• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4. Serapan Hara oleh Tanaman Padi

Tanaman padi memerlukan hara untuk pertumbuhan dan perkembangannya, kebutuhan tersebut harus terpenuhi agar tanaman bisa menghasilkan buah. Pada percobaan ini beberapa tanaman tidak menghasilkan buah, ada pula tanaman yang mati dalam minggu ke 6, terutama pada pot kontrol dan beberapa pot lainnya. Tetapi pada minggu ke 16 terdapat beberapa tanaman pada perlakuan tertentu membentuk anakan baru dan bermalai yang sering disebut turiang, namun tidak menghasilkan gabah bernas pada saat dipanen.

Hara nitrogen diserap oleh padi varietas Kalimutu berkisar dari 2 % sampai dengan 4% bobot kering tanaman atau 0.5 – 6 mg pot-1. Pada perlakuan 20 ton ha-1 tanah mineral (20M) ditambah 10 ton ha-1 kompos (10K) dan 4 ton.ha-1 terak baja (4T) merupakan tanaman tertinggi menyerap nitrogen (Gambar 14). Tanaman muda menyimpan N di dalam jaringan batang dan daun untuk ditransfer dan disimpan dalam gabah dan beras. Penyerapan N dipengaruhi oleh kompos dan terak baja, pengaruh kompos lebih dominan dibandingkan dengan terak baja (Tabel 9). Kompos berpengaruh terhadap peningkatan serapan nitrogen oleh tanaman padi gogo. Sedangkan pemberian terak baja menghambat nitrogen diserap, makin banyak terak baja diberikan makin rendah nitrogen diserap tanaman padi gogo.

Menurut Shrestha dan Lal (2011) penambangan dapat menyebab-kan kehilangan karbon organik tanah dan nitrogen secara drastis, terjadi peningkatan pH tanah, konduktivitas listrik, dan bulk density. Peningkatan

40 jumlah bahan organik di dalam tanah yang telah direklamasi mampu meningkatkan serapan hara nitrogen.

Gambar 14. Serapan N tanaman padi gogo pada perlakuan pembenah tanah berupa tanah mineral (M), kompos (K), dan terak baja (T)

Tabel 9. Persamaan regresi pengaruh pembenah tanah terhadap serapan hara oleh tanaman padi gogo.

Model Persamaan regresi Nilai R

Nitrogen (N) K y = 0.154 + 0.015K 0.562** K, T y = 0.281 + 0.018K – 0.038T 0.830** Fosfor (P) K y = 0.690 + 0.448K 0.613** K, T y = 1.387 + 0.496K – 0.623T 0.712** K, T, M y = 0.420 + 0.420K – 0.725T + 0.068M 0.806** Kalium (K) K y = 15.826 + 1.589K 0.558** K, T y = 25.320 + 1.808K – 2.847T 0.700** Kalsium (Ca) K y = 4.720 + 0.344K 0.488** K, T y = 7.362 + 0.405K – 0.792T 0.681** Magnesium K y = 3.565 + 0.296K 0.538**

Keterangan: **) = sangat nyata

Hara P pada tanaman padi varietas Kalimutu yang ditanam pada pot dengan media tanam pasir diberi tanah mineral menunjukan bahwa makin banyak tanah mineral atau makin banyak penambahan clay makin banyak P yang diserap (Gambar 15) jika amelioran tanah mineral ditambah 10K + 4T. Ketika campuran kompos dan terak baja <10K + 4T, tidak terjadi peningkatan

41 serapan P oleh tanaman. Pola penyerapan P oleh tanaman tidak selalu sejalan dengan peningkatan atau penurunan penggunaan amelioran tanah mineral, kompos, dan terak baja.

Persamaan regresi pada Tabel 9 menunjukkan bahwa pemberian kompos nyata meningkatkan serapan hara, jika ditambah terak baja maka jumlah P yang diserap makin sedikit dan akan lebih banyak lagi apabila dilengkapi oleh pemberian tanah mineral. Pemberian terak baja menghambat serapan P oleh tanaman padi gogo sehingga memperlambat proses pematangan buah.

Gambar 15. Serapan P oleh tanaman padi gogo pada pemberian tanah mineral (M), kompos (K), dan terak baja (T)

Terak baja yang diberikan ke dalam tanah sebanyak 8 ton ha-1 mampu menghambat P dikonsumsi oleh tanaman padi, walaupun amelioran tersebut ditambah campuran 80 ton ha-1 tanah mineral + 20 ton ha-1 kompos (Gambar 15). Sebagian P berubah menjadi tidak tersedia bagi tanaman padi karena diikat oleh Fe membentuk Fe-P. Terak baja mengandung Fe cukup tinggi. Unsur inilah yang kemudian mengikat P dan mengendapkannya menjadi tidak tersedia bagi tanaman. Jumlah hara P yang diserap oleh tanaman padi tergolong rendah, sehingga mempengaruhi jumlah gabah yang dihasilkan.

