• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Siklus Kedua

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan dalam siklus kedua diawali dengan konsultasi dengan guru pamong. Materi yang akan dilaksanakan ada kaitannya dengan permainan yang akan dilakukan dan teknik yang akan dilakukan. Dari hasil dari refleksi di siklus pertama diketahui bahwa guru kurang menekankan pada saat melangkahkan kaki, dan pada saat melempar. Jadi pada siklus kedua lebih ditekankan pada hal tersbut. Supaya permainan yang dilaksanakan lebih bermanfaat di siklus kedua ini.

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan kedua ini pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2011. Pembelajaran dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 08.10 WIB, di halaman SD Negeri 1 Semarang. Siswa dibariskan 5 saf siswa putra dibelakang siswa putri. Setelah itu guru menghitung jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran, dilanjutkan dengan

commit to user

36

presensi siswa dengan menanyakan siswa yang tidak masuk kepada siswa yang masuk dari jumlah 32 siswa ternyata semua dapat mengikuti pembelajaran, kemudian guru menjelaskan tentang permainan yang akan dilaksanakan dan teknik yang akan dilaksanakan. Penjelasan guru mengenai permainan dititik beratkan pada sikap melempar baik dari sikap awalan sampai saat melempar. Ini dilakukan dengan tujuan memperbaiki kesalahan pada tindakan pertama. Setelah itu guru menjelaskan tentang langkah biasa. Penjelasan guru melalui contoh gerakan siswa memperhatikan guru dalam memberikan penjelasan. Setelah itu dilanjutkan dengan pemanasan dari membariskan sampai pemanasan memakan waktu 10 menit.

Setelah melakukan pemanasan dilanjutkan dengan kegiatan inti selama 50 menit, dalam kegiatan inti guru menjelaskan permainan yang akan dilakukan permainan yaitu :

1. Siswa melakukan gerakan melempar, posisi berdiri berhadapan dengan menggunakan bola berekor yang diisi gergaji

2. Siswa melakukan gerakan melempar, posisi duduk berhadapan dengan menggunakan bola berekor

3. Siswa melakukan gerakan melempar, posisi berdiri diatas lutut berhadapan dengan menggunakan bola berekor

4. Siswa melakukan gerakan melempar dengan tangan kiri dengan posisi duduk berhadapan dan menggunakan bola berekor

5. Siswa melakukan gerakan melempar dengan tangan kiri dengan posisi berdiri di atas lutut berhadapan

6. Siswa melakukan gerakan melempar dengan tangan kiri dengan posisi berdiri berhadapan dengan menggunakan bola berekor

7. Siswa melakukan gerakan permainan Games yaitu melempar

sasaran dengan bola berekor diarahkan ke ban bekas yang diletakkan di tanah dengan jarak 5-7 m.

commit to user

37

- Persiapan siswa dibagi lima kelompok

- Siswa dibariskan sesuai barisan masing-masing, menghadap pada sasaran

- Sasaran berupa ban bekas yang diletakkan di tanah

- Pelaksanaan siswa melempar sasaran dengan menggunakan bola berekor

- Cara melempar atau sikap awal kaki kiri ke depan, tangan kanan diluruskan ke belakang dilanjutkan melempar

8. Siswa melakukan gerakan teknik lempar turbo yang pertama adalah teknik memegang turbo, teknik yang kedua adalah langkah irama teknik yang ketiga adalah cara melempar semua itu diberi contoh oleh guru. Adapun formasi barisan dibuat 5 kelompok

putra dan putrid dicampur dibariskan. Semua anak

mempraktekkan tanpa alat turbo yaitu gerakan cara memgang, langkah kaki, dan cara melempar semua itu dilakukan bersama-sama dengan aba-aba dari guru. Setelah semua paham dan bias melakukan walaupun ada satu, dua anak yang salah pembelajaran

dilanjutkan melempar dengan menggunakan alat yang

sesungguhnya yaitu turbo. Barisan masih seperti semula yaitu 5 kelompok. Sekarang barisan yang paling depan melakukan gerakan melempar dengan gerakan yang betul dan di beri aba-aba oleh guru. Setelah melakukan turbo diambil siswa yang baru melemparkan diberikan kepada siswa yang akan melempar atau siswa yang berada dibelakangnya tadi, begitu seterusnya sampai siswa melakukan semua. Semua di beri komando oleh guru waktu mau melempar karena kalau tidak siswa bisa melempar semaunya sendiri dan bisa mengundang bahaya. Setelah semua siswa melaksanakan berkali-kali dirasakan siswa sudah bisa dan ada sebagian kecil yang masih gerakannya salah guru menegur dan memberi arahan pada anak tersebut dan untuk lemparan yang terakhir anak di beri tahu akan di evaluasi. Anak bersemangat

commit to user

38

untuk melakukannya dengan semaksimal. Untuk gerakan teknik melempar turbo di nilai melalui pembelajaran berlangsung. Sedangkan untuk prestasi di akhir pembelajaran inti.

Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan penutup, dalam kegiatan penutup siswa dibariskan dalam 5 saf, guru memberikan koreksi atas kesalahan-kesalahan siswa, serta memuji siswa yang telah melakukan lemparan dengan benar, diakhir dengan permainan kucing menjadi patung, doa dan siswa dibubarkan.

Tabel 6. Hasil Penilaian Lempar Turbo Siklus II

Nilai Hasil Penilaian Lempar Turbo

Putra Putri

Tertinggi 85 85

Terendah 75 75

Rata-rata 80,1 78,6

c. Observasi

Suasana kelas terlihat aktif, keaktifan ini terlihat pada saat siswa mengikuti lempar tangkap bola berekor dan Games (bermain), sampai ke pembelajaran teknik. Siswa juga memperhatikan guru dengan seksama, ketika guru menjelaskan, meberikan contoh dan ketika guru memberikan koreksi. Namun ada juga siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, tapi dapat diatasi oleh guru dengan memberi perhatian yang lebih.

Hasil dari pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung sudah tergambar bahwa dengan adanya pendekatan modifikasi permainan siswa lebih bersemangat, ketika mengikuti pembelajaran, selain itu siswa terlihat lebih siap dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat ketika guru memberikan tugas-tugas, siswa berebut untuk melaksanakan, baik itu dalam permainan dan dalam pembelajaran teknik. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada saat melempar turbo sudah berkurang. Sehingga pembelajaran lebih baik dari siklus pertama.

commit to user

39 d. Refleksi

Setelah dilakukan pengamatan dan evaluasi, maka langkah selanjutnya adalah refleksi dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi lempar turbo yang berlangsung ditemukan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, antara lain siswa putri yang kurang mampu melaksanakan tes, walaupun demikian dalam melaksanakan tes tersebut siswa putri telah sungguh-sungguh dan penuh semangat dalam melaksanakan tes. Keadaan yang tidak jauh berbeda, siswa putra yang mampu melakukan tes dengan baik atau mampu melakukan gerakan lempar turbo dengan benar, terlihat berlomba-lomba untuk menentukan siapa yang terbaik. Dari hasil evaluasi atau tes tersebut dapat dinyatakan bahwa tindakan yang dilakukan sudah tepat dan tidak perlu lagi dilakukan tindakan.

B. Pembahasan

Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi lempar turbo dengan pendekatan modifikasi permainan dapat meningkatkan semangat siswa, keaktifan siswa, kegembiraan siswa dan suasana kelas pun menjadi lebih baik, sehingga tujuan meningkatkan hasil belajar tercapai dengan optimal. Dalam hal ini penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran (lempar turbo dengan langkah biasa).

Pemberian permainan dalam pembelajaran lempar turbo ini sebagai variasi dari pembelajaran lempar turbo, namun tidak mengurangi nilai-nilai yang terkandung didalam pembelajaran seperti rasa percaya diri, tanggung jawab, keseriusan dan yang lainnya. Permainan dalam hal ini sebagai pendekatan kearah teknik atau mendukung teknik yang akan dilaksanakan (lempar turbo). Sehingga lempar turbo dapat menjadi alat gerak atau memacu

commit to user

40

siswa untuk bergerak dapat optimal, bukan sebaliknya siswa menjadi malas begitu melihat atau melaksanakan pembelajaran dengan materi lempar turbo.

Table 6 menunjukkan nilai kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajaran lempar turbo langkah biasa siklus II. Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata untuk siswa putra 80,1, dengan nilai tersebut dapat digolongkan bahwa nilai rata-rata untuk siswa putra baik, sedangkan batas nilai ketuntasan dalam pembelajaran adalah 75. Sedangkan nilai rata-rata untuk siswa putri juga tergolong baik yaitu 78,6.

Tabel 7 menunjukkan hasil tes lempar turbo dengan teknik langkah biasa pada bulan Maret tahun ajaran 2010/2011 dan nilai hasil tes lempar turbo langkah biasa pada bulan April tahun ajaran 2010/2011 dan nilai pada bulan Mei 2011.

Tabel 7. Nilai siswa kelas IV SD Negeri 1 Semarang bulan Maret, April, Mei tahun ajaran 2010/2011.

Nilai

Maret 2010/2011 April 2010/2011 Mei 2010/2011

Prasiklus Siklus I Siklus II

Putra Putri Putra Putri Putra Putri

Tertinggi 75 75 80 80 85 85

Terendah 70 70 74 72 75 75

Rata-rata 71,8 71,4 76,2 74,5 80,1 78,6

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat perbandingannya antara pembelajaran lempar turbo dengan pendekatan modifikasi permainan dan tidak menggunakan pendekatan modifikasi permainan, tabel 7 diatas menunjukkan nilai pada bulan Maret pembelajaran lempar turbo dengan teknik langkah biasa tanpa pendekatan modifikasi permainan dan pada bulan April, Mei pembelajaran lempar turbo dengan teknik langkah biasa dengan pendekatan modifikasi permainan. Pada bulan Maret nilai tertinggi untuk siswa putra 75 dan siswa putri 75 sedangkan pada bulan April nilai tertinggi untuk siswa putra 80 dan siswa putri 80. Pada bulan Mei nilai tertinggi siswa putra 85 siswa putri 85. Sedangkan untuk nilai terendah pada bulan Maret untuk siswa putra 70 dan untuk siswa putri 70, sedangkan pada bulan April nilai terendah siswa putra 74 dan untuk siswa putri 72, pada bulan Mei nilai

commit to user

41

terendah siswa putra 75 dan siswa putri 75. Nilai rata-rata siswa pada bulan Maret untuk siswa putra 71,8 dan untuk putri 71,5, nilai rata-rata bulan April Siswa putra 76,2 dan siswa putri 74,5, sedangkan nilai rata-rata bulan Mei siswa putra 80,1 dan siswa putri 78,6. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam penguasaan materi dalam hal ini lempar turbo dengan teknik langkah biasa mengalami peningkatan setelah mendapatkan pendekatan modifikasi permainan dari sebelum pembelajaran lempar turbo dengan teknik langkah biasa tanpa pendekatan modifiksai permainan.

Pembelajaran pendidikan jasmani secara umum tidak hanya mengacu pada nilai semata, tetapi yang paling penting proses pembelajarannya. Dalam proses pembelajaran ini guru harus membuat siswa antusias, senang dan aktif, dalam mengikuti pembelajaran, sehingga kebugaran dan kesehatan siswa dapat meningkat. Berdasarkan proses pembelajaran dan nilai yang diperoleh siswa dapat dikatakan bahwa pembelajaran lempar turbo dengan pendekatan modifikasi permainan berhasil.

Pembelajaran lempar turbo dengan pendekatan modifikasi permainan mendapat tanggapan yang baik dari siswa, ini tergambar dari hasil angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran lempar turbo dengan pendekatan modifikasi permainan. Hasil angket menunjukkan bahwa siswa yang menjawab senang sebanyak 80%, yang menyatakan biasa-biasa saja sebanyak 20%, dan yang menyatakan tidak senang tidak ada (lampiran). Hasil angket tersebut menunjukkan bahwa mayoritas siswa sangat antusias dan lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran lempar turbo dengan pendekatan modifikasi permainan. Alasan terbanyak adalah permainan yang digunakan sebagai pendekatan pembelajaran lempar turbo menarik. Alasan berikutnya adalah pembelajaran lebih bervariasi, sehingga tidak membosankan. Berikutnya, beralasan bahwa penyampaian materi oleh guru cukup jelas. Alasan keempat terbanyak yaitu, siswa tidak kesulitan dalam mengikuti permainan. Alasan kelima terbanyak yaitu, siswa tidak terlalu kesulitan dalam belajar teknik. Alasan keenam terbanyak yaitu, tes yang diujikan sesuai

commit to user

42

dengan materi yang telah diajarkan. Sedangkan urutan ketujuh beralasan bahwa, suasana kelas menyenangkan dan penguasaan materi oleh guru cukup baik.

Pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi lempar turbo dengan pendekatan permainan dibandingkan pembelajaran atletik lainnya, siswa menyatakan senang dengan alasan terbanyak yaitu pembelajaran lebih menarik karena adanya unsur permainan didalamnya. Alasan lainnya siswa tidak merasa kesulitan dalam belajar teknik dan tidak merasa bosan.

Pendapat dan harapan siswa tentang pembelajaran pendidikan jasmani dengan materi lempar turbo dengan pendekatan modifikasi permainan, siswa lebih senang dengan pembelajaran yang ada unsur bermainnya, pembelajaran lempar turbo dengan pendekatan modifikasi permainan lebih mudah dipahami, penjelasan guru cukup jelas dan siswa merasa dapat melaksanakan tes dengan baik.

Dokumen terkait