PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERBIMBING PADA MATERI PLATYHELMINTHES
TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan Oleh : Ryka Indriyani NIM : 091434041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan Oleh : Ryka Indriyani NIM : 091434041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
K a r y a sed er h a n a i n i k u p er sem ba h k a n k ep a d a :
1. T u h a n Y M E, y a n g sen a n t i a sa m en u n t u n d a n m en y er t a i
set i a p l a n gk a h h i d u p k a m i
2. D osen Pem bi m bi n gk u , B a p a k D r s. A n t . T r i Pr i a n t or o
M .F or .Sc. sel a k u p em bi m bi n g d a l a m p en y el esa i a n t u ga s
a k h i r sk r i p si
3. K ed u a Or a n g T u a Sa y a W a gi y a d a n M a r y a n i
4 . Sa u d a r a d a n Sa u d a r i sa y a
5. T em a n -t em a n t er ci n t a sa y a
6. Sel u r u h K el u a r ga B esa r SM A Pa n gu d i L u h u r
Y ogy a k a r t a
7. Sel u r u h K el u a r ga B esa r Pen d i d i k a n B i ol ogi U n i v er si t a s
Sa n a t a D h a r m a a n gk a t a n 20 0 9
8. D a n a l m a m a t er k u t er ci n t a U n i v er si t a s Sa n a t a
D h a r m a Y ogy a k a r t a
K a r en a m a sa d ep a n su n ggu h a d a , d a n h a r a p a n m u t i d a k
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Desember 2013
Penulis
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma,
Nama : Ryka Indriyani
Nomor Mahasiswa : 091434041
Demi pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH PENERAPAN METODE PRAKTIKUM TERBIMBING PADA MATERI PLATYHELMINTHES TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA DI KELAS X.4 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA Beserta perangkat yang diperlukan (jika ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet maupun media lain, untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya, maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 17 Desember 2013
Yang menyatakan,
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes terhadap minat belajar terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran dan hasil belajar Biologi siswa ranah kognitif dan psikomotor siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 di Kelas X.4, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi tahap Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner, observasi, dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa minat belajar siswa memiliki persentase rata-rata yaitu 74,77%. Ketuntasan klasikal 68,75% dari target 60%. Untuk hasil belajar ranah kognitif siswa pada pembelajaran siklus I, nilai rata-rata siswa yaitu 69,54, dan ketuntasan klasikal 45,45%. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa yaitu 70,46, dan ketuntasan klasikal 37,5%. Untuk hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus I, nilai rata-rata yaitu 75,85%, dengan ketuntasan klasikal yaitu 87,5%, sedangkan pada siklus II, nilai rata-rata yaitu 64,5%, dengan ketuntasan klasikal yaitu 62,5%.
Kesimpulan yang diperoleh adalah penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes dapat berpengaruh positif dalam meningkatkan minat belajar terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif, dan psikomotor siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, walaupun belum memenuhi target
viii
ABSTRACT
The main purpose of this thesis is to know the effect of the guided practice method application on Platyhelminthes learning towards interests mainly of aspect interest, enthusiasm, and satisfaction student learning and Biology studying result on cognitive and pshycomotor domains for student in X.4 Class, Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School.
This type of research is a Classroom Action Research. The study was conducted in April-May 2013 in the X.4 Class, Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School. Implementation of Classroom Action Research was conducted in two cycles that include stages of planning, action, observation, and reflection. The data was collected by questionnaire, observation, and test. Data were analyzed with qualitative analysis and quantitative analysis.
Result of the research indicated that the student interest score was 74,77% in average, the score of classical completeness was 68,75%, above the target of 60%. The studying result in the cognitive domain has increased. In the first cycle, student’s average score was 69,54 and classical completeness was 45,45%. In the second cycle, the average of student score was 70,46% and classical completeness was 37,5%. The studying result in the pschymotor domain, in the first cycle, student’s average score was 75,85% and classical completeness was 87,5%. In the second cycle, the average of student value was 64,5% and classical completeness was 62,5%.
It was concluded that the guided practice method application on Platyhelminthes learning could give positive affect in increasing interests, enthusiasm, satisfaction of student learning, and increasing Biology student studying result in cognitive and pschycomotor domains for student in X.4 Class, Pangudi Luhur Yogyakarta Senior High School although have not been comply the target.
ix
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang indah selain mengucap syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melindungi serta menyertai penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Penerapan Metode
Praktikum Terbimbing pada Materi Platyhelminthes terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa di Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta” ini
dengan baik.
Karya Ilmiah ini berisi tentang penelitian mengenai pengaruh penerapan
metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes terhadap minat dan hasil belajar Biologi siswa Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Penulis
menggunakan metode Praktikum terbimbing karena penulis ingin menerapkan
Ilmu Biologi yang telah didapat dengan cara mengajak siswa untuk mengetahui
secara langsung keadaan alam yang sebenarnya yang akan dipelajari dengan
menggunakan metode Praktikum terbimbing.
Penulis ingin mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang materi
Plathyhelmintes secara teori serta ingin mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi Platyhelminthes terhadap minat dan hasil belajar Biologi siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Dalam penyelesaian Karya Ilmiah ini tidak lepas dari bantuan beberapa
pihak. Untuk itu kami ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberkati, melindungi serta menyertai
x
Dharma dengan lancar dan dapat melaksanakan penulisan ini dengan lancar
serta dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik
2. Bapak R. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi dan selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah
membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberikan masukan,
pengarahan, serta perbaikan-perbaikan dalam penyusunan karya ilmiah ini
5. Ibu Luisa Diana Handoyo, S.Si., M.Si. dan Ibu Ika Yuli Listyarini M.Pd.
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan,
pengarahan, serta perbaikan-perbaikan dalam penyusunan karya ilmiah ini
6. Bapak Andreas Mujiyono, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta yang telah memberikan kepercayaan bagi penulis untuk
melaksanakan Penelitian di Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
7. Ibu Anastasia Ratna D, S.Pd. selaku Guru Pembimbing kami yang telah
memberikan kepercayaan kepada penulis untuk memberikan materi dan
bahan diskusi, kepada siswa-siswi kelas X.4, memandu pelaksanaan
kegiatan praktikum serta mengambil data di kelas tersebut, sekaligus
memberikan pengarahan serta masukan-masukan demi perbaikan dalam
xi
8. Siswa-siswi Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yang telah
berpartisipasi aktif dan antusias dalam proses pembelajaran pada materi
Platyhelminthes dan telah memberikan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan penulisannya
9. Seluruh Keluarga Besar SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah
membantu dalam pelaksanaan penulisan karya ilmiah ini
10.Staff Sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Mas Arif
Kurnianto, Ibu Henny, dan Bapak Aloysius Sugeng Supriyono yang telah
membantu dalam melakukan perijinan kepada pihak sekolah dan membantu
segala administrasi dalam penyelesaian karya imiah ini
11.Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, dan seluruh Keluarga
Besar Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan memberi
dukungan dalam penyelesaian karya ilmiah ini
12.Kedua Orang Tuaku Wagiya dan Maryani yang telah memberikan
semangat, kasih sayang, doa serta memberikan dukungan berupa moril dan
materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan
karya ilmiah ini dengan baik
13.Adikku Dina Suryani yang selalu memberikan semangat, doa sehingga
dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan baik.
14.Saudara-saudariku yang telah memberikan dukungan, semangat, doa dan
perbaikan kepada penulis
15.Teman-teman seperjuangan Endri Ratna Utami, Dyah Ratna Wijayanti, Dwi
xii
dalam penelitian serta membantu dalam menyiapkan alat dan bahan dalam
pelaksanaan kegiatan praktikum. Juga Ruth Lana Monika, Regina Megawati
Kusuma, Fransiska Siska, Andriani Rambu Ana Jawa, Christin
Widyaningsih, Florian Mayesti Prima R. Makin, Maria Rosa Ketane Lazar,
yang selalu memberikan semangat, ide, perbaikan sehingga dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini dengan lancar
16.Seluruh teman-teman Pendidikan Biologi yang menjadi teman seperjuangan
penulis dalam melaksanakan studi di Universitas Sanata Dharma
17.Seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian karya
ilmiah ini
Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Saran
dan kritik dari seluruh pembaca yang bersifat membangun akan sangat diterima
oleh penulis demi kemajuan Karya Ilmiah ini.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penyusunan Karya ilmiah ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca. Terima Kasih. Tuhan
Memberkati.
Yogyakarta, 17 Desember 2013
Penulis
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN. ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN. ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK... vi
ABSTRAK. ... vii
ABSTRACT... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR GRAFIK ... xix
DAFTAR GAMBAR ... xx
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
xiv
E. Hipotesa Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 5
1. Bagi Siswa ... 5
2. Bagi Guru ... 5
3. Bagi Sekolah ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ... 6
B. Hasil Belajar ... 6
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 8
1. Faktor Intern. ... 8
2. Faktor Ekstern ... 8
D. Minat ... 9
E. Metode Praktikum Terbimbing ... 9
F. Materi Platyhelminthes ... 11
G. Penelitian Yang Relevan ... 13
H. Penerapan Metode PraktikumTerbimbing dalam materi Platyhelminthes ... 14
I. Kerangka Berpikir... 15
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 17
B. Setting Penelitian ... . 18
1. Subjek Penelitian ... 18
xv
3. Lokasi Penelitian ... 19
4. Waktu Penelitian ... 19
C. Variabel Penelitian ... . 19
D. Indikator Keberhasilan ... 20
E. Instrumen Penelitian... 21
1. Instrumen Pembelajaran ... 21
2. Instrumen Pengumpulan Data ... 22
F. Rancangan Tindakan ... 28
1. Pra Tindakan... 29
2. Siklus I ... 29
3. Siklus II ... 32
G. Teknik Analisis Data ... 34
1. Metode Kualitatif ... 34
2. Metode Kuantitatif ... 35
a. Minat Belajar Siswa ... 35
b. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ... 38
c. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor ... 41
H. Personalia Penelitian ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 45
1. Pra Tindakan ... 45
xvi
a. Perencanaan Tindakan Siklus I (Planning) ... 46
b. Pelaksanaan Siklus I (Acting). ... 47
c. Pengamatan Pada Siklus I (Observing) ... 59
d. Refleksi Siklus I (Reflecting)... 61
3. Siklus II ... 62
a. Perencanaan Siklus II (Planning)... 62
b. Pelaksanaan Siklus II (Acting) ... 63
c. Pengamatan Pada Siklus II (Observing)... 69
d. Refleksi Siklus II (Reflecting) ... 70
B. Hasil Penelitian ... 71
1. Minat Belajar Siswa ... 72
2. Hasil Belajar Siswa ... 74
a. Hasil Belajar Ranah Kognitif ... 74
b. Hasil Belajar Ranah Psikomotor ... 76
C. Pembahasan ... 80
1. Minat Belajar Siswa ... 80
2. Hasil Belajar Siswa ... 83
a. Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ... 83
b. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor. ... 86
c. Faktor-faktor pendukung dalam penerapan metode praktikum terbimbing ... 88
xvii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan ... 92
2. Saran ... 93
Daftar Pustaka ... ... 95
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Penelitian ... 20
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur minat siswa ... 24
Tabel 3.3 Panduan pemberian skor kuesioner ... ... 36
Tabel 3.4 Cara analisis kuesioner untuk mengukur minat siswa ... 36
Tabel 3.5 Panduan pemberian skor hasil belajar siswa ranah psikomotor ... 42
Tabel 3.6 Cara analisis observasi untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor .. 43
Tabel 4.1 Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I ... 58
Tabel 4.2 Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus I... 60
Tabel 4.3 Hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus II ... 67
Tabel 4.4 Analisis Minat Belajar Siswa ... 68
Tabel 4.5 Hasil belajar ranah psikomotor pada siklus II. ... 69
Tabel 4.6 Hasil analisis minat belajar siswa secara klasikal ... 72
Tabel 4.7 Analisis hasil belajar ranah kognitif secara klasikal... 74
Tabel 4.8 Analisis hasil belajar ranah psikomotor tiap indikator ... 76
xix
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik peningkatan rata-rata hasil belajar ranah kognitif. ... 76
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Gambar PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ... 18
Gambar 4.1 Penyampaian indikator pembelajaran oleh guru ... 48
Gambar 4.2 Siswa mengerjakan soal-soal Pre-test ... 49
Gambar 4.3 Siswa duduk berkelompok dan mengerjakan LKS... 51
Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi ... 52
Gambar 4.5 Guru menyampaikan materi menggunakan media Power Point ... 53
Gambar 4.6 Guru mengulang materi yang telah disampaikan sebelumnya ... 55
Gambar 4.7 Pengamatan pada planaria menggunakan kaca pembesar ... 56
Gambar 4.8 Siswa melakukan pengamatan planaria di bawah mikroskop... 57
Gambar 4.9 Siswa mengerjakan soal-soal Post-test Siklus I ... 58
Gambar 4.10 Siswa melakukan pengamatan preparat awetan ... 65
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 97
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 99
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kegiatan Diskusi Kelompok... 118
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) Kegiatan Praktikum Pengamatan ... 125
Lampiran 5 Panduan Praktikum Platyhelminthes ... 133
Lampiran 6 Kisi-kisi soal Pre-test ... 140
Lampiran 7 Soal-soal Pre-test ... 141
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Pre-test ... 144
Lampiran 9 Panduan Skoring Soal Pre-test ... 145
Lampiran 1 0 Kisi-kisi Soal Post-test Siklus I ... 146
Lampiran 1 1 Soal-soal Post-test Siklus I ... 148
Lampiran 1 2 Kunci Jawaban Soal Post-test Siklus I ... 149
Lampiran 1 3 Panduan Skoring Post-test Siklus I ... 151
Lampiran 1 4 Kisi-kisi Soal Post-test Siklus II ... 153
Lampiran 1 5 Soal Post-test Siklus II ... . 155
Lampiran 1 6 Kunci Jawaban Soal Post-test Siklus II ... 158
Lampiran 1 7 Panduan Skoring Post-test Siklus II ... 159
Lampiran 1 8 Kisi-kisi kuesioner ... 160
Lampiran 1 9 Lembar Kuesioner ... 161
xxii
Lampiran 2 1 Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas X.4 T.A 2011/2012 ... 164
Lampiran 2 2 Analisis Ketuntasan Nilai Pre-test Siswa ... 166
Lampiran 2 3 Hasil Pre-test Siswa ... 168
Lampiran 2 4 Analisis Ketuntasan Nilai Post-test Siswa Pada Siklus I ... . 174
Lampiran 2 5 Hasil Post-test Siswa Pada Siklus I ... 176
Lampiran 2 6 Analisis Ketuntasan Nilai Post-test Siswa Pada Siklus II ... 178
Lampiran 2 7 Hasil Pos-test Siswa Pada Siklus II... 180
Lampiran 2 8 Analisis Hasil Observasi Tiap Kelompok Pada Siklus I ... 186
Lampiran 2 9 Analisis Hasil Observasi Tiap Siswa Pada Siklus I ... 187
Lampiran 3 0 Hasil Observasi Pada Siklus I ... 189
Lampiran 3 1 Analisis Hasil Observasi Tiap Kelompok Pada Siklus II ... 191
Lampiran 3 2 Analisis Hasil Observasi Tiap Siswa Pada Siklus II ... 192
Lampiran 3 3 Hasil Observasi Pada Siklus II. ... 194
Lampiran 3 4 Analisis Kuesioner Tiap Indikator ... 198
Lampiran 3 5 Analisis Kuesioner Tiap Siswa. ... 199
Lampiran 3 6 Hasil Kuesioner ... 201
Lampiran 3 7 Analisis Minat dan Hasil Belajar Siswa ... 203
Lampiran 3 8 Surat Permohonan Ijin Melakukan Penelitian ... 205
Lampiran 3 9 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 206
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan tempat menimba ilmu dan pengetahuan bagi anak-anak
dan remaja yang masih dalam tahap belajar. Di tempat inilah Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) berlangsung, yang melibatkan adanya guru, siswa, metode
pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan tersebut. Belajar
mengajar adalah seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain
untuk mencapai tujuan. Selaku suatu sistem, belajar mengajar meliputi suatu
komponen, antara lain tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi dan evaluasi. Agar
tujuan tercapai, semua komponen yang ada harus diorganisasikan sehingga antar
sesama komponen terjadi kerja sama (Djamarah, dkk, 2010).
Pembangkitan minat belajar mengajar sangat diperlukan bagi siswa dalam
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ini. Tahap pembangkitan minat merupakan tahap
awal dari siklus belajar. Pada tahap ini, guru berusaha membangkitkan dan
mengembangkan minat dan keingintahuan (curiosity) siswa tentang topik yang diajarkan (Wena, 2009). Minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena bila
bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan pelajaran
yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat
Pembelajaran yang menarik membutuhkan model dan metode pembelajaran
yang sesuai dengan bidang ilmu, kondisi siswa dan suasana kelas. Guru yang kreatif
akan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai untuk siswa-siswa di kelasnya.
Biologi merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan alam lingkungan. Kita
dapat menemukan dan menerapkan ilmu Biologi pada kehidupan kita sehari-hari.
Fenomena yang diajarkan melalui Biologi adalah fenomena alam yang pernah
dihadapi siswa. Oleh karena itu, Biologi tidak dapat dipahami jika hanya diajarkan
secara hafalan. Pemahaman konsep-konsep Biologi dapat dianalogikan dengan
berbagai macam kegiatan sederhana yang dapat diamati/dilakukan siswa.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis pada saat pembelajaran
Biologi di kelas X.4 dan wawancara terhadap guru bidang studi Biologi SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta, penulis melihat bahwa minat belajar Biologi siswa
masih rendah, jika dilihat dari keaktifan dan antusiasme belajar mereka di kelas.
Hasil belajar Biologi kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi
Platyhelminthes tahun pelajaran 2011/2012 juga belum memuaskan. Nilai rata-rata siswa hanya 54,70 pada materi Platyhelminthes tahun pelajaran 2011/2012. Banyak siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan.
Hanya 3 siswa dari 36 siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Ketuntasan Klasikal hanya 8,3 %.
Pada pembelajaran materi Platyhelminthes yang terdahulu, guru menggunakan metode ceramah. Pada penerapan metode ini, siswa hanya mendengar
penjelasan dari guru, dan mencatat hal-hal yang penting. Siswa terkesan bosan dan
Di dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) erat kaitannya dengan
pelaksanaan praktikum. Dengan kegiatan praktikum siswa dapat lebih mengetahui
dan mendalami materi yang diajarkan. Mereka tidak hanya berpikir secara abstrak
untuk materi pelajaran yang sudah diperolehnya. Siswa juga lebih tertarik untuk
mengetahui hal-hal yang baru yang belum mereka ketahui.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika pembelajaran Biologi dapat
diterapkan dan diaplikasikan dengan pembelajaran di alam sekitar. Metode
praktikum terbimbing merupakan salah satu metode yang diharapkan dapat
membangkitkan minat belajar siswa dalam pembelajaran pada materi
Platyhelminthes Kelas X semester Genap. Dengan penerapan metode praktikum terbimbing diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran Biologi, khususnya pada materi Platyhelminthes.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah dengan penerapan metode praktikum terbimbing pada materi
Platyhelminthes dapat berpengaruh terhadap minat belajar Biologi siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap materi
pembelajaran di Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?
2. Apakah dengan penerapan metode praktikum terbimbing pada materi
ranah kognitif dan ranah psikomotor di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi
Platyhelminthes terhadap minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran dan hasil belajar Biologi
siswa ranah kognitif dan psikomotor di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
D. Batasan Masalah
Agar lebih terfokus pada masalah yang diteliti, peneliti menentukan batasan
masalah. Batasan masalah pada penelitian ini yaitu pada :
1. Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
2. Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan
peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi
3. Materi yang dibahas adalah Platyhelminthes
4. Minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan
siswa terhadap materi pembelajaran
5. Hasil belajar siswa ranah kognitif dan psikomotor
E. Hipotesa
antusias, dan kepuasan siswa dan hasil belajar Biologi siswa pada ranah kognitif dan
psikomotor di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
F. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa
Dengan penelitian ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan minat
dan hasil belajar Biologi siswa yang diterapkan melalui metode praktikum
terbimbing.
Siswa juga dapat lebih mengetahui tentang struktur tubuh dari hewan
kelas Plathyhelminthes dengan melihat struktur morfologi hewan tersebut melalui praktikum terbimbing yang dilakukannya.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam menentukan
metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang berkaitan dan
membantu siswa untuk mengetahui dan mengenal lebih dalam struktur
morfologi hewan kelas Plathyhelminthes
Selain itu, guru juga dapat meningkatkan pengetahuan kreativitas dalam
menyampaikan materi Plathyhelminthes dengan praktikum terbimbing 3. Bagi Sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah adalah untuk memberi masukan
bagi sekolah dalam meningkatkan minat dan hasil belajar Biologi siswa
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat
didefinisikan sebagai berikut :
“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto,
2010).
B. Hasil Belajar
Menurut Revisi Taksonomi Benyamin S. Bloom (Anderson, L.W,dan
Krathwohl, D.R.:2001) dalam Wulan (2011), hasil belajar dapat dikelompokkan ke
dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Adapun rincian ranah
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ranah kognitif (cognitive domain), terdiri dari : a. Mengingat/Remembering (C1)
e. Mengevaluasi/Evaluating (C5) f. Mencipta/Creating (C6)
2. Ranah afektif (affective domain), yang terdiri dari: a. Kemampuan menerima (receiving)
b. Kemampuan menanggapi/menjawab (responding) c. Menilai (valuing)
d. Organisasi (organization)
3. Ranah psikomotor (psychomotor domain), yang terdiri dari:
a. Muscular of motor skill, meliputi mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakkan, menampilkan
b. Manipulations of materials or objects, meliputi : mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser, memindahkan, membentuk
c. Neuromuscular coordination, meliputi: mengamati, menerapkan, menghubungkan, menggandeng, memadukan, memasang, memotong,
menarik dan menggunakan
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Menurut Slameto (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua saja, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.
1. Faktor Intern
Faktor intern terdiri dari faktor jasmaniah dan faktor psikologis
a. Faktor jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan, dan faktor cacat tubuh
b. Faktor psikologis, terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat
a. Faktor keluarga, terdiri dari faktor cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, serta latar belakang kebudayaan
b. Faktor sekolah, terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar,
dan tugas rumah
c. Faktor masyarakat, terdiri dari teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat
Faktor yang diukur pada penelitian ini yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
(siswa). Sedangkan faktor ekstern yaitu metode mengajar guru yang berupa
penerapan metode praktikum pada materi Platyhelminthes.
D. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan
terus-menerus yang disertai rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena
perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti
dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang
dan dari situ diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar,
karena bila bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia
segan-segan ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang
menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah
kegiatan belajar (Slameto, 2010).
Jika terdapat siswa yang kurang minat terhadap belajar, dapatlah diusahakan
agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang
menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan
cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajari itu (Slameto, 2010).
E. Metode Praktikum Terbimbing
Metode praktikum merupakan metode yang sering digunakan dalam
pembelajaran IPA. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran
penunjang berupa praktikum maupun eksperimen di Laboratorium. Hal ini
dikarenakan Biologi dibangun dengan metode ilmiah. Melalui tahapan metode
ilmiah, maka diperoleh produk-produk ilmiah Biologi, seperti konsep, prinsip,
aturan, hukum, dan teori. Dengan demikian mempelajari Biologi berarti harus
mencakup Biologi sebagai produk dan Biologi sebagai proses (Salirawati, 2011).
Metode praktikum adalah salah satu bentuk pendekatan keterampilan proses.
Bagi peserta didik SMA diadakannya praktikum selain dapat melatih bagaimana
penggunaan alat dan bahan yang tepat, juga membantu pemahaman mereka terhadap
materi Biologi yang diajarkan di kelas. Selain itu, bagi peserta didik yang memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, maka melalui praktikum mereka dapat memperoleh
jawaban dari rasa ingin tahunya secara nyata (Salirawati, 2011).
Metode praktikum terbimbing adalah praktikum yang dilaksanakan hanya
melakukan pekerjaan dan menemukan hasilnya saja, seluruh hasil percobaan sudah
dirancang oleh guru. Langkah-langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan
serta objek yang diamati atau diteliti sudah ditntukan sejak awal oleh guru
(Suparno) (2007) (dalam UPI, 2007)
Metode ini sangat cocok diterapkan pada pembelajaran Biologi materi
Platyhelminthes karena siswa rata-rata hanya melihat Platyhelminthes pada gambar dan bukan pada kenyataan aslinya. Metode praktikum terbimbing ini juga
mempunyai kelebihan yaitu dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau
kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukan sendiri, memperkaya
mengembangkan sikap ilmiah siswa, dan hasil belajar akan dapat bertahan lama dan
terjadi proses internalisasi.
F. Materi Platyhelminthes
Materi Platyhelminthes merupakan sub pokok bahasan dari materi Kingdom
Animalia yang diajarkan di kelas X Semester 2. Standar Kompetensi dari materi ini
yaitu: Standar Kompetensi 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati,
sedangkan Kompetensi Dasar dari materi ini yaitu: Kompetensi Dasar 3.4
Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi
kelangsungan hidup di bumi.
Indikator hasil belajar siswa pada ranah kognitif dalam penyampaian materi
Platyhelminthes pada penelitian ini, yaitu: (a) Menjelaskan pengertian Platyhelminthes, (b) Menjelaskan ciri umum kelas Platyhelminthes, (c) Menyebutkan masing-masing contoh dari kelas Platyhelminthes, (d) Mengidentifikasi peranan Platyhelminthes bagi kehidupan manusia, (e) Membandingkan contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia, (f) Mendeskripsikan ciri-ciri
Platyhelminthes (Planaria, Cacing Pita, dan cacing hati) berdasarkan pengamatan.
Indikator hasil belajar siswa pada ranah psikomotor dari penyampaian materi
Platyhelminthes pada penelitian ini yaitu : (a) Mengamati objek dalam kegiatan praktikum dengan penuh seksama, (b) Melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan
Rangkuman materi Platyhelminthes pada penelitian ini yaitu : Platyhelminthes adalah cacing yang memiliki bentuk tubuh pipih dorsoventral (dorsal = punggung, ventral = perut), dan tidak berbuku-buku. Tempat hidup cacing ini yaitu di sungai, danau atau di laut, atau hidup parasit dalam tubuh organisme lain
(Syamsuri, 2004).
Menurut Priadi (2010), ciri-ciri umum Platyhelminthes antara lain sebagai berikut :
1. Tubuh berbentuk pipih, tidak bersegmen, dan bertipe simetri bilateral
2. Tidak memiliki sistem peredaran darah, sistem pernapasan, dan sistem
rangka tubuh
3. Sistem pencernaan berupa sistem gastrovaskuler, mulut juga berfungsi sebagai anus
4. Sistem saraf berupa sistem tangga tali 5. Sistem eksresi berupa sel api (solenosit)
6. Telah memilki alat reproduksi. Reproduksi dapat dilakukan secara seksual
dan aseksual (pembelahan diri). Beberapa jenis bersifat hermaprodit.
Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu Kelas Turbelaria (Cacing Berbulu Getar), Kelas Trematoda (Cacing Isap), Kelas Cestoda (Cacing Pita) (Syamsuri, 2004)
Menurut Priadi (2010), sebagian besar cacing pipih merupakan parasit
penyebab berbagai penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Misalnya cacing
G. Penelitian Yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan, terkait dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Lusia (2012) dalam Penelitian Tindakan Kelasnya yang berjudul Meningkatkan
Kecerdasan Naturalis Siswa Kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan
menerapkan metode Pembelajaran Praktikum Pada Materi Perubahan dan
Pencemaran Lingkungan, diperoleh hasil bahwa dengan menerapkan metode
pembelajaran praktikum pada siswa kelas X.5 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
telah memberikan pengaruh yang lebih baik dari pembelajaran sebelum memakai
metode praktikum. Peningkatan ini dapat dilihat dari 3 aspek yaitu aspek Kognitif,
Psikomotor dan Afektif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode praktikum pada materi perubahan dan pencemaran lingkungan
dapat meningkatkan kecerdasan naturalis siswa kelas X SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta. Pada indikator menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia
dengan masalah perusakan dan pelestarian lingkungan, terjadi peningkatan rata-rata
nilai dari 67,04 dengan ketuntasan klasikal 60,71% menjadi 78,59 dengan
ketuntasan klasikal 72,41% dan selanjutnya meningkat menjadi 81,62% dengan
ketuntasan klasikal 82,76%. Pada indikator mengkomunikasikan konsep perusakan
dan pelestarian lingkungan, kemampuan siswa meningkat dari kategori baik menjadi
kategori tinggi menjadi sangat tinggi. Siswa menunjukkan respon yang positif
selama pembelajaran seperti aktif, tertarik serta peduli lingkungan.
Penelitian relevan yang lain, yang terkait dengan penelitian ini yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Fransisca Sudargo dan Soesi Aisyah S (2011), dengan judul
Penelitian Pembelajaran Biologi Berbasis Praktikum untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Siswa SMA, diperoleh hasil
bahwa rata-rata capaian berpikir kritis melalui pendekatan inkuiri bebas dan inkuiri
terbimbing pada keempat sekolah berturut-turut adalah 70,78%; 62,28%; 60,53%,
73,17%. Rata-rata capaian keterampilan proses pada konsep pencemaran air melalui
lembar obsevasi adalah 81,43% dan melalui tes KPS adalah 73%. Pada konsep sistem syaraf terdapat peningkatan yang signifikan (α=0,05) antara Pre-test dan
Post-test yaitu dari 25,85% menjadi 70,44%.
H. Penerapan Metode Praktikum dalam materi Platyhelminthes
Praktikum pada penelitian ini merupakan jenis praktikum terbimbing.
Kegiatan siswa dalam praktikum terbimbing ini yaitu siswa hanya melakukan
percobaan dan menemukan hasilnya saja, seluruh jalannya percobaan sudah
dirancang oleh guru. Langkah awal kegiatan praktikum terbimbing pada penelitian
ini, guru dan peneliti menyusun panduan praktikum terbimbing untuk memudahkan
siswa dalam melakukan kegiatan praktikum terbimbing sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.
Tujuan dari praktikum terbimbing pada penelitian ini yaitu untuk
Kegiatan praktikum ini terbimbing dilaksanakan untuk 2 kali siklus. Pada siklus
pembelajaran yang pertama, peneliti dan siswa melakukan kegiatan praktikum
dengan materi Planaria. Pada siklus pembelajaran yang kedua, peneliti dan siswa melakukan kegiatan praktikum terbimbing dengan materi cacing hati dan cacing
pita. PelaksanaanPraktikum pada penelitian ini yaitu siswa melakukan pengamatan struktur luar (struktur morfologi) dari hewan kelas Platyhelminthes menggunakan kaca pembesar dan pengamatan di bawah mikroskop, kemudian siswa menggambar
hasil pengamatan pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
I. Kerangka Berpikir
Biologi merupakan bagian dari Sains. Secara umum, Sains memiliki arti
sebagai Ilmu Pengetahuan. Secara khusus, istilah Sains dimaknai sebagai Ilmu
Pengetahuan Alam atau “Natural Science”. Sains merupakan pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara terkontrol. Penjelasan ini mengandung
makna bahwa sains kecuali sebagai produk yaitu sebagai pengetahuan manusia juga
sebagai proses yaitu bagaimana cara mendapatkan pengetahuan tersebut.
Pembelajaran Biologi adalah pembelajaran yang berkaitan dengan alam
lingkungan. Dalam pembelajaran Biologi siswa diharapkan tidak hanya menguasai
materi Biologi secara teoritis saja, namun juga dapat mempelajari tentang fenomena
alam secara langsung. Kegiatan praktikum pada pembelajaran ini mengajak siswa
melakukan kegiatan percobaan untuk menguji kebenaran. Metode praktikum dapat
memberikan gambaran dan pengertian yang lebih jelas daripada hanya penjelasan
Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern
dan ekstern. Minat adalah salah satu faktor intern dari dalam diri siswa yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Jika minat siswa terhadap pembelajaran
Biologi sangat bagus, maka hasil belajarnya pun akan bertambah baik. Begitu pula
jika metode pembelajaran Biologi pada materi Platyhelminthes sesuai maka pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, siswa dapat meningkatkan minat dan
aktivitasnya dalam pembelajaran Biologi serta dapat lebih meningkatkan daya serap
ilmu yang didapatkannya.
Berdasarkan penelitian yang relevan dan kerangka berpikir di atas, maka
penulis ingin menerapkan metode praktikum terbimbing pada pembelajaran
Platyhelminthes di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk meningkatkan minat belajar siswa pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Dalam Bahasa Inggris, Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
diartikan dengan Classroom Action Research (Aqib, 2006).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan
atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran. Manfaat Tindakan Kelas yang
berkaitan dengan komponen pembelajaran adalah dapat melakukan inovasi
pembelajaran, pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas, dan
peningkatan profesionalisme guru (Aqib, 2006).
Penelitian ini dilaksanakan sesuai model yang dikembangkan oleh para ahli
yaitu Kemmis dan Mc Taggart. Pada pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Di dalam suatu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen. Menurut Aqib
(2006), keempat komponen tersebut meliputi :
Pada penelitian yang dilaksanakan oleh Kemmis dan Mc Taggart, sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi,
tindakan selanjutnya yaitu dengan perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam
bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali siklus
(Aqib, 2006). Berikut ini adalah gambar tahap alur pelaksanaan dalam penelitian.
Gambar 3. 1 Gambar PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
B. Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.4 SMA Pangudi
Luhur Yogyakarta yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 24 siswa laki-laki
dan 12 siswa perempuan.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah minat pada aspek ketertarikan,
ranah kognitif dan psikomotor pada materi Platyhelminthes melalui metode praktikum terbimbing.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta, yang terletak di Jln. P. Senopati 18 Yogyakarta, Indonesia 55121.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2013, pada minggu keempat dan
minggu kelima, dan bulan Mei minggu pertama
C. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel bebas yang
berupa metode praktikum terbimbing, dan variabel terikat yang berupa minat dan
hasil belajar.
Indikator minat belajar siswa adalah ketertarikan, kesenangan, dan kepuasan
siswa terhadap pembelajaran Biologi pada materi Platyhelminthes dengan menggunakan metode Praktikum Terbimbing. Sedangkan indikator hasil belajar
siswa yaitu terdiri dari indikator pada ranah kognitif, dan ranah psikomotor.
Indikator hasil belajar siswa pada ranah kognitif, adalah :
a) Menjelaskan pengertian Platyhelminthes b) Menjelaskan ciri umum kelas Platyhelminthes
e) Membandingkan contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya bagi kehidupan manusia
f) Mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes (Planaria, Cacing Pita, dan cacing hati) berdasarkan pengamatan
Indikator hasil belajar siswa pada ranah psikomotor, adalah:
1. Mengamati objek dalam kegiatan praktikum dengan penuh seksama
2. Melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur
3. Menunjukkan hasil pengamatan pada kegiatan praktikum terbimbing
D. Indikator Keberhasilan
Rincian prosedur, indikator keberhasilan, instrumen, pelaksana tindakan, dan cara
analisis dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Penelitian
No Prosedur Indikator
No Prosedur Indikator
Menurut Arikunto (dalam Putra, 2012), instrumen adalah sesuatu yang dapat
digunakan untuk mempermudah seseorang melakukan tugas atau mencapai tujuan
secara efektif dan efisien. Sedangkan menurut Tayibnapis (2000) (dalam Putra,
2012), instrumen merupakan alat yang digunakan untuk merekam informasi yang
dikumpulkan. Instrumen juga dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk
suatu tujuan (Putra, 2012). Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini
terdiri dari instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari :
a. Silabus
Silabus yang digunakan pada penelitian ini adalah Silabus Biologi Kelas
X.4 Semester 2 Pada Kompetensi Dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri Filum
dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berisi gambaran secara
menyeluruh dari materi yang akan disampaikan. Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 2 c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan untuk mempermudah siswa dalam
belajar. Lembar Kerja Siswa (LKS) berbentuk tabel, dan siswa mengisi
jawabannya pada tabel tersebut berdasarkan studi literatur yang dilakukan, dan berdasarkan pengamatan dan praktikum terbimbing yang telah
dilakukan. Lembar Kerja Siswa (LKS) pada penelitian ini dapat dilihat pada
lampiran 3 dan lampiran 4 d. Panduan Praktikum
Panduan Praktikum digunakan untuk membantu siswa dalam melaksanakan
kegiatan praktikum terbimbing sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Panduan Praktikum terbimbing pada penelitian ini dapat dilihat
pada lampiran 5
2. Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari :
a. Kuesioner
Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini, dapat diketahui
keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, atau pendapat
pembelajaran adalah, terutama, untuk memperoleh data mengenai latar
belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah
laku dan proses belajar mereka (Putra, 2012).
