• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Rancangan Tindakan

2. Siklus I

a. Persiapan (Planning)

Pada Kegiatan Persiapan (Planning), Peneliti melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut :

1) Menyiapkan materi pembelajaran

a) Silabus

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c) Lembar Kerja Siswa (LKS)

3) Menyusun instrumen pengumpulan data, antara lain: a) Lembar observasi siswa

b) Lembar kuesioner untuk mengukur minat belajar siswa

4) Merancang dan menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

5) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada kegiatan pelaksanaan tindakan (Acting), peneliti melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut:

1) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran

2) Guru melakukan apersepsi dan tanya jawab seputar materi yang akan disampaikan

3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

4) Siswa mengerjakan soal Pre-test, kemudian hasil Pre-test dikumpulkan 5) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri

dari 4-5 orang dan berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Soal-soal ini berguna untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran sebelum guru menjelaskan materi

7) Guru memberikan kesempatan bagi kelompok yang ingin bertanya 8) Guru menjelaskan sedikit materi dan memberi kesimpulan tentang

materi yang diajarkan

9) Mengajak siswa untuk membaca dan memahami panduan praktikum sebagai prosedur pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing

10) Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur yang telah dibuat dalam panduan praktikum terbimbing

11) Tiap kelompok mengamati dan menggambar hasil pengamatannya pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

12) Mengajak siswa pada tiap kelompok untuk mendiskusikan hasil percobaannya dan menjawab setiap pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

13) Memberikan soal Post-test untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam pemahaman materi Platyhelminthes.

c. Pengamatan (Observing)

Tahap Pengamatan (Observing), dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan akan dicatat pada lembar observasi. Pengamatan dilakukan untuk melihat keaktifan siswa pada saat melakukan praktikum.

d. Refleksi (Reflecting)

Dalam pelaksanaan kegiatan Refleksi (Reflecting), peneliti melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan dan hasil lembar observasi

2) Mengidentifikasi hasil tes dan lembar observasi

3) Memperbaiki rencana pembelajaran yang akan digunakan pada tahap berikutnya (Siklus II)

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan (Planning)

Dalam tahap Perencanaan (Planning) siklus kedua, peneliti melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Menyiapkan instrumen pembelajaran, seperti : a) Silabus

b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan pada siklus II, antara lain:

a) Soal-soal Pos-test pada ranah kognitif

b) Lembar Kerja Siswa (LKS) pada ranah kognitif c) Lembar observasi siswa pada ranah psikomotor d) Lembar kuesioner siswa

3) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan Praktikum

b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Dalam tahap Pelaksanaan (Acting), Peneliti melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran

2) Guru melakukan apersepsi dan tanya jawab seputar materi yang sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya

3) Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur yang telah dibuat dalam panduan praktikum

4) Tiap kelompok praktikum mengamati dan menuliskan hasil pengamatannya pada Lembar Kerja Siswa (LKS)

5) Mengajak siswa tiap kelompok untuk mendiskusikan hasil percobaanya dan menjawab setiap pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) 6) Membagikan soal Post-test untuk memberikan penilaian terhadap

kemampuan siswa dalam pemahaman materi Platyhelminthes

7) Menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan

8) Membagikan kuesioner untuk mengukur minat siswa dalam belajar

Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum terbimbing c. Pengamatan (Observing)

Pengamatan dilakukan saat siswa melakukan proses pembelajaran di kelas. Sama seperti pada siklus I, hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat melakukan praktikum dicatat pada lembar observasi.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap Refleksi (Reflecting), peneliti melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dilakukan seperti proses belajar mengajar, melihat hasil tes siswa (Pre-test dan Post-test), hasil observasi dan kuesioner

2) Mengidentifikasi hasil belajar siswa dan meningkatnya minat dan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Platyhelminthes dengan menggunakan metode Praktikum Terbimbing

G. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data pada penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Pembahasannya adalah sebagai berikut:

1. Metode Kualitatif

Menurut Arifin (2009), metode analisis kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan secara cermat, mendalam dan rinci sehingga dapat mengumpulkan data yang sangat lengkap dan dapat menghasilkan informasi yang menunjukkan kualitas sesuatu. Metode penelitian kualitatif pada penelitian ini digunakan dengan cara peneliti mengambil kesimpulan dari hasil observasi, kuesioner, hasil refleksi guru dan siswa mengenai pembelajaran Biologi dengan menggunakan metode praktikum terbimbing.

2. Metode Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan data dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif diambil dari hasil kuesioner, nilai tes siswa (Pre- test dan Post-test, serta analisis ketuntasan belajar siswa), dan hasil observasi siswa. Cara-cara menganalisis data secara kuantitatif untuk masing-masing parameter/indikator adalah sebagai berikut:

a. Minat Belajar Siswa

Pada analisis minat belajar siswa, peneliti menggunakan Lembar Kuesioner siswa. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini, dapat diketahui keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, atau pendapat seseorang. Pada umumnya, tujuan penggunaan kuesioner dalam proses pembelajaran adalah, terutama, untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka (Putra, 2012).

Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil kuesioner untuk setiap item pernyataan, langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan memberikan skor pada kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Panduan pemberian skor kuesioner adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Panduan pemberian skor kuesioner

Alternatif Jawaban

Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Berdasarkan skor yang diperoleh seluruh siswa, skor ini dihitung dalam bentuk persentase setiap item pernyataan dan selanjutnya dikategorikan ke dalam setiap aspek yang diamati.

Cara untuk menghitung kuesioner dalam bentuk persentase jawaban yang muncul setiap item pernyataan adalah sebagai berikut :

Persentase =∑

100

Selanjutnya skor untuk tiap item pernyataan tersebut dikategorikan berdasarkan aspek yang diamati. Cara yang digunakan adalah :

Tabel 3. 4 Cara analisis kuesioner untuk mengukur minat siswa

No Kode Siswa Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 001 2 002 3 003 dst dst Jumlah

No Kode Siswa Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Persentase Kriteria

Interprestasi dilakukan dengan pertimbangan berikut :

81 - 100 % : sangat baik 61 - 80 % : baik

41 % - 60 % : cukup 21 - 40 % : kurang 0% - 20 % : sangat kurang

Selain menganalisis minat belajar siswa untuk setiap item pernyataan, peneliti juga menganalisis minat belajar siswa untuk setiap individu (setiap siswa). Langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan cara mencari persentase individu dengan rumus sebagai berikut:

% individu = 100%

Setelah mengetahui prosetase individu, selanjutnya peneliti menganalisis minat secara klasikal dengan rumus sebaai berikut:

b. Hasil Belajar Ranah Kognitif 1) Pre-test

Kegiatan Pre-test dilakukan guru pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Evaluasi seperti ini berlangsung singkat dan sering tidak memerlukan instrumen tertulis (Syah, 2002).

Soal pada Pre-test terdiri dari 20 soal Pilihan Ganda. Cara pemberian skor nya adalah :

Skor 1, jika memilih satu jawaban benar

Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban

Sedangkan cara penilaianya adalah sebagai berikut :

S = R

Keterangan :

S adalah Skor yang diperoleh

R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban

Nilai akhir = X 100

Cara mencari rata-rata nilai adalah sebagai berikut:

Analisa Ketuntasan

Nilai yang diperoleh dari tes kemudian dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Jika nilai siswa < 75, maka siswa dikatakan tidak tuntas, dan apabila nilai siswa ≥ 75, maka siswa dikatakan tuntas. Rumus yang digunakan untuk mencari ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:

Ketuntasan klasikal = 100%

2) Post-test

Post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya terbatas (Syah, 2002).

Soal pada Post-test Siklus I terdiri dari 10 soal uraian. Cara pemberian skor nya adalah :

Skor 2, jika uraian jawaban benar atau mendekati benar

Skor 1, jika jawaban mendekati benar

Sedangkan cara penilaianya adalah sebagai berikut :

S = R

Keterangan :

S adalah Skor yang diperoleh

R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban

Nilai akhir = X 100

Soal pada Post-test siklus II terdiri dari 20 soal Pilihan Ganda. Cara pemberian skor nya adalah :

Skor 1, jika memilih satu jawaban benar

Skor 0, jika jawaban salah atau tidak memberikan jawaban

Sedangkan cara penilaianya adalah sebagai berikut :

S = R

Keterangan :

S adalah Skor yang diperoleh

R adalah jawaban yang benar sesuai dengan kunci jawaban

Cara mencari rata-rata nilai adalah sebagai berikut:

Nilai rata-rata =

Analisa Ketuntasan

Nilai yang diperoleh dari tes kemudian dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75. Jika nilai siswa < 75, maka siswa dikatakan tidak tuntas, dan apabila nilai siswa ≥ 75, maka siswa dikatakan tuntas. Rumus yang digunakan untuk mencari ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:

Ketuntasan klasikal = 100%

c. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor

Pada analisis hasil belajar siswa ranah psikomotor, peneliti menggunakan Lembar Observasi siswa. Observasi digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan yang dilakukannya, kemampuan bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya (Sudjana, 2010).

Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil observasi, langkah- langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Pemberian Skor

b. Lembar observasi yang telah diisi oleh observer , kemudian diberi skor dengan panduan skor sebagai berikut :

Tabel 3.5 Panduan pemberian skor hasil belajar siswa ranah psikomotor

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Baik 4

Baik 3

Cukup Baik 2

Kurang 1

Nilai yang diperoleh siswa dalam lembar observasi di atas adalah :

=

X100

Jika nilai yang dihasilkan dari tiap siswa sudah dikonversi ke dalam skala 100, maka selanjutnya seluruh nilai tersebut dihitung rata-ratanya. Perhitunganya adalah :

Rata-rata nilai =

Selanjutnya skor untuk tiap item pernyataan tersebut dikategorikan berdasarkan aspek yang diamati. Cara yang digunakan adalah :

Tabel 3.6 Cara analisis observasi untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor

No Kelompok Aspek yang diamati

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 01 2 01 3 03 dst dst Jumlah

Interprestasi terhadap nilai yang dihasilkan dari observasi tersebut, dilakukan berdasarkan parameter berikut :

85 - 100 : Sangat Baik 70 - 84 : Baik

55 - 69 : Cukup 40 - 54 : Kurang

< 40 : Sangat Kurang

Selain menganalisis hasil belajar siswa ranah psikomotor untuk setiap item pernyataan, peneliti juga menganalisis hasil belajar siswa ranah psikomotor untuk setiap individu (setiap siswa).

Langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan cara mencari persentase individu dengan rumus sebagai berikut:

Setelah mengetahui prosetase individu, selanjutnya peneliti menganalisis minat secara klasikal dengan rumus sebaai berikut:

Ketuntasan Klasikal =∑ X 100%

H. Personalia Penelitian

Agar penelitian ini dapat berjalan dengan lancar, perlu dibantu adanya personalia penelitian. Penelitian ini dibantu oleh beberapa pihak, yaitu :

1. Ibu Anastasia Ratna D, S.Pd : Sebagai Pengajar 2. Endri Ratna Utami : Sebagai Observer I 3. Dyah Ratna Wijayanti : Sebagai Observer II

Dwi Apriani : Sebagai Observer III dan Sie Dokumentasi

5. Ryka Indriyani : Sebagai Observer IV dan Sie Dokumentasi

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 24 siswa laki- laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 23 April 2013, dan 25 April 2013. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2013. Deskripsi tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pra Tindakan

Sebelum pelaksanaaan siklus pertama, peneliti melakukan kegiatan observasi. Observasi dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Februari 2013 pada saat pelajaran Biologi jam pelajaran ke-3 dan ke-4. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui kondisi kelas X.4 pada saat proses pembelajaran Biologi. Setelah mengetahui kondisi kelas, peneliti mencoba menerapkan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes yang dilaksanakan pada Siklus I.

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I (Planning)

Sebelum pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan perencanaan tindakan (planning). Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada perencanaan tindakan siklus I yaitu sebagai berikut:

1) Menyusun instrumen pembelajaran seperti Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan Lembar Kerja Siswa (LKS), yang digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi yang dilaksanakan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan serta menggambar hasil pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut

2) Menyusun soal-soal tes akhir (Post-test) yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa. Soal-soal tes akhir (Post- test) pada siklus ini berupa 10 soal uraian

3) Menyusun instrumen pengumpulan data seperti lembar kuesioner yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa, dan lembar observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor yang dilihat dari tingkah laku siswa

4) Melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran Biologi kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

5) Melakukan simulasi tindakan yang berfungsi agar proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik sesuai rencana

b. Pelaksanaan Siklus I (Acting)

Setelah melakukan perencanaan, peneliti melakukan kegiatan pelaksanaan sekaligus pengamatan pada siklus I. Kegiatan pelaksanaan sekaligus pengamatan pada Siklus I dilaksanakan untuk 2 kali pertemuan.

