• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanjung Kelayang merupakan kawasan wisata pantai baru yang potensial atau lebih dikenal dengan “ New Beach Resort ” di Indonesia, dan telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan andalan dengan pariwisata

3.1. ATRA KSI DAYA TARIK

Pulau Belitung merupakan daerah yang potensial untuk pengembangan wisata terutama wisata pantai dan wisata bahari. Hal ini didukung dengan berbagai obyek dan keindahan alam yang dimiliki pantai serta pemandangan laut dan bawah laut yang jernih dan formasi batuannya yang unik. Pulau ini memiliki hamparan hutan (mangrove, hutan endemik) dan kawasan tanaman pertanian (buah-buahan, kelapa sawit, karet) yang dapat dikembangkan sebagai kawasan wisata. Kegiatan wisata lain yang tidak kalah menarik untuk dikembangkan adalah wisata budaya dan sejarah, wisata geologi, wisata agro dan wisata petualangan yang dilengkapi beragam atraksi seni dan budaya yang mencerminkan ciri khas daerah

Belitung.

Pulau Belitung memiliki potensi wisata beragam, terutama yang berbasis pada obyek dan atraksi. Obyek dan atraksi ini dapat dibedakan pada sumber daya dan ekosistem alami (pesisir bahari, hutan), sumberdaya dan ekosistem binaan (pertanian, pertambangan, perdesaan, kota kecil yang unik), sumberdaya budaya dan kesejarahan, dan lainnya. Pulau ini juga merupakan daerah peninggalan budaya dan sejarah pada masa lalu ini dapat dilihat dengan terdapatnya makam raja, upacara adat, kesenian tradisional serta adat istiadat; serta memiliki sejarah khusus dalam penambangan timah yang sudah dilakukan berpuluh tahun sejak jaman kolonial Belanda dan Inggris dahulu.

Di Kabupaten Belitung terdapat kawasan objek wisata yang berada di setiap kecamatan. Kawasan obyek wisata di Kabupaten Belitung merupakan kawasan wisata pantai dan laut dengan pemandangan gugusan pulau yang begitu indah dan merupakan daya tarik tersendiri. Kondisi obyek wisata tersebut telah berkembang. Akses mudah karena dilengkapi oleh jaringan jalan. Kondisi jalan cukup baik dengan pemandangan kiri kanan berupa hamparan perkebunan, permukiman nelayan, pertambakan, dan pantai. Untuk pengelolaannya sebagian ada yang dilaksanakan oleh pihak swasta dan sebagian lagi oleh pemerintah daerah. Penduduk di sekitar obyek wisata pantai sehari-hari bekerja sebagai nelayan, dan pada musim wisatawan banyak yang berdagang, menyewakan perahu, serta menyewakan ban untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan. Sedangkan fasilitas yang ada sekarang adalah tempat parkir, pos retribusi pada pintu masuk, kios/warung yang menyediakan ikan bakar. Waktu kunjungan terbanyak yaitu pada

saat hari raya, hari libur. Jelasnya potensi wisata pantai dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 14 Potensi Wisata Bahari Kabupaten Belitung

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

10 Pantai Tanjung Siantu Kecamatan Sijuk 11 Pantai Tanjung Kelayang Kecamatan Sijuk 12 Pantai Tanjung Rusa Kecamatan Membalong 13 Pantai Teluk Gembira Kecamatan Membalong 14 Pantai Mentigi Kecamatan Membalong 15 Pantai Tanjung Kiras Kecamatan Membalong 16 Pantai Bukit Baginda Kecamatan Membalong 18 Pantai Penyambung Kecamatan Membalong 19 Pantai Tanjung Pendam Kecamatan Tanjungpandan 20 Pantai Juru Seberang Kecamatan Tanjungpandan 21 Pantai Air Saga Kecamatan Tanjungpandan

Sumber : RIPPDA Kabupaten Belitung

A.

A. Wisata AlamWisata Alam

Pantai Tanjung PendamPantai Tanjung Pendam

Pantai Tanjung Pendam terkenal dengan sunset -nya yang mempesona, serta pemandangan Pulau Kalimoa di kejauhan. Di sekitar pantai ini juga terdapat hutan pinus. Saat malam menjelang, bermunculan warung dan kafe tenda yang menyuguhkan makanan dan minuman ditemani dengan live music. Pantai ini paling dekat di Kota Tanjungpan dan dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung.

