• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Nahdlotut Tholibin

B. Analisis Data Akhir

3 Siklus II 81.74 18 94.74 1 5.26 Berdasarkan tabel perbandingan hasil belajar siswa, dapat

1 Pra siklus 70.63 12 63.16 7 36.84 2 Siklus I 75.27 15 78.94 4 21.06 3 Siklus II 81.74 18 94.74 1 5.26 Berdasarkan tabel perbandingan hasil belajar siswa, dapat dinyatakan bahwa hasil evaluasi pembelajaran dari pra siklus, siklus I dan siklus II, dapat dijelaskan adanya peningkatan hasil belajar dari setiap tindakan. Banyak siswa yang berhasil untuk memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hampur semua mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Persentase ketuntasan pada pra siklus 63.16% (12 siswa), pada siklus I sebanyak 78.94% (15 siswa), dan pada siklus II sebanyak 94.74% (18 siswa).

Peningkatan hasil belajar tersebut dipengaruhi faktor-faktor yang ada pada diri siswa dan dari luar yang peneliti upayakan dengan maksimal agar tujuan penelitian dapat tercapai. Beberapa siswa yang hasil belajarnya masih rendah dikarenakan beberapa faktor yaitu internal dari anak itu sendiri dan eksternal dari luar diri

sendiri. Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar dan ketekunan. Hasil belajar Matematika kelas III ini didukung dengan adanya perhatian dan keaktifan siswa. Siswa yang tuntas dalam belajar adalah siswa yang memperhatikan, mendengarkan, aktif bertanya dan merespon serta antusias saat proses pembelajaran berlangsung maupun saat diadakannya tes/evaluasi. Keaktifan dan perilaku siswa yang semakin baik akan membawa perubahan yang berdampak positif bagi peningkatan hasil belajar Matematika.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Kelas III MI Nahdlotut Tholibin Tahun Pelajaran 2016/2017 telah berhasil mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 85 %. Sehingga hipotesis tindakan yang menyatakan “penggunaan Alat Peraga benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi pengukuran pada siswa kelas III semester I MI Nahdlotut Tholibin Tahun Pelajaran 2016/2017” dapat diterima.

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga benda konkret dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi pengukuran pada siswa kelas III Semester I MI Nahdlotut Tholibin Desa Malebo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan hasil belajar mulai dari pra siklus dengan rata-rata 70.63 meningkat menjadi rata 75.27 pada siklus I dan meningkat menjadi rata-rata 81.53 pada siklus II. Untuk angka ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus sebanyak 12 anak atau sebesar 63.16% meningkat menjadi 15 anak atau sebesar 78.94% pada siklus I dan menjadi 18 anak atau sebesar 94.74% pada siklus II. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus sampai siklus II meningkat sebanyak 6 anak atau sebesar 31.58%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tersebut telah memenuhi KKM kelas 85% yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar.

B. SARAN

Dari penelitian yang dilakukan dan dari uraian yang penulis paparkan sebelumnya, agar proses pembelajaran Matematika materi

pengukuran menggunakan alat peraga lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang maksimal, maka disampaikan saran sebagai berikut :

1. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walaupun dalam taraf yang sederhana. Dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan ketrampilan, sehingga siswa berhasil dalam proses pembelajaran.

2. Dalam proses pembelajaran Matematika terutama materi pengukuran, guru bisa mencoba menggunakan alat peraga benda konkret agar memudahkan siswa dalam memahami materi, karena alat peraga benda konkret ini siswa dapat praktik langsung sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa secara keseluruhan.

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan alat peraga benda konkret, agar kekurangan-kekurangan yang ada bisa diperbaiki.

C. PENUTUP

Dengan mengucapkan Alhamdulillahirobbil’alamin, penulis memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah swt, yang senantiasa memberikan petunjuk dan Ridho-Nya, sehingga penulis menyelesaikan penelitian ini. Dimana penulis berupaya dengan

91

sungguh-sungguh agar penelitian ini tersusun dengan baik. Namun benar kiranya kata pepatah tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak urung masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran, kritik dan masukan yang membagun dari pembaca sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis mengharap semoga penelitian ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin Ya Robbal ‘Alamin

DAFTAR PUSTAKA

Anitah W,Sri. (2010). Strategi Pembelajaran SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta

Departemen Agama RI. (2004). Standar Kompetensi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Djamarah (2000). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikolog Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Dimiyati dan Mudjiono, (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hamdani. (2010). Strategi Belajar Menagajar. Bandung: Pustaka Setia

Hudojo, Herman. (1990). Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang: IKIP Malang

https://www.google.com/search?q=BNSP&ie=utf-8&oe=utf-8 (di akses pada hari kamis, 1 september 2016 jam 18.20 )

https://malikha92.wordpress.com/2013/01/13/kelebihan-kelemahan-alat-peraga-matematika/ (di akses pada hari rabu, 21 september 2016 jam 14:15)

Ismunanto. (2011). Ensiklopedia matematika. Jakarta : penerbit khusus buku-buku ensiklopedia

M Karso , dkk (2011). Pendidikan Matematika 1. Jakarta : Universitas Terbuka

Pasaribu dan Simandjutak. (1983). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito

Slameto. (1987). Belajar dan Fakto-Faktor yang Mempengaruhinya. Salatiga: Rineka Cipta

Susanto, Ahmad. ( 2012). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar.

Suwardi dan M. Basrowi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia Indonesia

Sams, Rosma Hartiny. (2010). Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta: Teras

Sriyono, dkk. (1992). Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar

Suyadi. (2010). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press

Sriyanti, dkk. (2009). Teiru-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga press

Usman dan Lilis Setiawati. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan “Belajar Mengajar”. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN