• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PENELITIAN KEMUNGKINAN PENGGUNAAN VIDEO

D. Analisis Video Siaran PIK sebagai Media Audio-Visual dalam

8) Siapa yang Diuntungkan oleh Progam Semacam ini?

Pihak-pihak yang diuntungkan oleh tayangan siaran Penyejuk Imani Katolik Indosiar yaitu semua pemirsa yang mengalami manfaat dari isi tayangan. Pemirsa penikmat televisi tidak hanya berasal dari umat Katolik saja, sehingga memungkinkan umat berbeda agama dapat menyaksikan tayangan tersebut. Sejauh dapat bermanfaat secara positif, tayangan ini dapat menguntungkan masyarakat luas.

Tayangan Penyejuk Imani Katolik dikemas menarik dalam siaran televisi. Siaran yang dikemas sejauh ini tidak menyinggung pihak tertentu, tidak menampilkan kekurangan maupun keburukan pihak tertentu, dan cenderung bersifat memersatukan, sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dalam tayangan video siaran Penyejuk Imani Katolik Indosiar.

b. Pendidikan Bagi Anak dan Remaja

1) Judul yang terpilih : “Melayani Orang Muda dan Lansia” 2) Tanggal Siaran : 07 Agustus 2011 + 14 Agustus 2011 3) Nomor Siaran PIK : 97

4) Kesan dan Makna yang didapat dalam Video Siaran Penyejuk Imani Katolik Indosiar

Kesan dan makna yang didapat dari tayangan video siaran Penyejuk Imani Katolik Indosiar dimulai dari nyanyian yang bermakna mendalam sebagai ungkapan kepada Tuhan bahwa kita ingin untuk memancarkan kasih yang berasal dari-Nya. Kita hendak mempersembahkan segala bakti kepada seluruh umat sebagai ungkapan permohonan keselamatan dan berkat. Memulai untuk masuk ke dalam tema melayani yang dikhususkan bagi orang muda dan lansia.

Presenter mengajak kita untuk membedakan pelayanan pastoral bagi orang muda dan lansia. Sebuah liputan kegiatan Kemah Go Green menggambarkan salah satu cara pastoral orang muda yang kreatif dan sesuai dengan intensitas para orang muda. Melalui beberapa pihak semakin ditegaskan tujuan serta proses acara yang berlangsung sehingga semakin mengarahkan penonton untuk menimba inspirasi dalam pembinaan orang muda melalui kegiatan kepedulian terhadap lingkungan hidup. Aksi nyata yang ingin ditunjukkan merupakan ciri khas para orang muda yang masih kuat dan tangguh untuk membuat perubahan. Dalam rangka ulang tahun Karya Kepausan Misioner Indonesia, acara semacam ini merupakan kegiatan yang

positif dan bermafaat bagi perkembangan orang muda. Anak merupakan masa depan Gereja, sehingga kita patut untuk mendampingi mereka. Melalui komentar dari peserta, kita mampu menyimpulkan manfaat yang dapat mereka peroleh di antaranya dapat berkumpul dengan sesama orang muda, sehingga memiliki banyak teman dan berdinamika bersama dengan gembira, menjadi lebih mandiri karena diajarkan untuk mengurus diri dan bertanggung jawab, melakukan aksi tanam pohon yang mampu mengatasi masalah lingkungan di kemudian hari, memupuk persaudaraan sebagai sesama karena kesempatan ini, mendapat ilmu-ilmu yang bermanfaat seperti teknik menanam, merawat, dll. Para pendamping juga belajar untuk mendampingi orang muda dengan berbagai karakter.

Bentuk pendampingan kepada orang muda dapat diwujudkan melalui berbagai aksi yang kreatif dan aktif. Pelayanan bagi lansia tentu tidak dapat dilakukan seperti pendampingan kepada orang muda karena terhambat oleh fisik. Talk Show bersama Romo Paroki Gereja Kristus Raja Baciro memberikan inspirasi kepada kita untuk memberikan bentuk pelayanan yang cocok bagi para lansia. Keterbatasan yang dimiliki oleh lansia menuntut mereka untuk dapat lebih bersyukur akan keterbatasan yang ada. Doa menjadi pilihan yang tepat untuk pendampingan para lansia di masa tua.

Orang muda dan lansia memiliki latar belakang yang berbeda, sehingga sulit untuk dipersatukan, meskipun sulit namun sesungguhnya mampu bersatu jika mereka dapat saling memahami, duduk bersama dan menerima segala kelebihan dan keterbatasan masing-masing. Setiap orang mampu untuk

memberikan karya kepada Gereja dalam bentuk talenta yang tidak terbatasi oleh apa pun. Kuis yang disuguhkan memberikan hadiah bagi para penonton yang beruntung. Tentu rasa bahagia dapat dirasakan oleh pemenang. Hadiah yang diberikan juga bermanfaat, berupa buku yang semakin mendukung refleksi atas tayangan ini.

