• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan uraian pembahasan permasalahan ini, yaitu tentang realitas dan imajinasi dalam kumpulan cerpen ITPM, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai langkah akhir penelitian.

Kumpulan cerpen ITPM ini sangat identik dengan fakta. Cerpen-cerpen di dalamnya sebagian besar berkecenderungan eksoforik, menjadi teks-teks yang mengacu ke dunia di luar teks. Kumpulan cerpen ini merupakan kumpulan cerpen yang mencampuradukkan fiksi dan fakta.

Fakta-fakta yang disajikan dalam kumpulan cerpen ini adalah fakta- fakta sosial dan politik yang terjadi di Indonesia. “Sebelum” adalah subbab yang bercerita tentang beberapa peristiwa pra-reformasi. Peristiwa-peristiwa sebelum kerusuhan Mei 1998 dan lengsernya Soeharto. Subbab “Ketika” menceritakan peristiwa Mei 1998 di Jakarta yang merupakan sebagian dari elemen dekorasi bagi pementasan lengsernya Soeharto. Kerusuhan, pembakaran, penjarahan, dan pemerkosaan massal. Subbab “Sesudah” merupakan cerpen-cerpen di sekitar peristiwa pasca-kerusuhan, pada bulan-bulan sesudahnya. Subbab “Selamanya” adalah bagian konklusi. Sebuah penyebab terjadinya konflik sosial dan politik yang tidak akan pernah berakhir untuk selamanya. Yang akan selalu ada selama peradaban manusia, yakni bahwa iblis tidak pernah mati.

Fakta-fakta yang ada tersebut ditafsirkan dan dihidupkan kembali ke dalam teks cerita, menjadi sebuah metafora. Teks cerita tersebut tidak memberikan pretensi besar untuk menempatkan diri sebagai gambaran tentang

kenyataan, tetapi sebagai wilayah kemungkinan berbaurnya hal-hal yang faktual- realistis dengan yang imajiantif. Sengkarut antara realitas dan imajinasi.

Ketika realitas yang terjadi tidak dapat diungkapkan secara gamblang ke permukaan, sastra mengambil peranan. Sastra sebagai penjelajah imajinasi, pada gilirnnya membuktikan betapa tidak gampang membunuh imajinasi. Seperti halnya iblis, maka imajinasi pun tidak akan pernah mati.

DAFTAR PUSTAKA

Ajidarma, Seno Gumira. 2005. Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus

Bicara. Yogyakarta: Bentang

Budiman, Kris. 2005. Pelacur dan Pengantin adalah Saya. Yogyakarta: Pinus Burhan, Nurgiyantoro. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press

Damono, Sapardi Djoko. 1979. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikud

Hardjana, Andre. 1981. Kritik Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Hodge, Robert dan Gunther Kress. 1999. Semiotika Sosial (Edisi Ringkas).

Padang: Breeuw Print

Http: //id.wikipedia.org / wiki / 2008. Semar Http: //id.wikipedia.org/wiki/ 2008. Paman Gober

Isjwara, F. 1982. Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Bina Cipta

Jabrohim. 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widia

Alwi, Hasan (Pemred). 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi

Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Luxemburg, Jan Van dkk. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia

Mahayana, Maman S. 2005. 9 Jawaban Sastra Indonesia. Jakarta: Bening Publishing

Patria, Nezar dan Andi Arief. 1999. Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni. Jakarta: Bening Publishing

Pradopo, Rachmat Djoko. 2003a. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan

Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

_____________________. 2003b. Prinsip-prinsip Kritik Sastra. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Pradotokusumo, Partini Sardjono. 2005. Pengkajian Sastra. Jakarta: Gramedia Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka

___________________. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

__________________ . 2005. Sastra dan Cultural Studies. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press Semi, Atar. 1984. Metode Penelitian Sastra. Jakarta: Gramedia

Sudjiman, Panuti dan Aart Van Zoest (Peny.). 1996. Serba-serbi Semiotik. Jakarta: Gramedia

Sumarjo, Jacob dan Saini KM. 1991. Apresiasi Kesusasteraan. Jakarta: Gramedia Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia

Lampiran

Riwayat Hidup Pengarang

Seno Gumira Ajidarma lahir di Boston, U.S.A. pada 19 Juni tahun 1958, kemudian pindah ke Indonesia ketika berusia empat tahun. Ia adalah salah satu penulis cerita pendek yang produktif dan patut dipertimbangkan. Lulus dari Institut Kesenian Jakarta pada tahun 1992, melanjutkan studinya pada tahun 1999 pada Jurusan Filsafat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, dan memperoleh gelar doktor Ilmu Sastra di Universitas Indonesia.

Ia bekerja sebagai seorang wartawan dan penulis. Sebagai wartawan, ia bekerja di Majalah Mingguan Jakarta-Jakarta, yang kemudian dilarang terbit karena menerbitkan laporan peristiwa St. Cruz di Timor Timur. Saat itulah kemudian ia memasukkan pemikiran-pemikirannya dalam kumpulan cerita pendek (terdiri dari 13 buah cerpen) yang tergabung dalam antologi yang diterbitkan dalam bahasa Inggris oleh ITT Imprint Sidney dengan judul

Eyewitness pada tahun 1995.

Pada awalnya ia banyak menulis puisi, kemudian bergerak ke cerita pendek, kemudian mencoba menulis novel yang kemudian diserialkan di surat kabar. Buku cerita pendek pertamanya adalah “Manusia Kamar” (1988), diikuti “Penembak Misterius” (1993), dan enam kumpulan cerita pendek lainnya. Kemudian pada tahun 2000, karyanya berjudul ”Matinya Seorang Penari Telanjang” diterbitkan.

Umumnya cerita-cerita pendeknya berkarakter surealistik, berdasarkan pada peristiwa yang sebenarnya di dalam suatu masyarakat yang disebabkan oleh kerusuhan (pertentangan melawan preman, orang yang menindas orang lain, dan

kekejaman pihak yang berkuasa). Hasil karyanya menunjukkan bagaimana kehidupan kadang-kadang hampir sama dengan khayalan, bagaimana kehidupan yang mungkin terjadi tanpa khayalan, bagaimana manusia dapat hidup penuh dengan khayalan, dan bagaimana ia mengambil keuntungan khayalan dari kehidupan nyata.

Karyanya antara lain: Kumpulan Puisi

1. Mati Mati Mati (1975) 2. Bayi Mati (1978)

3. Catatan-catatan Mira Sato (1978)

4. Cinta dalam Telepon Genggam (belum terbit)

Kumpulan Cerita Pendek 1. Manusia Kamar (1988) 2. Penembak Misterius (1993) 3. Saksi Mata (1994)

4. Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi (1995) 5. Negeri Kabut (1996)

6. Sebuah Pertanyaan untuk Cinta (1996) 7. Iblis Tak Pernah Mati (1999)

8. Atas Nama Malam (1999)

9. Matinya Seorang Penari Telanjang (2000) 10. Kematian Donny Osmond (2001)

11. Dunia Sukab (2001)

Roman dan Novel

1. Jazz, Parfum, dan Insiden (1996) 2. Wisanggeni Sang Buronan (2000)

3. Drupadi, Perempuan Poliandris (belum terbit) 4. Negeri Senja (2003)

5. Kitab Omong Kosong (2004) 6. Kalatidha (2007)

Non Fiksi

1. Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Bicara (1997)

2. Layar Kata; Menegok 20 Skenario Pemenang Citra FFI 1973-1992 (2000)

Komik

1. Jakarta 2039 (2001, bersama Asnar Zacky) 2. Taxi Blues (2001, bersama Erwin Prima Arya)

3. Sukab Intel Melayu I: Misteri Harta Cendana (2001, bersama Asnar Zacky)

Kumpulan Naskah Drama

Dokumen terkait