1 Keragaman nyamuk Anopheles spp. yang ditemukan ada empat jenis, yaitu An. letifer (80,88%), An. barbirostris (16,18%), An. nigerrimus (1,47%), dan An. indefinitus (1,47%).
2 Nyamuk An. letifer yang ditemukan cenderung mengisap darah di luar rumah (eksofagik) dan istirahat cenderung di luar rumah (eksofilik). Puncak aktivitas mengisap darah di dalam rumah terjadi pada pukul 19.00-20.00WIB, sedangkan di luar rumah pada pukul 22.00-23.00 WIB. An. barbirostris cenderung bersifat endofagik, dengan puncak aktivitas mengisap darah di dalam rumah pada pukul 21.00-22.00 WIB, dan di luar rumah pada pukul 23.00-24.00 WIB.
3 Habitat perkembangbiakan larva Anopheles spp. di Desa Riau ditemukan 24 habitat, satu habitat yang positif yaitu kubangan, sedangkan 23 habitat merupakan habitat potensial, dan dikelompokan dalam tujuh jenis habitat potensial perkembangbiakan larva Anopheles spp. yaitu kolong, rawa-rawa, kubangan, parit, sumur, kolam, kobakan.
5.2 Saran
1 Mengingat penularan malaria di Desa Riau sangat potensial dengan adanya ditemukan nyamuk Anopheles spp. sebagai vektor malaria, maka perlu penelitian yang longitudinal selama 1 tahun.
2 Mengingat habitat larva positif hanya satu, sedangkan habitat potensial yang ditemukan cukup banyak, maka perlu adanya pengamatan habitat yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Andiyatu. 2005. Fauna nyamuk (Diptera: Culicidae) di wilayah kampus IPB Darmaga dan sekitarnya serta potensinya sebagai penular penyakit. [Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Aprianto A. 2002. Studi perilaku menggigit nyamuk Anopheles di Desa Hargotirto Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Ariati J, Sukowati S, Andri H. 2007. Habitat nyamuk Anopheles subpictus di enam pulau, Kepulauan Seribu. J Ekol Kes 6(1): 511-517.
Barodji, Boewono TD, Sumardi. 2007. Fauna nyamuk, konfirmasi vektor dan beberapa aspek bionomik vektor malaria di daerah endemis malaria Kabupaten Pekalongan. J Ekol Kes 6(1): 549-559.
Boesri H. 2007. Standar Penangkapan Vektor Dalam Rangka Penelitian Penularan Malaria Di Indonesia. Kemas 3:1. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit. Badan Litbang Kesehatan Departemen Kesehatan.
Bowolaksono A. 2001. Pengaruh pH terhadap perkembangan nyamuk Anopheles farauti Lav. di dalam kondisi laboratorium. Maj. Parasitol. Ind. 14(1): 6-11.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Bangka Dalam Angka. Kerjasama Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bangka.
Caillouet K.A, Keating J, Eisele TP. 2008. Characterization of Aquatic Mosquito Habitat, Natural Enemis, and Immature Mosquitoes in the Artibonite Valley, Haiti. J Vect Ecol. 33(1): 191-198.
Chadijah S. 2005. Karakteristik habitat larva nyamuk Anopheles barbirostris van der Wulp di Desa Tongoa Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Clement AN. 2000. Mosquitoes. Vol.1. Development, Nutrition and Production. New York: CABI Publising.
Clement AN. 2000. The BiologyMosquitoes. Vol.1. London. CABI Publising.
Click S. 2011. Pengertian Rawa Sebagai Bagian Hidrosfer Struktur Lapisan Bumi.
http://www.g-excess.com/4999/
[Dinkes Kab.Bangka] Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka. 2009. Laporan Penemuan Penderita Malaria. Sungailiat, Bangka.
[Dinkes Prov. Babel] Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung. 2009. Laporan Penemuan Penderita Malaria. Pangkalpinang. Babel.
[Ditjen PP&PL] Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan. 2007. Ekologi dan aspek perilaku vektor. Jakarta: Subdit P2B2.
[Ditjen PP&PL] Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan. 2009. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Malaria Di Indonesia. Jakarta : Subdit Malaria, P2B2.
[Ditjen PP&PL] Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Pengendalian Lingkungan. 2009. Pedoman Surveilans Malaria. Jakarta : Subdit Malaria, P2B2.
[Ditjen PP&PL] Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengendalian Lingkungan. 2007. Pedoman vektor malaria di Indonesia. Jakarta: Subdit P2B2.
[Ditjen PPM&PL] Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengendalian Lingkungan. 2003. Modul entomologi malaria. Jakarta: Subdit P2B2.
Effendi A. 2002. Studi komunitas nyamuk Anopheles di Desa Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Friaraiyatini, Soedjajadi K, Ririh Y. 2006. Pengaruh lingkungan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Malaria di Kabupaten Barito Selatan Provinsi Kalimantan tengah. J Kes Link. 2:2:121-128.
Garjito TA, Jastal, Wijaya Y, Lili, Chadijah S, Erlan A, Rosmini, Samarang, Udin Y, Labatjo Y. 2004. Studi Bioekologi Nyamuk Anopheles di Wilayah Pantai Kabupaten Parigi-Moutong, Sulawesi tengah. Bul Penel Kesehatan 32:2. 49-61.
Grieco JP, Rejmankova E, Achee NL, Klein CN, Andre R, dan Roberts D. 2007. Habitat Suitability for Three Spesies of Anopheles Mosquitoes: Larval Growth and Survival in Reciprocal Placement Experiments. J Vect Eco. 32(2): 176-187.
Hadi UK, FX. Koesharto. 2006. Nyamuk. Di dalam: Sigit HS, Upik KH. Editor. Hama Permukiman Indonesia: Pengenalan, Biologi, dan Pengendalian. UKPHP FKH-IPB. Bogor. hal.23-51.
Hadi UK, Kooesharto FX, Gunandini DJ,Soviana S, Sudarnika E. 2008. Laporan Akhir Study Efikasi Kelambu Olyset® di Kabupaten Bangka. PEK. Dep.Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet. FKH. Institut Pertanian Bogor.
Hasan M. 2006. Efek Paparan Insektisida Deltametrin Pada Kerbau Terhadap Angka Gigitan Nyamuk Anopheles vagus Pada Manusia. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Jastal. 2005. Perilaku nyamuk Anopheles menghisap darah di Desa Tongoa, Donggala, Sulawesi Tengah. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Juliawati R. 2008. Studi Perilaku Anopheles dan Kaitannya Dengan Epidemiologi Malaria di Sekitar Pusat Reintroduksi Orang Utan, Nyaru Menteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Mahmud. 2002. Studi Perilaku Beristirahat Nyamuk Anopheles Maculatus (Theobald) dan Balabacensis (Baisas) di Desa Hargotirto Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Maloha MM. 2005. Fauna Nyamuk Anopheles di Desa Pondok Meja, Jambi Luar Kota, Muaro Jambi, Jambi. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Mardiana, Shinta, Wigati, Enny WL, Sukijo. 2002. Berbagai jenis nyamuk Anopheles dan tempat perindukannya yang ditemukan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. [Artikel]. Med Litbang Kes 12(4):30-36.
Mardiana. 2001. Penelitian Bioekologi Vektor di Daerah Pantai dan Pedalaman di Jawa Timur. [Abstrak]. Laporan Penelitian. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes. http://digilib.litbang.depkes.go.id
Muhlis HM. 2011. Parasitologi Untuk Keperawatan. di unduh tanggal 2 Desember 2011. http://books.google.co.id/books?isbn=9794489719.
Mulyadi. 2010. Distribusi spatial dan karakteristik habitat perkembangbiakan Anopheles spp. serta peranannya dalam penularan malaria di Desa Doro Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Munif A, Rusmiarto S, Aryati Y, Andri SH, Stoops AC. 2008. Konfirmasi status Anopheles vagus sebagai vektor pendamping saat kejadian luar biasa malaria di Kabupaten Sukabumi Indonesia. J Ekol Kes 7(1): 689-696.
Munif A, Sudomo M, Soekirno. 2007. Bionomi Anopheles spp. Di Daerah Endemis Malaria Kecamatan Lengkong, Sukabumi. Bul Penel Kes 35(2): 57-80.
Mwangangi JM, Mbogo CM, Muturi EJ,Nzovu JG, Githure JI, Yan G, Minakawa N, Novak R, & Beier JC. 2007. Spatial distribution and habitat characterisation of Anopheles larvae along the Kenyan Coast. J Vect Borne 4:44-51.
Noor E. 2002. Studi Komunitas Nyamuk Anopheles Di Desa Sedayu Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
O’Connor CT, Soepanto A. 1999. Kunci bergambar untuk Anopheles betina di Indonesia, Ditjen P2M & PL Depkes RI. Jakarta.
Odum EP. 1993. Dasar-dasar ekologi. Edisi ke-3. Yogyakarta: Gama Press. 695 hal.
[PKM] Puskesmas Riau Silip. 2011. Laporan Bulanan Malaria. Bangka. Babel
[PPLH-IPB]. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup-Institut Pertanian Bogor. Modul A. 2008. Input data GPS (Geografical Positioning System). Bogor: PPLH- IPB.
Prahasta E. 2007. Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView. Bandung: Informatika.
Puspita L, Ratnawaty E, Suryadiputra INN, Meutia AA. 2005. Lahan basah buatan di Indonesia.
Qomariah M. 2004. Survei nyamuk Anopheles yang berpotensi sebagai vektor malaria di bekas penggalian timah kolong ijo Kelurahan Bacang Kota Pangkapinang. [Abstrak]. [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/5907/1/2314.pdf.
Rahmawati E. 2009. Keragaman jenis, perilaku dan habitat Anopheles spp. Di Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Rao TR. 1981. The Anophelines of India. Indian Council of Medical Research. Pub. New Delhi.
Rianti F. 2002. Studi perilaku beristirahat nyamuk Anopheles spp. di Desa Sedayu, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Rueda ML, Kim CH, Klein AT, Pecor EJ, Li C, Sithiprasasna R, Debboun M, Wilkerson CR. 2006. Distribution and larval habitat characteristic of Anopheles Hyrcanus Group and related mosquito species (Dipptera: Culicidae) in South Korea. J Vect Ecol. 31(1): 199-206.
Russel PF, West LS, Manwell RD, MacDonald G. 1963. Practical Malariology. London: Oxford University Press. 750 hal.
Safitri A. 2009. Karaktersitik Habitat dan Beberapa Aspek Perilaku Nyamuk Anopheles sundaicus di Kecamatan Padangcermin, Lampung Selatan. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Salam A. 2005. Komunitas Nyamuk Anopheles di Desa Alat Hantakan, kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. [Tesis]. Bogor : Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Saleh DS. 2002. Studi Habitat Anopheles nigerrimus giles dan Epidemiologi Malaria di Desa Lengkong, Kabupaten Sukabumi. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Santoso B. 2002. Studi karakteristik habitat larva nyamuk Anopheles maculatus Theobald dan Anopheles Balabacensis Baisas serta beberapa faktor yang mempengaruhi populasi larva di desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo, DIY. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertaniaqn Bogor.
Saputra E. 2011. Pengaruh Lingkungan Terhadap Nyamuk Anopheles Pada Proses Transmisi Malaria. J urip
http://uripsantoso.wordpress.com/2011/01/13.
Sattler MA, Mtasiwa D, Kiama M, Premji Z, Tanner M, Killeen GF, Lengeler C. 2005. Habitat characterization and spatial distribution of Anopheles sp. Mosquito larvae in Dar es Salaam (Tanzania) during an extended dry period. Mal. J 4:4doi:10.1186/1475-2875-4-4.
Sembiring JUT. 2005. Karakteristik habitat larva Anopheles sundaicus (Rodenwald) (Diptera: Culicidae) di daerah pasang surut Asahan Sumatera Utara. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Setyaningrum E, Murwani S, Rosa E, Andananta K. 2007. Studi ekologi perindukan nyamuk vektor malaria di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan. Prosiding seminar hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Lampung: Universitas Lampung. Hal:292-299.
Shinta, Sukowati S, Mardiana. 2003. Komposisi spesies dan dominasi nyamuk Anopheles di daerah pantai Banyuwangi, Jawa Timur. [Artikel]. Med Litbang Kes 9(3).
Sitorus H. 2005. Studi Longitudinal Bionomik Suspect/Vektor Malaria di Desa Tegal Rejo Kecamatan Belitang Kabupaten Oku Timur Tahun 2005 (Tahap II). Loka Litbang P2B2 Baturaja.
Sutriati A & Brahmana SS. 2007. Penelitian kwalitas air irigasi pada beberapa sungai di Jawa Barat. Bul Pusair 16(47). Dept. PU. Balitbang PP & PSDA.
Sulistio I. 2010. Karakteristik habitat larva Anopheles sundaicus kaitannya dengan kasus malaria di lokasi wisata desa Senggigi Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Suprapto G. 2010. Perilaku Nyamuk Anopheles punctulatus Donitz dan Kaitannya Dengan Epidemiologi Malaria di Desa Dulanpokpok Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Suwito 2010, Bioekologi Nyamuk Anopheles Di Kabupaten Lampung Selatan Dan Pesawaran : Distribusi Spasial, Keragaman, karakteristik Habitat dan Kepadatan [Disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
U’din. 2005. Studi perilaku menghisap darah, Anopheles spp. di Desa Segara Kembang Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogankomering Ulu (OKU) Sumatera Selatan [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Wardana A. 2010. Studi perilaku menggigit nyamuk Anopheles balabacensis dan kaitannya dengan epidemiologi malaria di Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat [Tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
[WHO]. World Health Organization. 2003. Malaria entomology and vector control. Learner’s guide. WHO/CDS/CPE/SM/2002.18.Rev.1.Part I.pdf.