Di sini penulis, menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup
yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap,
sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
Pada penelitian ini, kuesioner diberikan pada akhir siklus/akhir
pembelajaran. Kusioner terdiri dari 10 item, yang masing-masing terdiri dari
4 alternatif jawaban yaitu :
1. Sangat Setuju (SS)
2. Setuju (S)
3. Tidak Setuju (TS)
4. Sangat Tidak Setuju (STS)
Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk mengukur minat
siswa dalam mempelajari materi Platyhelminthes. Kuesioner disusun berdasarkan indikator-indikator yang ingin dicapai. Indikator yang ingin
dicapai meliputi:
1. Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran
a. Pembelajaran yang diberikan oleh gurunya menggunakan metode
yang menarik
b. Siswa senang bekerja dalam diskusi kelompok pada pembelajaran
2. Antusias siswa terhadap mata pelajaran
a. Siswa belajar menggunakan metode Praktikum Terbimbing dengan
penuh antusias
b. Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum Terbimbing
3. Kepuasan siswa terhadap mata pelajaran
a. Siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh dalam pembelajaran
Platyhelminthes baik dari segi materi pembelajaran, metode, maupun evaluasi guru
Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur minat siswa dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner untuk mengukur minat siswa
No Indikator Minat metode maupun evaluasi guru
5 10
Kuesioner pada penelitian ini dilengkapi juga dengan kisi-kisi
kuesioner. Kisi-kisi kuesioner pada penelitian ini dapat dilihat pada
lampiran 18, Lembar Kuesioner dapat dilihat pada lampiran 19.
b. Lembar Observasi
Observasi atau pengamatan adalah metode yang digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan
yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi buatan. Observasi digunakan untuk mengukur atau menilai hasil dan
proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku
guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam
simulasi, dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar. Melalui
pengamatan yang dilakukan, observer mengetahui bagaimana sikap dan
kegiatan, proses kegiatan yang dilakukannya, kemampuan bahkan hasil
yang diperoleh dari kegiatannya. Observasi dilakukan pada saat proses
kegiatan itu berlangsung (Sudjana, 2010). Lembar observasi diisi dengan
memberi tanda cek (√) pada kolom jawaban hasil observasi jika pedoman
observasi yang dibuat telah disediakan jawabannya (berstruktur) (Sudjana,
2010).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi langsung. Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati
oleh pengamat (Sudjana, 2010). Observasi langsung pada penelitian ini dilakukan dengan mengamati langsung sikap dan perilaku siswa, kegiatan
yang dilakukan, tingkat partisipasi siswa, dan proses kegiatan yang
dilakukan oleh siswa pada saat pembelajaran pada materi Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum Terbimbing.
Pada penelitian ini, kegiatan observasi dilakukan melalui 2 tahap.
Tahap yang pertama dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, yaitu untuk
mengetahui kondisi awal pembelajaran siswa di kelas. Tahap yang kedua
dilakukan pada pelaksanaan tindakan. Lembar observasi siswa dapat dilihat
c. Tes
Tujuan tes pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
kemampuan peserta didik dan mengetahui hasil belajar siswa pada ranah
kognitif.
Bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini adalah pilihan ganda
dan tes uraian objektif. Tes bentuk pilihan ganda adalah tes yang
jawabannya dapat diperoleh dengan memilih alternatif jawaban yang telah
disediakan. Dalam tes pilihan ganda ini, bentuk tes terdiri atas pernyataan
(pokok soal), alternatif jawaban yang mencakup kunci jawaban dan
pengecoh. Pernyataan (pokok soal) adalah kalimat yang berisi keterangan
atau pemberitahuan tentang suatu materi tertentu yang belum lengkap dan
harus dilengkapi dengan memilih alternatif jawaban yang tersedia. Kunci
jawaban adalah salah satu alternatif jawaban yang merupakan pilihan benar
yang merupakan jawaban yang diinginkan, sedangkan pengecoh adalah
alternatif yang bukan merupakan kunci jawaban (Mardapi, 2007). Instrumen
tes pada penelitian ini terdiri dari :
1. Pre-test
Kegiatan Pre-test dilakukan guru pada saat akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi taraf
pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan (Syah, 2002).
lampiran 10, kunci jawaban Pre-test pada lampiran 11, dan panduan skoring soal Pre-test pada lampiran 12.
2. Post-test
Post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf
penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Evaluasi ini juga
berlangsung singkat dan cukup dengan menggunakan instrumen
sederhana yang berisi item-item yang jumlahnya terbatas (Syah, 2002).
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan Post-test pada penelitian ini dilengkapi dengan kisi-kisi soal Post-test, soal-soal Post-test, kunci jawaban soal Post-test, dan panduan skoring soal Post-test. Kisi-kisi soal Post-test Siklus I dapat dilihat pada lampiran 13, soal-soal Post-test Siklus I dapat dilihat pada lampiran 14. Kunci Jawaban Post-test Siklus I dapat dilihat pada lampiran 15. Panduan skoring soal Post-test Siklus I dapat dilihat pada lampiran 16. Kisi-kisi soal Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 17. Soal Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 18. Kunci Jawaban Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 19. Panduan skoring soal Post-test Siklus II dapat dilihat pada lampiran 20
F. Rancangan Tindakan
Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan
dari 2 siklus yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Setiap siklus terdiri dari 4
tahapan yang sama yaitu tahap Persiapan (Planning), tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan tahap Refleksi (Reflecting). Berikut ini dibahas uraian kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Penelitian.
1. Pra Tindakan
a. Melakukan identifikasi masalah dalam pembelajaran Biologi di sekolah
pada tahun sebelumnya dengan melihat hasil belajar siswa (hasil ulangan
harian siswa)
b. Melakukan observasi kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan ini
dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang kondisi Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
c. Berdiskusi dan membuat rancangan penelitian dengan guru, dosen
pembimbing dan rekan mahasiswa
d. Membuat surat perijinan di sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) untuk melakukan penelitian
e. Menyerahkan surat perijinan kepada pihak sekolah untuk melakukan
penelitian
2. Siklus I
a. Persiapan (Planning)
Pada Kegiatan Persiapan (Planning), Peneliti melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut :
1) Menyiapkan materi pembelajaran
a) Silabus
b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c) Lembar Kerja Siswa (LKS)
3) Menyusun instrumen pengumpulan data, antara lain:
a) Lembar observasi siswa
b) Lembar kuesioner untuk mengukur minat belajar siswa
4) Merancang dan menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian
5) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada kegiatan pelaksanaan tindakan (Acting), peneliti melakukan kegiatan- kegiatan sebagai berikut:
1) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran
2) Guru melakukan apersepsi dan tanya jawab seputar materi yang akan
disampaikan
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4) Siswa mengerjakan soal Pre-test, kemudian hasil Pre-test dikumpulkan 5) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang dan berdiskusi dengan kelompoknya untuk mengerjakan
soal-soal pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Soal-soal ini berguna untuk
mengukur pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran sebelum
guru menjelaskan materi
7) Guru memberikan kesempatan bagi kelompok yang ingin bertanya
8) Guru menjelaskan sedikit materi dan memberi kesimpulan tentang
materi yang diajarkan
9) Mengajak siswa untuk membaca dan memahami panduan praktikum
sebagai prosedur pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing
10)Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur
yang telah dibuat dalam panduan praktikum terbimbing
11)Tiap kelompok mengamati dan menggambar hasil pengamatannya pada
Lembar Kerja Siswa (LKS)
12)Mengajak siswa pada tiap kelompok untuk mendiskusikan hasil
percobaannya dan menjawab setiap pertanyaan pada Lembar Kerja
Siswa (LKS)
13)Memberikan soal Post-test untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam pemahaman materi Platyhelminthes.
c. Pengamatan (Observing)
Tahap Pengamatan (Observing), dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan akan dicatat pada lembar
observasi. Pengamatan dilakukan untuk melihat keaktifan siswa pada saat
melakukan praktikum.
d. Refleksi (Reflecting)
1) Melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan
dan hasil lembar observasi
2) Mengidentifikasi hasil tes dan lembar observasi
3) Memperbaiki rencana pembelajaran yang akan digunakan pada tahap
berikutnya (Siklus II)
2. Siklus Kedua
a. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap Perencanaan (Planning) siklus kedua, peneliti melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Menyiapkan instrumen pembelajaran, seperti :
a) Silabus
b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Menyiapkan instrumen pengumpulan data yang akan digunakan pada
siklus II, antara lain:
a) Soal-soal Pos-test pada ranah kognitif
b) Lembar Kerja Siswa (LKS) pada ranah kognitif
c) Lembar observasi siswa pada ranah psikomotor
d) Lembar kuesioner siswa
3) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Dalam tahap Pelaksanaan (Acting), Peneliti melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Menyiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran
2) Guru melakukan apersepsi dan tanya jawab seputar materi yang sudah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya
3) Mengajak siswa untuk melakukan kegiatan praktikum sesuai prosedur
yang telah dibuat dalam panduan praktikum
4) Tiap kelompok praktikum mengamati dan menuliskan hasil
pengamatannya pada Lembar Kerja Siswa (LKS)
5) Mengajak siswa tiap kelompok untuk mendiskusikan hasil percobaanya
dan menjawab setiap pertanyaan pada Lembar Kerja Siswa (LKS)
6) Membagikan soal Post-test untuk memberikan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam pemahaman materi Platyhelminthes
7) Menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan
8) Membagikan kuesioner untuk mengukur minat siswa dalam belajar
Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum terbimbing c. Pengamatan (Observing)
Pengamatan dilakukan saat siswa melakukan proses pembelajaran di kelas.
Sama seperti pada siklus I, hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat
d. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap Refleksi (Reflecting), peneliti melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dilakukan seperti
proses belajar mengajar, melihat hasil tes siswa (Pre-test dan Post-test), hasil observasi dan kuesioner
2) Mengidentifikasi hasil belajar siswa dan meningkatnya minat dan hasil
belajar siswa dalam mempelajari materi Platyhelminthes dengan menggunakan metode Praktikum Terbimbing
G. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data pada penelitian ini dilakukan dengan metode analisis
kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Pembahasannya adalah sebagai berikut:
1. Metode Kualitatif
Menurut Arifin (2009), metode analisis kualitatif yaitu penelitian yang
dilakukan secara cermat, mendalam dan rinci sehingga dapat mengumpulkan
data yang sangat lengkap dan dapat menghasilkan informasi yang menunjukkan
kualitas sesuatu. Metode penelitian kualitatif pada penelitian ini digunakan
dengan cara peneliti mengambil kesimpulan dari hasil observasi, kuesioner, hasil
refleksi guru dan siswa mengenai pembelajaran Biologi dengan menggunakan
2. Metode Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan
cara menggambarkan data dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif.
Teknik analisis data kuantitatif diambil dari hasil kuesioner, nilai tes siswa ( Pre-test dan Post-test, serta analisis ketuntasan belajar siswa), dan hasil observasi siswa. Cara-cara menganalisis data secara kuantitatif untuk masing-masing
parameter/indikator adalah sebagai berikut:
a. Minat Belajar Siswa
Pada analisis minat belajar siswa, peneliti menggunakan Lembar
Kuesioner siswa. Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini, dapat diketahui
keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, atau pendapat
seseorang. Pada umumnya, tujuan penggunaan kuesioner dalam proses
pembelajaran adalah, terutama, untuk memperoleh data mengenai latar belakang
peserta didik sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan
proses belajar mereka (Putra, 2012).
Dalam menganalisis data yang diperoleh dari hasil kuesioner untuk setiap
item pernyataan, langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan memberikan
skor pada kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Panduan pemberian skor
Tabel 3.3 Panduan pemberian skor kuesioner
Alternatif Jawaban
Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
Berdasarkan skor yang diperoleh seluruh siswa, skor ini dihitung dalam
bentuk persentase setiap item pernyataan dan selanjutnya dikategorikan ke
dalam setiap aspek yang diamati.
Cara untuk menghitung kuesioner dalam bentuk persentase jawaban
yang muncul setiap item pernyataan adalah sebagai berikut :
Persentase = ∑
100
Selanjutnya skor untuk tiap item pernyataan tersebut dikategorikan
berdasarkan aspek yang diamati. Cara yang digunakan adalah :
Tabel 3. 4 Cara analisis kuesioner untuk mengukur minat siswa
No Kode Siswa Pernyataan
No Kode Siswa Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Persentase Kriteria
Interprestasi dilakukan dengan pertimbangan berikut :
81 - 100 % : sangat baik
61 - 80 % : baik
41 % - 60 % : cukup
21 - 40 % : kurang 0% - 20 % : sangat kurang
Selain menganalisis minat belajar siswa untuk setiap item pernyataan,
peneliti juga menganalisis minat belajar siswa untuk setiap individu (setiap
siswa). Langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan cara mencari persentase
individu dengan rumus sebagai berikut:
% individu = 100%
Setelah mengetahui prosetase individu, selanjutnya peneliti menganalisis
minat secara klasikal dengan rumus sebaai berikut: