• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Penelitian

4.2.2 Siklus II

1) Perencanaan

Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus II ini tidak jauh berbeda dengan siklus I yaitu menyiapkan materi pembelajaran tentang perjuangan melawan penjajahan Jepang, membuat RPP, menyiapkan media pembelajaran dan LKS, membuat lembar pengamatan siswa, wawancara guru dan wawancara siswa, instrumen tes yang sudah di uji validitasnya, serta menentukan jadwal penelitian.

2) Tindakan

Penelitian siklus II dilaksanakan pada Kamis, 12 Mei 2011 di kelas V SDN 01 Bligorejo Pekalongan. Siklus kedua dilaksanakan dalam sekali pertemuan dan lama pembelajaran 3jp (3x35 menit). Pada siklus II ini peneliti mengubah jumlah anggota kelompok menjadi empat orang dan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media gambar dan video yang ditampilkan serta kuis di akhir pelajaran. Penggunaan LKS dan buku pelajaran juga akan lebih dioptimalkan. Perbedaan tersebut diharapkan hasilnya lebih meningkat dibandingkan siklus sebelumnya. Topik yang nantinya akan dibahas dalam diskusi adalah alur masuknya Jepang ke Indonesia, dan tokoh pejuang yang melawan penjajahan Jepang.

Kegiatan awal dilakukan peneliti untuk mengulang materi yang sudah dipelajari sebelumnya kemudian menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Kegiatan inti, siswa melihat tayangan video masuknya Jepang ke Indonesia kemudian siswa dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok beranggotakan empat orang. Siswa diminta menjelaskan isi video serta mendiskusikan alasan Jepang masuk ke Indonesia. Setelah selesai membahas alur masuknya Jepang siswa diminta membaca buku untuk menemukan bentuk penderitaan rakyat pada masa penjajahan Jepang dan tokoh yang mempelopori perjuangan rakyat melawan Jepang kemudian mengisi LKS secara berkelompok. Selesai mengerjakan LKS peneliti membahas LKS bersama siswa. Di akhir pelajaran siswa mengikuti kuis dengan bimbingan guru sebelum mengerjakan soal evaluasi.

3) Pengamatan

Selama pelaksanaan tindakan dan selama siswa mengerjakan ulangan, peneliti sekaligus mengadakan pengamatan yang dibantu oleh guru pamong. Adapun hasil yang diperoleh dari lembar pengamatan, wawancara guru, dan wawancara siswa selama pembelajaran berlangsung di antaranya:

Tabel 13. Keaktifan Siswa

N o

Objek yang diamati Instrument yang digunakan

Pengamatan Wawancara guru Wawancara siswa

Keaktifan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Siswa aktif merespon pertanyaan yang diberikan guru

9

9 9

2 Siswa dilibatkan dalam penggunaan media yang digunakan guru

9 9 9

3 Siswa mengikuti diskusi kelompok

9 9 9

4 Siswa aktif mencari sumber dan mengisi LKS 9 9 9 Jumlah 0 1 3 0 0 1 3 0 0 2 2 0 Skor {(2+9):16}x 100= 68,75 {(2+9):16}x 100= 68,75 {(4+6):16}x 100= 62,5 Rata-rata 66,66

Hasil pengamatan yang diperoleh peneliti dan guru pamong selama kegiatan ada selisih jumlah skor yang didapat yang akan dijelaskan dalam pembahasan. Peneliti lebih mengaktifkan kegiatan siswa dalam mencari informasi lewat membaca buku, dan melibatkan siswa dalam membahas LKS, serta memberikan kuis pada siswa sehingga mereka lebih terlihat antusias. Hasil pengamatan keberanian siswa bertanya dan berpendapat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 14. Keberanian Bertanya dan Berpendapat

No Objek yang diamati Instrument yang digunakan

Pengamatan Wawancara

guru

Wawancara siswa Keberanian bertanya dan

berpendapat

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Siswa berani mengajukan

pertanyaan

9 9 9

2 Siswa mengungkapkan usul, pendapat, ide

9 9 9

3 Siswa menanggapi pendapat teman

9 9 9

4 Siswa menyampaikan hasil diskusi 9 9   9 Jumlah 0 2 2 0 0 2 2 0 0 2 2 0 skor {(4+6):16}x 100= 62,5 {(4+6):16}x 100= 62,5 {(4+6):16}x 100= 62,5 Rata- rata 62,5