Yee HL. 2008. Bionomik of Anopheles in Grik,Hulu Perak and Insecticide Susceptibility of Two Anopheles Spesies From Two Locations in Malaysia. [Abstrak]. [Tesis]. Malaysia: Universitas Sains Malaysia.
pasir 2500-2510 0 Ikan
wa 1 0 Riau 6,3-6,4 28 0 12-14 Tanah liat 12-15 Rumput Ikan
1 0 Riau 5,4-5,6 25 0 2 Tanah liat,
2 0 Riau 6,2 25 0 8 lumpur 6-8 0 0
0 Riau 6,3 25 0 8 pasir 12-15 Rumput 0
n 2 0 Riau 6,0-6,3 27 0 23-24 Tanah liat 5-8 Rumput 0
n 8 0 Riau 6,3 25-26 0 12 lumpur 12 0 0
n 1 0 Riau 6,6 27 0 2 Tanah liat 8 Rumput 0
4 0 Simp.Lumut 6,3-6,5 25-28 0 10-12 Tanah liat 9-11 Rumput Berud
5 0 Simp.Lumut 6,3-6,6 26-27 0 4-5 Lumpur 25-27 0 Berud
1 0 Simp.Lumut 6,5-6,9 27 0 10-12 Lumpur 14-16 Rumput Ikan dan b
n 3 0 Simp.Lumut 6,3-6,7 24-27 0 23-25 Lumpur 25-27 Rumput Ikan
6 0 Simp.Lumut 6,1-6,3 27 0 6-7 Tanah liat 10 Rumput Berud
2 0 S.Gunung 7,1-7,3 26-28 0 8-10 lumpur 18-21 0 Ikan
n 4 0 S.Gunung 6,1-6,7 26 0 33-35 lumpur 21-24 0 Berud
7 0 S.Gunung 6,3 25 0 7-8 Pasir 8-10 0 0
3 0 S.Gunung 6,4 26 0 17 Pasir 11 Rumput 0
n 5 0 Tirus 6,2-6,4 27 0 57 lumpur 18 Rumput,teratai 0
n 6 0,01 Tirus 6,0-6,1 24 0 6 lumpur 18-25 0 Berud
n 7 0 Tirus 6,1-6,6 24-27 0 41 lumpur 15-20 Talas, rumput 0
m 0 Tirus 6,2-6,4 25-27 0 22-23 lumpur 10-12 Teratai Berud
2 0 Tirus 5,4-6,1 24-25 0 2 Tanah liat 2000 0 0
Angk a D o m inans i Ang k aDo m in an si Lampiran 2
Angka dominansi nyamuk Anopheles spp. yang tertangkap dengan umpan orang dan istirahat di dalam dan luar rumah di Desa Riau, Februari-Mei 2011
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
A.letifer A.barbirostris A.nigerrimus A.indefinitus
Dalam Rumah 40 2,6 0 0 Luar Rumah 41,94 1,61 0 0,06 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
A.letifer A.barbirostris A.nigerrimus A.indefinitus
Dalam Rumah 11,14 0 0,29 0
Lampiran 3
Jumlah hari hujan, curah hujan dan indeks curah hujan per minggu di Desa Riau Kecamatan Riau Silip, Februari-Mei 2011
Bulan Minggu Jumlah Hari
Hari Hujan
Curah Hujan Indeks (mm) Curah Hujan Februari 1 7 5 82.8 59.14 2 7 2 73.6 21.03 3 7 5 109.8 78.43 4 7 3 43.7 18.73 Maret 5 7 6 45.2 38.74 6 7 6 50.4 43.2 7 7 4 36.1 20.63 8 10 7 96.8 67.76 April 9 7 5 45.9 32.79 10 7 5 157.4 112.43 11 7 4 51.1 29.1 12 9 7 101.8 79.18 Mei 13 7 4 77.2 44.11 14 7 4 154.2 88.11 15 7 3 39.4 16.89 16 10 8 73.1 58.48 Total 120 78 1238.5 808.75
Lampiran 4
Hasil uji korelasi (Pearson correlation) antara indeks curah hujan (ICH) dengan kepadatan nyamuk Anopheles spp. (MBR) di Desa Riau, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Februari-Mei 2011
Correlations
ICH MBR
ICH Pearson Correlation 1 .469
Sig. (2-tailed) .531 N 4 4 MBR Pearson Correlation .469 1 Sig. (2-tailed) .531 N 4 4
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Lampiran 5
Hasil uji korelasi (Pearson correlation) antara kepadatan nyamuk A.letifer (MBR) dengan angka kesakitan malaria (MoPI) di Desa Riau, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, Februari-Mei 2011
Correlations A.letifer MoPI
A.letifer Pearson Correlation 1 -.569
Sig. (2-tailed) .431
N 4 4
MoPI Pearson Correlation -.569 1
Sig. (2-tailed) .431
N 4 4
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate