• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Lingkungan internal yang merupakan kekuatan dalam penyusunan strategi pengembangan makanan tradisional Bali pada hotel di kawasan Sanur secara berurutan sebagai berikut: keunikan cita rasa dan aroma, kualitas produk dari makanan tradisional Bali, penataan makanan tradisional Bali yang disajikan, kesesuaian antara biaya yang dikeluarkan dengan kepuasan, komposisi dari makanan tradisional Bali, penampilan, sikap dan keramahan staf restoran menyajikan makanan tradisional Bali. Sedangkan, faktor kelemahannya secara berurutan sebagai berikut: rasa yang tidak konsisten, sedikitnya variasi pilihan menu makanan tradisional Bali, dan tidak tersedianya restoran khusus makanan tradisional Bali di dalam hotel.

Lingkungan eksternal yang merupakan peluang secara berurutan sebagai berikut: berkembangnya wisata minat khusus (wisata kuliner), banyaknya variasi dan jenis makanan tradisional Bali, himbauan pemerintah untuk lebih memperkenalkan makanan tradisional Bali kepada wisatawan, penggunaan teknologi modern untuk pengembangan produk makanan tradisional Bali dan pengembangannya, dan kecilnya persaingan usaha jasa boga dalam menyajikan makanan tradisional Bali bagi wisatawan di daerah Sanur. Sedangkan factor ancamannya secara berurutann sebagai berikut: produk makanan dari daerah/Negara lain dan higiene dan sanitasi.

Total skor hasil evaluasi factor internal adalah sebesar 2,97. Angka ini menunjukkan kategori kuat karena berada diatas rata-rata yaitu 2,50. Ini menunjukkan bahwa posisi internal strategi pengembangan makanan tradisional Bali dikatakan kuat sehingga mampu memanfaatkan factor-faktor kekuatan yang ada untuk dapat mengatasi factor-faktor kelemahannya. Sedangkan total skor factor eksternal sebesar 2,70. Total skor factor eksternal tergolong tinggi karena berada diatas rata-rata 2,50. Ini menunjukkan bahwa factor eksternal mampu memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman.

2. Strategi yang relevan untuk dilaksanakan dalam rangka mendukung pengembangan makanan tradisional Bali pada hotel di kawasan Sanur adalah:

a. Berdasarkan analisis matriks IE diperoleh strategi umum yang dapat dilaksanakan yaitu strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk. Strategi penetrasi pasar dilakukan dengan usaha peningkatan pangsa pasar atau market share produk makanan tradisional Bali yang sudah ada melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. Sedangkan, strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan cara meningkatkan mutu produk, memodifikasikan produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang atau menambah jenis produk yang baru. Strategi tersebut dapat dilakukan dengan menumbuhkan keyakinan bagi semua pihak, terutama pelaku usaha hotel dan restoran di kawasan Sanur dan juga pemerintah bahwa potensi makanan tradisional Bali amat sangat potensial untuk dikembangkan sehingga perlu intesifikasi pemasaran melalui promosi serta menambah variasi jenis menu makanan tradisional Bali sehingga pelanggan tidak bosan.

b. Strategi alternatif yang relevan untuk dilaksanakan pada pengembangan makanan tradisional Bali sebagai berikut: Strategi Strengths Opportunities (SO) adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada terdiri dari: meningkatkan promosi makanan tradisional Bali, mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk makanan tradisional Bali. Strategi Strengths Threats (ST) adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman terdiri dari mengembangkan/membuka outlet-outlet makanan tradisional Bali dalam hotel, meningkatkan dan menjaga image kualitas produk makanan tradisional Bali. Strategi

Weaknesses Opportunities (WO) adalah strategi meningkatkan keberagaman

makanan tradisional Bali dalam menu, melaksanakan pengawasan mutu produk makanan tradisional Bali. Strategi Weaknesses Threats (WT) adalah strategi memperbaiki dan menjaga konsistensi rasa makanan tradisional Bali, meningkatkan penawaran produk makanan tradisional Bali.

3. Berdasarkan analisis QSPM (quantitative strategics planning matrix) menunjukkan bahwa strategi yang mempunyai daya tarik paling tinggi, sekaligus menjadi prioritas utama penentuan strategi pengembangan makanan tradisional Bali pada industri hotel di kawasan Sanur adalah strategi meningkatkan promosi makanan tradisional Bali, dan meningkatkan keberagaman makanan tradisional Bali dalam menu.

7.2 Saran

Dari berbagai uraian tersebut di atas, dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut.

1. Untuk pengembangan makanan tradisional Bali pada hotel di kawasan Sanur disarankan agar pelaku usaha hotel di Kelurahan Sanur untuk selalu yakin dan optimis bahwa makanan tradisional Bali memiliki prospek yang amat cerah untuk dikembangkan. Potensi makanan tradisional Bali tidak saja hanya sebagai pemenuhan kebutuhan pokok manusia saja, akan tetapi dengan nilai dan kualitas yang dimiliki, makanan tradisional Bali merupakan makanan yang memiliki nilai keunikan citarasa dan aroma yang mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung.

2. Pengembangan makanan tradisional Bali dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa strategi alternatif. Beberapa strategi yang bisa dipakai adalah strategi meningkatkan promosi makanan tradisional Bali dan meningkatkan keberagaman makanan tradisional Bali dalam menu, strategi meningkatkan penawaran produk makanan tradisional Bali, mengembangkan / membuka outlet-outlet makanan tradisional Bali dalam hotel, sehingga tamu dapat mengetahui keberadaan dan keunggulan produk makanan tradisional Bali.

3. Dengan memanfaatkan peluang yang begitu luas, pemerintah diharapkan berperan serta untuk lebih intensif menghimbau pengembangan makanan tradisional Bali pada industry hotel di kawasan Sanur. Kebijakan-kebijakan untuk lebih memperkenalkan produk makanan lokal kepada wisatawan guna mengangkat

potensi lokal yang ada seperti bahan baku hasil pertanian lokal bisa dimanfaatkan lebih optimal sebagai wujud pengembangan kepariwisataan yang berbasis kerakyatan.

4. Bagi para akademisi atau peneliti selanjutnya, penelitian terhadap makanan tradisional Bali pada hotel di kawasan Sanur sangat perlu dilanjutkan untuk menghasilkan strategi perencanaan pemasaran makanan tradisional Bali yang paling tepat, sehingga nantinya bisa dirangkum dan digunakan sebagai acuan pemerintah dalam mengambil kebijakan di bidang pengembangan makanan tradisional Bali sebagai daya tarik wisata yang unik.

DAFTAR PUSTAKA

Abbey, J.R. 2003. Hospitality Sales and Marketing. Fourth Edition. Michigan : Education Institute of American Hotel & Motel Association.

Bozaik, M.G. dan Tipuric,D. 2006. Top Management’s Attitude – Based SWOT Analisis

in The Croatian Hotel Industry. EKONOMSKY PREGLED, 57(7-8) 429-

474. Cornell University.

David, F. R. 2006. Strategic Management: Concepts (Ichsan Setiyo Budi. Pentj.) Jakarta: PT. Salemba Empat.

Dubê,L. And Renaghan, L.M. 2000. Marketing Your Hotel to and trough

Intermediaries. Cornel University: Cornell Hotel and Restaurant

Administration Quarterly.

Ernayanti, dkk. 2003. Ensilopedi Makanan Tradisional di Pulau Jawa dan Pulau Madura. Deputi bidang pelestarian dan pengembangan kebudayaan, asdep. Urusan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Jakarta: Proyek pelestarian dan pengembangan tradisi dan kepercayaan.

Gaffar, 2007. Customer Relationship Management And Marketing Public Relations Hotel. Alfabeta Bandung.

Hsu, C. H. C. dan Powers, T. 2002. Marketing Hospitality. Third Edition. John Wiley & Sons Australia, Ltd.

Jennings, G. 2001. Tourism Research. Central Queensland University: John Wiley & Sons Australia, Ltd.

Kotas, R & Jayawardena, C. 1999. Profitable Food and Beverage Management. London: Hodder & Stoughton.

Kotler, P., Bowen, J., Makens, J. 2002. Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan. Jilid II Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Pearson Education Asia Ptc. Ltd dan PT. Prenhallindo.

Mardalis. 2008. Metode Penelitian ( Suatu Pendekatan Proposal). Jakarta: Bumi Aksara. Morrison, A.M. 2002.Hospitality and Travel Marketing. Third Edition. New York:

Delmar Thompson Lerning.

Rangkuti, F, 2006. Analisis SWOT, Tehnik Membedah Kasus Bisnis-Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Cetakan ke 14. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rusmartini, 2006. “Strategi Pengembangan Ekspor Komoditi Panili Di Bali” (Tesis Tidak Dipublikasikan). Denpasar: Universitas Udayana.

Reid, D & Bojanic, C. 2006. Marketing for Hospitality and Tourism. Second Edition. Prentice Hall International, Inc.

Sadjuni, L. G. S, (2006) ”Ekspektasi dan Persepsi Wisatawan Terhadap Gastronomi Makanan Bali”. (Tesis Tidak Dipublikasikan) Denpasar: Universitas Udayana.

Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sianipar & Entang K. S, 2001. Tehnik-tehnik Analisis Manajemen. Bahan Ajar Diklat

Kepemimpinan Tingkat III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Sirtha, 1998. Aspek Budaya Makanan Tradisional Bali dalam Menunjang Program

Pariwisata dalam Dinamika Kebudayaan. Denpasar: Lembaga Penelitian

Universitas Udayana Denpasar.

Sparks, B., Bowen, J., Kleg, S. 2003. Restaurant and The Tourist Market; International Jurnal of Contenporary Hospitality Management; 2003; 15,1;

ABI/AINFORM Global Griffith University, Gold Coast, Austlaia. Sulianto, 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andy Offset

Dokumen terkait