• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIKLUS HIDUP KAWASAN PARIWISATA PRIORITAS

PARIWISATA PRIORITAS INDONESIA

2.7 SIKLUS HIDUP KAWASAN PARIWISATA PRIORITAS

Berdasarkan teori Butler, bahwa ada lima tahapan siklus hidup pariwisata, maka dalam gambar 5 dapat dilihat siklus hidup masing-masing destinasi pariwisata prioritas. Siklus hidup pariwisata ini akan mempengaruhi tahapan pengembangan destinasi pariwisata prioritas Indonesia. Sehingga akan berbeda untuk masing-masing destinasi.

Tujuan dari Model Siklus Pariwisata Butler adalah dengan melihat cara resor wisata, tumbuh dan berkembang. Industri pariwisata, seperti semua industri, dinamis dan terus berubah. Oleh karena itu, Model Siklus Pariwisata Butler adalah cara belajar bagaimana pariwisata berubah dari waktu ke waktu dan dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan industri pariwisata.

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

Gambar 24 Siklus Hidup Pariwisata 10 Destinasi Prioritas Gambar 24 Siklus Hidup Pariwisata 10 Destinasi Prioritas

Sumber: Adaptasi Butler

Perubahan ini kemudian dapat dibandingkan dengan prediksi seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Pada Butler Model, siklus pariwisata terbagi menjadi lima tahap yang berbeda. Kawasan Tanjung Kelayang berada pada tahapan pertumbuhan (growth). Pada tahap ini wisatawan berdatangan setelah mendapat informasi melalui promosi dan periklanan. Berdasarkan siklus hidupnya, maka ada beberapa tahapan pengembangan yang berbeda berdasarkan karakteristik situasi kondisinya. Penjelasan masing-masing tahapan dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

Tabel 12 Analisis Dampak Destinasi Pariwisata Prioritas Pada Siklus Pariwisata Tabel 12 Analisis Dampak Destinasi Pariwisata Prioritas Pada Siklus Pariwisata

Analisis Dampak

Analisis Dampak PertumbuhanPertumbuhan Keterlibatan Awal Situasi

Situasi Makin banyak orang tertarik untuk berinvestasi di fasilitas pariwisata Karakteristik Destinasi

Karakteristik Destinasi Jumlah wisatawan

Jumlah wisatawan Terlalu banyak Tingkat pertumbuhan

Tingkat pertumbuhan Cepat Kapasitas Akomodasi

Kapasitas Akomodasi Sedikit Tingkat Okupansi

Tingkat Okupansi Sangat tinggi Harga

Harga Sangat tinggi Belanja per kapita

Belanja per kapita Sangat tinggi Tipe wisatawan

Tipe wisatawan Inovator Pencitraan dan daya tarik

Pencitraan dan daya tarik Sangat tinggi Persepsi terhadap wisatawan

Persepsi terhadap wisatawan Tamu

Respon Pemasaran Respon Pemasaran Target pemasaran

Target pemasaran Pasar lokal dan internasional Fokus strategi

Fokus strategi Penetrasi pasar Biaya pemasaran

Biaya pemasaran Tinggi Produk

Produk Kualitas sedang/ masih berkembang Promosi Promosi Periklanan Distribusi Distribusi Bebas Dampak Ekonomi Dampak Ekonomi Tenaga Kerja