Gambar

Gambar 3 Sunset 3 Sunset di Tanjung di Tanjung PendamPendam

Sumber: Potret Belitung: Negeri Laskar Pelangi, 2013

Pantai Tanjung KelayangPantai Tanjung Kelayang

Pantai Tanjung Kelayang dianugerahi dengan pasir putih berkilau dan rangkaian batu karang yang unik. Banyak orang mengakuinya sebagai salah satu pantai terindah di Belitung. Dari pantai ini, wisatawam dapat menjelajah pulau-pulau kecil tak berpenghuni yang ada di Pulau Belitung. Tiap pulau kecil ini menyimpan kekayaan bawah air yang indah.

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

terumbu karang yang indah. Di sekitar pulau-pulai ini akan dijumpai varian ikan cantik, penyu, dan terumbu karang yang kaya warna. Selain itu, Penangkaran penyu di Tanjung Kelayang juga ikut berkontribusi dalam pemeliharaan populasi penyu yang bertelur di pulau tersebut. Menara di Pulau Lengkuas yang tidak berpenghuni menjadi daya tarik wisatawan.

Gambar

Gambar 4 Panorama 4 Panorama di Tanjung di Tanjung KelayangKelayang

Sumber: Potret Belitung: Negeri Laskar Pelangi, 2013

Pantai LengkuasPantai Lengkuas

Pemandangan indah dari atas menara Pulau Lengkuas merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Berbagai atraksi lainnya yang dapat dilakukan di pantai ini yaitu snorkeling, Karena air permukaan lautnya yang jernih, dan Batu Garuda yang merupakan salah satu ikon Belitung, yaitu batu granit besar yang bentuknya menyerupai kepala burung Garuda.

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

tempat ini dijadikan desa nelayan percontohan. Daya tarik yang dapat dinikmati adalah kehidupan atau aktifitas sehari-hari para nelayan dengan hasil tangkapannya. Disini anda dapat berkomunikasi langsung dengan masyarakat mengenai berbagai hal tentang laut atau bahkan

mencoba untuk ikut melaut bersama para nelayan..

Gambar 6 Pantai Tanjung Binga Gambar 6 Pantai Tanjung Binga

Pantai Tanjung TinggiPantai Tanjung Tinggi

Menginjakkan kaki di pantai ini, wisatawan akan langsung tergoda untuk berlarian dan bermain di pasir pantai yang putih dan bersih. Airnya berwarna biru kehijauan, dikelilingi oleh batu-batu granit besar, semakin mempercantik pantai. Di sinilah lokasi syuting film Laskar Pelangi. Pantai ini berjarak sekitar 30 km dari pusat Kota Tanjungpandan, Belitung.

Pemerintah Daerah Belitung menetapkan kebijakan yang meringankan masyarakat sekitar dan wisatawan, yakni pantai-pantai dikelola oleh pemerintah kabupaten dan bukan oleh pengelola swasta. Pantai-pantai sengaja tidak diserahkan ke pihak pengembang swasta karena merupakan milik masyarakat Belitung dan wisatawan yang datang berkunjung. Salah satu sudut pantai Tanjung Tinggi diselimuti dengan pasir putih dan lembut, menjadi tempat bermain anak-anak. Kejernihan pantai Tanjung Tinggi mengundang untuk berendam di antara batu-batu granit besar.

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

Gambar 7 Batu Granit di Pantai Tanjung Tinggi Gambar 7 Batu Granit di Pantai Tanjung Tinggi

Sumber: Potret Belitung, Negeri Laskar Pelangi, 2013

B.

B. Wisata Sejarah dan BudayaWisata Sejarah dan Budaya

Terdapat dua museum yang wajib dikunjungi jika ingin mengetahui sejarah Kabupaten Belitung, yaitu Museum Pemerintah Daerah, dan Museum Badau. Museum Pemerintah Daerah terletak di dalam Kota Tanjungpandan, tak jauh dari Pantai Tanjung Pendam. Museum ini dahulu bernama Museum Geologi. Dibangun atas prakarsa DR. Osberger, seorang ahli Geologi berkebangsaan Belgia pada tahun 1963 ketika beliau masih bertugas di unit Penambangan Timah Belitung. Di Museum ini bisa melihat sejarah penambangan timah di Pulau Belitung dalam bentuk replika tambang dan peralatannya, barang-barang peninggalan bersejarah, dan juga sebuah kebun mini lengkap dengan sarana bermain anak. Sedangkan Museum Badau terletak di Kecamatan Badau, sekitar 20 km dari Kota Tanjungpandan. Museum Badau dimiliki oleh Pemkab Belitung yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung. Museum ini merupakan tempat penyimpanan benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Badau.

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

Tabel 15 Obyek Daya Tarik Wisata Budaya Tabel 15 Obyek Daya Tarik Wisata Budaya

No

No Obyek WisataObyek Wisata LokasiLokasi

1 Masjid Pertama Dan Tertua Di Kab. Belitung Desa Sijuk Kec. Sijuk 2 Vihara Pertama Dan Tertua Di Kab. Belitung Desa Sijuk Kec. Sijuk

3 Masjid Sijuk Dsn Ulu, Kp. Tier Kec. Sijuk

5 Situs Pelabuhan Lama Sijuk Dsn Ulu, Kp. Tier Kec. Sijuk 6 Ketenteng Sijuk Dsn Ulu, Kp. Tier Kec. Sijuk 7 Mercusuar Pulau Lengkuas Desa kecipukKec. Sijuk

Atraksi Budaya Atraksi Budaya

8 Upacara Buang Jong Kab. Belitung

9 Upacara Nirok Naggok

10 Upacara Meras Taun Kab. Belitung

11 Upacara Adat Perkawinan Kab. Belitung

12 Upacara Kelahiran Kab. Belitung

13 Permainan Beripat/ beregong Kab. Belitung 14 Permainan Lesong Batang Kab. Belitung

15 Atraksi Antu Bubu Kab. Belitung

16 Atraksi Sembahyang Rebut Kab. Belitung 17 Atraksi Sembahyang Kubur Kab. Belitung

18 Upacara Ngaben Kab. Belitung

19 Upacara Melasti / Merlis Pantai Penyaeran Desa Sijuk 20 Sembahyang Kubur Tradisi Masy Tionghoa Kab. Belitung

21 Plodolan Pujawati ( Peringatan Berdirinya

Pura ) Desa Balitung Desa Sijuk

22 Pemilihan Bujang Dayang Kab. Belitung 23 Pagelaran Kesenian Tradisional Kab. Belitung

24 Kontes Buah Durian Kab. Belitung

C.

C. Wisata AgroWisata Agro

Selain objek wisata pantai dan museum, masih banyak potensi wisata lain yang sedang dikembangkan oleh pemerintah daerah Belitung. Mulai dari objek wisata alam, hingga objek wisata cagar budaya. Beragam objek wisata yang dapat menjadi tempat penyegaran selama liburan, diantaranya adalah Museum Pemda Belitung yang menyatu dengan kebun binatang, Batu Baginde, desa nelayan Tanjung Binga dengan dua buah dermaganya, lapangan golf, boulevard simpang lima Tanjungpandan, bangunan-bangunan tua bersejarah, serta wisata alam maupun wisata budaya lainnya.

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

Sumber: Potret Belitung, Negeri Laskar Pelangi, 2013

D.

D. Potensi Pengembangan AtraksiPotensi Pengembangan Atraksi

Saat ini wisata yang menjadi daya tarik utama Tanjung Kelayang adalah pantai-pantai serta pulau yang memiliki pemandangan sangat indah serta alami dan tenang dari hiruk pikuk perkotaan. Akan tetapi, dengan potensi tersebut peran pariwisata di Belitung belum mampu mendongkrak bangkitan ekonomi yang signifikan.

a.

a. WatersportWatersport

Watersport seharusnya menjadi atraksi utama yang harus di kembangkan disetiap pantai koridor Tanjung Kelayang. Salah satu atraksi yang bisa menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama adalah memperbanyak watersport seperti yang ada di Tanjung Benoa Nusa Dua Bali.

