• Tidak ada hasil yang ditemukan

Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi

operasi LAPORAN OPERASI (45 mnt) 1 jpl (135 mnt) 3 jpl 4 jpl (180 mnt) 5.1. Membuat laporan

harian operasi 1) Umum

2) Laporan Harian

LAMPIRAN

1. Buku informasi 2. Buku kerja 3. Buku penilaian

BUKU INFORMASI

MEMBUAT LAPORAN OPERASI INA.5220.222.02.05.05

TAHUN 2016

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

DIREKTORAT BINA KOMPETENSI DAN PRODUKTIVITAS KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 4

A. Tujuan Umum. ... 4

B. Tujuan Khusus. ... 4

BAB II MEMBUAT LAPORAN HARIAN OPERASI ... 55

A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Membuat Laporan Harian Operasi .... 5

1. Membuat laporan kondisi alat, jam operasi, jam idle, jam service alat, hasil produksi dan kondisi lingkungan/cuaca setiap hari pada form laporan yang telah ditetapkan ... 5

2. Membuat laporan pemakaian bahan bakar, pelumas dan air batere setiap hari pada form laporan yang telah ditetapkan... 6

B. Keterampilan yang diperlukan untuk Membuat Laporan Harian Operasi. ... 7

1. Membuat laporan kondisi alat, jam operasi, jam idle, jam service alat, hasil produksi dan kondisi lingkungan/cuaca setiap hari pada form laporan yang telah ditetapkan. ... 7

2. Membuat laporan pemakaian bahan bakar, pelumas dan air batere setiap hari pada form laporan yang telah ditetapkan... 7

C. Sikap Kerja dalam Membuat Laporan Harian Operasi ... 8

BAB III MEMBUAT LAPORAN K3 ... 9

A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Membuat Laporan K3. ... 9

1. Membuat laporan potensi kecelakaan kerja dan kondisi perlengkapan kerja pada daftar simak yang telah ditetapkan... 9

2. Membuat laporan kecelakaan kerja dengan memberikan informasi yang benar kepada pejabat/petugas terkait. ... 9

3. Membuat laporan kehilangan karena pencurian atau sebab lainnya berdasar kondisi sebenarnya pada format Berita Acara yang telah ditetapkan. ... 10 B. Keterampilan yang diperlukan untuk Membuat Laporan K3. ... 10 1. Membuat laporan potensi kecelakaan kerja dan kondisi perlengkapan

kerja pada daftar simak yang telah ditetapkan... 10 2. Membuat laporan kecelakaan kerja dengan memberikan informasi yang

benar kepada pejabat/petugas terkait. ... 11 3. Membuat laporan kehilangan karena pencurian atau sebab lainnya

berdasar kondisi sebenarnya pada format Berita Acara yang telah ditetapkan. ... 144 C. Sikap Kerja dalam Membuat Laporan K3. ... 144 BAB IV MENYAMPAIKAN LAPORAN LANGSUNG KEPADA ATASAN ... 155

A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Menyampaikan Laporan kepada Atasan Langsung. ... 155 1. Mentelitti ulang laporan operasi dan laporan K3 dan ditandatangani

setelah diyakini kebenarannya. ... 15 2. Menyampaikan laporan harian operasi dan laporan K3 yang dan telah

ditandatangani, kepada atasan langsung operator tepat waktu. ... 17 B. Keterampilan yang diperlukan untuk Menyampaikan Laporan kepada

Atasan Langsung. ... 17 1. Menteliti ulamg laporan operasi dan laporan K3 dan ditandatangani

setelah diyakini kebenarannya. ... 17 2. Menyempaikan laporan harian operasi dan laporan K3 yang dan telah

ditandatangani, kepada atasan langsung operator tepat waktu... 17 C. Sikap Kerja dalam Menyampaikan Laporan kepada Atasan Langsung. .... 188 BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI . 199 A. Sumber Daya Manusia. ... 199

1. Pelatih ... 199

2. Penilai... 199

3. Teman kerja/sesama peserta pelatihan ... 199

B. Sumber-sumber Kepustakaan. ... 20

DAFTAR PUSTAKA... 21

A. Buku Referensi ... 211

B. Manual ... 211

C. Refernsi Lainnya ... 211

DAFTAR ALAT DAN BAHAN ... 222

A. Peralatan yang digunakan... 222

B. Bahan yang dibutuhkan ... 222

BAB I PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum

Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Membuat Laporan Operasi.

B. Tujuan Khusus

Pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:

1. Membuat laporan harian operasi 2. Membuat laporan K3

3. Menyampaikan laporan kepada atasan langsung

BAB II MEMBUAT LAPORAN HARIAN OPERASI

A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Membuat Laporan Harian Operasi 1. Membuat laporan kondisi alat, jam operasi, jam idle, jam service alat, hasil produksi dan

kondisi lingkungan/cuaca setiap hari pada form laporan yang telah ditetapkan

Laporan harian operasi yang dibuat oleh operator dikenal dengan LHO yang berisi hal hal yang berkaitan dengan pengoperasian excavator antara lain :

a. Kondisi alat

Kondisi alat adalah keadaan alat yang sebenarnya setelah diadakan pemeriksaan/

pemantauan oleh seorang operator, sebelum selama dan sesudah pengoperasian.

Hasil pemeriksaan/pemantauan kondisi alat dicatat sesuai keadaan pada waktu diperiksa dan dimasukkan dalam lembar/form laporan operasi yang telah ditetapkan.

Selain kondisi alat yang diperlukan untuk pengisian laporan harian operasi ada berbagai macam hal yang berhubungan dengan pengoperasian excavator diantaranya:

• Data Proyek (nama, lokasi, dsb).

• Data Alat (jenis, merek/type, tahun pembuatan, kapasitas,dsb).

• Kondisi alat

• Rincian pekerjaan (jenis pekerjaan, waktu pelaksanaan, dsb).

• Hasil pekerjaan (lebar, panjang, dalam galian, dsb).

• Pemakaian bahan (bahan bakar, minyak pelumas, minyak hidrolik, dsb).

b. Jam operasi

Jam operasi adalah waktu dari mulai alat beroperasi sampai dengan akhir alat beroperasi. Jam operasi ini dapat termonitor pada Hour Meter yang terdapat pada unit. Jumlah jam operasi dicatat pada Hour Meter awal dan pada Hour Meter akhir.

c. Jam service idle

Jam idle adalah waktu disaat unit menunggu beroperasi dengan operator dengan kondisi unit siap pakai dan mesin masih dalam keadaan hidup

d. Jam service alat

Jam service alat adalah interval waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan, penggantian/penyetelan komponen/bahan yang telah ditentukan oleh pabrik atau sesuai dengan OMM (Operation and Maintenance Manual).

• Service meter unit (SMU) atau Hours Meter Unit (HMU)

SMU adalah jam operasi unit yang ditunjukkan oleh indikator panel yang ada di dalam kabin (Jam operasi ditambah jam idle unit).

• Jam Standby

Jam standby adalah waktu disaat unit menunggu beroperasi tanpa operator dengan kondisi unit siap pakai tanpa menyalakan mesin.

2. Membuat laporan pemakaian bahan bakar, pelumas dan air batere setiap hari pada form laporan yang telah ditetapkan

a. Pemakaian bahan bakar

Pemakaian bahan bakar adalah bahan bakar yang diisikan kedalam tangki bahan bakar yang dipergunakan untuk pengoperasian. Misalnya : unit sebelum dioperasikan jumlah bahan bakar dalam tangki penuh, setelah dioperasikan selama 8 jam tangki bahan bakar diisi kembali hingga penuh sebanyak 100 liter. Berarti pemakaian bahan bakar selama 8 jam operasi adalah 100 liter.

b. Pemakaian pelumas

Ketika memeriksa volume dan kondisi minyak pelumas ternyata kurang dari ukuran yang telah ditetapkan, maka minyak pelumas itu harus ditambah sampai batas ukuran yang telah ditentukan. Penggantian dan penambahan minyak pelumas disebut pemakaian pelumas, termasuk juga pada penggunaan grease/gemuk yang digunakan untuk pin atau bushing.

c. Pemakaian air batere

Cairan elektrolit pada batere mempunyai ukuran batas atas dan batas bawah, jika cairan tersebut kurang dari batas yang telah ditentukan, maka perlu ditambah sampai batas yang telah ditentukan yaitu batas atas dengan air suling/ air accu. Penambahan air suling tersebut dinamakan pemakaian air batere.

B. Keterampilan yang diperlukan untuk Membuat Laporan Harian Operasi 1. Membuat laporan kondisi alat, jam operasi, jam idle, jam service alat, hasil produksi dan

kondisi lingkungan/cuaca setiap hari pada form laporan yang telah ditetapkan.

Pengisian laporan harus mengikuti petunjuk pengisian, baik petunjuk lengkap maupun petunjuk sebagian saja. Hal ini penting karena petunjuk pengisian tersebut besar artinya

; bila tidak mengikuti petunjuk atau menyalahi petunjuk, maka laporan dapat menjadi salah besar misalnya petunjuk pengisian mengharuskan diisi dengan satuan m (meter), tetapi diisikan dengan km (x1000), atau km/jam diisi dengan mil/jam, dan sebagainya.

Oleh karena itu ikuti petunjuk atau cara pengisian dari formulir yang bersangkutan.

2. Membuat laporan pemakaian bahan bakar, pelumas dan air batere setiap hari pada form laporan yang telah ditetapkan.

Pemakaian bahan bakar , pelumas dan air batere dibuat sesuai form laporan yang telah ditentukan dan di isikan sesuai dengan kedaan sebenarnya. contoh formulir laporan operasi (Gambar II.1).

Gambar II.1

C. Sikap Kerja dalam Membuat Laporan Harian Operasi

a. Harus diingat bahwa dari data yang anda laporkan akan menjadi bahan pengambilan keputusan manajemen bahkan mungkin tingkat manajemen puncak

b. Harus diingat bahwa betapa pentingnya data yang dilaporkan, dan dituntut untuk mengisinya dengan benar dan penuh tanggung jawab

c. Biasakan untuk selalu mencatat semua kegiatan anda dan hasilnya tuangkan dalam laporan sesuai dengan yang diminta.

BAB III

MEMBUAT LAPORAN K3

A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Membuat Laporan K3.

1. Membuat laporan potensi kecelakaan kerja dan kondisi perlengkapan kerja pada daftar simak yang telah ditetapkan.

Laporan K3 dibuat oleh operator dan pelaksana lapangan, harus dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodic). Sebelum memulai pekerjaan yang beresiko maka operator harus membuat JSA (Job Safety Analysis). Pada dasarnya laporan ini memberikan informasi, sejauh mana K3 dilaksanakan oleh operator dan pelaksana ditempat kerjanya, sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. Dengan laporan ini diharapkan setiap petugas memberikan perhatian kepada segala sesuatu yang berkaitan dengan K3 agar kecelakaan dapat dikurangi.

Pada setiap pelaksanaan pekerjaan hampir selalu ada potensi kecelakaan yang setiap saat bisa muncul. Potensi bahaya ini perlu diketahui oleh para pelaksana dilapangan, terutama para operator, sehingga yang bersangkutan masing-masing dapat lebih waspada dan dapat menghindari terjadinya kecelakaan. Hal ini dapat juga disebabkan karena kondisi dari perlengkapan kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan kerja Daftar simak tersebut berisi potensi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada setiap langkah pekerjaan berdasarkan kondisi kerja dan lingkungannya.

2. Membuat laporan kecelakaan kerja dengan memberikan informasi yang benar kepada pejabat/petugas terkait.

Daftar simak keselamatan kerja ini ada 2 macam yaitu daftar simak yang harus dibuat dan ditanda tangani oleh operator dan pelaksana lapangan Daftar simak tersebut berisi potensi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada setiap langkah pekerjaan berdasarkan kondisi kerja dan lingkungannya Daftar simak dirancang (didesain) berupa formulir isian yang cukup mudah caramengisinya. Untuk daftar simak potensi kecelakaan

diisi dengan memberi tanda (misalnya X, atau √) pada kolom yang sesuai dengan potensi kecelakaan kerjanya (berada pada kolom keterangan) untuk setiap langkah kerjanya. Untuk daftar simak keselamatan kerja, dilakukan dengan memberi tanda (misalnya X, atau √) pada kolom-kolom yang tersedia sesuai dengan senyatanya (ya, atau tidak), sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada kolom Daftar Pertanyaan. Dari sedikit uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa laporan K3 pada hakekatnya adalah merupakan informasi mengenai pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja disuatu tempat pelaksanaan kegiatan pekerjaan/proyek pada setiap tahap pelaksanaan pekerjaan, dengan menggunakan daftar simak (cek list) mengenai potensi kecelakaan kerja dan keselamatan kerja.

3. Membuat laporan kehilangan karena pencurian atau sebab lainnya berdasar kondisi sebenarnya pada format Berita Acara yang telah ditetapkan.

Operator harus dapat melaporkan kehilangan karena pencurian atau hal lain kepada atasan dengan jelas dan terperinci untuk di teruskan ke pihak yang berwenang (petugas keamanan). Dan untuk mempertegas hal tersebut dibuatkan berita acara kehilangan, atau mengikuti peraturan yang ada.

B. Keterampilan yang diperlukan untuk Membuat Laporan K3.

1. Membuat laporan potensi kecelakaan kerja dan kondisi perlengkapan kerja pada daftar simak yang telah ditetapkan.

Potensi ini perlu diketahui adanya oleh para pelaksana dilapangan, terutama para operator, sehingga yang bersangkutan masing-masing dapat lebih waspada dan dapat menghindari terjadinya kecelakaan. Daftar simak tersebut berisi potensi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada setiap langkah pekerjaan berdasarkan kondisi kerja dan lingkungannya. Contoh form daftar simak petnsi kecelakaan seperti pada Gambar III.1

Gambar III.1

2. Membuat laporan kecelakaan kerja dengan memberikan informasi yang benar kepada pejabat/petugas terkait.

Daftar simak keselamatan kerja ini ada 2 macam yaitu daftar simak yang harus dibuat dan ditanda tangani oleh operator dan daftar simak yang dibuat dan ditanda tangani oleh pelaksana lapangan. Pada dasarnya daftar simak pertama (yang dibuat oleh operator) adalah menginformasikan kegiatan dan penyediaan sarana yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang telah dilakukan. Sementara yang lainnya (yang ditanda tangani oleh pelaksana lapangan) menginformasikan mengenai pengawasan sejauh mana sarana atau perlengkapan keselamatan kerja telah dipergunakan secara benar.

a. Contoh daftar simak yang harus dibuat dan ditanda tangani oleh operator

JENIS PEKERJAAN : Pengoperasian Excavator

LOKASI :

No. Daftar Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah daerah kerja sudah dibersihkan dari material yang dapat menimbulkan kecelakaan/bahaya (tumpahan minyak pelumas, bahan bakar)

2. Apakah perlengkapan keselamatan kerja telah tersedia dengan cukup dan dalam keadaan baik.

3. Apakah alat pemadam kebakaran telah tersedia dan ditempatkan pada tempat yang benar serta masih baik pakai.

4. Apakah peralatan P 3 K telah disediakan.

5. Apakah daerah kerja telah diperiksa dari kemungkinan adanya daerah yang rawan amblas.

6. Apakah telah dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan adanya kebocoran minyak, air pendingin dan bahan bakar.

7. Apakah telah tersedia rambu-rambu operasi dan rambu-rambu keselamatan kerja telah tersedia.

8. Apakah posisi alat ketika pengoperasian berada pada tempat yang datar/rata dan stabil.

9. Apakah lantai kerja, tangga/steps sudah dibersihkan.

10. Apakah instrumen panel terutama penunjuk tekanan minyak pelumas engine (oil pressure gauge) sudah dicek kondisinya.

11. Apakah telah dilakukan pemeriksaan khususnya atas pipa-pipa (selang) karet (hose), dan kabel/sambungan instalasi listrik 12. Apakah ada petugas yang memberi petunjuk pelaksanaan K

3.

Dibuat oleh : Operator Excavator Tanggal :

Diketahui oleh : Pelaksana lapangan

b. Contoh daftar simak yang dibuat dan ditanda tangani oleh pelaksana lapangan

JENIS PEKERJAAN : Pengoperasian Excavator

LOKASI :

No. Daftar Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah daerah kerja diperiksa dan tidak terdapat dari material yang dapat menimbulkan kecelakaan/bahaya.

2. Apakah perlengkapan keselamatan kerja tersedia dengan cukup dan kondisinya baik.

3. Apakah alat-alat pemadam kebakaran masih dapat berfungsi dengan baik (tidak kadaluarsa/espire).

4. Apakah perlengkapan P 3 K masih baik.

5. Apakah pemasangan rambu-rambu operasi dan rambu-rambu keselamatan kerja telah ditempatkan secara benar.

6. Apakah posisi excavator ketika sedang dioperasikan telah benar.

7. Apakah lantai kerja dan tangga/steps sudah bersih dan tidak licin.

8. Apakah instrumen panel masih bekerja/berfungsi dengan baik.

9. Apakah pipa-pipa (selang) karet (hose) tidak ada yang cacat atau rusak.

10. Apakah pengarahan oleh petugas K 3 dilaksanakan secara rutine.

Dibuat oleh : Pelaksana Lapangan

Tanggal : ………

Diketahui oleh : Safety Officer (Ahli K3)

3. Membuat laporan kehilangan karena pencurian atau sebab lainnya berdasar kondisi sebenarnya pada format Berita Acara yang telah ditetapkan.

Bila terjadi kehilangan karena pencurian atau hal lain, maka seorang operator harus dapat melaporkan kehilangan karena pencurian atau hal lain kepada atasan untuk diteruskan ke pihak yang berwenang (petugas keamanan). Dan untuk mempertegas hal tersebut dibuatkan berita acara kehilangan, atau mengikuti peraturan yang ada.

C. Sikap Kerja dalam Membuat Laporan K3.

Laporan K3 dibuat oleh operator excavator dan pelaksana lapangan dan dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodic atau setiap memulai pekerjaan baru). Pada dasarnya laporan ini memberikan informasi, sejauh mana K3 ditempat kerjanya dilaksanakan, baik oleh operator maupun oleh pelaksana sesuai dengan lingkup tugas masing-masing. Dengan laporan ini diharapkan setiap petugas memberikan perhatian kepada segala sesuatu yang berkaitan dengan K3 sehingga kecelakaan dapat dihindarkan dan kalaupun masih saja terjadi maka akan dapat ditelusuri dengan tidak terlalu sulit, ditemukan penyebabnya dan dilakukan perbaikan-perbaikan sistem pencegahan kecelakaan, untuk menghindari terjadinya kecelakaan.

• Harus diingat bahwa dari data yang anda laporkan akan menjadi bahan pengambilan keputusan manajemen bahkan mungkin tingkat manajemen puncak

• Harus diingat bahwa betapa pentingnya data yang anda laporkan, dan dituntut untuk mengisinya dengan benar dan penuh tanggung jawab

• Harus diingat bahwa keterlambatan penyampaian laporan akan berdampak terlambatnya informasi yang sampai ke tingkat manajemen, yang mungkin akan merugikan karyawan termasuk anda sendiri. Untuk itu harus disiplin agar laporan tepat waktu

• Biasakan untuk selalu mencatat semua kegiatan anda dan hasilnya tuangkan dalam laporan sesuai dengan yang diminta.

BAB IV MENYAMPAIKAN LAPORAN LANGSUNG KEPADA ATASAN

A. Pengetahuan yang diperlukan untuk Menyampaikan Laporan kepada Atasan Langsung

1. Mentelitti ulang laporan operasi dan laporan K3 dan ditandatangani setelah diyakini kebenarannya.

Meneliti format pengisisan laporan operasi.

Nama Pekerjaan : diisi dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan Lokasi : diisi dengan nama proyek dan lokasinya

Tanggal : diisi tanggal pada hari pekerjaan dilakukan Jenis Alat : diisi jenis alat yang dipergunakan

Merek / Type : diisi merek dan tipe dari alat berat yang dipergunakan Nomor Registrasi : diisi Nomor registrasi alat, sesuai dengan alat yang

digunakan.

Hour Meter (awal) : diisi sesuai penunjukan angka pada service meter, sebelum mulai bekerja.

Hour Meter (akhir) : diisi sesuai penunjukan angka pada service meter, setelah selesai bekerja

Nama Operator : diisi dengan nama operator yang bertugas Jenis Material : diisi dengan jenis material yang dikerjakan Kondisi : diisi dengan kondisi lapangan yang dikerjakan Pemakaian/tambahan

bahan Bahan Bakar (ltr) : diisi jumlah bahan bakar yang diisikan pada setiap selesai operasi, dalam liter.

Pelumas Engine, Pelumas Transmisi, Minyak hidrolik Minyak Pelumas Power

Train (ltr) : masing-masing diisi jumlah minyak yang diperlukan, dalam liter

Minyak Lain (ltr) : diisi dengan jumlah tambahan minyak lainnya, dalam liter Air Accu : diisi dengan jumlah tambahan air accu, dalam liter

Lain-Lain : diisi dengan bahan lain yang sesuai keadaan/tekanan/

temperatur

Air Pendingin : diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai berkaitan dengan temperatur air pendingin

Pelumas Engine : diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan tekanan minyak pelumas engine.

Pelumas Transmisi : diisi dengan tanda √ pada kolom yang sesuai, berkaitan dengan temperatur.

a. Pengisian daftar simak potensi kecelakaan

1) Jenis kegiatan adalah kegiatan yang dilakukan oleh operator selama mengoperasikan excavator mulai dari pemeliharaan harian, pelaksanaan pengoperasian dan selesai mengoperasikan. Sebelum memulai kegiatan yang memiliki potensi kecelakaan kerja maka operator harus membuat JSA terlebih dahulu.

2) Kolom A, B dan seterusnya, berisi daftar simak yang diisi dengan membubuhkan tanda √ atau X yang menggambarkan hubungan antara kegiatan dengan potensi kecelakaan yang mungkin terjadi seperti tercantum dalam kolom keterangan.

3) Kolom keterangan berisi daftar potensi kecelakaan yang mungkin terjadi selama mengoperasikan excavator.

2. Menyampaikan laporan harian operasi dan laporan K3 yang dan telah ditandatangani, kepada atasan langsung operator tepat waktu.

Laporan yang sudah selesai diisi dan telah disyahkan harus secepatnya dikirim kepada yang berwenang/atasan langsung. Keterlambatan penyampaian laporan akan berdampak terlambatnya informasi yang sampai ke tingkat manajemen, yang mungkin akan merugikan karyawan.

Data yang dilaporkan akan menjadi bahan pengambilan keputusan pihak manajemen, karena pentingnya data yang dilaporkan, maka diperlukan pengisian form laporan dengan benar dan penuh tanggung jawab

B. Keterampilan yang diperlukan untuk Menyampaikan Laporan kepada Atasan Langsung

1. Menteliti ulamg laporan operasi dan laporan K3 dan ditandatangani setelah diyakini kebenarannya.

a. Laporan operasi dan laporan k3 mulai dari pemeliharaan harian, selama mengoperasikan excavator, selesai mengoperasikan.

b. Kolom A, B dan seterusnya pada daftar simak diisi dengan membubuhkan tanda √ atau X yang menggambarkan hubungan antara kegiatan dengan potensi kecelakaan yang mungkin terjadi seperti tercantum dalam kolom keterangan.

c. Kolom keterangan berisi daftar potensi kecelakaan yang mungkin terjadi selama mengoperasikan excavator dan ditanda tangani setelah diyakini kebenarannya

2. Menyempaikan laporan harian operasi dan laporan K3 yang dan telah ditandatangani, kepada atasan langsung operator tepat waktu

Laporan harus di sampaikan dengan tepat waktu dan tepat kirim.

a. Tepat Waktu

Tepat waktu, dimaksudkan penyampaian laporan harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan atau sesuai dengan jenis laporan.

Laporan Harian, disampaikan tiap hari, pada hari yang bersangkutan atau paling lambat keesokan harinya, atau sampai pada batas akhir yang ditentukan.

Laporan Mingguan, disampaikan pada tiap akhir minggu yang bersangkutan, atau tiap awal minggu berikutnya, atau sesuai dengan yang ditentukan.

Laporan Bulanan, disampaikan pada tiap akhir bulan yang bersangkutan, atau paling lambat pada tiap awal bulan berikutnya, atau sesuai dengan yang ditentukan lain.

b. Tepat Kirim

Tepat Kirim, dimaksudkan bahwa laporan harus dikirim dan disampaikan kepada pejabat yang berhak sesuai dengan hirarki atau ketentuan lain. Misalnya laporan harian harus dikirim dan disampaikan kepada atasan langsung operator atau pengawas pekerjaan atau pejabat lain yang ditentukan.

Sedangkan laporan bulanan (yang dibuat oleh para formen atau pengawas lapangan, atau yang lainnya), dikirim kepada Pelaksana Lapangan atau Pelaksana Pekerjaan.

C. Sikap Kerja dalam Menyampaikan Laporan kepada Atasan Langsung.

• Harus diingat bahwa keterlambatan penyampaian laporan akan berdampak terlambatnya informasi yang sampai ke tingkat manajemen, yang mungkin akan merugikan karyawan termasuk anda sendiri. Untuk itu harus disiplin agar laporan tepat waktu

• Biasakan untuk selalu mencatat semua kegiatan anda dan hasilnya tuangkan dalam laporan sesuai dengan yang diminta.

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

A. Sumber Daya Manusia.

1. Pelatih

Pelatih dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk : a. Membantu untuk merencanakan proses belajar.

b. Membimbing melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.

c. Membantu untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan mengenai proses belajar .

d. Membantu untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

2. Penilai

Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja.

Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya.

b. Menjelaskan kepada mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya.

c. Mencatat pencapaian / perolehan 3. Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan

Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan

Dokumen terkait