• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Konsumen Martabak Air Mancur Di Cabang Jl. Pajajaran

DI MARTABAK AIR MANCUR

8.2 Sikap Konsumen Martabak Air Mancur Di Cabang Jl. Pajajaran

Seperti halnya pada cabang Jl. Sudirman, berikut ini akan ada penjelasan mengenai sikap respondennya terhadap atribut-atribut berdasarkan tingkat kepentingan, tingkat ideal, tingkat kepercayaan dan tingkat kepuasan pada cabang Jl. Pajajaran. Hasil pengolahan data dapat ditampilkankan pada Tabel 31.

Atribut harga, pada tingkat kepentingan responden menilai 3,94 yang nilai tersebut termasuk kategori sedang/biasa saja. Karena konsumen menganggap

77

harga tidak begitu penting bagi mereka. Dan idealnya mereka menginginkan harga yang ditawarkan biasa saja, tidak menginginkan harga murah dan juga tidak menginginkan harga mahal. Menurut angka yang diperoleh tingkat ideal dinilai 3,47. Responden merasa harga ditawarkan pihak produsen Martabak Air Mancur termasuk harga yang standar yaitu tidak murah dan tidak mahal, terbukti dari hasil olahan data yang diperoleh pada tingkat kepercayaan pada atribut harga 3,00. Karena sebagian besar konsumen merasa harga tersebut sudah selayak dengan kualitas yang diperoleh dan cabang yang memadai. Pada atribut ini terdapat nilai sikap sebesar 1,84.

Tabel 31. Penyajian Hasil Penilaian Sikap Konsumen Terhadap Martabak Air Mancur Cabang Jl.Pajajaran

Atribut Tingkat Kepentingan(Wi) Tingkat Ideal (Ii) Tingkat Kepercayan (Xi) Tingkat Kepuasan Harga 3,94 3,47 3,00 1,84 Rasa 4,74 4,57 4,15 2,02 Aroma 4,19 4,26 3,89 1,52 Warna 3,68 4,13 3,77 1,33 Ketebalan 4,09 4,21 3,79 1,74 Hiegenis 4,68 4,57 4,15 1,99 Gizi 4,38 4,45 3,89 2,42 Kemasan 3,83 3,98 3,66 1,22 Kecepatan Penyajian 4,26 4,19 3,57 2,63 Variasi Menu 4,19 4,23 3,96 1,16 Total 17,87

Atribut rasa, berdasarkan tingkat kepentingan memiliki nilai 4,74. Hal ini menunjukan rasa maratbak adalah penting bagi konsumen Martabak Air Mancur khususnya di cabang Jl. Pajajaran. Berdasarkan tingkat ideal responden menginginkan rasa martabak yang enak, karena melalui angka yang diperoleh 4,57. Selain itu berdasarkan tingkat kepercayaan responden menilai atribut rasa 4,15, artinya konsumen merasakan rasa pada Martabak Air Mancur enak. Oleh

karena itu konsumen memilih Martabak Air Mancur karena mereka percaya akan kualitas martabak di Martabak Air Mancur. Nilai sebesar 2,02 merupakan nilai sikap yang diperoleh atribut ini.

Aroma juga diangkat sebagai salah satu atribut yang di anggap penting bagi konsumen. Terbukti dari hasil yang diperoleh 4,19. Hal ini dikarenakan mereka menganggap aroma dapat mengundang agar ingin berselera untuk mengkonsumsi. Berdasarkan tingkat ideal para responden menginginkan aroma 4,26, artinya konsumen Martabak Air Mancur menginginkan martabak yang beraroma. Responden mempercayai aroma pada Martabak Air Mancur khususnya pada loaksi Jl. Pajajaran 3,89, artinya pihak produsen Martabak Air Mancur hanya dapat mebuat martabak dengan aroma yang sedang. Munurut hasil nilai sikap yang diperoleh adalah sebesar 1,52.

