggulan kita, karna prosesnya juga masih baru tayang. Dan kami berharap, kelemahan pada saat belum adanya pasar massa kita yang memang setia, setelah menjangkau dari semua daerah, mungkin program ini nantinya akan menjadi suatu kekuatan mungkiin ya, dalam salah satu program stasiun TV kita.
P: Ehm, opportunity yang dimiliki program BBB apa kak?
I: Opportunity itu adalah kesempatan. Okei, kesempatan yang dimiliki oleh program Bagi-Bagi Berkah adalah sejauh ini—ehhmm—walaupun ada beberapa pesaing disa—didibedi—di ehm beberapa stasiun TV, tapi kita berharap karena konten kita berbeda dari pada yang lain, walaupun garis besarnya hampir sama, sosial, ehmm kita berharap kesempatan ini adalah peluang besar untuk bisa menjangkau—ehm—bagi mereka yang sangat membutuhkan gitu lho.
P: Ehm, ancaman yang dimiliki program BBB apa kak?
I: Sejauh ini ancamannya adalah—apa yah—kalo dibilang ancaman sih belum ada. Tapi ketika nanti—egh—ancaman yang lain adalah dimana ada program lain yang menyamakan program Bagi-Bagi Berkah gitu lho... kita bisa liat ada beberapa program itu yang baru juga tayang. Sebenarnya itu bu-buat kita itu bukan ancaman, tapi balik lagi, niat kita adalah membuat program ini adalah program untuk menjangkau orang dan ancaman bisa dibilang sebagai apa ya, sebagai motivasi kita untuk bisa membuat program ini lebih baik lagi, dan program ini beda daripada yang lain.
P: Gimana cara menghadapi kompetitor?
I: Oke, untuk menghadapi kompetitor—ehhm—tim kreatifnya khususnya adalah harus bisa sering-sering membaca grafis atau share—jadi mempelajari share dari penonton—ehmmm—mempelajari sejauh mana grafis-grafis setiap per menitnya, program yang se—aaa—pada saat tayang itu kita eghh harus bisa pelajarin, untuk bisa mempelajari apa sihh yang lagi diminatin banyak orang dan dimana saat orang harus pindah channel itu dimana, dan dimana saat itu orang itu sangat seneng di bagian konten-konten per menitnya. Nahh, setelah itu juga kita harus berpikir positif pada saat kita harus menghadapi kompetitor, karna biar bagaimanapun dunia pertelevisian akan dekat dengan yang namanya persaingan kesamaan program.
P: Oke deh, thank's ya kakkk...
I: Iya, siaapp mel...
OPEN CODING
Informan No 3
PENELITI : Karmelia Kristi
SUBYEK : Idil Fitri, Associate Producers
TOPIK : Proses Pra-Produksi, Produksi dan Pasca-Produksi serta analisis SWOT dalam program Bagi-Bagi Berkah
TANGGAL : Senin, 20 Mei 2013, pukul 22.15 WIB TEMPAT : Ruang tamu lantai 8, Gedung Trans TV
INFORMASI TAMBAHAN : Informan merupakan Associate Producers dari program Bagi-Bagi Berkah, dan biasa dipanggil "Papi".
SITUASI WAWANCARA : Di dalam ruang tamu, dengan kondisi tenang karena hanya ada informan dan peneliti. Proses wawan- cara berlangsung dengan tenang, meskipun informan terlihat kerap kali BBM-an, namun tidak menganggu proses wawancara, dan informan tetap bisa berkonsentrasi dalam menjawab pertanyaan.
CATATAN LAPANGAN
KODE TRANSKRIP DATA CATATAN JAWABAN
INFORMAN P: Nama papi siapa terus jabatannya apa?
I: Nama gue Idil Fitri, jabatannya associate producers.
P: Jobdesk papi dii pro-eghh sebagai produser itu apa pi?
I: Yaa, jobdesk gue sih yaa sebagai produser yaa kerja sama sama kreatif, sama PA, kita saling membutuhkanlah, terus gua ngurusin masalah budgeting jugaa, hunting lokasi, yang paling penting sih preview buat tayangan besok.
P: Hmmm.. Latar belakang program BBB apa pi?
I: Latar belakangnya sih ya kita mencari orang-orang yang masih peduli terhadap sesama, terus jugaaa itu dari golong-golongan orang yang kurang mampu, nanti kita kasih tantangan, atau misi kalau dia berhasil dapet sepuluh juta, tapi kalau dia gagal cuma dapet satu juta.
P: Ide awal program BBB dari mana pi?
I: Ide awalnya sih ye dari gua, dari produser sama kreatip. Eghh—apa kita pengen bikin acara sosial yang menginspirasi orang, tapi juga gak cuma menjual air mata, yang sedih-sedih gitu, tapi ada lucunya, ada—eghh—
tegangnya, ya serulah pokoknya. Ada misinya juga.
P: Eghh, konsep program BBB gimana pi?
I: Konsepnya yaaa untuk membantu, membantu yaaa orang-orang yang susah, membutuhkan uang, terusss nanti kita kasih uji kepedulian, nanti disitu kita liat, sejauh mana kepedulian dia, kalo udah di tes kepeduliannya nanti ada host kita yang nyamperin, lalu dikasih misi, kalo dia berhasil jalanin misinya, dia dapet uang sepuluh juta, tapi kalo gagal cuma dapet satu juta.
P: Terus kriteria target audiens untuk program BBB ini apa pi?
I: Targetnya sihh yaa ibu-ibu rumah tangga gitu, ehhmm tadinya kelasnya mau dibikin kelas A-B-C, tapi sepanjang berjalannya waktu ternyata banyak juga kelas C-D-E gitu penontonnya. Yaa jadi kelasnya dari A sampai E.
P: Kenapa pilih.. Pilih Gilang Dirga sebagai host program BBB pi?
I: Gilang Dirga tuh kalo jadi host ya karna pas aja karakternya, dia bisa bi—
bisa lucuu, bisa kocak, ngebanyol gitu, terus sedih, yaa bisa mendalami karakternyalah.
P: Jam tayang program BBB kenapa jam setengah sembilan pagi pi?
I: Karnaa audiens, audiens kita tuh ya ibu-ibu. Ibu-ibu rumah tangga.
P: Strategi produksi yang digunakan oleh BBB apa pi untuk membedakan program ini beda dengan program lainnya?
I: Bedanya tuh kita ada—egghh—lucunya, adaaa candanyaaa Gilang sama cewe-cewe, cowo-cowo, yang gak sedih aja, kan kalo program-program lain kan kebanyakan dia sedihnya doang tuh, nangiss. Cuma kalo kita kan ada uji pedulinya, terus kita ngeliat target ini sampe mana perjuangannya, ya gitu.
P: Ehm, gimana hubungan antar bagian yang ada di Trans TV, mulai dari tahap pra produksi, produksi, sampai tahap pasca produksi pi?
I: Ehhmm, ya paling hubungannya sih lebih banyak ke facilities ya, eghh kalo mau booking alat, teruss booking kru kayak campers, director, OB, sekuriti, eghh—terus kalo kreatif kan lebih banyak konten, nah dia itu—egghh—lebih ke talent ya paling, booking artis, terus sama ke UPM juga, UPM untuk—apa—
masalah budgetingnya.
P: Ehmm, yang dilakukan oleh kru pada eghh apaa, baik kreatif atau PA dalam prosespra produksi apa pi?
I: Yang pertama sih yaa riset lapangan ya, hunting target, terus liat lokasinya juga, eghh—abis itu mikirin konten, terus kita meeting buat gamesnya, uji pedulinya, nah abis itu baru PA itu booking alat, booking kru, egghh—entar kreatif yang ngecekin wardrobe dan propertinya.
P: Hal apa aja yang perlu di riset untuk kepentingan program pi?
I: Yaa yang pasti targetnya, harus bisa ngomong yah. Terus untuk kepentingan gambar sih dia harus bisa nangis. Dan targetnya kita gak milih yang muda- muda, yaa targetnya sih yang separuh baya gitu. Terus yah kita liat latar belakang keluarganya mereka juga. Terus untuk tempat gitu kita milih yang rame-rame, kayak seperti pasar, atauu yaa pinggir-pinggir jalan gitu, terminal.
P: Kriteria apa aja yang jadi pertimbangan kru dalam memilih lokasi shooting, samapemilihan targetnya pi?
I: Lokasi ya pokoknya rame, yang banyak orang, contohnya kayak pasar, terminal, stasiun. Kita sih kebanyakan di outdoor ya, pernah juga di mall, tergantung lokasi domisili targetnya. Terus kalo untuk targetnya sih yang pasti dari golongan kurang mampu, selain itu dia bisa komunikatif, bisa diajak ngobrol juga, kalo ditanya dia bisa jawab, pasti itu. Bisa nyuarain isi hatinya, bisa nangis curahin perasaannya kan tuh. Naah, terus dia pasti punya impian kan, nanti impiannya bisa kita realisasiin.
P: Ehm, kendala dalam tahap pra produksi program BBB apa aja pi?
I: Nyari targetnya sih susah. Target tuh kita banyak info dari orang, pas kita hunting-in, ya ternyata gak sesuai kriteria kita. Jadi ya gak bisa kita shooting-in.
P: Gimana cara ngatasin kendala yang dihadapin dalam tahap pra produksi pi?
I: Buat ngatasinnya yaaaa kita harus punya tim yang solid. Jadi misalnya kreatif nih Magray, dia hunting kemana, dan Nacota kemana, jadi kita juga punya stock banyak.
P: Hal apa aja yang dilakukan selama proses produksi pi?
I: Ya pasti ada persiapan dulu sih kita di lapangan kan, ya kita siapin dulu hostnya, terus ya kita siapin juga targetnya. Lalu kita briefing dulu sama kreatifnya. Hostnya juga di briefing tuh. Trus ya yang laen sambil liat blocking- an. Terus yaudah baru kita bisa shooting.
P: Kendala dalam, dalam tahap produksi apa pi?
I: Kendala yang paling sering yaaa faktor cuaca sih, yaa hujan, kita kan di outdoor. Terus ada aja kru yang suka sakit, pingsan. Ada aja. Dan kadang targetnya juga bandel. Dia gak bisa dikasih tau. Dikasih taunya gak ngerti- ngerti. Agent juga suka gitu, kadang disuruh ngapain dia malah gak bisa.
P: Terus cara ngatasin kendala ehm dalam tahap produksi itu gimana pi?
I: Kalo ujan ya kita neduh dulu. Eghh terus kalo waktunya mepet, ya kita pindah blocking. Tadinya shooting mau di luar, cuman karna ujan ya kita pindah kedalem. Kalo target ya di briefing terus aja sama kreatifnya. Tapi kalo agent yang gak bisa kayak gitu, ya paling kita ganti orang. Ya ntar kita pilih dari driver kita, atau bisa juga dari asistennya Gilang.
P: Hal apa aja yang dilakukan pada tahap pasca produksi pi?
I: Yaa paling editing-an aja sih yang paling penting.
P: Kendala pada tahap pasca produksi apa pi?
I: Eghh biasanya sih fasilitas editingannya yang kurang tuh, terus boothnya kecil, jadwal editingannya juga padet. Dan kadang-kadang komputernya ada aja yang error.
P: Cara ngatasin kendala pada tahap pasca produksi gimana pi?
I: Ya cara ngatasinnya sih ya kalo editingannya padet ya kita ngedit diluar. Tapi kalo komputer error ya paling kita panggil IT. Udah.
P: Kelebihan program BBB dibanding program lainnya apa nih?
I: Kelebihannya tuh yaaa beda deh sama program-program laen. Kita kan disini ehmm ngebahagiain orang, ada lucunya juga, ada kocaknya si hostnya ini, yaa sedihnya, tegangnya, pokoknya lengkap deh.
P: Kelemahan program BBB dibanding program reality show laennya apa pi?
I: Sejauh ini gue liat—eghh—lebih banyak kelebihannya ya, gak ada kelemahannya sih. Eghh terus yaa gak ada complain juga dari penonton alhamdulilah. Jadi yaaa—egghh—bagus-bagus aja ni acara.
P: Opportunity yang dimiliki oleh tim Bagi-Bagi Berkah apaan pi?
I: Ini kan tayangnya pagi-pagi yah, jadi yaaa saingannya gak gitu banyak, soalnya kan rata-rata acara musik gitu. Nah kan reality show itu cuma kita doang ya, Bagi-Bagi Berkah. Yaa terus yaa acara kita ini gado-gado, yaaa campur semua, lucu, sedih, serulah pokoknya.
P: Kalo ancaman yang dimiliki program BBB apa pi?
I: Ancaman tuh yah, karna kita saingannya acara musik, yaa mungkin penontonnya lebih memilih nonton musik daripada BBB. Itu ancamannya.
P: Cara ngadepin kompetitor gimana pi?
I: Egghh, yah kita lebih ke konsep acaranya harus kreatiflah ya. Supaya penonton juga gak bosen nontonnya. Ya kita banyak cari tau deh tuh, penonton banyak sukanya di segmen satu, dua atau tiga. Kita bisa liat di PCDC. Jadi ya kita ikutin penonton maunya dimana—apaan.
P: Oke deh, thank's ya papi...
I: Oke.
AXIAL CODING
L 5
AXIAL CODING
LATAR BELAKANG PROGRAM
IF LM HA
IDE DAN KONSEP P: Jobdesk papi dii pro-eghh sebagai produser itu apa pi?
I: Yaa, jobdesk gue sih yaa sebagai produser yaa kerja sama sama kreatif, sama PA, kita saling membutuhkanlah, terus gua ngurusin masalah budgeting jugaa, hunting lokasi, yang paling penting sih preview buat tayangan besok.
P: Ehmm, jobdesk kakak di program ini apa?
I: Oke, jobdesk seorang kreatif pada dasarnya adalah selain membuat ide-ide yang cemerlang, kita juga eehhmm mempersiapkan, jadi pada saat sebelum shooting, setiap episodenya kita buat ehhmm ide-ide cerita yang diangkat dari setelah kita—apa namanya—hunting. Hunting sesuai dengan ehhmm hunting yang mau kita tuju, kita dapetin materi, terus akhirnya kita buat cerita, setelah buat cerita, kita harus tau kebutuhannya, seperti contoh kebutuhan properti, properti apa yang akan
P: Tanggung jawab kakak di Bagi-Bagi Berkah itu apa?
I: Tanggung jawabnya di Bagi berr—Bagi-Bagi Berkah itu kalo ehhmmm sebelum shooting itu, sebelum produksi itu, biasanya kita booking kru, booking alat, make up, wardrobe, sama properti. Terus kalo pas setelah shooting, kita biasanya editing sih, editing, ngedit dari awal mulai capture, ngesync, rafkat, sampai di edit, masukin backsound segala macem, sampai kita udah beres semua, kita print ke DVC Pro.
DVC Pro itu kita kasih lagi ke QC, Quality Control, sampe buat siap tayang.
digunakan nanti pada saat shooting, terus contohnya wardrobe, wardrobe itu baju, jadi kebutuhan—menyediakan kebutuhan baju untuk si pemain, bahkan juga untuk host. Terus, selain itu juga, kreatif juga harus bisa membuat script dan rundown. Script itu adalah script cerita, rundown itu adalah—ada rundown, ada dua rundown, rundown off air dan rundown on air. Nah, rundown off air itu adalah rundown yang dibuat untuk pada saat di lokasi, untuk—
aahh—detail-detailnya, mau mengambil gambar di jam berapa, mau shooting di jam berapa, opening dimana, eehhhmmm—seg—per
segmen, per segmen itu kita bikin table-tablenya. Teruuss, kemudian setelaahhhh shootinngg, ehhmm bikin scriptnya dan segala
P: Hmmm.. Latar belakang program BBB apa pi?