Rubrik “Sayur Lodeh Kehidupan” memberikan inspirasi bagi kita untuk dapat menggerakkan kaum muda dengan metode yang kreatif melalui seorang tokoh yang berhasil menggerakkan kaum muda melalui Komunitas orang muda. Semangat yang dimiliki orang muda untuk berkarya dikembangkan dalam komunitas ini. Tokoh yang ditimba inspirasinya dalam kisah hidup yang dijalaninya merupakan seorang selibat yaitu Bapak Ivo Yerun Meruk. Dahulu merupakan frater yang berhenti menjalankan panggilannya karena memilih jalan hidup yang lain. Tokoh ini mengajak kita untuk memahami orang muda dari sudut pandang yang berbeda. Sebagian besar menganggap bahwa orang muda yang jauh dari Gereja, dan menganggap orang muda enggan aktif dalam kegiatan Gereja. Orang muda justru diberikan keterbukaan untuk mengembangkan potensi secara luas sesuai dengan dunia mereka.

Sebuah kata-kata mutiara yang menarik di akhir acara diambil dari kutipan ayat yang tidak disebutkan oleh presenter dari kitab Amsal yang isinya “Hiasan orang muda ialah Kekuatannya, dan Keindahan orang tua ialah Ubannya”. Kita dapat menggunakan potensi yang ada pada diri kita sesuai dengan keistimewaan yang kita miliki. Jangan pernah berhenti untuk memancarkan kasih dan mempersembahkan diri kepada Tuhan.

5) Bagian-Bagian Penting dari Keseluruhan Tayangan

Bagian-bagian dari keseluruhan tayangan di antaranya bagian pembukaan meliputi: nyanyian pembukaan “Tuhan Ingin Ku Memancarkan” yang dinyanyikan oleh Paduan Suara Gema Nafiri Bandung yang dipimpin oleh Agustinus Suprapto, dan pengantar singkat yang dibawakan oleh presenter Romo L. Heri Purnawan, MSF.

Bagian isi meliputi liputan kegiatan Kemah Seribu Anak SEKAMI Palasari, Bali, Pengantar dari presenter, Talk Show dengan Rm Gregorius Suprayitno, Pr yang berkarya di Paroki Gereja Kristus Raja Baciro, DIY, kuis berhadiah yang dibawakan oleh presenter, pengantar kembali oleh presenter, sajian rubrik “Sayur Lodeh Kehidupan” yang ditemani oleh Rm. Teguh Budiarto, SJ., sebagai pembawa acara yang sedang berkunjung ke tempat tokoh inspiratif.

Bagian penutup meliputi: inti sajian yang dibawakan oleh presenter secara singkat, dan nyanyian penutup dengan judul “Menarilah Matahari” yang dinyanyikan oleh Joan Bagas dan Vincentia Ratih.

6) Simbol-simbol dalam Tayangan

Simbol yang muncul dalam tayangan yaitu menghadirkan seorang tokoh inspiratif di antaranya seorang romo paroki yang memberikan kepedulian kepada para lansia dan seorang mantan frater yang berhasil mengelola komunitas orang muda. Pelayanan mereka berangkat dari latar belakang yang berbeda namun menunjukkan simbol tertentu.

Romo memberikan kepedulian terhadap lansia untuk dapat membantu mereka mengatasi segala keterbatasan yang dimiliki di masa tua untuk mendorong mereka bersyukur. Romo menulis sebuah buku untuk menjadi tuntunan para lansia menemukan syukur di dalam hidupnya manakala terkadang para lansia susah untuk berdoa seperti di waktu muda dan terkadang bimbang dan susah untuk memahami situasi yang ada pada dirinya.

Seorang Selibat yang juga mantan seorang frater ingin menegaskan bahwa pilihan untuk menjalani hidup dengan bertanggung jawab merupakan tindakan yang baik. Pelayanan kepada orang muda tentu berbeda dengan para lansia, pengembangan potensi secara luas dan kreatif merupakan ciri-ciri orang muda, sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa para orang muda yang kurang aktif di Gereja tidak memberikan diri untuk ikut serta melayani. Justru dengan pengembangan potensi, mereka akan berkembang secara luas dan bergerak dalam bidangnya masing-masing.

7) Manfaat yang Diperoleh serta Kebutuhan yang Terpenuhi

Manfaat yang diperoleh dari tayangan ini di antaranya penonton memperoleh inspirasi untuk pengembangan iman para orang muda dan lansia yang sesuai dengan potensi mereka, memberikan semangat untuk mencintai lingkungan hidup; merawat serta melestarikannya, mampu memiliki dorongan untuk menyatukan para orang muda dengan lansia meskipun tidak mudah, menimba inspirasi dari para tokoh yang ditayangkan dalam video sesuai

dengan kebutuhan masing-masing, dan memberi semangat untuk melayani di tengah-tengah umat.

8) Siapa yang diuntungkan oleh tayangan semacam ini?

Pihak yang diuntungkan dalam tayangan semacam ini adalah seluruh penonton yang mampu mengambil sisi positif untuk diterapkan bagi diri sendiri, sesama di masyarakat, Gereja, maupun lingkungan hidup.

Dokumen terkait