Warna martabak merupakan atribut yang dianggap biasa saja dengan angka pada tabel 3,68. Hal ini dikarenakan konsumen berangapan bahwa warna tidak berpengaruh terhadap selera meraka yang penting rasa enak. Namun martabak diinginkan berwarna menarik oleh responden, dibuktikan penilaian yang dilakukan responden terhadap atribut warna 4,13. Karena konsumen selalu ingin produk yang dikonsumsi baik segala hal termasuk warna martabak. Berdasarkan tingkat kpercayaan, responden menilai kinerja Martabak Air Mancur melalui atribut warna martabak 3,77, yaitu martabak yang berwarna biasa saja. Terjadi kesenjangan antara keinginan warna martabak dan sesunguhnya warna martabak yang ditawarkan. Nliai sebesar 1,33 merupakan nilai sikap yang diperoleh dari responden.

79

Atribut ketebalan, berdasarkan tingkat kepentingan terdapat dalam golongan penting dilihat dari hasil angka yang diperoleh pada tabel. Hal tersebut karena responden berangapan bahwa martabak yang tebal membuat rasa yang lebih lezat. Dan idealnya responden menginginkan martabak yang tebal, terbukti dari angka yang diperoleh dari tabel yaitu 4,21. Karena ketebalan juga dapat menentukan selera konsumen terhadap martabak yang dipilih. Responden percaya kualitas Martabak Air Mancur melalui atribut ketebalan dengan angka 3,79. Artinya konsumen merasa ketebalan martabak hanya dalam kategori sedang atau biasa saja tidak tebal dan juga tidak tipis. Pada atribut ini mempunyai nilai sikap sebesar 1,74.

Higienis adalah atribut yang berdasarkan tingkat kepentingan dinilai responden dengan angka 4,68, karena konsumen mengangap atribut ini penting. Hal ini dikarenakan kebersihan penting bagi konsumen untuk menentukan pilihan tempat yang dikonsumesi, mengingat martabak merupakan jenis makanan yang patut diperhatikan demi kesehatan mereka. Pada tingkat ideal, responden meminta kebersihan terjaga. Hal ini terbukti dari angka yang diperoleh pada tabel yaitu 4,57 yang tergolong kategori bersih di keseluruhan baik loaksi luar maupun cabang dalam dan khususnya pada proses pembuatan martabak. Pada tingkat kepercayaan, responden percaya akan kebersihan Martabak Air Mancur dengan angka yang diperoleh 4,15. Artinya kebersihan pada Martabak Air Mancur khususnya di cabang Jl. Pajajaran dapat dikatakan terjaga bersih. Hal ini dikarenakan pelaksanaan kebersihan Martabak Air Mancur dapat dilakukan dengan baik dimana terlihat bahwa pada proses pembuatan martabak berlangsung

konsumen dapat menyaksikan sehingga mereka yakin akan kebersihan yang terjaga. Atribut ini terdapat nilai sikap sebesar 1,99.

Atribut gizi, bagi konsumen menganggap hal ini adalah penting terbukti dari angka yang diperoleh dari tabel yaitu 4,38. Hal ini dikarenakan gizi juga dapat menentukan jenis makanan yang akan dikonsumsi, mengingat konsumen masa kini peduli akan ketahanan tubuh mereka. Berdasarkan tingkat ideal, responden menginginkan gizi baik terdapat pada martabak yang dikonsumsi. Karena menurut angka yang diperoleh adalah 4,45 yang tergolong dalam kategori bergizi. Sedangkan berdasarkan tingkat kepercayaan atribut gizi dinilai responden 3,89 yang terdapat dalam kategori sedang. Karena konsumen merasakan gizi yang terdapat pada martabak biasa saja tidak mengandung protein yang menonjolkan. Akhirnya menimbulkan terjadi kesenjangan antara keingin konsumen terhada gizi pada martabak dan gizi sesunguhnya yang dapat ditawarkan. Atribut ini mendapatkan nilai sikap sebesar 2,42 yang merupakan nilai kedua yang harus diperioritaskan.

