• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan auditor independen

3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of uncertainty of estimation at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying values of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.

Penyisihan Nilai Realisasi Neto dan Keusangan

Persediaan Allowance for Net Realizable Value andObsolescence of Inventories

Penyisihan nilai realisasi neto dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian, dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum penyisihan nilai realisasi neto dan keusangan persediaan pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp372.547 (2016: Rp629.847). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.

Allowance for net realizable value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion, and estimated costs to be incurred for their sales. The provision is re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying value of the Group’s inventories before provision for net realizable value and obsolescence of inventories as of December 31, 2017 was Rp372,547 (2016: Rp629,847). Further details are disclosed in Note 7.

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan digunakan oleh manajemen dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Pada tanggal 31 Desember 2017, entitas anak memiliki rugi fiskal yang dapat dikompensasi dengan penghasilan kena pajak di masa depan sampai dengan lima tahun sejak rugi fiskal tersebut dilaporkan sebesar Rp10.674 (2016: Rp13.289). Rugi fiskal tersebut terkait kepada entitas-entitas anak tertentu yang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan tidak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi fiskal belum dikompensasi.

As of December 31, 2017, the subsidiaries have tax loss carried forward which can be utilized against future taxable income up to five years since the tax loss reported amounting to Rp10,674 (2016: Rp13,289). These tax losses relate to certain subsidiaries as it is probable that future taxable income will not be available against with the unused tax losses.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017 and

for the Year then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

47 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI

SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Aset Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax Assets (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2017, manajemen berpendapat bahwa seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal entitas anak tertentu yang dapat dikompensasi tidak dapat direalisasi seluruhnya sehingga aset pajak tangguhan tidak diakui. Apabila aset pajak tangguhan tersebut diakui, maka saldo laba akan meningkat sebesar Rp4.073 (2016: Rp3.876).

As of December 31, 2017, the management was of the opinion, that all deductible temporary differences and tax loss carry forward of the certain subsidiaries could not be fully utilized and therefore the related deferred tax assets are not recognized. If these deferred tax assets are recognized, retained earnings would be increased by Rp4,073 (2016: Rp3,876).

Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Tanaman

Perkebunan Menghasilkan Depreciation of Fixed Assets and Amortization ofMature Plantations

Biaya perolehan aset tetap dan tanaman perkebunan menghasilkan disusutkan/diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 25 tahun dan tanaman perkebunan menghasilkan selama 25 tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian, perkembangan teknologi dan keterbatasan hak atau pembatasan lainnya dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan dan amortisasi masa depan mungkin direvisi.

The costs of fixed assets and mature plantations are depreciated/amortized on a straight-line basis over their estimated economic useful lives. Management estimates the economic useful lives of these fixed assets to be within 4 to 25 years and mature plantations for 25 years, which are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage, technological development and legal or other limits could impact the economic useful life and the residual values of these assets, and therefore future depreciation and amortization charges could be revised.

Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp3.233.981 (2016: Rp3.436.091). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.

The net carrying value of the Group’s fixed assets as of December 31, 2017 was Rp3,233,981 (2016: Rp3,436,091). Further details are disclosed in Note 14.

Nilai tercatat neto atas tanaman perkebunan menghasilkan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp2.138.419 (2016: Rp1.973.313). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 15.

The net carrying value of the Group’s mature plantations as of December 31, 2017 was Rp2,138,419 (2016: Rp1,973,313). Further details are disclosed in Note 15.

Uji Penurunan Nilai Tanaman Perkebunan Karet Rubber Plantations Impairment Test

Tanaman perkebunan karet hanya diuji untuk penurunan nilai bila terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi jumlah terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.

Rubber plantations are only tested for impairment when there is identification of indicators of impairment. Management uses its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017 and

for the Year then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI, DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES, AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Uji Penurunan Nilai Tanaman Perkebunan Karet (lanjutan)

Rubber Plantations Impairment Test (continued)

Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset atau UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai diestimasi berdasarkan arus kas masa depan neto yang didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas UPK terkait.

An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less cost of disposal. The fair value less cost of disposal is estimated based on the net future cash flows discounted to its present values using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the related CGU.

Nilai tercatat perkebunan karet Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2017 adalah Rp394.184 (2016: Rp351.645).

The carrying amount of the Group’s rubber plantations as of December 31, 2017 was Rp394,184 (2016: Rp351,645).

Imbalan Kerja Employee Benefits

Pengukuran liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.

The measurement of the employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.

Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui secara langsung pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lain dalam periode terjadinya.

Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period in which they occur.

Walaupun Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liabilities for employee benefits and net employee benefits expense.

Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp1.205.692 (2016: Rp1.032.207). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 21.

The net carrying value of the Group’s employee benefits liability as of December 31, 2017 was Rp1,205,692 (2016: Rp1,032,207). Further details are disclosed in Note 21.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2017 dan

untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2017 and

for the Year then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)