Tenaga Kerja Tinggi Pertukaran mata uang asing

Pertukaran mata uang asing Sangat Tinggi Ketertarikan investasi swasta

Ketertarikan investasi swasta Bertumbuh Pendapatan warga lokal

Pendapatan warga lokal Sangat Tinggi Pendapatan daerah

Pendapatan daerah Sangat Tinggi Struktur ekonomi

Struktur ekonomi Orientasi pariwisata Nilai Impor

Nilai Impor Sangat Tinggi Inflasi

Inflasi Sangat Tinggi

Dampak Sosial Dampak Sosial Tipe wisatawan

Tipe wisatawan alosentrik Hubungan lokal dan wisatawan

Hubungan lokal dan wisatawan aphaty Demographic

Demographic Pemuda mulai tinggal untuk bekerja di pariwisata Migrasi Masuk

Migrasi Masuk Rendah Tingkat

Tingkat kriminalitakriminalita ss Tinggi Struktur keluarga

Struktur keluarga Terpengaruh

Dampak Lingkungan Dampak Lingkungan Lingkungan dan lanskap

Lingkungan dan lanskap Berkembang Konservasi heritage

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

2.8

STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

INDONESIA

Dalam rangka mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 di bidang pariwisata, maka salah satu langkah yang diambil adalah mengembangkan kawasan strategis pariwisata yang dinilai mampu memberikan pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam jangka lima tahun ke depan, mampu mengentaskan kemiskinan melalui pembangunan pariwisata, serta berada di lokasi yang tersebar merata di Indonesia, kegiatan pariwisata yang sekaligus menyelenggarakan konservasi di kawasan lindung dan heritage, penyelenggaraan kepariwisataan dengan kekhususan daerah terpencil, perbatasan, pulau kecil dan atau bertemakan bahari.

Gambar 25 Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Gambar 25 Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas

Arahan pengembangan destinasi pariwisata dengan menggunakan prinsip core pengembangan berupa pengembangan properti dalam kawasan strategis pariwisata nasional, yang dikelola melalui satuan tugas khusus pengembangan destinasi pariwisata prioritas, langsung di bawah mandat Presiden. Zonasi kawasan ekonomi khusus dapat dibangun di dalam destinasi dengan maksud untuk menarik minat investasi privat untuk berpartisipasi dalam pembangunan kepariwisataan nasional, sekaligus memberikan kemudahan birokrasi untuk pembuatan keputusan yang cepat dan efisien.

2.9

TAHAPA N PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA PRIOR ITAS

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

Gambar 26 Tahapan Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Gambar 26 Tahapan Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas

Sumber: Hasil Analisis 1.

1. Tahapan PerencanaanTahapan Perencanaan

Dalam tahapan perencanaan disini akan disusun beberapa dokumen yang akan mencakup pada kajian:

- Rencana pengembangan destinasi

- Portofolio bauran produk pariwisata destinasi

- Rencana pembangunan

- Rencana pengelolaan

- Alat monitoring perkembangan destinasi

2.

2. Tahapan PengorganisasianTahapan Pengorganisasian

masing-TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

4.

4. Tahapan PengoperasianTahapan Pengoperasian

Dalam tahap pengoperasian, maka pengelolaan dan pemasaran akan menjadi kunci utama keberhasilan pengembangan destinasi pariwisata prioritas.

5.

5. Tahapan Pengendalian (Controlling)Tahapan Pengendalian (Controlling)

Dalam tahapan ini penting untuk melakukan evaluasi baik secara horizontal maupun vertikal. Analisis dampak langsung dan pengganda dari penyelenggaraan kepariwisataan. Tahapan ini dapat didukung dengan bantuan studi-studi khusus kepariwisataan bekerja sama dengan akademisi.

Tabel 13 Tahap Perencanaan Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Kelayang Tabel 13 Tahap Perencanaan Destinasi Pariwisata Prioritas Tanjung Kelayang No

No Tahap PengembanganTahap Pengembangan SiklusSiklus KondisiKondisi

1 Tahap PerencanaanTahap Perencanaan Growth Sudah memiliki RIPPDA Belitung, dan Tanjung Kelayang termasuk di dalamnya

2 Tahap PengorganisasianTahap Pengorganisasian Growth Sudah ditetapkan menjadi KEK Pariwisata, sehingga kewenangan menjadi kewenangan pengelola

3 Tahap PelaksanaanTahap Pelaksanaan Growth Pengembangan operator wisata yacht , diving dan sailing Pembangunan daya tarik buatan museum maritim Pembangunan daya tarik buatan taman rekreasi maritim Pembangunan pelabuhan cruise dan marina

Penyelenggaraan Sistem Informasi Pariwisata 4 Skenario TahapSkenario Tahap

Pengoperasian Pengoperasian

Growth Pengelolaan terintegrasi melalui badan otorita Promosi dan periklanan

5 Skenario TahapSkenario Tahap Pengendalian Pengendalian

Growth Analisis efek multiplier Analisis dampak

Evaluasi horizontal dan vertikal

Sumber: Hasil Analisa

2.10

KONSEP PENGEMBANGAN PARIWISATA TANJUNG KELAYANG

Konsep utama pengembangan destinasi pariwisata Tanjung Kelayang adalah “Menjadikan Tanjung

Dokumen terkait