Kalium yang diserap tanaman berkisar antara 1.5 – 3.5 mg dalam setiap gram bobot kering tanaman (Gambar 16). Amelioran berupa tanah mineral dan kompos yang diberikan ke dalam tanah tidak menghambat konsumsi K oleh tanaman padi gogo, tetapi terak baja memberikan indikasi mempunyai kemampuan menghambat konsumsi K. Pemberian kompos mengasilkan korelasi dengan R = 0.558** dan akan lebih nyata jika

42 penggunaan kompos dipadukan dengan penggunaan terak baja (R = 0.700**) (Table 9).

Gambar 16. Serapan K oleh tanaman padi gogo pada pemberian tanah mineral (M), kompos (K), dan terak baja (T)

Gambar 17. Serapan Ca oleh tanaman padi gogo pada pemberian tanah mineral (M), kompos (K), dan terak baja (T)

Unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman padi diantaranya adalah kalium (Gambar 17), sehingga sering dijumpai tanaman padi yang mampu mengkonsumsi kalium secara berlebihan, berapa pun yang tersedia di dalam tanah. Makin banyak tersedia di dalam tanah, makin banyak yang diserap tanaman.. Hal inilah yang kemudian disebut sebagai konsumsi mewah, tanaman mengkonsumsi K jauh melampaui kebutuhannya. Persamaan regresi pada Tabel 9 menunjukkan bahwa terak baja (T) berperan menghambat serapan K oleh tanaman padi gogo.

43 Hara kalsium (Ca) di dalam jaringan tanaman mengikuti pola penambahan kompos, makin banyak kompos (K) ditambahkan ke dalam pembenah tanah makin banyak kalsium (Ca) diserap tanaman padi gogo jika diikuti penambahan 80M + 8T (Gambar 17). Persamaan regresi pada Tabel 9 menunjukkan bahwa terak baja mampu menghambat konsumsi Ca oleh tanaman padi gogo, walaupun mengandung CaO sampai 27%. Sedangkan penggunaan tanah mineral tidak berpengaruh terhadap peningkatan serapan Ca oleh tanaman padi gogo.

Jumlah magnesium (Mg) yang diserap oleh tanaman padi gogo meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah pemberian kompos yang dicampur terak baja sampai dengan 4T dan tanah mineral sampai dengan 40M. Konsumi Mg oleh tanaman padi tidak menunjukkan pola yang teratur, tetapi peningkatan pemberian kompos menurunkan konsumsi Mg jika kompos ditambah dengan 80M + 8T (Gambar 18). Persamaan regresi untuk Mg yang disajikan pada Tabel 9 menunjukkan bahwa hanya pemberian kompos yang berpengaruh nyata terhadap serapan Mg oleh tanaman padi gogo dengan persamaan y = 3.565 + 0.296K.

Gambar 18. Serapan Mg oleh tanaman padi gogo pada pemberian tanah mineral (M), kompos (K), dan terak baja (T).

Berdasarkan data serapan hara diketahui bahwa pot dengan perlakuan tanpa kompos (0 t/ha-1) mengkonsumsi jumlah hara (N, P, K, Ca, Mg) paling sedikit dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hasil percobaan ini memberikan petunjuk bahwa penambahan atau peningkatan kandungan bahan organik tanah, selain untuk memperbaiki sifat-sifat tanah tailing pasir

44 tambang timah, juga diperlukan untuk meningkatkan serapan hara oleh tanaman padi gogo (Table 10).

Tabel 10. Rataan jumlah hara diserap tanaman padi gogo pada perlakuan kompos berbeda dosis

Dosis kompos Hara diserap tanaman

N P K Ca Mg t.ha-1 --- mg.pot-1 --- 0 0.03 0.25 2.75 0.74 0.61 5 0.28 2.60 28.87 11.33 8.47 10 0.37 3.08 49.87 9.75 8.77 20 0.42 5.30 44.51 11.11 8.30

Konsumsi N tanaman padi pada perlakuan kompos 0 ton ha-1 (0K) adalah 0.03 mg pot-1, jika kompos ditingkatkan menjadi 5 ton ha-1 (5K) konsumsi N menjadi 0.28 mg pot-1, jika kompos ditingkatkan menjadi 10 ton ha-1 (10K) konsumsi N menjadi 0.37 mg pot-1 dan jika kompos dinaikan menjadi 20 ton ha-1 (20K) maka konsumsi N menjadi 0.42 mg pot-1 atau berturut-turut terjadi peningkatan konsumsi sebesar 7, 10, dan 12 kali lebih besar daripada perlakuan 0K (Tabel 10). Kondisi sebaliknya, yaitu terjadi penurunan jumlah hara diserap tanaman padi jika diberikan pembenah tanah yang mengandung tanah mineral dan terak baja, terak baja dengan dosis > 4 ton ha-1 merupakan penghambat penyerapan hara.

4.5. Keragaan Tanaman Padi

Dokumen terkait