Pembelajaran siklus II ini, ada beberapa siswa yang sudah berani untuk mengajukan pertanyaan walaupun mereka masih terlihat gugup dalam penyampaiannya sehingga skor yang diperolehpun sudah mengalami peningkatan skornya menjadi 62,5 dengan kategori rendah. Dalam menyampaikan hasil diskusi siswa terlihat lebih berani dibanding siklus I. Kekurangan pada siklus II ini adalah ada beberapa siswa yang tidak membawa buku paket sehingga ketika peneliti meminta siswa untuk membaca bersama teman, siswa tersebut malah mengganggu teman yang lain sehingga membuat suasana menjadi gaduh. Hasil wawancara guru dan siswa dapat diperjelas sebagai berikut :

a. Wawancara guru pada siklus II

1. Siswa lebih aktif melaksanakan instruksi dibanding siklus I; 2. Siswa sudah dilibatkan dalam penggunaan media;

4. Siswa sudah aktif mencari sumber dan mengisi LKS namun belum berani mengajukan pertanyaan;

5. Siswa menyampaikan ide dalam diskusi kelompok;

6. Siswa mau menanggapi usul, pendapat teman dengan hati terbuka; 7. Dalam penyampaian diskusi siswa jelas dan tidak terlihat gugup. b. Wawancara siswa pada siklus II

1. Siswa merasa senang ketika melihat tayangan video; 2. Siswa sudah mengisi LKS dan membaca buku; 3. Beberapa siswa sudah berani mengajukan pertanyaan; 4. Siswa merasa pembelajaran siklus II lebih menyenangkan; 5. Siswa senang saat menebak gambar dan mengikuti kuis;

Pada akhir siklus II peneliti juga memberikan soal tes untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa. Hasil ulangan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 15. Hasil Prestasi Belajar Siklus II

No. Urut Nilai Ketuntasan

Ya Tidak 1 60 9 2 87 9 3 87 9 4 70 9 5 67 9 6 55 9 7 60 9 8 82 9 9 92 9 10 62 9 11 75 9 12 70 9 13 50 9 14 83 9 15 87 9 16 77 9 17 62 9 18 90 9

No. Urut Nilai Ketuntasan Ya Tidak 20 50 9 21 85 9 22 66 9 23 35 9 24 50 9 25 66 9 26 57 9 27 64 9 28 50 9 29 80 9 30 77 9 31 75 9 32 80 9 33 67 9 34 50 9 35 64 9 36 50 9 37 64 9 38 67 9 39 51 9 40 70 9 Jumlah 2711 23 17 Rata-rata 67,77 57,5% 42,5 4) Refleksi

Setelah pelaksanaan siklus II peneliti kembali melakukan refleksi terhadap kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran pada siklus II ini lebih maksimal apabila dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan siswa, keberanian siswa dan prestasi belajar siswa terlihat mengalami peningkatan. Siswa lebih terlihat aktif dan berani bertanya dibandingkan siklus sebelumnya. Hal ini karena peneliti telah memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I baik dari media pembelajaran, cara penyampaian materi, maupun manajemen kelas dan waktu. Diskusi siswa juga berjalan lebih efektif dibanding siklus sebelumnya. Hal ini disebabkan karena sebelum melakukan diskusi peneliti menampilkan tayangan video sehingga siswa memiliki gambaran yang lebih jelas tentang masuknya

Jepang ke Indonesia. Dari tayangan tersebut kemudian siswa mampu menyimpulkan sendiri alur masuknya Jepang ke Indonesia beserta alasannya. Siswa juga merasa lebih senang dan lebih tertarik pada pembelajaran siklus II karena lebih bervariasi. Penyajian kelompok yang heterogen merupakan pengaruh yang cukup baik agar siswa lebih terfokus terhadap topik diskusi dan lebih merata.

Kesulitan yang dialami peneliti sendiri adalah jumlah siswa yang banyak dan kelas yang sempit membuat peneliti kesulitan untuk mendampingi siswa satu per satu sehingga suasana yang agak gaduh mengganggu proses pembelajaran. Dalam pembelajaran siklus II sebagian siswa tidak mencatat hal penting yang sudah dipelajari sehingga ketika guru menanyakan hal penting siswa tidak mampu menjawabnya. Dari refleksi yang dilakukan dan terlihat masih ada kekurangan dan indikator keberhasilan belum terpenuhi, walaupun dari tabel hasil prestasi siswa ada peningkatan pretasi siswa yaitu nilai rata-rata sudah memenuhi kriteria sebelumnya namun untuk ketuntasan siswa baru mencapai 57,5 %, peneliti memutuskan untuk melanjutkan pembelajaran pada siklus III. Usaha yang dilakukan peneliti antara lain :

1. Mengubah jumlah anggota kelompok menjadi tiga orang dan mewajibkan setiap anggota kelompok menjelaskan kepada dua teman lain yang berbeda kelompok dari tugas yang mereka dapat;

2. Memberikan cacatan bagi siswa agar tidak lupa membawa buku paket; 3. Memberikan motivasi pada siswa;

Dokumen terkait