• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu:

1. Mayoritas usia peternak ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan antara 31- 40 tahun dan lebih dari 50 tahun. Usia 31-40 tahun merupakan usia produktif yang memiliki semangat dalam bekerja keras. Sedangkan usia lebih dari 50 tahun menunjukkan adanya pengalaman yang dimiliki para peternak dalam menjalankan usaha ayam ras pedaging, sehingga karakter usia memiliki hubungan dengan kesuksesan usaha peternakan. Hal ini ditunjukkan dengan skala usaha mayoritas peternak yang termasuk dalam skala usaha peternakan rakyat dengan populasi sebesar 15 000 hingga 65 000 ekor. Berdasarkan fakta di lapangan, walaupun mayoritas peternak ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan hanya dapat menyelesaikan pendidikan hingga SMA, tetapi pengetahuan terkait pengelolaan ayam ras pedaging diperoleh peternak berdasarkan intuisi dan pengalaman yang diperoleh peternak.

58

2. Kinerja usaha peternakan ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan memiliki nilai mortalitas rata-rata sebesar 7 persen per periode dengan nilai FCR sebesar 1.54 untuk menghasilkan bobot ayam sebesar 1.73 kg. Artinya kinerja usaha peternakan ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan dalam performa baik dan dipengaruhi oleh watak empat watak kewirausahaan yaitu kepemimpinan, pengambil risiko, pengambil keputusan, dan perencana bisnis. 3. Faktor teknis peternakan memiliki korelasi dengan tingkat kesuksesan peternak

terutama variabel tingkat mortalitas yang memiliki korelasi signifikan (Rs = - 0.346). Hal ini menunjukkan bahwa peternak ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan memberikan perhatian lebih terhadap tingkat mortalitas ayam selama satu siklus produksi. Tingkat mortalitas dianggap sebagai penentu utama kesuksesan para peternak di Kecamatan Pamijahan dalam menjalankan usaha peternakan selama satu periode.

4. Watak kewirausahaan memiliki korelasi signifikan dengan tingkat kesuksesan peternak. Variabel watak kewirausahaan yang memiliki korelasi dengan tingkat kesuksesan peternak ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan adalah watak kepemimpinan (Rs = 0.598), pengambil keputusan (Rs = 0.354), dan perencana bisnis (Rs = 0.400). Hal ini menunjukkan bahwa peternak ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan memiliki kecenderungan untuk menerapkan watak kewirausahaan untuk menunjang kesuksesan usaha peternakan yang dijalani. Keempat watak tersebut dianggap sebagai penentu tingkat kesuksesan peternak ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dihasilkan, yaitu:

1. Para perusahaan inti diharapkan mampu untuk konsisten dalam menentukan lamanya waktu panen ayam. Sehingga para peternak menjadi tidak memiliki kesulitan dalam pemberian pakan ternak dan mampu untuk mengestimasi jumlah biaya yang dibutuhkan untuk setiap siklus produksi. Selain itu, adanya kejelasan dan konsistensi dari perusahaan inti dalam melakukan panen ayam diharapkan mampu menjaga stabilitas harga ayam potong di pasar.

2. Setelah diketahui adanya hubungan antara watak wirausaha peternak dengan kinerja usaha peternakan dan kesuksesan usaha peternakan, maka pemerintah ataupun perusahaan inti dapat mengoptimalkan pelatihan untuk mengasah watak wirausaha para peternak ayam ras pedaging di wilayah lain. Sehingga dapat menunjang kesuksesan para peternak di wilayah tersebut.

3. Perlu dilakukan penelitian serupa untuk komoditas pertanian yang lain, seperti pada petani tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Selain itu, perlu dilakukan kajian lanjutan untuk sektor peternakan ayam ras pedaging dengan melihat dampak dari watak wirausaha para peternak ayam ras pedaging di Kecamatan Pamijahan terhadap pertumbuhan sektor ekonomi di wilayah Kabupaten Bogor.

59

DAFTAR PUSTAKA

Alma B. 2007. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung (ID): Alfabeta.

Andisuro R. 2011. Tingkah laku ayam broiler di kandang tertutup dengan suhu dan warna cahaya berbeda [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Aziz FA. 2009. Analisis risiko dalam usahaternak ayam broiler (studi kasus usaha

peternakan x di Desa Tapos, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Bahari, Mustajab MM, Hanani N, Nugroho BA. 2012. Analisis contract farming

usaha ayam broiler. Jurnal Agroekonomi 30 (2): 109-127.

Banong S, Hakim MR. 2011. Pengaruh umur dan lama pemuasaan terhadap performans dan karakteristik karkas ayam pedaging. Jurnal Ilmu Teknologi Peternakan 1 (2): 98-106.

[Badan Pusat Statistik]. Jumlah Penduduk Indonesia berdasarkan Provinsi Tahun 1971-2010 [diunduh pada: 1 Januari 2015]; Tersedia pada: http://www.bps.go.id

[Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor]. 2014. Kecamatan Pamijahan dalam Angka 2011-2013 [diunduh pada: 5 April 2015]; tersedia pada: http://bogorkab.bps.go.id/publikasi/kecamatan-pamijahan-dalam-angka- 2013

[Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat]. Jumlah Penduduk Kabupaten Kota di Jawa Barat Tahun 2004-2012 [diunduh pada: 1 Januari 2015]; Tersedia pada: http://www.bps.go.id

Burhanuddin. 2014. Pengaruh aktivitas kewirausahaan peternak ayam broiler terhadap pertumbuhan bisnis peternakan di Indonesia [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Bygrave WD. 1997. The Portable MBA in Entrepreneurship: Second Edition. New Jersey (US): John Wiley & Sons, Inc.

[DISNAKAN] Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. Buku Data Peternakan 2011-2013 Kabupaten Bogor. Bogor (ID): Dinas Peternakan dan Perikanan.

Griffin RW, Ebert RJ. 2006. Bisnis edisi kedelapan. Wardhani S, penerjemah. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Business, 8th Edition.

Gustriyeni. 2007. Analisis kelayakan finansial usaha peternakan ayam broiler (studi kasus usaha peternakan x di Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang, Bogor) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Harmini. 2009. Modul Matakuliah Metode Kuantitatif Bisnis I. Bogor (ID): Departemen Agribisnis FEM IPB.

Jhingan ML. 2013. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Guritno D, penerjemah. Jakarta (ID): Rajawali Press. Terjemahan dari: The Economics of Development and Planning.

Kusnadi N, Fariyanti A, Atmakusuma J, Sarianti T, Muflikh YN. 2013. Pola usaha peternakan ayam broiler di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Di dalam: Rachmina D, Nurmalina R, Winandi R, Kusnadi N, Burhanuddin, Fariyanti A, editor. Prosiding Seminar Penelitian Unggulan Departemen

60

Agribisnis; 2013 Desember 27; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. hlm 69-91.

Malthus T. 1798. An Essay on The Principle of Population. London (UK): Electronic Scholarly Publishing Project.

Meredith GG, Nelson RE, Neck PA. 1989. Kewirausahaan: Teori dan Praktek.

Asparsayogi A, penerjemah. Jakarta (ID): Pustaka Binaman Pressindo. Terjemahan dari: The Practice of Entrepreneurship.

Murjoko. 2004. Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani ayam ras pedaging (kasus: kelompok peternak plasma di Kabupaten Karanganyar pada PT. MMS wilayah kerja Surakarta, Jawa Tengah [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Murthy M, Madhuri SB. 2013. A case study on suguna poultry production through contract farming in Andhra Pradesh. Asia Pacific Journal of Marketing and Management Review 2 (5): 58-68.

Nazir M. 2011. Metode Penelitian. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Noviana R. 2013. Hubungan faktor teknis dan watak wirausaha terhadap kesuksesan peternak pada kelompok ternak Baru Sireum [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Nugraha IS. 2011. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi ayam broiler (studi kasus peternak plasma ayam broiler pada CV. Dramaga Unggas Farm Kabupaten Bogor) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Pambudy R, Burhanuddin, Rahadian D. 2002. Hubungan perilaku wirausaha peternak dengan produktivitas kelompok peternak domba garut. Media Peternakan 25 (3): 92-100.

