BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Siklus I
1) Perencanaan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti harus mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian. Tahap perencanaan yang telah dibuat juga dikonsultasikan dengan guru kelas. Dalam perencanaan siklus I peneliti menyiapkan materi pembelajaran tentang perjuangan
melawan penjajahan Belanda, membuat RPP dan silabus, menyiapkan media pembelajaran dan LKS, menyiapkan lembar pengamatan siswa, wawancara guru, wawancara siswa dan instrumen tes yang sudah diuji validitasnya, serta menentukan jadwal pelaksanaan tindakan.
2) Tindakan
Pembelajaran pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 5 Mei 2011 pembelajaran berlangsung dengan media gambar berpedoman pada RPP yang dibuat oleh peneliti. Siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dan lama pembelajaran 3jp (3x 35 menit). Dalam pembelajaran kali ini siswa akan diajak belajar dengan metode baru yang berbeda dari biasanya yaitu dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Dalam pembelajaran anak nantinya akan lebih banyak berdiskusi untuk memecahkan suatu masalah. Topik yang nantinya akan dibahas dalam diskusi adalah alur masuknya Belanda ke Indonesia, tokoh yang terlibat dalam penindasan lewat VOC dan tanam paksa, serta tokoh pejuang yang melawan penjajahan Belanda.
Pada kegiatan awal peneliti menanyakan “Negara mana yang mendapat julukan Negeri Kincir?” kemudian menghubungkan dengan materi pelajaran yang akan dipelajari yaitu tentang perjuangan melawan penjajahan Belanda. Pada kegiatan inti, siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan lima orang. Kelompok ditugaskan menemukan jalur perdagangan dunia untuk mengetahui alur masuknya Belanda datang ke Indonesia dan mendiskusikan alasan Belanda datang ke
Indonesia. Selesai langkah pertama peneliti meminta ketua kelompok mengambil satu set gambar tokoh terkait materi. Peneliti meminta siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan salah satu gambar yang paling disukai dan telah disepakati oleh semua anggota kelompok dan harus berbeda dengan kelompok lain. Gambar tersebut merupakan gambar tokoh yang terlibat dalam penjajahan lewat VOC dan tanam paksa, serta para tokoh Indonesia yang berjuang melawan penjajah Belanda. Setelah mendapat gambar yang disepakati bersama peneliti meminta siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menganalisis gambar tokoh dengan pedoman dari peneliti. Setelah selesai siswa bersama peneliti membahas hasil diskusi. Sebelum membaca hasil diskusi siswa menunjukkan daerah perlawanan tokoh yang dipilihnya itu. Di akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti.
3) Pengamatan
Selama pelaksanaan tindakan dan selama siswa mengerjakan ulangan, peneliti sekaligus mengadakan pengamatan yang dibantu oleh guru pamong. Adapun hal-hal yang diperoleh selama pembelajaran berlangsung berdasarkan lembar observasi, wawancara guru, dan wawancara siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Keaktifan Siswa
Berdasarkan pengamatan dan catatan tabel diatas, baik pengamatan siswa, wawancara guru dan wawancara siswa hasilnya tidak terlalu berbeda namun skornya masih dalam kategori sangat rendah yaitu 37,5. Pembelajaran pada siklus I siswa terlihat tenang dan memperhatikan namun ketika peneliti bertanya siswa tidak menjawab pertanyaan secara langsung, sehingga guru harus berkali-kali bertanya siswa baru menjawab dan ketika siswa menjawab selalu secara bersamaan. Siswa tidak menjawab pertanyaan guru secara individu. Ketika peneliti meminta siswa untuk menunjukkan jalur perdagangan dunia siswa nampak kurang aktif untuk maju ke depan. Siswa terlihat takut, ragu-ragu, dan malu. Dalam diskusi ada beberapa kelompok siswa yang kesulitan memilih gambar karena gambar yang dipilih ternyata sama dengan gambar yang dipilih kelompok lain, padahal peneliti menghendaki gambarnya berbeda. Beberapa kelompok juga tidak mengikuti diskusi mereka asyik berbicara di luar topik pembelajaran. Akibatnya ketika membacakan hasil diskusi ada 2 kelompok yang
No Objek yang diamati Instrument yang digunakan
Pengamatan Wawancara guru Wawancara siswa
Keaktifan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Siswa aktif merespon pertanyaan yang
diberikan guru
9 9 9
2 Siswa dilibatkan dalam penggunaan media yang digunakan guru
9 9 9
3 Siswa mengikuti diskusi kelompok
9 9 9
4 Siswa aktif mencari sumber dan mengisi LKS 9 9 9 Jumlah 2 2 0 0 2 2 0 0 2 2 0 0 skor {(2+4):16}x 100= 37,5 {(2+4):16}x 100= 37,5 {(2+4):16}x 100= 37,5 Rata-rata 37,5
tidak membacakan hasil diskusi karena tidak mengerjakannya. Siswa juga belum aktif menggunakan sumber belajar misalnya LKS dan buku pelajaran.