Kemasan yang ditawarkan oleh pihak Martabak Air Mancur diangap oleh konsumen biasa saja berdasarkan tingkat kepentingan. Dibukti dari angka yang didapt dari tabel yaitu 3,83. Hal ini dikarenakan kemasan tidak berpengaruh lansung kepada kualitas rasa yang diinginkan. Dan idealnya para konsumen menginginkan kemasan yang biasa saja dengan angka yang diperoleh pada tingkat ideal yaitu 3,98. Untuk tingkat kepercayaan responden menilai 3,66 terhadap atribut kemasan pada Martabak Air Mancur, artinya kemasan yang ditawarkan adalah biasa saja. Pada atribut ini mempunyai nilai sikap sebesar 1,22.

81

Atribut kecepatan penyjian dapat dikatakan hal yang penting bagi konsumen dikarenakan konsumen sebagian besar bekerja maka mereka tidak ingin mengeluarkan waktu lama untuk mengkonsumsi martabak. Berdasarkan tingkat kepentingan diperoleh nilai 4,26. Konsumen menginginkan kecepatan penyajian cepat, hal ini dibukti dari angka yang diperoleh di tabel yaitu 4,19. Hal ini kemungkinan mereka tidak sabar untuk mengkonsumsi langsung dan juga karena tidak punyai waktu lama untuk menunggu martabak jadi, selain itu mungkin juga karena mereka bosan untuk menunggu dimana pihak produsen tidak membuat konsumennya nyaman untuk menunggu. Jika dilihat dari tingkat kepercayaan, kecepatan penyajian terdapat dalam golongan biasa saja (3,57), artinya pelaksanaan dari pihak produsen tidak lembat dan juga tidak cepat. Terjadi kesenjangan antara keinginan konsumen akan kecepatan penyajian dan pelaksanaan sesunguhnya yaitu 0,61. Hal ini dikarenakan konsumen menginginkan waktu yang singkat untuk proses membuat martabak sedangkan kenyataannya untuk proses membuat maratbak dibutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikannya. Terlihat bahwa pada atribut ini mempunyai nilai sikap sebesar 2,63 yang merupakan atribut perioritas utama yang harus dilaksanakan oleh pihak produsen.

Variasi menu juga diangap penting bagi konsumen Martabak Air Mancur khususnya pada Jl. Pajajaran karena pada tabel berdasarkan tingkat kepentingan terdapat angka 4,19 pada variasi menu. Hal ini dikarenakan semakin banyak variasi menu maka akan mempermudah untuk memilih variasi yang disukai. Dan berdasarakan tingkat ideal variasi menu dinilai 4,23, artinya konsumen menginkan martabak yang ditawarkan beragam menu. Sedangakn berdasarkan tingkat

kepercayaan responden menilai 3,96 dimana konsumen merasa variasi menu yang ditawarkan biasa saja tidak begitu banyak ragam. Maka menimbulkan gap antara variasi menu yang diinginkan dan variasi menu yang ditawarkan. Terdapat kesenjangan 0,27 pada atribut variasi menu Martabak Air Mancur di cabang Jl. Pajajaran. Artinya pihak produsen belum menawarkan variasi menu yang cukup sesuai dengan konsumen. Nilai 1,16 merupakan angka yang diperoleh dari penilaian sikap responden. Angka tersebut menunjukan atribut variasi menu merupakan perioritas akhir yang harus dilaksanakan oleh pihak produsen. Artinya pada atribut tersebut telah dinilai baik oleh konsumen sehingga tidak perlu diperbaiki.

Data rangkuman yang diperoleh dari cabang Jl. Pajajaran tidak jauh berbeda dari cabang Jl. Sudirman. Atribut rasa tetap menjadi ranking tertingi dalam kategori “penting” menurut responden yaitu dengan rangking 4,74 yang berbeda tipis dengan di cabang Jl. Sudirman (4,70). Kemudian diusul oleh atribut higienis (4,68), gizi (4,38) kecepatan penyajian (4,26), aroma (4,19), variasi menu (4,19) dan ketebalan (4,09). Atribut harga (3,94), kemasan (3,83) dan warna (3,68) termasuk kategori biasa saja bagi responden di cabang Jl. Pajajaran.

Berdasrkan nilai sikap secara total yang diperoleh dapat dikatakan sikap konsumen terhadap Martabak Air Mancur cabang Jl. Pajajaran kurang baik dibandingkan dengan sikap terhadap cabang Jl. Sudirman. Dilihat dari total skor sikap yang lebih besar yaitu 17,87. Hal tersebut dapat menyebabkan penjualaan di cabang baru tersebut belum maksimal. Berikut adalah urutan hasil nilai sikap paling besar sampai paling kecil yang merupakan urutan paling diperioritaskan oleh pihak produsen laksakan perbaiki yaitu kecepatan penyajian (2,63), gizi

83

(2,42), rasa (2,02), higienis (1,99), harga (1,84), ketebalan (1,74), aroma (1,52), warna (1,33), kemasan (1,22), variasi menu (1,16).

Berikut adalah pembahasan hasil olahan data mengenai Importance-Performance di cabang Jl. Pajajaran. Dari hasil tersebut dapat memberi penjelasan tentang pelaksanaan Martabak Air Mancur di cabang Jl. Pajajaran melalui atrbut-atrbut. Hasil tersebut diperlihatkan pada Gambar 8.

ecj i b f g h d a

Performance

Im

p

o

rta

n

c

e

Keterangan : a. Harga, b. Rasa, c. Aroma, d. Warna, e. Ketebalan, f. Hiegenis, g. Gizi, h. Kemasan, i. Kecepatan Penyajian, j. Variasi Menu Gambar 8. Diagram Kartesius Martabak Air Mancur di Cabang Jl. Pajajaran

1. Kuadran I (Atributes to improve)

Pada kuadran ini kinerja Martabak Air Mancur khususnya di cabang Jl. Pajajaran adalah lebih rendah dari keinginan konsumennya sehinga pihak produsen harus meningkatkan kinerjanya agar optimal. Atribut yang terdapat pada kuadran ini adalah kecepatan penyajian. Hal tersebut juga terjadi di cabang Jl. Sudirman. 4.20 3.78 I III IV II

2. Kuadran II (Maintain performance)

Ini adalah wilayah yang memuat atribut-atribut rasa, hiegenis, dan gizi. Pada kuadran ini kinerja dan keinginan konsumen Martabak Air Mancur berada pada tingkat tinggi dan sesuai sehingga pihak produsen cukup mempertahankan kinerja atribut terebut.

3. Kuadran III (Atributes to maintain)

Harga, kemasan dan warna merupakan atribut yang terdapat pada kuadran ini. Kinerja dan keinginan konsumen Maratabak Air Mancur pada atribut tersebut berada pada tingkat rendah sehingga pihak produsen tidak perlu melakukan perbaikan.

4. Kuadran IV (Main priority)

Ini adalah wilayah yang kinerja Martabak Air Mancur berada dalam tingkat tinggi tetapi keinginan konsumen akan kinerja dari variabel tersebut hanya rendah sehingga perusahaan perlu mengurangi hasil yang dicapai agar dapat mengefisienkan sumberdaya peruasahaan. Atribut tersebut adalah ketebalan, aroma dan variasi menu.

87

DAFTAR PUSTAKA

Ameliani. 2004. Analisis Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Tahu Yun Yi. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2003. Statistik Indonesia tahun 2003. Badan Pusat Statistik. Bogor.

Baroroh, A. 2003. Pemilihan Media Iklan dalam Strategi Promosi di Restoran di Kota Bogor. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Durianto. 2001. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas Merek dan Perilaku Merek. PT. Gramedia Pusaka utama. Jakarta.

Engel, Blakkwell, Minard. 1994. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Jilid 1. Binarupa Aksara. Jakarta

Hasibuan, C. 2004. Analisis Perilaku Konsumen Restoran Buah Dan Sayuran “Resto Segar” Taman Ria Senayan Jakarta dan Implikasinya Pada Strategi Pemasaran. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kotler, philip. 2000. Dasar-dasar Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta.

Kotler, philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 2. PT Prenhallindo. Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2002. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sibarani, dk.1985. Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan. Laporan. Jurusan Gizi

Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Susanti, D. 2004. Tingkat Kepuasan Konsumen Restoran di Jakarta dan Hubungannya dengan Berkunjung Kembali. Skripsi. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Umar. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pusaka utama. Jakarta.

Yaslinur. 2005. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Bauran Pemasaran. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dokumen terkait