1) Pertemuan I

Pertemuan yang pertama pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 23 April 2013 pada jam pelajaran pertama dan kedua, yaitu pada pukul 07.00-08.30 WIB. Sebelum pelajaran dimulai, yaitu pada pukul 06.45- 07.00 diadakan doa bersama di dalam kelas masing-masing. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan ini yaitu 30 siswa. Pada pertemuan ini guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti bertindak sebagai observer.

Materi yang dibahas pada siklus pertama pertemuan pertama ini yaitu membahas tentang Platyhelminthes secara umum. Tujuan pada pembelajaran ini antara lain yaitu siswa dapat menjelaskan pengertian Platyhelminthes, menjelaskan ciri umum Platyhelminthes, menyebutkan masing-masing contoh hewan dari kelas Platyhelminthes, membandingkan contoh-contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia, berdasarkan studi literatur dan diskusi kelompok yang dilakukan oleh siswa.

a) Kegiatan Awal Pembelajaran

Kegiatan yang dilakukan pertama kali pada pertemuan ini yaitu guru masuk kelas dan mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan cara guru menampilkan gambar Planaria (salah satu contoh hewan dari kelas Platyhelminthes)

melalui media Power Point, dan melaksanakan kegiatan tanya jawab tentang ciri-ciri Planaria dan seputar materi yang akan disampaikan, kemudian guru menyampaikan tujuan pelajaran/indikator yang akan dicapai. Suasana kelas terlihat tenang dan siswa memperhatikan guru dalam penyampaian tujuan pelajaran/indikator.

Gambar 4.1 Penyampaian indikator pembelajaran oleh guru

Setelah itu, guru memberikan soal-soal Pre-test kepada siswa dan siswa mengerjakan soal-soal Pre-test dalam waktu 15 menit untuk 20 nomor

soal pilihan ganda. Seluruh siswa mengerjakan soal-soal Pre-test dengan tertib, dan suasana kelas yang tenang.

Gambar 4.2 Siswa mengerjakan soal-soal Pre-test

b) Kegiatan Inti Pembelajaran

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mengkondisikan siswa untuk duduk dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa dari jumlah 30 siswa yang hadir. Pembagian kelompok berdasarkan tempat duduk siswa yang berdekatan. Bersamaan dengan itu, peneliti dan observer membagikan

number tag sesuai nomor urut presensi siswa, yang bertujuan untuk memudahkan observer dalam mengamati tingkah laku siswa pada saat mengikuti kegiatan diskusi. Pada kegiatan ini, peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siswa mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja

Siswa (LKS) dalam waktu kurang lebih 15 menit. Siswa bertugas untuk menjelaskan ciri-ciri umum Platyhelminthes, menyebutkan masing-masing contoh hewan dari kelas Platyhelminthes, membandingkan contoh-contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia, berdasarkan studi literatur dan diskusi kelompok yang dilakukan oleh siswa. Studi literatur dilakukan dengan cara siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan melihat dan mencari referensi jawaban pada buku paket Biologi yang mereka miliki, dan melalui sumber informasi dari guru dan peneliti. Peneliti mengecek jawaban siswa dengan melakukan pendekatan pada setiap kelompok, dan menanyakan kesulitan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan dan mengarahkan siswa untuk menjawab pertanyaan dengan benar dan seberapa banyak jawaban yang mereka temukan.

Pada saat siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) secara berkelompok, suasana kelas menjadi sedikit ramai, karena setiap siswa saling mengemukakan gagasan dan pendapat mereka masing-masing untuk menjawab masing-masing soal yang telah disediakan. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan penuh tanggung jawab dan melakukan kerja sama antar anggota kelompok dengan baik.

Gambar 4.3 Siswa duduk berkelompok dan mengerjakan LKS

Setelah itu, salah satu siswa dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang dilakukan, secara bergantian. Waktu yang diberikan untuk presentasi selama kurang lebih 10 menit. Setelah presentasi berakhir, guru memberikan kesempatan bagi kelompok yang ingin bertanya.

Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka

Setelah siswa melakukan presentasi, guru menyampaikan materi

Platyhelminthes selama kurang lebih 30 menit menggunakan media Power Point yang telah dipersiapkan oleh guru dan peneliti sebelum mengajar. Siswa mendengarkan, dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru serta menyimak hand out yang telah dibagikan peneliti kepada masing-masing siswa.

Gambar 4.5 Guru menyampaikan materi menggunakan media Power Point

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup, guru dan peneliti mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang mereka dapat pada hari ini. Peneliti juga menjelaskan sedikit uraian tentang kegiatan praktikum terbimbing yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya, serta membagikan panduan praktikum yang berisi prosedur pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing, kepada masing-masing kelompok.

2) Pertemuan II

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2013 pada jam pelajaran ke-3 dan ke-4 yaitu pada pukul 08.30-10.00 WIB. Pada pertemuan ini jumlah siswa yang hadir yaitu 33 siswa. Indikator pada

pertemuan ini yaitu mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (Planaria) berdasarkan pengamatan.

Sebelum pelaksanaan tindakan dan pengamatan, peneliti dan observer menyiapkan bahan praktikum yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing di Laboratorium, yaitu dengan memancing Planaria di sebuah aliran sungai kecil yang masih bersih dan belum tercemar, di Taman Wisata Telogo Putri Kaliurang. Cara memancing

Planaria dengan menggunakan hati ayam segar. Hati ayam dikaitkan pada mata pancing dan Planaria akan menempel pada hati ayam dengan sendirinya. Setelah itu, Planaria diambil dan disimpan di dalam botol gelap

yang berisi air bersih dan disimpan pada suhu ruangan yang dingin. Kegiatan ini dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan tindakan dan pengamatan.

a) Kegiatan Awal Pembelajaran

Pada pembelajaran yang dilaksanakan di Laboratorium, pertama- tama, guru mengulangi pelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya (flash back) materi dalam waktu kurang lebih 15 menit. Kegiatan ini dilakukan dengan cara tanya jawab dengan siswa mengenai pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan terdahulu. Bersamaan dengan itu, peneliti dan kedua observer mengambil botol gelap yang sudah berisi Planaria, kemudian menuang Planaria pada sebuah mangkok besar.

Planaria diambil dari botol gelap dengan menggunakan sendok takar, kemudian diletakkan pada cawan petri yang sudah berisi sedikit air. Pada

saat guru mengulangi pelajaran, suasana kelas tampak tenang. Hanya beberapa siswa yang antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Sedangkan pada saat siswa melihat peneliti dan observer menyiapkan alat dan bahan praktikum di depan kelas, suasana kelas menjadi agak ribut. Siswa penasaran dengan acara praktikum terbimbing yang akan dilaksanakan.

Gambar 4.6 Guru mengulang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya

b) Kegiatan Inti Pembelajaran

Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa memulai untuk kegiatan praktikum terbimbing, dengan melakukan pengamatan Planaria yang terdapat pada cawan petri yang telah berisi sedikit air. Sebelum melaksanakan kegiatan praktikum, peneliti dan observer membagikan

number tag kepada siswa untuk memudahkan observer dalam mengamati tingkah laku siswa pada saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Pada kegiatan

praktikum ini, masing-masing siswa menggambar hasil pengamatan struktur tubuh Planaria dan menuliskan ciri-cirinya pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Praktikum Pengamatan pada Planaria berlangsung kurang lebih 60 menit. Siswa mengamati struktur tubuh Planaria secara langsung, melakukan pengamatan di bawah kaca pembesar (lup), kemudian menggambar hasil pengamatan (struktur tubuh) Planaria pada Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah disediakan. Pada kegiatan praktikum ini, siswa lebih aktif dan antusias selama pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan praktikum. Siswa mempunyai rasa keiingintahuan yang tinggi dengan melihat Planaria secara langsung. Mereka bertanya kepada peneliti tentang habitat asli Planaria dan cara hidup Planaria. Suasana kelas menjadi ramai dan kurang terkontrol.

Gambar 4.7 Pengamatan pada Planaria menggunakan kaca pembesar

Setelah itu, siswa melakukan pengamatan Planaria di bawah mikroskop

Dokumen terkait