Simpulan
1. Percobaan penyimpanan dan pengujian benih dengan faktor kemasan dan varietas kedelai telah menghasilkan peubah yang menjadi input model yaitu permeabilitas kemasan dan varietas, kadar air, viabilitas awal dan suhu.
2. Model yang disusun berdasarkan persamaan viabilitas yang dikemukakan oleh Roberts dan Ellis dengan peubah input terdiri atas permeabilitas kemasan dan varietas, kadar air, viabilitas awal dan suhu dapat dikembangkan menjadi model yang dapat menduga vigor daya simpan benih kedelai pada sistem penyimpanan terbuka (soyVios-1 model).
3. SoyVios-1 Model dapat menduga secara logik lama simpan dan vigor daya simpan (VDS) benih kedelai varietas Detam-1, Anjasmoro, Tanggamus dan Wilis.
4. Model dinamik penyimpanan benih kedelai (SoyVios-2 Model) dengan input permeabilitas dan luas kemasan, RH lingkungan simpan (RH out), suhu, kadar air awal dan viabilitas awal dapat menduga secara logik KA benih, VDSDB,
VDSDHL dan periode simpan benih kedelai varietas Anjasmoro yang disimpan
menggunakan kemasan karung plastik, plastik polyprophilen dan alumunium foil.
Saran
Dua model pendugaan daya simpan benih kedelai yang disusun (soyVios-1
dan soyVios-2 Model) perlu diverifikasi lebih lanjut. SoyVios-1 Model disusun berdasarkan persamaan viabilitas yang dikembangkan dengan memasukkan input permeabilitas untuk menduga KA benih pada periode tertentu, agar model dapat menduga secara tepat VDSDB dengan hasil dugaan yang bersifat stabil maka nilai
permeabilitas perlu diverifikasi melalui serangkaian percobaan penyimpanan pada suhu kamar. SoyVios-2 Model perlu disempurnakan dengan memasukkan proses lain yang terjadi selama penyimpanan benih seperti respirasi dan menambahkan input lain yang diperlukan komponen model seperti proses biokimia terhadap nilai DHL.
Adie MM, Krisnawati A. 2007. Biologi Tanaman Kedelai. Di dalam: Sumarno, Suyamto, Widjono A, Hermanto, Husni Kasim, editor. Kedelai – Teknik Produksi dan Pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Litbang Pertanian. hlm 48-62.
Arpah M. 2007. Penetapan Kadaluwarsa Pangan. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Arulnandhy, Senanayake. 1984. Influence of initial seed moisture on deterioration
of stored soybean seed. University of Peradeniya Sri Lanka.
[Badan Litbang Pertanian] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2005.
Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kedelai. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.
[Balitkabi] Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. 2010.
Deskripsi Varietas Unggul Kedelai. Unit Produksi Benih Sumber – Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Barlian J. 1990. Pengolahan dan Fasilitas Penyimpanan Benih Kedelai di Indonesia. Bogor. Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Institut Pertanian Bogor.
Bewley JD, Black M. 1985. Seeds : Physiology of Development and Germination. New York. Plenum Press.
Chatterjee N, Nagarajan S. 2006. Evaluation of water binding, seed coat permeability and germination characteristics of wheat seeds equilibrated at different relative humidities. Indian Journal of Biochemistry and Biophysics 43:233-238.
Copeland LO, McDonald MB. 1995. Seed Science and Technology. Washington. Chapman and Hall. Thomson Publishing.
Delouche JC. 2005. Thoughts and reflections on seed storage III.
www.seednews.inf.br/ingles/seed95/ensaio95 ing.shtml [15 Okt 2011].
Ellis RH, Hong TD. 2006. Temperature sensivity of low moisture content limit to negative seed longevity-moisture content relationship in hermetic storage. Annals of Botany 97:785 – 791.
Garwood NC, Lighton JRB. 1990. Physiological ecology of seed respiration in some tropical species. New Phytol. 115:549-558.
Ginting E, Tastra IK. 2007. Standar mutu biji kedelai. Di dalam: Sumarno, Suyamto, Widjono A, Hermanto, Husni Kasim, editor. Kedelai – Teknik Produksi dan Pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. hlm 444 – 463.
Gris CG, Pinho EVR. Physiological quality of conventional and rr soybean seeds associated with lignin content. Di dalam: Soybean Physiology and Biochemistry.www.intechopen.com/source/pdfs/22775/InTech/Physiologica
l _quality.html [04 Feb 2012].
Halloin JM. 1986. Microorganisms and seed deterioration. Di dalam: McDonald MB dan Nelson CJ, editor. Physiology of Seed Deterioration. Wisconsin. Crop science society of America, Inc.
Handoko. 2005. Quantitative Modeling of System Dynamics for Natural Resources Management. Southeast Asian Regional Centre For Tropical Biology. Bogor.
Harnowo D, Hidajat JR, Suyamto. 2007. Kebutuhan dan teknologi produksi benih kedelai. Di dalam: sumarno, suyamto, adi widjono, hermanto, husni kasim, editor. Kedelai : Teknik Produksi dan Pengembangan. Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Harrington JF. 1972. Seed Storage and Longevity. Di Dalam: Kozlowski TT, editor. Seed Biology. Vol III. New York. Acad. Press.
Henderson SM, Perry RL. 1976. Agricultural Process Engineering. 3rd. Edition, The AVI publishing co. Inc. Westport Connecticut.
Hong TD, Ellis RH. 1996. IPGRI Technical Bulletin. No. 1. Departemen of Agriculture. The University of Reading. UK.
Hutahaean. 2008. Viabilitas benih kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan varietas dan kemasan yang berbeda pada beberapa ruang simpan [tesis]. Sekolah Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara.
Ilyas S. 1986. Pengaruh Faktor Induced dan Enforced Terhadap Vigor Benih Kedelai (Glycine max L.Merrill) dan Hubungannya dengan Produksi per Hektar [tesis]. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
[ISTA] International Seed Testing Association. 2010. International Rules for Seed Testing. ISTA. Basserdorf. Switzerland.
Justice OL, Bass LN. 1994. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. Rennie Roesli, penerjemah. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Terjemahan dari:
Khan AA. 1977. The Physiology and Biochemistry of Seed Dormancy and Germination. North Holland Publishing Company. Elsevier. Amsterdam. North-Holland Biomedical Press.
Koizumi M, Kikuchi K, Isobe S, Ishida N, Naito S, Kano H. 2008. Role of seed coat imbibing soybean observed by micro-magnetic resonance imaging. Annals of Botany 102:343-352.
Krisnawati A, Adie MM. 2008. Ragam karakter morfologi biji beberapa genotipe plasma nutfah kedelai. Buletin Plasma Nutfah 4:14-18.
Kruse M, Ghiasi KG, Schmohl S. 2005. The seed vaibility equation for analysing seed storage behaviour. 7th ISTA Seminar on Statistics. University of Hohenheim.
Krzyzanowski FC, Neto JBF, Mandarino JMG, Kaster M. 2008. Evaluation of lignin content of soybean seed coat stored in a controlled environment. Revista Brasileira de Sementes, 30:220-223
Marsh K, Bugusu B. 2007. Food packaging – roles, materials and environmental issues. Journal of Food Science. 72:39-55
Marwanto. 2003. Genotype differences in soybean seeds for resistance to field deterioration: II. The role of seed coat characteristics. Jurnal ilmu-ilmu Pertanian Indonesia 5:58-63
Marwanto. 2004. Soybean seed coat characteristics and its quality losses during incubator aging and storage. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia 6:57-65. Menacho LMP, Berhow MA, Mandarino JMG, Chang YK, Mejia EG. 2010.
Effect of time and temperature on bioactive compounds in germinated Brazilian soybean cultivar BRS 258. Food Research International 43:1856- 1865.
Moise JA, Han S, Savitch LG, Johnson DA, Miki BLA. 2005. Seed coat: structure, development, composition and biotechnology. In Vitro Cell. Dev. Biol. – Plant 41:620-644.
Mugnisyah W, Setiawan A. 1990. Pengantar Produksi Benih. Jakarta. Rajawali Press.
Mugnisjah WQ, Setiawan A, Suwarto, Santiwa C. 1994. Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Nelson ED, Huang H. 2011. Practical Considerations in the measurement of the internal relative humidity of pharmaceutical packages with data loggers. AAPS PharmSciTech, Vol. 12, nomor 1.
Nugraha S, Sudaryono, Lubis S. 2006. Pengaruh pengemasan terhadap kandungan oksigen (Oxygen level) dan perubahan kualitas gabah selama penyimpanan. Di dalam: Teknologi Inovatif Pascapanen untuk Pengembangan Industri Berbasis Pertanian. Bogor. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. hlm 189-197.
Panobianco, Vieira. 2007. Electrical conductivity and deterioration of soybean seeds exposed to different storage conditions. Revista Brasileira de Sementes 29:97-105.
[PB Depdiknas] Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed ke-4. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama Purwaning D. 2009. Struktur benih dan dormansi pada benih panggal buaya
(Zanthoxylum rhetsa (Roxb.). JMHT 2: 66-74
Purwanti S. 2004. Kajian suhu ruang simpan terhadap kualitas benih kedelai hitam dan kedelai kuning. Ilmu Pertanian 11:22-31.
Qadir A. 2012. Pemodelan pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) di bawah cekaman naungan [disertasi]. Bogor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Roberts EH. 1972. Storage encironment and the control of viability. Di dalam: Roberts EH, editor. Viability of Seed. London. Chapman and Hall Ltd. Sadjad S. 1980. Panduan Mutu Benih Tanaman Kehutanan di Indonesia. Bogor.
Institut Pertanian Bogor.
Sadjad S. 1994. Kuantifikasi Metabolisme Benih. Jakarta. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sadjad S, Murniati E, Ilyas S. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih dari Komparatif ke Simulatif. Jakarta. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Saenong S. 1982. Pengaruh vigor benih terhadap vigor tanaman di lapang dan
daya simpan benih jagung [tesis]. Bogor. Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Saenong S. 1986. Konstribusi vigor awal terhadap daya simpan benih jagung (Zea mays L.) dan kedelai (Glycine max L. Merr) [disertasi]. Bogor. Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Salinas AR, Craviotto RM, Beltran C, Bisaro V, Yoldjian M. 2010. Electrical cinductivity of soybean seed cultivars and adjusted models of leakage curves along the time. Revista Caatinga; Mossoro 23:1-7.
Shelar VR, Shaikh RS, Nikam AS. 2008. Soybean seed quality during storage: a review. Agric. Rev. 29:125-131.
Sorour, Uchino. 2004. Effect of Changing Temperature on the Deterioration of Soya Beans. Biosystems Engineering. 87: 453–462.
Sudikno, T.S. 1977. Teknologi Benih. Yayasan Pembinaan Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta. 101 hal.
Sudjindro. 1994. Indikasi kemunduran vaibilitas oleh dampak guncangan pada benih kenaf (Hibiscus cannabinus L.) [disertasi]. Bogor. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Suhartina. 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi- Umbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian – Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Malang.
Sukarman, Raharjo. 2000. Karakter fisik, kimia dan fisiologis benih beberapa varietas kedelai. Buletin Plasma Nutfah 6:31-36.
Sumarno, Hartono. 1983. Kedelai dan bercocok tanamnya. Buletin Teknik Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Nomor 6.
Sunardi, Mugnisjah WQ, Rumiati S. 1993. Komposisi kimia beberapa varietas kedelai (Glycine max (L.) Merr.) dan hubungannya dengan viabilitas benih. Seminar Jurusan Budi Daya Pertanian. Bogor. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sutopo. 2004. Teknologi Benih. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Taliroso D. 2008. Deteksi status vigor benih kedelai (Glycine max L. Merr) melalui metoda uji daya hantar listrik [tesis]. Bogor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Tang S, TeKrony DM, Egli DG, Cornelius PL. 2000. An alternative model to predict corn seed deterioration during storage. Crop Science 40: 463-470. Tatipata A, Yudono P, Purwantoro A, Mangoendidjojo W. 2004. Kajian aspek
fisiologi dan biokimia deteriorasi benih kedelai dalam penyimpanan. Ilmu Pertanian 11:76-87.
Tatipata A. 2008. Pengaruh kadar air awal, kemasan dan lama simpan terhadap protein membran dalam mitokondria benih kedelai. Bul. Agron. 36:8-16 Tatipata A. 2009. Effect of seed moisture content packaging and storage period on
mitochondria inner membrane of soybean seed. Journal of Agricultural Technology 5:51-64
Tubic B, Tatic M, Dordevic V, Nikolic Z, Dukic V. 2010. Seed viability of oil crops depending on storage condition. Helia 33:153-160
Vieira RD, TeKrony DM, Egli DB, Bruenning WP, Panobianco M. 2008. Temperature during soybean seed storage and the amount of electrolytes of soaked seed solutions. Sci. Agric. 65:496-501.
Vijay D, Dadlani M. 2003. Seed longevity and water absorption in maize, soybean and safflower. Indian J. Plant Physiology. Spesial issue:244-248.
Walters C. 1998. Understanding the mechanisms and kinetics of seed ageing. Seed Science Research 8:223–244.
Wang J, Jiang P, Li D, Ma Q, Tai SJ, Zuo ZP, Dong LH, Sun QQ. 2010. Moisture variation and modeling of cotton and soybean seeds under different storage conditions. Sciencedirect. Acta Agronomica Sinica 36:1161-1168.
Widowati S, 2007. Teknologi pengolahan kedelai. Di dalam: Sumarno, Suyamto, Widjono A, Hermanto, Husni Kasim, editor. Kedelai – teknik produksi dan pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Litbang Pertanian. hlm 491-515.
Xiao Z, Zhang Z, Wang Y. 2005. Effects of seed size on dispersal distance in five rodent-dispersed fagaceous species. Acta Oecologica 28:221-229
Yaja J, Pawelzikb E, Vearasilpa S. 2005. Prediction of soybean seed quality in relation to seed moisture content and storage temperature. Conference on International Agricultural Research for Development. Stuttgart-Hohenheim, October 11-13, 2005.
Zewdie M, Ellis RH. 1991. The upper moisture content limit to negative relations between seed longevity and moisture in niger and tef. Seed Sci. and Technol. 19:295-302.
Zahrok S. 2007. Pengaruh kadar air awal dan suhu penyimpanan terhadap mutu fisiologis Benih Kedelai (Glycine max L.Merill) [skripsi]. Malang. Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang.
Lampiran 1 Deskripsi kedelai varietas Detam-1 Tahun di lepas : 2008
Nomor galur : 9837/K-D-8-185
Asal : Seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan Kawi
Potensi hasil : 3,45 t/ha
Hasil biji : 2,51 t/ha
Warna hipokotil : Ungu Warna epikotil : Hijau
Warna bunga : Ungu
Warna daun : Hjau tua
Warna bulu : Coklat muda
Warna kulit polong : Coklat tua Warna kulit biji : Hitam
Warna hilum : Putih
Warna kotiledon : Kuning Bentuk daun : Agak bulat
Bentuk Biji : Agak bulat
Kecerahan biji : Mengkilap Tipe tumbuh : Determinit Umur berbunga : 35 hari
Umur masak : 84 hari
Tinggi tanaman : 58 cm Berat 100 biji : 14,84 gram
Protein : 45,36 % (bk)
Lemak : 33,06 % (bk)
Ketahanan thd ulat grayak : Peka Penghisap polong : Agak tahan
Kekeringan : Peka
Pemulia : M. Muchlish Adie, Gatut Wahyu AS, Suyamto, dan Arifin
Lampiran 2 Deskripsi kedelai varietas Anjasmoro Tahun di lepas : 22 Oktober 2001
SK Mentan : No. 537/Kpts/TP.240/10/2001 Nomor galur : Mansuria 395-49-4
Asal : Seleksi massa dari populasi galur murni Mansuria Daya hasil : 2,03 - 2,25 t/ha
Warna hipokotil : Ungu Warna epikotil : Ungu
Warna daun : Hijau
Warna bulu : Putih
Warna bunga : Ungu
Warna kulit biji : Kuning Warna polong masak : Coklat muda Warna hilum : Kuning kecoklatan
Bentuk daun : Oval
Ukuran daun : Lebar
Tipe tumbuh : Determinit Umur berbunga : 35,7 – 39,4 hari Umur polong masak : 82,5 – 92,5 hari Tinggi tanaman : 64 - 68 cm Percabangan : 2,9 – 5,6 cabang Jumlah buku batang utama : 12,9 – 14,8 Berat 100 biji : 14,8 – 15,3 gram Kandungan protein : 41,78 – 42,05% Kandungan lemak : 17,21 – 18,60 %
Kerebahan : Tahan rebah
Ketahanan thd penyakit : Moderat terhadap karat daun Sifat-sifat lain : Polong tidak mudah pecah
Pemulia : Takashi Sanbuichi, Nagaaki Sekiya, Jamaluddin M, Susanto, Darman MA, dan M. Muchlish Adie
Lampiran 3 Deskripsi kedelai varietas Tanggamus Tahun di lepas : 22 Oktober 2001
SK Mentan : 536/Kpts/TP.240/10/2001
Nomor induk : K3911-66
Asal : Hibrida (persilangan tunggal) Kerinci x No. 3911 Hasil rata-rata : 1,22 t/ha
Warna hipokotil : Ungu Warna epikotil : Hijau Warna kotiledon : Kuning
Warna bulu : Coklat
Warna bunga : Ungu
Warna kulit biji : Kuning Warna polong masak : Coklat Warna hilum : Coklat tua
Bentuk biji : Oval
Bentuk daun : Lanceolate Tipe tumbuh : Determinit Umur berbunga : 35 hari Umur saat masak : 88 hari Tinggi tanaman : 67 cm Percabangan : 3 – 4 cabang Berat 100 biji : 11 gram
Ukuran biji : Sedang
Kandungan protein : 44,5% Kandungan lemak : 12,9 %
Kandungan air : 6,1%
Kerebahan : Tahan rebah
Ketahanan thd penyakit : Moderat karat daun
Sifat-sifat lain : Polong tidak mudah pecah Wilayah adaptasi : Lahan kering masam
Pemulia : Darman MA, M. Muchlish Adie, Heru Kuswantoro, dan Purwantoro
Lampiran 4 Deskripsi kedelai varietas Wilis Tahun di lepas : 21 Juli 1983
SK Mentan : TP.240/519/Kpts/7/1983
No. Induk : B 3034
Asal : Hasil seleksi keturunan persilangan Orba x N0.1682
Hasil rata-rata : 1,6 ton Warna hipokotil : Ungu Warna batang : Hijau
Warna daun : Hijau - hijau tua Warna bulu : Coklat tua
Warna bunga : Ungu
Warna kulit biji : Kuning Warna polong tua : Coklat tua Warna hilum : Coklat tua Tipe tumbuh : Determinit Umur berbunga : ± 39 hari Umur matang : 85 - 90 hari Tinggi tanaman : ± 50 cm
Bentuk biji : Oval, agak pipih Berat 100 biji : ± 10 gram Kandungan protein : 37,0% Kandungan minyak : 18,0%
Kerebahan : Tahan rebah
Ketahanan thd penyakit : Agak tahan karat daun dan virus
Pemulia : Sumarno, Darman M. Arsyad, Rodiah dan Ono Sitrisno
Lampiran 5 Transformasi nilai v dari probit menjadi satuan persen
PS (minggu)
Nilai V dugaan
Satuan NEDs Satuan probit Satuan %
0 1.4758 6.4758 93.0 1 1.4442 6.4442 92.6 2 1.4074 6.4074 92.0 3 1.3598 6.3598 91.3 4 1.3368 6.3368 90.9 5 1.3073 6.3073 90.4 6 1.2106 6.2106 88.7 7 1.1480 6.1480 87.5 8 1.0606 6.0606 85.6 9 1.0448 6.0448 85.2 10 0.9296 5.9296 82.4 11 0.8115 5.8115 79.1 12 0.7450 5.7450 77.2 13 0.7361 5.7361 76.9 14 0.5422 5.5422 70.6 15 0.3037 5.3037 61.9 16 0.1598 5.1598 56.3
Lampiran 6 Nilai m aktual dan dugaan model berdasarkan jenis kemasan simpan
Periode Simpan (minggu)
Kadar Air (m, %)
Karung Plastik Plastik PP Alumunium Foil aktual dugaan aktual dugaan aktual dugaan
0 8.43 8.44 8.43 8.44 8.43 8.44 1 9.03 9.04 8.97 8.73 9.12 8.76 2 9.72 8.87 8.16 8.87 7.71 8.85 3 9.74 9.47 8.62 9.01 7.80 8.94 4 10.25 9.31 8.20 9.15 8.38 9.04 5 11.98 9.90 9.32 9.29 8.13 9.13 6 12.21 9.74 9.11 9.43 9.07 9.22 7 11.21 10.34 8.97 9.57 7.74 9.31 8 12.73 10.18 9.15 9.71 9.25 9.40 9 13.09 10.77 8.64 9.85 8.03 9.49 10 12.38 10.61 8.87 9.99 8.61 9.58 11 12.41 11.21 8.73 10.13 8.23 9.67 12 12.68 11.04 9.39 10.27 8.75 9.76 13 12.59 11.64 8.86 10.41 8.49 9.85 14 12.16 11.48 8.98 10.55 8.14 9.94 15 11.98 12.07 9.11 10.69 8.23 10.04 16 11.58 11.91 9.24 10.83 8.11 10.13
Lampiran 7 Nilai m aktual dan dugaan model berdasarkan varietas kedelai
Periode Simpan (minggu)
Kadar Air (m, %)
Detam-1 Anjasmoro Tanggamus Wilis
aktual dugaan aktual dugaan aktual dugaan aktual dugaan 0 7.84 7.84 8.43 8.43 7.33 7.33 8.17 8.17 1 8.49 8.87 9.49 9.16 8.02 7.47 9.02 9.09 2 9.90 8.29 9.50 8.78 9.95 7.61 10.07 8.61 3 10.38 9.32 9.43 9.51 9.21 7.75 10.05 9.53 4 10.10 8.74 11.07 9.14 10.92 7.89 11.84 9.06 5 9.85 9.77 10.54 9.86 9.12 8.03 11.67 9.98 6 11.05 9.19 11.98 9.49 12.02 8.17 11.87 9.50 7 13.34 10.22 12.88 10.22 11.59 8.31 13.52 10.42 8 11.37 9.64 12.32 9.84 12.68 8.45 12.69 9.94 9 11.74 10.67 12.22 10.57 12.35 8.59 12.42 10.86 10 11.23 10.09 11.41 10.20 11.49 8.73 11.42 10.39 11 12.51 11.12 11.61 10.92 12.73 8.87 12.48 11.30 12 13.41 10.53 11.90 10.55 12.99 9.01 12.07 10.83 13 11.92 11.57 11.60 11.28 12.57 9.15 12.10 11.75 14 11.41 10.98 11.91 10.90 12.18 9.29 11.89 11.27 15 10.95 12.01 11.36 11.63 11.74 9.43 11.00 12.19 16 11.65 11.43 11.26 11.25 11.39 9.57 11.71 11.71
Lampiran 8 Nilai dan VDS penyimpanan benih kedelai menggunakan tiga jenis
kemasan PS
(minggu)
Kemasan Karung
Plastik Kemasan Plastik PP
Kemasan Alumunium Foil Nilai (hari) Nilai VDS (%) Nilai (hari) Nilai VDS (%) Nilai (hari) Nilai VDS (%) 0 253.19 93.0 253.19 93.0 253.19 93.0 1 193.60 92.5 221.24 92.6 218.47 92.6 2 204.67 92.0 204.67 92.0 206.59 92.0 3 149.14 90.9 181.06 91.3 186.71 91.4 4 188.58 90.8 201.39 90.9 212.04 91.0 5 161.75 89.6 207.69 90.4 223.17 90.6 6 139.58 88.0 158.41 88.7 173.61 89.1 7 110.51 84.9 149.48 87.5 167.02 88.1 8 112.31 83.6 134.86 85.6 153.56 86.7 9 102.95 80.6 146.16 85.2 169.52 86.5 10 101.25 78.4 128.15 82.4 151.33 84.5 11 78.03 68.8 115.90 79.1 139.29 82.2 12 86.46 69.3 114.94 77.2 140.52 81.0 13 79.39 62.9 123.03 76.9 152.95 81.1 14 75.42 57.0 104.97 70.6 132.66 76.9 15 55.56 33.9 89.58 61.9 115.04 71.3 16 58.57 33.1 85.11 56.3 111.02 68.0
Lampiran 9 Nilai dan VDS empat varietas kedelai
PS (minggu)
Detam-1 Anjasmoro Tanggamus Wilis
Nilai (hari) Nilai VDS (%) Nilai (hari) Nilai VDS (%) Nilai (hari) Nilai VDS (%) Nilai (hari) Nilai VDS (%) 0 338.53 92.0 254.37 93.0 441.23 99.0 287.78 90.0 1 208.09 91.5 183.56 92.5 409.50 99.0 189.11 89.3 2 267.62 91.2 213.16 92.1 374.84 98.9 230.21 88.9 3 158.69 89.8 146.56 90.9 328.22 98.8 145.29 87.2 4 241.66 90.1 202.96 91.0 361.46 98.8 210.11 87.5 5 170.53 88.5 164.29 89.7 369.22 98.7 157.20 85.5 6 175.63 87.8 154.82 88.6 279.00 98.5 154.18 84.4 7 115.53 83.7 115.71 85.4 260.92 98.4 107.16 79.5 8 138.99 84.2 128.08 85.0 233.37 98.2 123.08 79.6 9 106.80 79.3 110.88 81.8 250.79 98.1 99.63 74.2 10 123.42 79.9 118.49 81.2 218.10 97.8 110.17 74.1 11 80.37 67.3 86.27 72.0 195.69 97.3 75.37 60.3 12 103.93 72.5 103.62 74.7 192.57 97.1 93.46 64.9 13 81.24 61.2 89.94 67.9 204.58 97.0 76.55 53.7 14 89.50 62.2 92.41 66.1 173.29 96.1 81.03 52.9 15 56.51 32.5 64.39 43.8 146.84 94.6 53.48 24.8 16 68.68 41.1 73.27 47.9 138.55 93.5 62.57 30.6
Lampiran 10 Data suhu ruang simpan selama penelitian
Lokasi : Laboratorium Benih Lewikopo, Kec. Dramaga, Kab. Bogor Elevasi : 350 m dpl Tanggal Pengukuran Data Suhu (oC) Tanggal Pengukuran Data Suhu (oC)
Min Maks Rerata Min Maks Rerata
08-03-12 s.d 14-03-12 25,0 31,0 28,5 03-05-12 s.d 09-05-12 24,0 32,0 28,1 15-03-12 s.d 21-03-12 25,0 32,0 28,6 10-05-12 s.d 16-05-12 25,0 32,0 28,6 22-03-12 s.d 28-03-12 25,0 32,0 29,0 17-05-12 s.d 23-05-12 25,0 32,0 28,9 29-03-12 s.d 04-04-12 25,0 30,0 27,9 24-05-12 s.d 30-05-12 25,0 32,0 28,6 05-04-12 s.d 11-04-12 24,0 30,0 27,3 31-05-12 s.d 06-06-12 24,0 31,0 27,8 12-04-12 s.d 18-04-12 25,0 32,0 28,7 07-06-12 s.d 13-06-12 25,0 32,0 28,5 19-04-12 s.d 25-04-12 25,0 32,0 28,7 14-06-12 s.d 20-06-12 25,0 32,0 29,2 26-04-12 s.d 02-05-12 25,0 33,0 29,0 21-06-12 s.d 27-06-12 25,0 32,0 29,2
Lampiran 11 Data kelembaban ruang simpan selama penelitian
Lokasi : Laboratorium Benih Lewikopo, Kec. Dramaga, Kab. Bogor Elevasi : 350 m dpl Tanggal Pengukuran Data RH (%) Tanggal Pengukuran Data RH (%)
Min Maks Rerata Min Maks Rerata
08-03-12 s.d 14-03-12 72,0 92,0 84,6 03-05-12 s.d 09-05-12 85,0 92,0 89,4 15-03-12 s.d 21-03-12 78,0 92,0 85,0 10-05-12 s.d 16-05-12 79,0 92,0 87,6 22-03-12 s.d 28-03-12 73,0 92,0 84,0 17-05-12 s.d 23-05-12 79,0 92,0 86,3 29-03-12 s.d 04-04-12 84,0 92,0 89,0 24-05-12 s.d 30-05-12 73,0 92,0 85,0 05-04-12 s.d 11-04-12 84,0 92,0 88,9 31-05-12 s.d 06-06-12 84,0 95,0 88,8 12-04-12 s.d 18-04-12 79,0 92,0 89,0 07-06-12 s.d 13-06-12 79,0 92,0 88,9 19-04-12 s.d 25-04-12 79,0 93,0 89,4 14-06-12 s.d 20-06-12 72,0 92,0 82,9 26-04-12 s.d 02-05-12 73,0 92,0 87,0 21-06-12 s.d 27-06-12 73,0 92,0 83,6