MANAJEMEN PENGENDALIANINPUT LINGKUNGAN :
7. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
1. Model sistem dinamis pasokan bahan baku agroindustri udang di kawasan Minapolitan yang dibangun, menunjukkan kondisi pasokan udang saat ini berada pada tingkat kurang berkelanjutan dengan rerata tingkat pemanfaatan kapasitas agroindustri udang sebesar 37% dari kapasitas terpasang.
2. Rancang bangun model pengembangan agroindustri udang di kawasan Minapolitan menghasilkan sebuah simulasi model bagi pelaku usaha dan pemerintah daerah. Simulasi model yang dibangun digunakan untuk mengetahui kondisi mendatang pada keberlanjutan agroindustri udang. Hasil simulasi model menunjukkan bahwa keberlanjutan Minapolitan dalam mendukung pengembangan agroindustri udang saat ini berada dalam katagori kurang berkelanjutan dari sisi keuntungan petambak. Rerata tingkat keuntungan petambak sebesar Rp. 3.311.600. per ha/musim.
3. Model pengembangan agroindustri udang di kawasan Minapolitan dengan pendekatan agen menggunakan kaidah SOARS, tersusun atas elemen-elemen yang saling berkaitan dan bekerjasama dalam lingkup Minapolitan. Peranan masing masing elemen berbeda, pemerintah berperan sebagai pemegang regulasi, pendanaan dan penyedia teknologi dan informasi, sedangkan petambak sebagai agen produsen udang. Agroindustri udang berperan sebagai industri inti dalam kawasan Minapolitan dan pedagang berperan sebagai agen pemasok bahan baku agroindustri. Kesemua elemen berkomitmen dalam mewujudkan agroindustri udang berkelanjutan di kawasan Minapolitan.
4. Pengubahan perilaku agen dalam Minapolitan seperti agen petambak dalam pemilihan bibit, luasan budidaya tambak dan peningkatan kemampuan manajemen pertambakan dapat meningkatkan produksi dan keuntungan petambak. Hasil simulasi model menunjukkan kemampuan penanganan komoditas udang oleh agen pedagang pengumpul, mampu meningkatkan prosentase pasokan bahan baku ke agroindustri udang dari kawasan Minapolitan, sehingga meningkatkan keberlanjutan agroindustri udang.
5. Penyediaan penyuluh lapang yang memadahi dan berkualitas, dalam rangka peningkatan pembinaan dan pendampingan bagi petambak, merupakan upaya yang harus dilakukan pemerintah dalam upaya peningkatan ketrampilan petambak dan manajemen pertambakan. Kemampuan penanganan bahan baku oleh agroindustri udang, hendaknya dapat ditransfer ke mitra pedagang pemasok sebagai bagian kerjasama saling menguntungkan dalam upaya peningkatan kualitas mutu pasokan dan keberlanjutan pasokan bahan baku agroindustri udang di kawasan Minapolitan.
Saran
1. Perlunya penggunaan kaidah pemodelan berbasis agen yang lain dalam membangun model keberlanjutan agroindustri udang. Keterbatasan pengembangan model berbasis agen menggunakan kaidah-kaidah SOARS,
diharapkan dapat diakomodasi oleh pemodelan berbasis agen yang lain agar model yang dikembangkan lebih komprehensif sehingga pencapaian tujuan keberlanjutan agroindustri udang bisa tingkatkan.
97 2. Model pengembangan agroindustri udang di kawasan Minapolitan perlu terus dikembangkan sesuai dengan kondisi mendatang, oleh karena itu diperlukan sistem informasi managemen yang terintegrasi dalam model sehingga perubahan inputan yang cepat bisa diakomasi agar keluaran sesuai dengan kondisi dilapangan.
3. Perlu pelibatan usaha pembibitan udang dalam kawasan Minapolitan agar ketergantungan bibit dari wilayah luar bisa diminimasi, sekaligus diperlukan pemberdayaan masyarakat di kawasan Minapolitan.
4. Komoditas udang sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan akan bernilai tinggi jika terjaga mutu kesegarannya, maka diperlukan upaya menjaga kesegaran mutu udang dalam rantai pasok udang di kawasan Minapolitan.
5. Industri berskala UKM seperti industri kerupuk, petis membutuhkan ketersediaan produk samping dari agroindustri udang, karena itu diperlukan sistem logistik terpadu untuk menjaga ketersediaan bahan baku bagi UKM dalam menjaga keberlangsungan usahanya.
98
Daftar Pustaka
Adams M dan Ghaly AE. 2007. Maximizing Sustainability of The Costa Rican Coffee Industri. Journal of Cleaner Production 15:1716-1729
Adiwidjaya D, Supito, Iwan Sumantri. 2008. Penerapan Teknologi Udang Vannamei semi intensif pada lokasi tambak udang Salinitas Tinggi. Media Budidaya air payau.
Adi S. 2011. Analisis Usaha Perikanan Budidaya. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara. Kementrian Kelautan dan Perikanan
Asyiawati Y. 2002. Pendekatan Sistem Dinamis dalam Penataan Ruang Wilayah Pesisir[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Austin JE. 1981. Agroindustrial Project Analysis. Maryland: The John Hopkins University Press.
Axelrod, R. 1997. Advancing the art of simulation in the social sciences, in Conte., R., Hegselmann, R. and Terna, P. (eds.): Simulating social phenomena, Berlin: Springer-Verlag: 21-40.
Axelrod, R. dan Tesfatsion, L. 2005. On-Line Guide for Newcomers to Agen-Based
Modeling in the Sosial Sciences. http://www.econ.iastate.edu/tesfatsi/abmread.
htm. Diakses pada 26-01-2010.
Ballou, R. H. 2004. Business Logistic: Supply Chain Management. Fifth Edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey.
[Bapedal Jatim] Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Jawa Timur. 2002. Baku Mutu Limbah Cair bagi Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya di Jawa Timur. Surabaya:Bapedal Jatim
[BAPPENAS] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2004. Tata Cara Perencanaan Pengembangan Kawasan untuk Percepatan Pembangunan Daerah. Jakarta.
[BAPPENAS] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2008. Rencana pembangunan jangka Menengah Nasional tahap kedua Tahun 2010 – 2014. Jakarta.
Barbuceanu M, Fox M. 1996. Coordinating Multiple Agens in the Suply Chain. IEEE Proceedings of WET ICE.
Bergenti F. dan Paola T. 2002. Agen-Oriented Software Engineering. AOT Lab Department of Engineering Information. University of Parma
Bergman EM dan Feser EJ. 2000. National Industri Cluster Templates: A
Framework for Applied Regional Cluster Analysis. Regional Studies February,
34:1
Bonabeau, E. 2001. Agent-Based Modeling: Methods and Techniques for Simulating Human Systems.In Proc.National Academy of Sciences 99(3): 7280-7287. Brink TWMV dan Woerd FV. 2004. Industry Specific Sustainability Benchmarks:
An ECSF Pilot Bridging Corporate Sustainability with Sosial Responsible Investment. Journal of Business Ethics 55: 187-203
Brown JG. 1994. Agroindustrial Investment and Operations. Washinton: The World Bank.
99 Case, KE dan Fair, RC. 2007. Prinsip-prinsip Ekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta Checkland P. 1995. Model Validation in Soft System Practice. System Research 12
(1): 47-54
[CPRI]Center for Policy Reform Indonesia. 2010. Pola Pengembangan Minapolitan
Budidaya di Seluruh Kabupaten di Indonesia [Makalah Rakornas Kementrian Kelautan dan Perikanan]. Jakarta
Dahuri R. 2003. Paradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan [orasi ilmiah]. Bogor: FPIK IPB.
Damardjati, Dj. S., Marwoto, D. K. S. Swastika, D. M. Arsyad, Y. Hilman. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kedelai. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta
Defra. 2006. Food Industri Sustainability Strategy. London: Department for Environment, Food and Rural Affairs.
Deguchi, H. 2006. Introduction of SOARS. http://www.soars.jp/download/ material/introduction_of_soars_en.pdf. diakses 28-10-2010
Djakapermana, RD. 2010. Pengembangan Wilayah Melalui Pendekatan Kesisteman. IPB Press. Bogor.
[EDA] Economic Development Administration, 1997. Cluster Based Economic
Development: A Key to Regional Competitifness. Information Design
Assosiates and ICF Kaiser International.
Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem : Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. Bogor: IPB Press.
Fang F. 2007. A Life-cycle-oriented Negotiation Framework for Supply Chain
Management: An Agen-based Approach with Hybrid Learning. PhD
Dissertation. The University of Hong Kong.
Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Friedmann, J. dan M. Douglass . 1975. Agropolitan Development: Towards a New
Strategy for Regional Planning in Asia. In: United Nations Centre for Regional
Development, Growth Pole Strategy and Regional Development Planning in Asia.
Garro A. dan Wilma Russo. 2010. easyABMS: A Domain-Expert Oriented Methodology for Agen-Based Modeling and Simulation. Journal Simulation
Modelling Practice and Theory. Article in press.
Glavic P, dan Krajnc D. 2003. Indikators of Sustainable Production. Clean Techn
Environ Policy (5): 279 – 288.
Glavic P dan Lukman R. 2007. Review of sustainability Terms and Their Definition.
Journal of Cleaner Production 15: 1875-1885
Grahadyrini, L. 2010. Apa Kabar Program Minapolitan?. Kompas 21 Oktober 2010. Hall JP. 2001. Criteria and Indikators of Sustainable Forest Management.
Environmental Monitoring and Assessment (67): 109–119.
Hampel E. dan U. Winther. 1997. Shrimp Farming and The Enviroment. The World Bank. Draft report from KPMG center for aquaculture and fisheries.
100
Happe K. 2004. Agricultural Policies And Farm Structures, Agen-based Modelling
and application to EU-policy reform. Institute of Agricultural Development in
Central and Eastern Europe (IAMO).
Heizer J dan Render B. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. PT. Salemba Emban Patria. Jakarta.
Hemphill L, Berry J, McGreal S. 2004. An Indicator-based Approach to Measuring
Sustainable Urban Regeneration Performance: Part1,Conceptual
Foundations and Methodological Framework. Urban Studies. 41 (4): 725– 755.
Hendrajat EA, Markus M, Hidayat S. 2007. Budidaya Udang Vannamei Pola Tradisional Plus . Media Akuakultur Vol 2(2); pp 67-70.
Huisman EA. 1987. Principle of Fish Production. Wageningen Agricultural University. Wageningen.
Ilman, M. 2010. Pengolahan dan Pemasaran Udang Indonesia. Warta Konservasi Lahan Basah Vol 18 No 1. Februari 2010.
Indrajit, RE. dan R. Djokopranoto. 2006. Konsep Manajemen Supply Chain, Cara Baru Memandang Mata Rantai penyediaan barang. Grasindo. Jakarta.
Jusar A. 2006. Model Strategi Pengembangan Klaster Agroindustri Unggulan Menggunakan Kompetensi Inti di Daerah Kabupaten dan kelembagaannya. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kakiay TJ. 2004. Pengantar Sistem Simulasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2010. Rencana Strategis Kementerian Perikanan dan Kelautan 2010-2014. Jakarta
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Kepmen Kelautan dan Perikanan RI No. 18/ Men/2011 tentang Pedoman Umum Minapolitan. Jakarta.
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013. Statistik Kelautan dan Perikanan 2011. Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Macal, C.M. dan North, M.J. 2005. Tutorial on Agen-based Modelling and Simulation. Proceedings of The Winter Simulation Conference.
Macal, C.M. dan North, M.J. 2007. Agen-based Modelling and Simulation: Dekstop
ABMS. Proceedings of The Winter Simulation Conference.
Mahfud H. 2004. Pemodelan Sistem Pengembangan Agroindustri Minyak Atsiri dengan Pendekatan Klaster. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Macy, MW. dan Robert Willer. 2002. From factors to actors: computational sociology and agent-based modeling. Annual Review of Sociology 28:143-166. McCool SF dan Stankey GH. 2004. Indicators of Sustainability: Challenges and
Opportunities at the Interface of Science and Policy. Environmental
Management 33 (3): 294–305.
Muhammadi, Aminullah E, Soesilo B. 2001. Analisis Sistem Dinamis : Lingkungan Hidup, sosial, Ekonomi dan Manajemen. UMJ. Press : Jakarta.
101 Nikarz M, Giovanni C, Parisa A, Bahri. 2006. Methodology for the Analysis and Design of Multi-Agent System using JADE. International Journal of Computer
Systems Science and Engineering. Australia
North, M., G. Conzelmann, V. Koritarov, C. Macal, P.Thimmapuram and T. Veselka. 2002. E–laboratories: agent–based modeling of electricity markets. American Power Conference. Chicago. IL. Apr.15-17.
Nurdjana, M. 2010. http://www.dkp.go.id/archives/c/2/2108/produksi-udang- nasional-turun-pemerintah-siapkan-benur-berkualitas/. Diakses 20-10-2010 Ometto AR, Ramor PAR, Lombardi G. 2007. The Benefit of a Brazilian
Agroindustrial Symbiosis System and The Strategies to Make it Happen.
Journal of Cleaner Production 15: 1253-1258
Porter, ME. 1980. Competitive Strategic: Technigues for Analyzing Industries and
Competitors. The Free Press. New York. USA
Porter, ME. 1985. Competitive Andvantage: Creating and Sustaining Superior
Performance. The Free Press. New York. USA
Porter. ME. 1998. Clusters and new Economics of Competition. Harvard Business
Review. November-Desember
Porter, M.E. 1993. Keunggulan Bersaing: Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Cetakan ketiga. Penerbit Airlangga
Putro, U.S. et al.. 2008. Searching For Effective Policies To Prevent Bird Flu Pandemic In Bandung City Using Agen Based Simulation. Journal System
Research and Behavioral Science 25(5): 663-673
Purnomo, BH. 2012. Rancang Bangun Model Prediksi Keberlanjutan Agroindustri Perikanan Tangkap. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Render B, dan Stair RM. 1994. Quantitatif Analysis for Management. Allyn dan Bacon.
Roorda, M.J., Rinaldo Cavalcante, Stephanie McCabe, Helen Kwan. 2010. A Conceptual Framework for Agen-Based Modelling of Logistics Services.
Journal Transportation Research Part E 46: 18–31
Setthasakko, W. 2007. Determinats of Corporate Sustainability: Thai Frozen Seafood Processor. British Food Journal 2: 155-168.
Simchi-Levi, D., P. Kaminsky, E. Simchi-Levi. 2000. Designing and Managing the
Supply Chain : Concepts, Strategis and Case Studies. McGraw-Hill
International Edition. Singapore.
Soekartawi. 2002. Pengantar Agroindustri. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Soewardi, K. 2002. Pengelolaan Kualitas Air Tambak,Makalah Dalam Seminar Penetapan Standar Kualitas Air Buangan Tambak, Ditjen Perikanan Budidaya, Puncak, 7 – 9 Agustus 2002.
Suprapto, A. 1997. Agroindustri Masa Depan, makalah symposium nasional agrindustri. Jurusan Teknologi Industri Pertanian IPB.
Supriyati, Suryani E. 2006. Peranan, Peluang dan kendala pengembangan Agroindustri di Indonesia. Forum Penelitian Agroekonomi (FAE).
102
Sushill. 1993. System Dynamic : A Practical Approach for Managerial Problems. New Delhi: Wiley Eastern Limited
Syah R, Hidayat Ss, M Chaidir Undu, Makmur. 2006. Pendugaan Nutrient Budget Tambak Intensif Udang Litopenaus Vannamei. Jurnal Riset Akuakultur 1(2);181-202
Syairudin B, Iman Sudirman, T. M. A. Ari Samadhi, Kadarsah Suryadi. 2008. Pengembangan Model Knowledge Sharing Berbasis Agen Untuk Klaster Industri Kecil Dan Menengah. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi-II
Tanuma H, Hiroshi Deguchi, Tetsuo Shimizu. 2005. SOARS: Spot Oriented Agent Role Simulator-Design and Implementation. Agent-Based Simulation: From Modeling Methodologies to Real-World Applications. Agent-Based Social
Systems 1: 1-15
Twomey P dan Cadman R. 2002. Agent-based modeling of customer behaviour in the telecom and media markets. The Journal of Policy, Regulation and Strategy
for Telecommunications. 4 (1): 56-63.
Wahono, R.S. 2001, Pengantar Software Agen: Teori Dan Aplikasi. Di Dalam Proceeding Of The I Eci Japan Workshop
Weidlich A. dan Daniel Veit. 2008. A Critical Survey of Agen-Based Wholesale Electricity Market Models.Journal Energy Economics 30: 1728–1759
Yasik, Y.l. 2009. Agen Based Modelling. http://yudiyasik.blogspot.com /2009/03/agen-based-modeling.html. di akses 22-2-2010
Vorst JGAJ van der. 2004. Supply Chain Management: Theory and Practice. Di dalam: T.Camps, P. Diederen, G.J Hofstede, B.Vos, (eds). The Emerging World of Chains & Networks. Hoofdstuk: Elsevier
103
Lampiran 1. Model Persamaan Penentuan Pasokan Bahan Baku Agroindustri