• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simple Moving Average A PT Bank Central Asia, Tbk.

Institut Pertanian Bogor

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.2.1 Simple Moving Average A PT Bank Central Asia, Tbk.

Selama periode Februari 2010 – Januari 2011 pergerakan saham BBCA menunjukkan berbagai aktivitas tercatat sebanyak satu sinyal golden cross atau bullish dan 2 sinyal dead cross atau bearish.

Gambar 6. Simple Moving Average BBCA Periode Februari 2010-Januari 2011

Pada triwulan II yaitu periode dari bulan Mei – Juli tercatat satu titik golden cross yaitu pada tanggal 2 Juni 2010 pada harga 5450. Garis merah pada Gambar 6 yang merupakan MA (5) memotong ke atas garis biru yang merupakan MA (23) dan ditunjukkan oleh panah berwarna biru.

Grafik terus menunjukkan kenaikan pada triwulan III, sehingga disarankan kepada para investor untuk mempertahankan saham BBCA pada triwulan III. Akan tetapi pada triwulan IV grafik saham BBCA mengalami tren menurun tercatat satu sinyal jual atau dead cross pada tanggal 18 November pada harga 6850, maka kegiatan membeli saham tersebut dapat dihentikan dan beralih untuk menjual saham tersebut.

Gambar 7. Grafik Simple Moving Average BBNI Periode Februari 2010-Januari 2011

Pada triwulan II grafik cenderung mengalami tren mendatar atau sideways trend, setidaknya sampai dengan akhir Juni. Pada awal Juli grafik menunjukkan tren yang menaik atau uptrend disarankan kepada investor untuk tidak menjual saham BBNI pada masa periode ini.

Gambar 12 menunjukkan uptrend pada triwulan III akan tetapi tidak ada perpotongan antara garis MA (5) dan MA (23), maka disarankan bagi para investor agar mempertahankan sahamnya setelah pembelian terakhir yang dilakukan pada tanggal 10 Maret.

Pada triwulan IV yang merupakan periode dari November 2010- Januari 2011 satu kali sinyal bearish yaitu pada tanggal 15 Desember. Tanggal 15 Desember merupakan tanggal yang menjadi sinyal untuk menghentikan pembelian saham BBNI pada level 3800.

C. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.

Berdasarkan grafik di bawah ini selama periode Februari 2010- Januari 2011 terjadi 3 sinyal beli atau bullish dan 2 kali sinyal bearish. Pada triwulan I terjadi satu kali bullish yaitu pada tanggal 20 April pada harga 5500.

Pada triwulan II grafik saham menunjukkan satu kali sinyal jual yaitu pada tanggal 7 Mei pada harga 4950 dan satu kali sinyal beli tertanggal 15 Juni pada harga 5150, setelah itu tepatnya selama triwulan III harga saham terus bergerak naik hingga mencapai harga 6900 pada 26 Oktober 2010.

Pada grafik di bawah ini dapat kita lihat kondisi uptrend yang terjadi selama triwulan III hingga mencapai level 6700 hingga akhir triwulan III, sehingga sebaiknya investor tidak melakukan penjualan saham terlebih dulu.

Harga saham yang ditunjukkan oleh grafik selama periode Februari hingga Oktober sejauh ini mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Dibuka pada level harga 4650 pada awal Februari hingga mencapai harga tertinggi yaitu 6900 pada akhir Oktober, hal itu disebabkan semakin baiknya minat beli investor terhadap harga saham BDMN sehingga harga saham bisa terus merangkak naik.

Triwulan IV tren harga saham kembali menunjukkan penurunan. Terdapat dua sinyal bearish yaitu pada tanggal 23 November di level 6550. Walaupun pada triwulan IV tren menunjukkan penurunan akan tetapi pada triwulan ini juga terdapat satu kali sinyal bullish tertanggal 20 Januari pada tingkat harga 5850.

Gambar 8. Grafik Simple Moving Average BDMN Periode Februari 2010-Januari 2011

D. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.

Harga saham BBRI selama periode Februari hingga Januari 2011 mengalami pergerakan harga yang cukup signifikan. Harga saham BBRI berhasil mencapai titik tertinggi pada level harga 12500. Pada triwulan I harga terdapat sinyal beli pada tanggal 11 Maret pada harga 7500. Melihat kecenderungan tren yang naik maka disarankan kepada investor untuk melakukan pembelian saham pada triwulan ini.

Pada Triwulan kedua terlihat garis MA (5) memotong dari atas garis MA (23) yang berarti bahwa terjadi titik dead cross yang menandakan harga saham mulai mengalami penurunan. Hal itu terbukti pada tanggal 11 Mei terjadi dead cross pada harga 8400. namun kemudian harga saham BBRI dalam keadaan tren menaik yang akhirnya mencapai titik golden cross pada tanggal 3 Juni pada kisaran harga 8850.

Gambar 9. Grafik Simple Moving Average BBRI Periode Februari 2010-Januari 2011

Dalam kondisi tren mendatar atau sideways trend penggunaan moving average sebagai indikator kurang tepat. Moving average dapat digunakan secara tepat dalam memprediksi sinyal jual atau sinyal beli dalam kondisi downtrend atau uptrend. Pada Triwulan III terjadi sinyal jual di level 9200 pada tanggal 4 Agustus.

Sinyal beli terjadi pada tanggal 25 Agustus pada harga 9800 dan harga terus mengalami kenaikan hingga mencapai overbought pada harga 12500 per lembar saham. Kondisi overbought terjadi ketika harga dinilai sudah terlalu mahal oleh karena itu harga saham mengalami penurunan yang merupakan akibat resistance para investor.

Resistance ini menandakan bahwa minat jual sangatlah besar sehingga harga suatu saham dapat tertahan dan cenderung akan turun. Hal ini terbukti pada tanggal 23 November garis MA (5) memotong garis MA (23) ke bawah yang menandakan sinyal jual pada harga 11600 dan akhirnya pada tanggal 11 Januari 2011 BBRI melakukan stock split 2:1

E. PT Bank Mandiri, Tbk.

Dari data harga saham yang terlihat dari grafik, sepanjang bulan Februari hingga Januari 2011 harga saham BMRI diwarnai oleh 3 titik goden cross dan 3 titik dead cross. Tercatat pada triwulan I terjadi satu

Gambar 10. Grafik Simple Moving Average BMRI Periode Februari 2010-Januari 2011

Selama triwulan IV tren menunjukkan penurunan, saham mencapai titik tertingginya pada level 7250 pada tanggal 22 November. Tercatat dua titik dead cross yaitu pada tanggal 25 November pada level 6950 dan pada tanggal 11 Januari pada harga 5800. Perpotongan antara dua grafik MA tetap terjadi yang menandakan sinyal beli pada tanggal 5 Januari pada level 6850 akan tetapi investor sebaiknya tidak melakukan pembelian saham karena kondisi downtrend sedang terjadi pada pasar saham Mandiri.

4.2.2 Moving Average Envelopes A. PT Bank Central Asia, Tbk.

Selama triwulan I dengan menggunakan analisis Moving Average Envelopes menghasilkan dua sinyal beli dan dua sinyal jual. Sinyal beli pertama terjadi pada tanggal 15 Februari pada level 4550 dan di jual

pada level 4875 pada tanggal 25 Februari. Sinyal beli kedua terjadi pada tanggal 4 Maret pada level 4950 dan dijual pada level 5450 pada tanggal 18 Maret.

Gambar 11. Grafik Moving Average Envelopes BBCA Periode Februari 2010-Januari 2011

Pada triwulan II juga terjadi dua sinyal beli dan sinyal jual. Sinyal beli yang pertama terjadi pada tanggal 7 mei pada harga 4950 dan sinyal jual terjadi pada tanggal 1 Juni pada level 5300. Sinyal beli yang kedua terjadi pada tanggal 16 Juni pada level 5650 dan sinyal jual terjadi pada tanggal 1 Juli pada level 5700.

Tidak banyak yang terjadi pada triwulan III karena grafik menunjukkan tren yang mendatar, satu kali sinyal beli dan satu kali sinyal jual terjadi pada triwulan ini. Sinyal beli terjadi pada tanggal 5 Agustus pada level 5950 dan sinyal jual terjadi pada tanggal 16 September pada level 6350.

Tren menurun atau dapat kita sebut dengan downtrend terjadi pada triwulan IV BBCA. Terjadi satu kali sinyal beli yang terjadi pada tanggal 13 Januari pada level 5900, akan tetapi pada kondisi ini grafik dalam keadaan tren yang menurun sehingga tidak disarankan untuk membeli saham BBCA pada kondisi ini karena dikhawatirkan saham akan terkoreksi sampai dibawah level 5900.

tanggal 14 Juli di level 2675.

Gambar 12. Grafik Moving Average Envelopes BBNI Periode Februari 2010-Januari 2011

Pada triwulan yang ketiga grafik menunjukkan perpotongan ke atas antara garis close yang merupakan harga aktual saham dengan garis MA (5) yang merupakan sinyal beli. Terdapat dua kali sinyal beli dan dua kali sinyal jual pada triwulan ini. Sinyal beli yang pertama terjadi pada tanggal 3 September pada level 3500 dan investor disarankan menjualnya pada tanggal 17 September di level 3800. Sinyal beli yang kedua terjadi pada tanggal 24 September di level 3725, sedangkan sinyal jual terjadi pada tanggal 19 Oktober pada level 3900. Selama triwulan IV hanya terjadi satu kali sinyal beli dan satu kali sinyal jual. Sinyal beli terjadi pada tanggal 24 November pada level 3825, sedangkan sinyal jual terjadi pada tanggal 8 Desember pada level 4075.

Dokumen terkait