Pambudy R. 2005. Bisnis dan Kewirausahaan dalam Sistem Agribisnis.

Burhanuddin, editor. Bogor (ID): Pustaka Wirausaha Muda.

Rasyaf M. 1993. Beternak Ayam Pedaging. Depok (ID): PT. Penebar Swadaya. Rincon MU, Lesson S. 2002. Quantitative and qualitative feed restriction on

growth characteristics of male broiler chicken. Poultry Science 81: 679-688 Ritonga EZ. 2008. Optimalisasi penggunaan faktor-faktor produksi pada

peternakan ayam ras pedaging kelompok Bina Usahatani Muslim (KBTM) Desa Cilodong, Depok [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Riyanti BPD. 2003. Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.

Jakarta (ID): PT Grasindo.

Saragih B. 2000. Kumpulan Pemikiran Agribisnis Berbasis Peternakan. Bogor (ID): Pustaka Wirausaha Muda.

Saragih B. 2010. Suara dari Bogor: Membangun Opini Sistem Agribisnis. Sipayung T, Pambudy R, Dabukke FBM, editor. Bogor (ID): IPB Press. Simanjuntak R. 2013. Risiko produksi ayam ras pedaging pada peternakan di

Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Subkhie H. 2009. Analisis kelayakan usaha peternakan ayam pedaging dengan pola kemitraan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor [thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Tamalluddin F. 2014. Panduan Lengkap Ayam Broiler. Jakarta (ID): PT. Penebar Swadaya.

61 Umar H. 2005. Riset Sumberdaya Manusia dalam Organisasi. Jakarta (ID): PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Wesna FI. 2005. Perbandingan sistem usaha mandiri dan plasma pada pembesaran ayam ras pedaging terhadap tingkat pendapatan (Studi kasus di Parung, Bogor) [thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Windarsari LD. 2007. Kajian usaha peternakan ayam ras pedaging di Kabupaten Karanganyar: membandingkan antara pola kemitraan dan pola mandiri [thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

62

LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil korelasi Rank Spearman watak kewirausahaan dengan kinerja usaha peternakan (indikator tingkat mortalitas)

Lampiran 2 Hasil korelasi Rank Spearman watak kewirausahaan dengan kinerja usaha peternakan (indikator nilai FCR)

63 Lampiran 3 Hasil korelasi Rank Spearman watak kewirausahaan dengan kinerja

usaha peternakan (indikator efektivitas tenaga kerja)

Lampiran 4 Hasil korelasi Rank Spearman watak kewirausahaan dengan kinerja usaha peternakan (indikator hari ayam dipanen)

64

Lampiran 5 Hasil korelasi Rank Spearman faktor teknis peternakan dengan kesuksesan peternak

Lampiran 6 Hasil korelasi Rank Spearman tingkat mortalitas dengan kesuksesan peternak

Lampiran 7 Hasil korelasi Rank Spearman nilai Food Convertion Ratio (FCR) dengan kesuksesan peternak

65 Lampiran 8 Hasil korelasi Rank Spearman pemberian jumlah vaksin dengan

kesuksesan peternak

Lampiran 9 Hasil Korelasi Rank Spearman efektivitas tenaga kerja dengan kesuksesan peternak

Lampiran 10 Hasil korelasi Rank Spearman umur ayam dipanen dengan kesuksesan peternak

66

Lampiran 11 Hasil korelasi Rank Spearman watak wirausaha dengan kesuksesan peternak

Lampiran 12 Hasil korelasi Rank Spearman watak kepemimpinan dengan kesuksesan peternak

Lampiran 13 Hasil korelasi Rank Spearman watak pengambil risiko dengan kesuksesan peternak

67 Lampiran 14 Hasil korelasi Rank Spearman watak pengambil keputusan dengan

kesuksesan peternak

Lampiran 15 Hasil korelasi Rank Spearman watak perencana bisnis dengan kesuksesan peternak

Lampiran 16 Hasil korelasi Rank Spearman watak menggunakan waktu secara efektif dengan kesuksesan peternak

68

Dokumen terkait