Gambar 10 Potensi Pengembangan Watersport Gambar 10 Potensi Pengembangan Watersport

b. b. Golf Golf

Tema pengembangan rekreasi keluarga yang ingin berlibur dari rutinitas sehari-hari sangat ideal jika dikembangan sarana olah raga santai seperti golf. Akan tetapi sarana ini mungkin

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

d.

d. Upacara Rebo KasanUpacara Rebo Kasan

Upacara Adat Rebo Kasan adalah salah satu ritual masyarakat Melayu pesisir pantai di Kabupaten Bangka yang akulturasi dari nilai-nilai religius, mitos, dan legenda nenek moyang. Inti Upacara Rebo Kasan adalah Ritual Tolak Bala (musibah) sekaligus harapan para nelayan agar hasil tangkapannya melimpah. Masyarakat percaya bahwa pada hari Rabu di akhir bulan Shafar, Tuhan menurunkan bencana sejak terbit fajar hingga terbenam matahari sebanyak 32.000 bencana baik besar maupun kecil. Sehingga pada hari itu, manusia dianjurkan untuk melakukan doa bersama yang kemudian dilanjutkan dengan pencabutan ketupat lepas, sebagai tanda sudah

dicabutnya bencana yang akan menimpa masyarakat.

Prosesi ritual ini diawali dengan pencelupan air wafaq (air minum yang sudah diberi doa) oleh tokoh masyarakat sebagai simbol untuk menghalau bencana yang akan datang. Setelah itu doa tolak bala dikumandangkan, yang dilanjutkan dengan inti ritual yakni pencabutan ketupat lepas yang dibuat oleh orang tertentu. Ketupat yang digunakan terbuat dari anyaman daun kelapa yang menyisakan dua ujung daun untuk dicabut sampai lepas, sehingga dua helai daun kelapa kembali seperti sebelum dianyam. Bentuk ketupat ini berbeda dengan ketupat biasa. Bila ketupat biasa berbentuk bulat, ketupat lepas berbentuk panjang. Acara ritual diakhiri dengan makan bersama di dalam masjid dari dulang (seperti nampan atau baki) yang dibawa oleh masing-masing warga. Dulang itu berisi: ketupat lengkap dengan lauk pauknya, lepet, dan buah-buahan.

Seiring perkembangan zaman, proses upacara ini mengalami perubahan dalam pelaksanaannya. Pada awalnya, dua helai daun kelapa yang dicabut dari ketupat itu dihanyutkan ke laut yang bermakna bahwa bencana yang disimbolkan dengan dua helai daun kelapa telah dibuang ke laut. Sekarang, pencabutan tersebut sudah menandakan tercabutnya bencana dari kehidupan masyarakat. Jika dulu, Ritual Rebo Kasan dilakukan di Pantai Batu Karang Mas (sekitar 1 km dari Desa Air Anyer), sekarang semua prosesi ritual dilakukan dan dipusatkan di Masjid Desa Air Anyer. Dalam proses ritual masih dibacakan mantra-mantra dan dilanjutkan dengan pembacaan doa-doa Islam.

Keunikan upacara ini adalah peserta ritualnya yang semuanya menggunakan jubah putih, kecuali tokoh agama (Islam) yang menggunakan jubah putih dan surban, dan aparat pemerintah yang menggunakan seragam dinas. Ritual Rebo Kasan dilaksanakan di Desa Air Anyer, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Upacara ini dilaksanakan pada setiap hari Rabu terakhir dalam bulan Shafar. Dari Kabupaten Bangka menuju Merawang pengunjung bisa menggunakan angkutan umum, tetapi angkutan ini tidak bisa menjangkau lokasi, sehingga pengunjung lebih baik menggunakan kendaraan pribadi dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Pengunjung juga bisa memanfaatkan jasa ojek motor dari Merawang, tetapi pengunjung akan mengalami kesulitan ketika akan pulang (atau balik) ke Merawang dan Kabupaten Bangka.

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

Gambar

Gambar 11 11 Upacara Rebo Upacara Rebo KasanKasan

e.

e. Tradisi Perang Ketupat di TempilangTradisi Perang Ketupat di Tempilang

Perang Ketupat merupakan salah satu ritual upacara masyarakat Pantai Pasir Kuning, Tempilang, Bangka Barat. Upacara ini dimaksudkan untuk memberi makan makhluk halus yang dipercaya bertempat tinggal di daratan. Menurut para dukun, makhluk-makhluk halus itu bertabiat baik dan menjadi penjaga Desa Tempilang dari roh-roh jahat. Oleh karena itu, mereka harus diberi makan agar tetap bersikap baik terhadap warga desa. Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan tradisi ini dimulai. Namun, berdasarkan cerita rakyat, tradisi ini sudah ada ketika Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Ada juga yang menyatakan, kegiatan ini telah dilaksanakan sejak zaman penjajahan Portugis. Yang jelas upacara ini terus digelar secara turuntemurun hingga kini. Upacara ini memakan waktu selama dua hari.

