• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.1 Simpulan

Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa pemakaian kontrasepsi implant di Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2015 adalah sebesar 21,21%. Faktor yang berhubungan dalam pemakaian implant pada wanita pasangan usia subur diantaranya adalah nilai budaya, pengetahuan tentang implant, role model dan informasi dari petugas kesehatan. Nilai budaya yang mendukung yang meliputi agama dan kepercayaan serta adat istiadat jawa mempunyai hubungan yang berkaitan erat terhadap keputusan yang diambil dalam memilih jenis alat kontrasepsi apa yang akan digunakan. Pengetahuan yang baik tentang implant akan mendorong wanita pasangan usia subur untuk memakai implant . Beberapa akseptor yang diteliti yang tidak memakai implant menyatakan tidak memilih untuk memakai implant dikarenakan mereka mempunya anggapan yang salah tentang manfaat serta efek samping yang ditimbulkan dari implant. Adanya

role model yang mempengaruhi minat dari wanita usia subur untuk memakai implant, baik adanya ajakan dari yang memakai implant atau sekedar melihat

para panutan mereka memakainya. Besarnya akseptor KB yang memakai

implant karena telah mendapat informasi yang benar dari petugas kesehatan.

mempunyai hubungan yang paling besar terhadap pemakaian implant pada wanita PUS di kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi.

7.2 Saran

7.2.1 Bagi badan pemberdaya perempuan dan KB

Upaya yang dilakukan dalam usaha untuk meningkatkan capaian kontrasepsi MKJP di Kabupaten Banyuwangi dengan terobosan memberikan pelayanan yang diberikan secara cuma-cuma atau gratis yaitu program “Safari”. Namun masih banyak masyarakat yang tidak tahu dan tidak mendengar tentang informasi tersebut dan kapan program tersebut diadakan di desa mereka, sehingga masih banyak wanita PUS yang masih tidak menggunakan implant karena alasan tidak mengerti dan tidak mempunyai cukup uang untuk membayar. Pelaksanaan safari sebaiknya disosialisasikan kepada masyarakat secara menyeluruh dan berulang kali untuk memastikan semua masyarakat telah mendengar dan mengetahuinya.

7.2.2 Bagi PLKB kecamatan tegalsari dan bidan wilayah

Pentingnya informasi selain dari manfaat kontrasepsi dan kontrasepsi apa yang sesuai untuk masing-masing calon akseptor hendaknya juga diinformasikan kapan, dimana dan bagaimana prosedur dari program safari akan dilaksanakan. Pemberian informasi KIE atau penyuluhan lain sebaiknya melibatkan suami sehingga infromasi disampaikan bukan hanya pada ibu-ibu akan tetapi juga pada pasangannya serta pemberian informasi sebaiknya telah diprogramkan secara rutin berapa bulan sekali dengan memastikan bahwa semua PUS telah mendapatkan informasi.

7.2.3 Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini hanya meneliti tentang pemakaian implant pada wanita PUS di Kecamatan Tegalsari dengan memilih separuh desa sebagai perwakilan yang mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga jumlah responden terbatas sehingga kemungkinan hasil tidak tergeneralisir. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti pada semua desa dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan dengan menggunakan metode yang berbeda yaitu mix method sehingga hasil jawaban bukan hanya diukur dari hasil kuesioner melainkan juga wawancara secara langsung sehingga hasil yang diperoleh lebih objektif dan bisa digeneralisir ke masyarakat.

74 Daftar Pustaka

Adyani, D. 2013. “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Minat Ibu dalam Menggunakan Kontrasepsi Implant Di Wilayah Kerja Puskesmas Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar”. Aceh. Stikes Ubudiyah.

Affandi, B. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. S. Prof.Dr.dr Biran Affandi, Editor. Edisi 3. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Aisien, A. O. 2007. Contraception with Levonorgestrel Subdermal Implant s (Norplant R ) in Benin-City , Nigeria : A 12-year Review. African Journal of

Reproductive Health. Apr: 11(1): 90–97.

Alemayehu, M., Belachew, T., & Tilahun, T. 2012. Factors associated with utilization of long acting and permanent contraceptive methods among married women of reproductive age in Mekelle town , Tigray region , north Ethiopia. BMC Pregnancy and Childbirth. 12(1), 6. doi:10.1186/1471-2393-12-6

Anggraeni, N. L. G. 2012. "Hubungan Antara Karakteristik Sosiodemografi Ibu Dengan Pemakaian IUD di Kabupaten Klungkung" (tesis). Denpasar. Universitas Udayana.

Aryanti, H. 2014. "Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi pada wanita kawin usia dini di kecamatan aikmel kabupaten Lombok Timur" (tesis). Denpasar. Universitas Udayana.

Atikah, P. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. J. Budi, Editor. Edisi pertama. Yogyakarta: Nuha Medika.

Bappenas. 2013. Arah Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana dalam RKP 2012 dan Rancangan RKP 2013. Badan Perencana Pembangunan Nasional

BKKBN. 2003. Panduan Pelaksanaan KIP / Konseling Kontrasepsi Pria. Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

BKKBN. 2008a. Buku Pedoman Penggarapan Unmet Need di Provinsi Nusa

Tenggara Barat. Mataram: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

Prov NTB bekerjasama denga ADB-DHS-II.

BKKBN. 2008b. Peran Ulama dibalik Sukses Program KB dan Keshatan

Reproduksi di Provinsi Nusa tenggara Barat. Drs.H Sukardi Mkes, Editor.

Mataram: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Prov NTB bekerjasama denga ADB-DHS-II. Retrieved from www.bkkbn.go.id/ntb

BKKBN. 2009. Panduan Konseling Kesehatan Reproduksi dan KB. Mataram: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Prov NTB.

BKKBN. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. S. Prof.Dr.dr Biran Affandi, Editor. Edisi 3. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

BKKBN. 2012. Angka Pemakaian Kontrasepsi Nasional. Retrieved November 9 2014 from http://bkkbn.go.id/kependudukan/survey/

Boeree, George. 2006. Personality Theories. PSychology Departement

Shippensburg University. page 1-9

BPPKB. 2014. Pencapaian KB per mix Kontrasepsi Seluruh Tahapan Keluarga Sejahtera Tahun 2013. Badan Pemberdaya Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi

BPS. 2014. Trends Angka Fertilitas Total Menurut Provinsi. Retrieved November 10,2014,fromhttp://www.datastatistik-indonesia.com

BPS Kab.Banyuwangi. 2014. Banyuwangi Dalam Angka 2013.Banyuwangi Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi

Copollo, D. A. 2011. "Modernization and Contraception in Kenya from 1998 to 2008-2009" (dissertation). Texas. University of Texas at Arlington.

Dinkes Kab. Banyuwangi. 2012. Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

Dinkes Kab. Banyuwangi. 2013. Profil Kesehatan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2013. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

Dinkes Prov. Jatim. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2012. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Erman, I., & Elviani, Y. 2012. Hubungan Paritas dan Sikap Akseptor KB dengan Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang di Kelurahan Muara Enim Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas Kota Lubuklinggau Tahun 2012. Jurnal Poltekes

Palembang. 1-6

Ernest Orji, Ebenezeer Ojofeitemi, B. O. 2007. The role of men in family planning decision-making in rural and urban Nigeria. The European Journal

of Contraception & Reproductive Health Care. Mar: 12(1): 70.

Finer, L. B., & Philbin, J. M. 2012. Trends in ages at key reproductive transitions in the United States, 1951-2010. Women’s Health Issues : Official

Publication of the Jacobs Institute of Women's Health, 24(3), e271–9.

doi:10.1016/j.whi.2014.02.002

Gakidou, E., & Vayena, E. 2007. Use of modern contraception by the poor is

falling behind. PLoS Medicine. Feb 6: 4(2), e31.

doi:10.1371/journal.pmed.0040031

Gebremariam, A., & Addissie, A. 2014. Knowledge and perception on long acting and permanent contraceptive methods in adigrat town, tigray, northern ethiopia: a qualitative study. International Journal of Family Medicine, 2014, 878639.

Goodman, D. C., Klerman, L. V, Johnson, K. a, Chang, C.-H., & Marth, N. 2007. Geographic access to family planning facilities and the risk of unintended and teenage pregnancy. Maternal and Child Health Journal. Nov 28: 11(2): 145–52.

Gustikawati, D. A. N. 2014. "Faktor Pendukung Dan Penghambat Istri Pasangan Usia Subur Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant Di Puskesmas I Denpasar Utara" (tesis). Universitas Udayana.

Jacobstein, R., & Polis, C. B. 2014. Progestin-only contraception: injectables and Implants. Best Practice & Research. Clinical Obstetrics & Gynaecology.

28(6), 795–806.

Johnson, S., Pion, C., & Jennings, V. 2013. Current methods and attitudes of women towards contraception in Europe and America. Reproductive Health,

10(1), 1.

Kohan, S., Simbar, M., & Taleghani, F. 2012. Empowerment in family planning as viewed by Iranian women: a qualitative study. Journal of Biosocial

Science, 44(2), 209–19.

Kumala, Lila. 2014. Hubungan Faktor Individu Dengan Kinerja Pegawai Di Kantor Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Ilmiah Unej. Kuiper, H., Miller, S., Martinez, E., Loeb, L. 1997. Urban adolescent females ’

views on the IMPLANT and contraceptive decision-making : A double paradox. Family Planning Perspectives. Jul/Aug. 29(4): 167.

Lockwood, P., Jordan, C. H., & Kunda, Z. 2002. Motivation by positive or negative role models: Regulatory focus determines who will best inspire us.

Mcelderry, C. G. 1996. "A Comparison Study of Norplant Use Among Economically Disadvantaged Women" (dissertation). Alabama. University of Alabama.

Mosha, I. H., & Ruben, R. 2013. Communication , knowledge , social network and family planning utilization among couples in Mwanza , Tanzania.

African Journal of Reproductive Health . Sep: 17(3): 57–70.

Musdalifah, Muksen Sarake, R. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Hormonal Pasutri Di Wilayah Kerja Puskesmas Lampa Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinarang 2013. Jurnal Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanduin, 1, 1–13.

Nakhaee, N., & Mirahmadizadeh, a.-R. 2002. Five-year continuation rate and reasons for early removal of Norplant® in Shiraz, Iran. The European

Journal of Contraception & Reproductive Health Care. Dec: 7(4): 223–226.

Newland, L. 2001. The deployment of the prosperous family : Family planning in West Java. Retrieved from http://search.proquest.com

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rieneka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. S. Notoatmodjo, Editor. Edisi Revisi. Jakarta: Rieneka Cipta.

Ode, W., Arliana, D., Sarake, M., & Seweng, A. 2013. Kontrasepsi Hormonal Pada Akseptor KB Di Kelurahan Pasarwajo Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Jurnal fakultas Kesehatan Masyarakat

Unhas, 1, 1-12.

Pergub Jatim. 2014. Upah Minimum Kabupaten / Kota di Jawa Timur Tahun 2015. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2014.

Pokja Sanitasi Kab.Banyuwangi. 2012. Buku Putih Sanitasi Kabupaten

Banyuwangi (Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman 2012).

Banyuwangi: Pokja Sanitasi Kab. Banyuwangi.

Purwoko, E. 2011. Kebijakan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang

(MKJP) dalam jampersal, (September), 28–30. Retrieved from

http://www.bkkbn.go.id

Puslitbangkes. 2011. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan MKJP di

Enam Wilayah Indonesia. Retrieved from

Rattray, C. 1997. The Norplant experience at the University Hospital of the West Indies. Journal of Obstetric and Gynaecology. Nov : 17(6): 569

Sahin, H. 2003. Reasons for not using family planning methods in Eastern Turkey. European Journal of Contraception and Reproductive Health care. Mar : 8(1): 11

Salvina, Hasifah, Suryani, S. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Untuk Menggunakan Metode Kontrasepsi Hormonal ( IMPLANT ) Pada Akseptor KB Di Puskesmas Kassi-Kassi Makassar. Jurnal

E-Library Stikes Nani Hasanudin Makasar: 2(4) :1–10.

Samandari, G. 2010. Contraceptive Use in Cambodia : A Multi-Method Examination of Determinants and Barriers to Modern Contraception"

(dissertation). Chapel Hill. University of North Carolina

Sastroasmoro, S. (2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis (4th ed., p. 287). Jakarta: Sagung Seto.

Save, D. C. 2004. Resistance against contraception or medical contraceptive methods : a Qualitative Study on Women and Men in Instanbul. The

European Journal of Contraception & Reproductive Health Care . Jun: 9(2):

94

Setyowati, T. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Pada Akseptor KB Golongan Resiko Tinggi Di Puskesmas Wilayah Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi Tahun 2008. Jurnal

Kesehatan Stikes Kartika Ahmad Yani, 1, 1–11.

Sherpa, S. 2012. Knowledge, Attitude, Practice and Preferences of Contraceptive Methods in Udupi District, Karnataka. Journal of Family and Health

Reproductive. 7 (3): 115-120

Suparmi, S. 2013. Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan KB Menjelang JKN.

AT/ Humas Perwakilan BKKBN Jatim, 22. Retrieved from http://bkkbn.go.id

Susanti, P.Mona Wowor, R. H. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat Ibu Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Implant di Puskesmas Ome Kota Tidore Kepulauan. Ejournal Keperawatan. Agust 1(1): 1-5

Thomas, M. 2014. The Important of Role Models. Health Guidance. Retrieved November 27, 2014, from http://www.healthguidance.org/entry/13288/1/ The-Importance-of-Role-Models.html

Trevvit, J. L. 2010. "Female Reproductive Health in Russia : Demographic and Behavioral Determinant of Pregnancy Outcomes, Contraceptive Usage and Repeat Abortion" (dissertation). Baltimore. Johns Hopkins University

Tuner, L.W., Hunt, S.H., Dibrezzo, R.C. J. 2003. Health Belief Model. Jones and

Bartlette Publisher.

UNFPA. 2014. Population Trends. Sept - Nov. Retrieved from

http://www.unfpa.org/ population-trends

UUD. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan. In

UUD no 20 tahun 2003 (pp. 1–33). Jakarta.

WHO. 2007. Family Planning a Global Handbook for Providers (Evidence-b.). United States Agency for International Development Bureau for Global Health Office of Population and Reproductive Health.

Winner, B., Peipert, j., Zhao, Q., Buckel, C., Madden, T., Allsworth, J. 2012. Effectiveness of Long-Acting Reversible Contraception. New England

74 Lampiran 1

PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Dokumen terkait