I: Latar belakangnya sih ya kita mencari orang-orang yang masih peduli terhadap sesama, terus jugaaa itu dari golong- golongan orang yang kurang mampu, nanti kita kasih tantangan, atau misi kalau dia berhasil dapet sepuluh juta, tapi kalau dia gagal cuma dapet satu juta.
macemnya, pada saat pra produksinya, tugas kreatif adalah mengecek editing, sejauh mana konten yang dibutuhkan itu terealisasi dalam bentuk sebuah cerita yang akan siap untuk ditayangkan di tivi.
P: Hmmm.. Latar belakang program BBB apa kak?
I: Latar belakang program Bagi-Bagi Berkah itu adalah...
ehmmm.. benang merahnya konsepnya sosial, jadi menjangkau orang-orang yang sebenarnya kalau dibilang gak mampu, bukannya gak mampu,
tapi memang lagi
membutuhkan, nah dari situ nanti kita merealisasikan apakah dari mereka, ada gak, dari beberapa persyaratan- persyaratan bagi-bagii ehhmm—dari Bagi-Bagi Berkah itu mereka masuk
P: Hmmm.. Apakah latar belakang program Bagi-Bagi Berkah?
I: Latar belakang... Latar belakangnya disini ini Bagi- Bagi Berkah itu kan program reality show, eehhhmmmm intinya disini kita mencari untuk menolong orang-orang yang tidak mampu untuk diberi hadiah sepuluh juta rupiah...
untuk sepuluh juta rupiah, ehhhmm apalagi nih, cut cut cut cut...
P: Ide awal program BBB dari mana pi?
I: Ide awalnya sih ye dari gua, dari produser sama kreatip.
Eghh—apa kita pengen bikin acara sosial yang menginspirasi orang, tapi juga gak cuma menjual air mata, yang sedih- sedih gitu, tapi ada lucunya, ada—eghh—tegangnya, ya serulah pokoknya. Ada misinya juga.
persyaratan, kalau masuk, kita evakuasi.
P: Ide awal program BBB darimana kak?
I: Ide awal program BBB itu kalau dibilang, teradaptasi dari Tolooongg, program Tolong, yang pernah tayang di RCTI, teruss ehhhmm, program Uang Kaget, tapi kita bikin kontennya itu beda diantara mereka berdua, tapi ehmm sedikit kontennya itu hampir sama seperti dua program yang tadi aku sebutin tadi.
P: Darimana kak ide awal program Bagi-Bagi Berkah ini?
I: Ide awal, pasti ide awal itu kita, ahhh, kayaknya kalo ide awal itu tanya ke kreatipnya aja deh ide awalnya dari mana.
Tanya ke Magray, tim kreatifnya, Nacota, kalo ide awal tuh darimana. Karena saya disini cuma PA, lebih ke.. lebih ke apa yaa.. kalo PA ituu lebih keee.. PA itu lebih keee.... PA itu lebih keeee persiapan aja sih. Gak terlalu ke konten kayak kreatip kan harus lebih jatuhnya ke konten.
P: Eghh, konsep program BBB gimana pi?
I: Konsepnya yaaa untuk membantu, membantu yaaa orang-orang yang susah, membutuhkan uang, terusss nanti kita kasih uji kepedulian, nanti disitu kita liat, sejauh mana kepedulian dia, kalo udah di tes kepeduliannya nanti ada host kita yang nyamperin, lalu dikasih misi, kalo dia berhasil jalanin misinya, dia dapet uang sepuluh juta, tapi kalo gagal cuma dapet satu juta.
P: Hm, gimana konsep ehm program Bagi-Bagi Berkah?
I: Konsep program Bagi-Bagi Berkah-nya sendiri itu ehhmm yang tadi aku bilang, adalah misinya sosial, jadi konsep awalnya adalah di segmen satu itu kita bikin namanya uji kepedulian, uji kepedulian ini dimana tim Trans TV menyediakan agent yang nantinya akan diberikan cerita untuk ehmm tema, tema cerita untuk menguji kepedulian seseorang disekitarnya.
Kemudian untuk segmen duanya, setelah segmen satu tadi opening, terus uji kepedulian, di segmen duanya itu ada ehmm ngulik, ngulik dimana setelah kita nemuin si targetnya, kita akan curhat, curr aaa—host akan bercurhat- curhatan, maksudnya cari
P: Hm, menurut kakak, konsep program Bagi-Bagi Berkah ini apa?
I:
Konsep programmm disini itu... ehhhhmm... membantu orang-orang yang tidak mampuuu.. yang benar-benar membutuhkan uang. Yang pastiiii orang-orang disiniiii, orang-orang yang tidak mampu juga pastilah, konsepnya sih kita ingin menolong orang- orang.... orang-orang yang peduli terhadap sesama, dan akhirnya bisa kita bantu untuk mendapatkan, uang sepuluh juta rupiah.TARGET AUDIENS
P: Terus kriteria target audiens untuk program BBB ini apa pi?
I: Targetnya sihh yaa ibu-ibu rumah tangga gitu, ehhmm tadinya kelasnya mau dibikin
ehmmm apa ya, kalo bisa dibilang ehmm mengorek- ngorek kehidupan si targetnya.
Setelah itu yaudah, kita kasih games bentuknya adalah misi, dimana misi ini adalah untuk memperlihatkan sejauh mana seseorang untuk ehhmm mendapatkan sesuatu dan itu dia harus berjuang gitu lho.
Naahh setelah games, kita baru liat apakah dia berhasil, pada saat melakukan misi dia berhasil apa gak, nanti disitu kita akan liat, dia berhasil, kalau dia berhasil ya dia dapetin tantangan itu.
P: Ehm, target audiens program BBB siapa aja kak?
I: Target audiensnya, kita dari kelas A, B, C. Jadi A itu adalah kelas menengah atas, yang B itu yang masih dibawahnya A,
P: Target audiens-ehhmm- program BBB apa-ehm-siapa aja kak?
I: Target audiens ini karena kita tayang pagi.. target audiens disini tuuu ibu-ibu. Ibu Rumah Tanggaaa, sambil masak,
PEMILIHAN HOST
kelas A-B-C, tapi sepanjang berjalannya waktu ternyata banyak juga kelas C-D-E gitu penontonnya. Yaa jadi kelasnya dari A sampai E.
P: Kenapa pilih.. Pilih Gilang Dirga sebagai host program BBB pi?
I: Gilang Dirga tuh kalo jadi host ya karna pas aja karakternya, dia bisa bi—bisa lucuu, bisa kocak, ngebanyol gitu, terus sedih, yaa bisa mendalami karakternyalah.
terus yang C itu adalah yang menjangkau keluarga-keluarga yang sederhana. Seperti itu.
Kalau D nya sih hmmmm dikit yah, dikit, D itu adalah lebih orang-orang yang bener-bener yang dibawah banget, gitu.
Gendernya itu untuk Bagi-Bagi Berkah, lebih ke prioritasnya ke ibu-ibu dan anak-anak.
P: Kenapa milih Gilang Dirga untuk jadi host-nya, kak?
I: Gilang Dirga itu punya kriteria yang kita mau. Dia orangnya lucu, bisa serius, bisa touchy. Touchy itu bisa, bisa mengulik kesedihan seseorang.
nonton tivi Bagi-Bagi Berkah kan, tiba-tiba bagus, rame, ada tegang, ada seru, ada terharu, gitu.
P: Ehm, kenapa milih host untuk BBB ini, Gilang Dirga kak?
I: ehhhmmm, kenapa Gilang, kalo saya pribadi sih mungkin Gilang lebih feelnya lebih dapet, ehhmmm, ekspresinya, tegangnya, tapi kalooooooo untuk lebih lanjut kayaknya tanya ke kreatip aja deh. Ke tim kreatipnya soalnya ini kontennya lebih apal kreatip.
JAM TAYANG
STRATEGI YANG
DIGUNAKAN
P: Jam tayang program BBB kenapa jam setengah sembilan pagi pi?
I: Karnaa audiens, audiens kita tuh ya ibu-ibu. Ibu-ibu rumah tangga.
P: Strategi produksi yang digunakan oleh BBB apa pi untuk membedakan program ini beda dengan program lainnya?
I: Bedanya tuh kita ada—
egghh—lucunya, adaaa candanyaaa Gilang sama cewe- cewe, cowo-cowo, yang gak
P: Kenapa jam tayangnya jam setengah sembilan pagi kak?
I: Bagi-Bagi Berkah ini kenapa ditayangin jam setengah sembilan pagi, karena konsepnya adalah kita mau menjangkau audiensnya adalah se—a—ibu-ibu.Gitu lho.
P: Ehhhh, strategi produksi apa yang digunakan oleh program BBB untuk membuat program ini beda dengan program lainnya?
I: Strateginyaa, gimana ya, strateginya itu kita bisa bikin buat beda adalah pada saat ehmm di kontennya. Gitu lho.
P: Kenapa jam tayangnya jam setengah sembilan pagi kak?
I: Disini target pasaran, target kita kan ibu-ibu makanya kita taro sekitar jam setengah sembilan pagi... ya sekitar jam setengah sembilan pagiii, ya karena disitu kan ibu-ibu, ibu rumah tangga kan pasti lagi ada dirumah tuh, target pasaran kita sih itu, makanya kita tayangin sekitar jam setengah sembilan pagi.
P: Ehhhh, strategi produksi apa yang digunakan untuk bikin program ini beda dengan program sejenis lainnya kak?
I: Pasti beda disini program Bagi-Bagi Berkah itu kan ya mungkin sama kayak program
HUBUNGAN ANTAR BAGIAN
sedih aja, kan kalo program- program lain kan kebanyakan dia sedihnya doang tuh, nangiss. Cuma kalo kita kan ada uji pedulinya, terus kita ngeliat target ini sampe mana perjuangannya, ya gitu.
P: Ehm, gimana hubungan antar bagian yang ada di Trans TV, mulai dari tahap pra produksi, produksi, sampai tahap pasca produksi pi?
I: Ehhmm, ya paling hubungannya sih lebih banyak ke facilities ya, eghh kalo mau booking alat, teruss booking kru kayak campers, director, OB, sekuriti, eghh—terus kalo
Jadi, yang tadi aku bilang, selain kita pengen angkat kesedihannya, kita juga angkat dramatisnya juga, kita angkat kelucuannya juga, terus kita angkat juga keceriaannya, perjuangannya, segala macemnya, jadi dalam satu program itu kita package dengan berbagai macam karakter di kontennya.
P: Ehm, gimana hubungan antar bagian yang ada di Trans TV, mulai dari tahap pra produksi, produksi, sampai tahap pasca produksi?
I: Oke, kita bicara dari pra produksi dulu. Pra produksi biasanya ehmm baik dari produser, kreatif, ehhmm PA itu duduk bareng setelah si kreatif atau produser sebagai
Uang Kaget dapet sepuluh juta rupiah, cuma disini beda, kita ini ada tes uji peduli, dan untuk mendapat uang sepuluh juta itu dia harus menjalankan misi atau games dariiii... yang dari si host kasih itu lho. Ehmmmm..
udah itu aja, bingung mau jawab apa.
P: Gimana hubungan antar bagian di itu... Hubungan antaran, hubungan antar bagian yang ada di Trans TV mulai dari tahap pra, produksi, sampai pasca?
I: Kalau di produksi semua hubungannyaaa samaa anak- anak facilities, techincal support, itu jadi sebelum produksi, kita hubungannya sama departemen lain itu, kayak anak-anak campers,
kreatif kan lebih banyak konten, nah dia itu—egghh—lebih ke talent ya paling, booking artis, terus sama ke UPM juga, UPM untuk—apa—masalah
budgetingnya.
program pelaksana, ide pelaksananya, ehmm ketika kita sudah siap kontennya, kita meeting ada penambahan, kebutuhan apa aja untuk episode ininya—apa—untuk eh episodenya kita kulik lagi mau dibuat seperti apa treatmentnya, terus, setelah fix, kemudian alat-alat juga udah fix di order sama PA nantinya kita ada meeting teknik dengan para facilities.
anak-anak audio, anak-anak lighting, set crew, dan setelah produksi, paling kita berhubungan tetap sama anak- anak facilities, tapi beda unit.
Kayak anak-anak editor, buat editingan, udah sih.
TAHAP PRA PRODUKSI
IF LM HA
P: Ehmm, yang dilakukan oleh kru pada eghh apaa, baik kreatif atau PA dalam prosespra produksi apa pi?
I: Yang pertama sih yaa riset lapangan ya, hunting target, terus liat lokasinya juga, eghh—abis itu mikirin konten, terus kita meeting buat gamesnya, uji pedulinya, nah abis itu baru PA itu booking alat, booking kru, egghh—entar kreatif yang ngecekin wardrobe dan propertinya.
P: Hal apa aja yang dilakukan oleh kru pada tahap pra produksi?
I: ehmm—contohnya—yang dilakukan para kru, oke dari pra produksi, contohnya PA, PA sebelum shooting adalah dia
harus booking—ehmm—
membuat form alat-alat, gunanya adalah mem-booking alat-alat, mem-booking schedule para kru, facilities—
kru facilities, diantaranya ada campers, ada sutradara, ada audio, ada lighting man, ada orang properti, ada orang set—
eeeegghhhh—set produksi, daannn sebagainya. Nah untuk seorang produser, ketika pra produksi dia adalah memantau anak buahnya dan memberikan
P: Hal apa aja yang kakak lakukan pada saat tahap pra produksi?
I: ehmmm.. pra produksi, sebelum produksi yaa, itu kita bikin bookingan, booking alat, kru, hmm booking make up, wardrobe, sama properti. Ya abis itu, setelah kita deket H, deket mau shooting, ya kita nyiapin alat-alatnya, crew call segala macem, ya itulah cukup.
masukan sejauh mana konten yang akan dijalanin, kemudian untuk kreatifnya sendiri—
eegghhh—sebelum pra produksi adalah yang tadi—
eegghh—mencari materi di luar. Jadi mencari—eh—target, jadiii intinya adalah—
ehhhmmm—tugasss inti dari kreatif pada saat pra produksi adalah hunting. Hunting itu dimana kita—ehhmmm—harus mencari dan menemukan target yang kita inginkan. Setelah itu, setelah kita temuin, kita interview, dari hasil interview itu kita buat bahan untuk sebuah konten, dijadiin cerita, dan booking properti, dan booking alat, jadi ngece—eh maap—maksudnya, bukan booking properti, tapi ngecek properti yang udah di booking terus ngecek wardrobe yang ada di ruangannya tersendiri di trans tv. Seperti ituuu.
P: Hal apa aja yang perlu di riset untuk kepentingan program pi?
I: Yaa yang pasti targetnya, harus bisa ngomong yah. Terus untuk kepentingan gambar sih dia harus bisa nangis. Dan targetnya kita gak milih yang muda-muda, yaa targetnya sih yang separuh baya gitu. Terus yah kita liat latar belakang keluarganya mereka juga. Terus untuk tempat gitu kita milih yang rame-rame, kayak seperti pasar, atauu yaa pinggir-pinggir jalan gitu, terminal.
P: Hal apa aja yang perlu di riset untuk kepentingan produksi kak?
I: Oke, untuk kreatif sendiri yang di riset adalah si calon target, okee, kita riset—
eegghh—target yang memang dapet info dari beberapa orang, kita liat-liat dulu—eegghh—
sejauh mana kriterianya.
Pertama kriteria dari Bagi-Bagi Berkah sendiri adalahhhh... dia harus yang memang usianya sudah dibawah sekitar tiga puluh lima tahun—eh diatas tiga puluh lima tahun.
Kemudian—eegghh—kita ngeliat perjuangan dia sehari- hari seperti apaaa, ketika dia ngalamin kindisi yang memang sangat-sangat down, kita liat dari ceritanya, maksudnya kita denger dari ceritanya, apakah dia bisa bertahan dengan kondisi seperti ini dan kenapa
P: Hal apa aja yang perlu di riset untuk kepentingan program kak?
I: Yang perlu di riseeettt, saya jadi selaku PA, paling tentuin angle-angle blockingan, buat tempat blockingnya yang bagus dimana, ehmmm, riset, ya itulah itu, pokoknya itu dululah jawabannya.