Hari pertama, upacara dimulai pada malam hari dengan menampilkan beberapa tarian tradisional mengiringi sesaji untuk makhluk halus yang diletakkan di atas penimbong atau rumah-rumahan dari kayu menangor. Para dukun kemudian memulai upacara. Hari kedua, upacara Perang Ketupat yang dimulai dengan terlebih dahulu menampilkan tari Serimbang. Dukun laut dan dukun darat bersanding membacakan mantramantra di depan ketupat yang berjumlah 40 buah. Setelah itu, ketupat disusun rapi di atas tikar pandan. Pemuda berjumlah 20 pun diatur berdiri berhadap-hadapan. Mereka saling berebut dan saling lempar ketupat. Setelah suasana kacau, salah seorang dukun meniup peluit tanda perang ketupat tahap pertama selesai. Setelah itu dilanjutkan

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Upacara ini dilaksanakan menjelang bulan puasa (Ramadhan). Jarak dari ibukota Kabupaten Bangka Barat (Mentok) ke lokasi sekitar 36 km. Pengunjung disarankan menggunakan kendaraan pribadi karena kendaraan umum yang menuju desa dan lokasi upacara sangat jarang. Pengunjung juga harus berhati-hati karena banyak sekali jalan berlobang dengan debu-debu yang beterbangan di pinggir jalan jika cuaca panas. Oleh karena jalan yang kurang baik, akses ke lokasi membutuhkan waktu tempuh sekitar 25 menit.

Gambar 12 Tradisi Perang Ketupat di Tempilang Gambar 12 Tradisi Perang Ketupat di Tempilang

Pesta Rakyat Maras TaunPesta Rakyat Maras Taun

Maras Taun pada awalnya merupakan acara peringatan hari panen bagi para petani padi ladang di Desa Selat Nasik, Pulau Mendanau. Padi ladang hanya dapat dipanen setelah masa tanam sembilan bulan, oleh karena itulah perayaan panen ini hanya dilaksanakan satu tahun sekali. Pada perkembangannya, pesta rakyat ini berubah, tidak sekadar untuk memperingati panen padi, melainkan juga sebagai ungkapan syukur semua penduduk pulau, baik petani maupun nelayan. Jika petani merayakan hasil panen padi, maka para nelayan merayakan musim penangkapan ikan tenggiri serta keadaan laut yang tenang. Maras sendiri berarti memotong, dan taun berarti tahun. Makna dari nama ini adalah semua penduduk meninggalkan tahun yang lampau dengan ucapan syukur dan memohon untuk semua yang baik di tahun selanjutnya. Peristiwa Maras Taun ini, sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Selat Nasik saja, namun juga oleh beberapa desa di Pulau Belitung, Pulau Mendanau, dan pulau-pulau kecil lain yang termasuk dalam Kabupaten Belitung. Kendati demikian, perayaan Maras Taun di Selat Nasik merupakan perayaan pertama yang dijadikan agenda wisata dan telah didukung oleh pemerintah Provinsi Bangka Belitung. Rangkaian perayaan Maras Taun dapat berlangsung selama tiga hari, dengan hari terakhir sebagai puncak perayaan. Sebelum puncak perayaan, masyarakat yang hadir disuguhi beragam pertunjukan kesenian dari Desa Selat Nasik maupun dari daerah-daerah lainnya.

Beragam kesenian seperti Stambul Fajar khas Belitung, Tari Piring khas Minang, dan Teater Dulmuluk dari Sumatra Selatan dipertontonkan. Selain kesenian tradisional, pentas musik organ tunggal juga turut menambah kemeriahan pesta rakyat ini. Pada puncak perayaan, acara dibuka dengan lagu dan tari Maras Taun yang dibawakan oleh dua belas gadis remaja, yang menggunakan kebaya khas petani perempuan, lengkap dengan topi capingnya. Lagu yang

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

saat memanen padi ladang. Usai tarian dipentaskan, acara dilanjutkan dengan Kesalan. Kesalan sendiri merupakan haturan doa syukur atas panen yang telah dilewati dan permohonan berkah untuk masa depan, yang dipimpin oleh dua orang tetua adat Selat Nasik. Usai doa dipanjatkan, kedua tetua adat ini menyiramkan air yang telah dicampur dengan daun Nereuse dan Ati-ati. Penyiraman air ini merupakan simbol untuk membuang kesialan bagi warga desa.

Suasana perayaan Maras Taun akan semakin meriah ketika lepat (makanan dari beras ladang berwarna merah, yang diisi potongan ikan atau daging), diperebutkan oleh masyar akat. Dalam upacara Maras Taun, akan disajikan dua macam lepat, yakni sebuah lepat berukuran besar dengan berat sekitar 25 kilogram, dan lepat berukuran kecil berjumlah 5.000 buah. Lepat besar akan dipotong oleh pemimpin setempat ataupun tamu kehormatan, yang kemudian dibagi-bagikan kepada warga setempat. Pemotongan dan pembagian lepat ini merupakan simbol dari seorang pemimpin yang harus melayani warganya. Setelah itu, masyarakat setempat akan berebut untuk mengambil lepat-lepat kecil. Berebut lepat merupakan simbol kegembiraan warga atas hasil panen dan tangkapan ikan yang baik. Maras Taun dapat disaksikan di Desa Selat Nasik, Pulau Mendanau, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Indonesia. Untuk menuju Desa Selat Nasik, Pulau Mendanau, pengunjung dapat menaiki perahu dari pelabuhan Tanjung Pandan, Ibu Kota Kabupaten Belitung. Pelayaran yang memakan waktu sekitar 2-3 jam ke arah barat ini, akan dikenai biaya sebesar Rp 15.000,00-Rp 20.000,00 per orang (Oktober 2008). Kapal dari Tanjung Pandan ke Pulau Mendanau ini dapat mengangkut penumpang antara tiga hingga empat kali dalam sehari. Namun, jika cuaca sedang tidak bagus, dalam sehari kapal hanya akan mengangkut penumpang sekali.

TANJUNG KELAYANG

TANJUNG KELAYANG

Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia

bulan tersebut, angin dan ombak laut sangat ganas dan mengerikan. Gejala alam ini seakan mengingatkan masyarakat suku Sawang bahwa sudah waktunya untuk mengadakan persembahan kepada penguasa laut melalui upacara Buang Jong.

Upacara ini sendiri bertujuan untuk memohon perlindungan agar terhindar dari bencana yang mungkin dapat menimpa mereka selama mengarungi lautan untuk menangkap ikan. Keseluruhan proses ritual Buang Jong dapat memakan waktu hingga dua hari dua malam. Upacara ini sendiri diakhiri dengan melarung miniatur kapal bersama berbagai macam sesaji ke laut. Pascapelarungan, masyarakat suku Sawang dilarang untuk mengarungi lautan hingga tiga hari ke depan. Buang Jong dimulai dengan menggelar Berasik, yakni prosesi menghubungi atau mengundang mahkluk halus melalui pembacaan doa, yang dipimpin oleh pemuka adat suku Sawang. Pada saat prosesi Berasik berlangsung, akan tampak gejala perubahan alam, seperti angin yang bertiup kencang ataupun gelombang laut yang tiba-tiba begitu deras. Usai ritual Berasik, upacara Buang Jong dilanjutkan dengan Tarian Ancak yang dilakukan di hutan. Pada tarian ini, seorang pemuda akan menggoyanggoyangkan replika kerangka rumah yang telah dihiasi dengan daun kelapa, ke empat arah mata angin.

Tarian yang diiringi dengan suara gendang berpadu gong ini, dimaksudkan untuk mengundang para roh halus, terutama roh para penguasa lautan, untuk ikut bergabung dalam ritual Buang Jong. Tarian Ancak berakhir ketika si penari kesurupan dan memanjat tiang tinggi yang disebut jitun. Selain Tarian Ancak, Tari Sambang Tali juga dijadikan salah satu rangkaian acara dalam upacara Buang Jong. Tarian yang dimainkan oleh sekelompok pria ini, diambil dari nama burung yang biasa menunjukkan lokasi tempat banyaknya ikan buruan bagi para nelayan di laut. Ketika nelayan hilang arah, burung ini pula yang menunjukkan jalan pulang menuju daratan. Upacara

Dokumen terkait