Tabel 11. Keberanian Bertanya dan Berpendapat
Dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa keberanian bertanya dan berpendapat masih sangat rendah, siswa belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapat, ide, atau sekedar bertanya dalam proses pembelajaran serta siswa belum mau untuk menjelaskan kepada teman yang belum paham. Ketika bekerja dalam kelompok diskusi, siswa sudah mau mendengarkan usul atau ide teman, namun dalam penyampaian hasil diskusi siswa masih tampak gugup dan ragu-ragu terlihat dari suara siswa yang kurang bisa didengar seluruh kelas sehingga peneliti meminta beberapa perwakilan siswa untuk membaca berulang-ulang. Hasil wawancara guru dan siswa dapat dirangkum sebagai berikut:
a. Hasil wawancara guru
1. Siswa belum melaksanakan instruksi dan dalam menjawab pertanyaan masih bersama-sama. Siswa belum berani mengajukan pertanyaan;
No Objek yang diamati Instrument yang digunakan
Pengamatan Wawancara guru Wawancara siswa
Keberanian bertanya dan berpendapat
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Siswa berani mengajukan
pertanyaan 9 9 9
2 Siswa mengungkapkan usul,
pendapat, ide 9
9 9
3 Siswa menanggapi pendapat teman
9 9 9
4 Siswa menyampaikan hasil
diskusi 9 9 9 Jumlah 2 2 0 0 1 3 0 0 2 2 3 0 skor {(2+4):16}x 100= 37,5 {(1+6):16}x100= 43,75 {(2+4):16}x100= 37,5 Rata –rata 39,58
2. Siswa sudah dilibatkan dalam penggunaan media; 3. Siswa sudah mengikuti diskusi namun belum maksimal; 4. Pemanfaatan buku sumber dan LKS perlu ditingkatkan;
5. Dalam penyampaian hasil diskusi siswa masih tampak terlihat malu-malu, tergesa-gesa dan harus ditunjuk guru.
b. Hasil wawancara siswa
1. Siswa takut salah jika menjawab pertanyaan dari guru; 2. Siswa merasa senang ketika diminta memilih gambar; 3. Siswa mengikuti diskusi kelompok;
4. Siswa belum membaca buku;
5. Siswa merasa malu jika ingin mengajukan pertanyaan dan menyampaikan hasil diskusi;
6. Siswa sudah memberikan kesempatan pada teman satu kelompok untuk berpendapat;
Pada akhir siklus pertama ini, peneliti memberikan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat prestasi siswa apakah meningkat dari kondisi awal. Hasil ulangan pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 12. Hasil Prestasi Belajar Siklus I No. Urut Nilai Ketuntasan Ya Tidak 1 50 9 2 81 9 3 50 9 4 66 9 5 56 9 6 50 9 7 60 9 8 86 9 9 60 9 10 48 9 11 68 9 12 50 9 13 50 9 14 63 9 15 80 9 16 75 9 17 66 9 18 85 9 19 50 9 20 45 9 21 81 9 22 52 9 23 53 9 24 50 9 25 72 9 26 55 9 27 76 9 28 50 9 29 76 9 30 50 9 31 51 9 32 83 9 33 48 9 34 32 9 35 50 9 36 66 9 37 51 9 38 66 9 39 50 9 40 65 9 Jumlah 2416 16 24 Rata-rata 60,4 40% 60% 4) Refleksi
Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan siklus pertama. Siswa terlihat kurang aktif dalam proses belajar. Kemungkinan penyebab dari kurang aktifnya siswa ini karena sepanjang pembelajaran siswa hanya diminta peneliti
untuk berdiskusi. Selain itu media yang digunakan kurang menarik sehingga siswa kurang antusias. Tampilan gambar yang terlihat polos dan Power Point tanpa animasi bagi siswa terkesan biasa saja. Jumlah kelompok diskusi yang tidak heterogen menyebabkan siswa menjadi pasif dan justru malah memberi kesempatan bagi mereka untuk memilih teman yang disenangi saja sehingga tugas tidak terselesaikan dengan baik. Catatan yang diperoleh peneliti dari guru pamong adalah peneliti terlihat tergesa-gesa dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran selesai sebelum waktunya. Peneliti juga belum memberikan waktu siswa untuk berpikir ketika memberikan pertanyaan, peneliti melempar pertanyaan secara terbuka sehingga siswa menjawab secara bersama-sama. Seharusnya peneliti menunjuk langsung siswa untuk menjawab pertanyaannya. Penggunaan LKS juga belum difungsikan secara optimal oleh peneliti. LKS tidak dibahas secara bersama namun anak langsung diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Kelebihan pada siklus I kelompok siswa yang aktif mengikuti belajar sudah bekerja sama dengan baik dalam kelompok, menyampaikan usul atau idenya dalam kelompok, dan mau menghargai perbedaan pendapat antar anggota kelompok.
Dari hasil pengamatan keaktifan siswa dan keberanian bertanya dan berpendapat skornya masih sangat rendah, sedangkan prestasi belajar terlihat sudah ada peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal namun belum memenuhi indikator yang telah ditetapkan, untuk itu peneliti akan melakukan perbaikan pada siklus II. Belajar dari pengalaman pada siklus I, peneliti
mencoba untuk memperbaiki agar pembelajaran pada siklus II lebih maksimal. Usaha yang dilakukan oleh peneliti antara lain :
1. Menyajikan media yang lebih menarik misalnya dengan animasi yang lebih bervariasi dalam Power Point, atau penggunaan gambar bergerak dan audiovisual;
2. Peneliti lebih mengaktifkan siswa dalam diskusi, yaitu dengan mengubah jumlah anggota kelompok menjadi heterogen dan memberikan permasalahan yang memungkinkan siswa aktif mencari sumber belajar;
3. Peneliti akan mengelola waktu lebih baik dalam pembelajaran dan memberikan waktu berpikir pada siswa ketika memberi pertanyaan serta tidak melempar pertanyaan secara terbuka;
4. Menggunakan LKS dan buku pelajaran sebagi media belajar secara optimal.