• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.3 Pemodelan Spasial Harga Lahan di Kecamatan Tembelang

4.3.2 Seleksi Faktor melalui Analisis Faktor

Faktor penentu harga lahan yang telah dihasilkan dari Analisis Delphi perlu diproses melalui tahap seleksi faktor secara kuantitaif. Teknik seleksi faktor yang digunakan adalah teknik Analisis Faktor CFA (Confirmatory Factor Analysis). Tahap ini bertujuan untuk mengonfirmasi secara kuantitatif faktor penentu harga lahan di Kecamatan Tembelang yang telah terpilih sebelumnya melalui analisis kualitatif. Untuk mempermudah identifikasi aspek dan faktor, dilakukan coding sebagaimana yang terdapat pada tabel di bawah ini dan disertai dengan langkah-langkah teknik CFA di bawahnya.

Tabel 4.15 Coding Faktor Penentu Harga Lahan

No. Aspek Faktor Kode

1 Sarana Pelayanan Umum Fasilitas peribadatan A1 2 Fasilitas pendidikan A2 3 Fasilitas kesehatan A3 4 Fasilitas perkantoran A4

5 Fasilitas perdagangan dan

jasa

A5 6 Jaringan

Transportasi

Interchange gerbang TOL B1

7 Jalan kolektor B2

8 Jalan lingkungan B3

9 Jalur angkutan umum B4

10 Lingkungan Permukiman

Sungai C1

11 Kawasan permukiman C2

12 Daerah rawan banjir C3

13 Kebijakan Pemerintah

Rencana kawasan industri D1

14 Rencana jaringan jalan D2

15 Rencana kawasan

permukiman

D3

Sumber: Penulis, 2017 1. Input Data

Pemasukan data pada software IBM SPSS 21 dilakukan melalui ekspor file berformat .xlsx dari software Microsoft Excel 2013. File tersebut adalah titik sampel yang telah digabungkan dengan nilai-nilai jarak hasil Euclidean

Distance. Selanjutnya data tersebut akan ditampilkan di Data View. Kemudian ganti nama faktor sesuai dengan pengkodean yang telah dilakukan dan selanjutnya faktor-faktor tersebut dapat dianalisis.

2. Proses Analisis

Tahap ini merupakan proses analisis dengan menggunakan

tools Dimension Reduction pada tab Analyze, dan

selanjutnya pilih Factor. Pada jendela Factor Analysis, pilih Descriptives kemudian centang pada pilihan Initial Solution, Anti Image, dan KMO and Bartlett’s test of sphericity. Langkah selanjutnya yaitu pilih Rotation dan centang Varimax serta Rotated Solution. Atur Maximum Iteration for Convergence sebesar 25, lalu dapat dilakukan running

process.

3. Interpretasi Hasil

Hasil dari CFA akan muncul pada jendela Output. Pastikan angka KMO dan MSA telah memenuhi ketentuan dengan KMO dan MSA ≥ 0,5 serta Sig < 0,5. Apabila hasilnya belum memenuhi ketentuan tersebut, dilakukan iterasi hingga ketentuan yang ada terpenuhi. Jika tidak, faktor yang diuji tidak memiliki korelasi dan tidak layak untuk dilanjutkan ke tahap analisis berikutnya.

Analisis CFA dilakukan pada empat aspek yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Hanya aspek dan faktor yang memenuhi ketentuanlah yang diterima dan dimasukkan dalam analisis Ordinary Least Square. Berikut adalah hasil dari CFA yang secara lebih detail terdapat pada bagian Lampiran.

1. Aspek Sarana Pelayanan Umum

Analisis pada aspek sarana pelayanan umum dilakukan iterasi (pengulangan) hingga dua kali, sehingga terdapat keseluruhan tiga langkah analisis CFA. Faktor yang tereduksi yaitu fasilitas peribadatan (A1) dan fasilitas pendidikan (A2). Terdapat tiga faktor yang mewakili aspek sarana pelayanan umum, yaitu fasilitas kesehatan (A3), fasilitas perkantoran (A4), serta fasilitas perdagangan dan jasa (A5). Ketiga faktor

tersebut menjelaskan aspek sarana pelayanan umum dengan nilai Eigenvalues sebesar 72,745%, sedangkan selebihnya dijelaskan oleh faktor lain. Dari hasil ini, daat disimpulkan bahwa harga lahan di Kecamatan Tembelang menurut aspek sarana pelayanan umum, dipengaruhi oleh kedekatan lahan terhadap fasilitas kesehatan yang tersedia, fasilitas perkantoran, dan fasilitas perdagangan dan jasa yang ada. Tabel 4.16 Hasil Analisis CFA Aspek Sarana Pelayanan Umum

Kriteria Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3

KMO 0.601 0.632 0.708

Signifikansi 0.000 0.000 0.000 MSA <0.5 A1 dan A2 A2 Tidak ada Faktor

Tereduksi

A1 A2 Tidak ada

Sumber: Hasil analisis, 2017 2. Aspek Jaringan Transportasi

Seluruh faktor pada aspek jaringan transportasi dikatakan lulus uji analisis CFA karena telah memenuhi standar-standar yang ada. Nilai KMO mencapai 0,7 dengan nilai signifikansi 0,0, nilai MSA semua faktor telah lebih dari 0,5. Faktor-faktor tersebut adalah interchange gerbang TOL (B1), jalan kolektor (B2), jalan lingkungan (B3), dan jalur angkutan umum (B4). Tidak ada pengulangan dalam aspek ini. Angka Eigenvalues yang menunjukkan bahwa aspek jaringan transportasi dapat dijelaskan oleh keempat faktor di atas dengan presentase sebesar 70,621%. Faktor-faktor dalam aspek jaringan transportasi berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga lahan di Kecamatan Tembelang, khususnya pasca pembangunan interchange gerbang TOL Jombang. Hasil rekapitulasi analisis CFA aspek jaringan transportasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.17 Hasil Analisis CFA Aspek Jaringan Transportasi Kriteria Tahap 1

KMO 0.700

Signifikansi 0.000 MSA <0.5 Tidak ada Faktor

Tereduksi

Tidak ada

Sumber: Hasil analisis, 2017 3. Aspek Lingkungan Permukiman

Analisis CFA menghasilkan kesimpulan bahwa aspek lingkungan permukiman dan faktor-faktor di dalamnya tidak memungkinkan untuk dijadikan sebagai faktor yang layak diuji dalam pemodelan spasial harga lahan. Hal ini tidak sesuai dengan standar yang ada sebagai indikator keluluasn uji analisis CFA. Nilai KMO telah ≥ 0,5, sama halnya dengan nilai MSA pada masing-masing faktor yang telah ≥ 0,5, namun nilai signifikansi melebihi standar < 0,05, yakni 0,201. Hal ini dapat disimpulkan bahwa faktor sungai (C1), kawasan permukiman (C2), dan daerah rawan banjir (C3) tidak mempengaruhi harga lahan di Kecamatan Tembelang dan tidak dapat dilanjtukan sebagai input dalam pemodelan spasial harga lahan. Berikut adalah rekapitulasi analisis CFA pada aspek lingkungan permukiman.

Tabel 4.18 Hasil Analisis CFA Aspek Lingkungan Permukiman

Kriteria Tahap 1 Tahap 2

KMO 0.492 0.500

Signifikansi 0.581 0.201 MSA <0.5 C1, C2, C3 Tidak ada Faktor

Tereduksi

C3 Tidak ada

4. Aspek Kebijakan Pemerintah

Setelah dilakukan analisis CFA pada aspek kebijakan pemerintah, seluruh faktor di dalamnya dinyatakan telah mampu menjelaskan aspek tersebut. Analisis CFA hanya memerlukan satu tahap dan menghasilkan nilai KMO 0,521 dengan nilai signifikansi 0,0. Tidak ditemukan faktor yang memiliki nilai MSA kurang dari 0,5, sehingga tidak ada faktor yang tereduksi. Angka Eigenvalues yang didapatkan yaitu 45,133%. Faktor-faktor dalam aspek kebijakan pemerintah yakni rencana kawasan industri (D1), rencana jaringan jalan (D2), dan rencana kawasan permukiman (D3).

Tabel 4.19 Hasil Analisis CFA Kebijakan Pemerintah Kriteria Tahap 1

KMO 0.521

Signifikansi 0.000 MSA <0.5 Tidak ada Faktor

Tereduksi

Tidak ada

Sumber: Hasil analisis, 2017

Tahap analisis CFA telah mereduksi beberapa faktor penentu harga lahan yang telah dirumuskan pada Analisis Delphi sebelumnya melalui perhitungan statistikal. Proses seleksi faktor tersebut menghasilkan 10 faktor yang akan digunakan sebagai

input dalam analisis selanjutnya. Berikut adalah aspek dan faktor

penentu harga lahan di Kecamatan Tembelang setelah melalui tahap seleksi faktor.

a. Aspek Sarana Pelayanan Umum 1. Fasilitas Kesehatan

Harga lahan dipengaruhi oleh jarak lahan terhadap fasilitas kesehatan, yaitu rumah sakit dan puskesmas. Angka MSA pada iterasi terakhir faktor tersebut adalah 0,706.

2. Fasilitas Perkantoran

Harga lahan dipengaruhi oleh jarak lahan terhadap fasilitas perkantoran yang meliputi kantor administrasi

wilayah serta kantor pertahanan dan keamanan. Angka MSA pada iterasi terakhir faktor tersebut adalah 0,749. 3. Fasilitas Perdagangan dan Jasa

Harga lahan dipengaruhi oleh jarak lahan terhadap fasilitas perdagangan dan jasa seperti pasar modern, pasar tradisional, dan SPBU. Angka MSA pada iterasi terakhir faktor tersebut adalah 0,679.

b. Aspek Jaringan Transportasi 1. Interchange Gerbang TOL

Harga lahan dipengaruhi oleh jarak lahan terhadap titik

interchange gerbang TOL Jombang. Angka MSA pada

faktor tersebut adalah 0,960. 2. Jalan Kolektor

Harga lahan dipengaruhi oleh jarak lahan terhadap jalan kolektor. Angka MSA pada faktor tersebut adalah 0,627. 3. Jalan Lingkungan

Harga lahan dipengaruhi oleh jarak lahan terhadap jalan lingkungan. Angka MSA pada faktor tersebut adalah 0,896.

4. Jalur Angkutan Umum

Harga lahan dipengaruhi oleh jarak lahan terhadap jalur angkutan umum. Angka MSA pada faktor tersebut adalah 0,628.

c. Aspek Kebijakan Pemerintah 1. Rencana Kawasan Industri

Harga lahan dipengaruhi oleh jarak lahan terhadap kawasan industri yang direncanakan. Angka MSA pada faktor tersebut adalah 0,515.

2. Rencana Jaringan Jalan

Harga lahan dipengaruhi oleh jarak lahan terhadap jaringan jalan yang direncanakan. Angka MSA pada faktor tersebut adalah 0,515.

3. Rencana Kawasan Permukiman

Harga lahan dipengaruhi oleh jarak lahan terhadap kawasan permukiman yang direncanakan. Angka MSA pada faktor tersebut adalah 0,655.

Dokumen terkait