Simpulan
Terdapat 18 wilayah kecamatan yang mencakup 24 wilayah kelurahan yang terdapat di Jakarta dengan nama atau toponim terkait dengan nama tanaman. Tanaman yang menjadi nama tempat tersebut memiliki keterkaitan dengan sejarah tempat karena keberadaan yang dominan atau fungsi penting dari tanaman terkait di kawasan tersebut pada masa lalu. Dari total 24 wilayah, terdapat 14 tempat yang sudah tidak ditemukan lagi tanaman penanda dan 10 tempat masih ditemukan penanda. Sebanyak 66 masyarakat responden (warga setempat) mengetahui sejarah toponim tempat mereka tinggal yang terkait dengan nama tanaman, dan 64 responden tidak atau belum mengetahui. Namun seluruh responden setuju bahwa identitas suatu tempat sangatlah penting keberadaannya sebagai pembeda dan pengenal sehingga memudahkan orang untuk mengenali tempat tersebut. Potensi Ruang Terbuka Hijau yang ada di lokasi terkait terdapat 4(empat) ruang potensial yaitu taman lingkungan, pekarangan, Jalur Hijau Jalan, dan hutan kota. Konsep yang diusulkan adalah revitalisasi lanskap toponim untuk menguatkan identitas area atau tempat dan meningkatkan biodiversitas wilayah. Upaya untuk mewujudkan konsep tersebut adalah dengan pengenalan terhadap sejarah toponim dan jenis tanaman terkait, menghadirkan tanaman tersebut dengan melakukan penanaman kembali pada ruang-ruang terbuka yang potensial dan sesuai dengan sifat dan habitus tanaman serta menghadirkan bentuk tanaman ke dalam ornamen-ornamen lanskap. Diharapkan dengan dilakukanya upaya- upaya tersebut maka kota Jakarta akan kembali menjadi kota yang berkarakter dan memiliki identitas di setiap wilayahnya, serta keanekaragaman hayati ikut meningkat.
Saran
Berikut terdapat beberapa saran yang dapat menjadi masukan kepada pemerintah kota maupun masyarakat dalam mewujudkan kota yang memiliki identitas serta terlaksananya konservasi terhadap biodiversitas tanaman :
1. Pemerintah Kota DKI Jakarta segera membuat peraturan mengenai perlindungan terhadap tanaman-tanaman yang menjadi asal-usul penamaan tempat di DKI Jakarta.
2. Sosialisasi kebijakan dan pengenalan kembali tanaman yang terkait dengan toponim di DKI Jakarta.
3. Pemerintah DKI Jakarta beserta masyarakat ikut serta menjaga tanaman- tanaman tersebut agar tidak terjadi penebangan atau pencabutan tanaman yang tidak disertai dengan penanaman kembali tanaman tersebut pada RTH lain yang terdapat di tempat terkait.
4. Menjadikan tanaman-tanaman tersebut sebagai identitas tempat agar timbul rasa memiliki dan bertanggung jawab dalam menjaga keberadaan tanaman tersebut.
5. Dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tanaman yang dahulu banyak ditemukan di Jakarta namun sekarang jumlahnya berkurang dan sulit ditemukan.
71
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, S. 2006. Land-use and Landscape Histories: the Role of History in Current Environmental Decisions. Di dalam: Agnoletti, M, editor. The Conservation of Cultural Landscapes. United Kingdom: Biddles Ltd, King’s Lynn. Hlm 174-182.
[Anonim]. 2011. Peta Orientasi DKI Jakarta [internet]. [diacu 2011 April 26]. Tersedia dari: http://google.com/.
[Bappeda DKI Jakarta] Badan Perencana Pembangunan Daerah DKI Jakarta. 2012. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030 [internet]. [diacu 2013 April 18]. Tersedia dari: bappedajakarta.go.id/.
[BPS DKI Jakarta] Badan Pusat Statistik DKI Jakarta. 2013. Jakarta dalam Angka (Jakarta in Figures) 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta.
[BPLHD DKI Jakarta] Badan Pengelola Lingkungan Hidup DKI Jakarta. 2012. Status Lingkungan Hidup Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2012 [internet]. [diacu 2013 April 23]. Tersedia dari: http://bplhd.jakarta.go.id. Carmona M, Health T, Oc T, Tiesdell S. 2003. Public Places – Urban Spaces.
United Kingdom : Architectural Press, Elsevier.
[Dispendukcapil DKI Jakarta] Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta. 2011. Rekap Penduduk WNI dan WNA Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin per November 2011 [internet]. [diacu 2013 April 10]. Tersedia dari: http://dki.kependudukancapil.go.id/.
[Dispendukcapil DKI Jakarta] Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta. 2011. Data Penduduk WNI Provinsi DKI Jakarta Berdasarkan Pendidikan per November 2011 [internet]. [diacu 2013 April 10]. Tersedia dari: http://dki.kependudukancapil.go.id/.
Eckbo, G. 1988. Elements & Total Concept of Urban Landscape Design. Japan : Y Graphic-sha Publising Co, Ltd.
Ernawati J. 2011. Faktor-faktor pembentuk identitas suatu tempat. Local Wisdom. [internet]. [diacu 2012 Jan 1]; 3(2):1-9. Tersedia pada: http://localwisdom.ucoz.com/.
Goodchild, P. H. 1990. Some Principles for Conservation of Historic Landscape.
New YorIoAAS, King’s Manor.
Harris, C. W. dan Dines, N. T. 1988. Time Saver Standards for Landscape Architecture. New York : Mc Graw Hill, inc.
Joga, N dan Ismaun, I. 2011. RTH 30%! Resolusi (Kota) Hijau. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Lynch, K. 1959. Image of The City. United State of America : The MIT Press. [PROHATI] PROSEA KEHATI. 2013. Tumbuhan Buah-buahan [internet]. [diacu
2013 Maret 26]. Tersedia pada: http://proseanet.org/ .
[PROHATI] PROSEA KEHATI. 2013. Tumbuhan Kacang-kacangan [internet]. [diacu 2013 Maret 25]. Tersedia pada: http://proseanet.org/.
Rais, J. 2006. Arti Penting Penamaan Unsur Geografi Definisi, Kriteria, dan Peranan PBB dalam Toponimi. [internet]. [diacu 2011 Oktober 12]. Tersedia pada: http://geodesy.gd.itb.ac.id/wedyanto/wbcontent/uploads/ 2006/12/arti- penting-penamaanunsur-geografi.pdf.
72
Rais, J. et al. 2008. Toponimi Indonesia: Sejarah Budaya yang Panjang Dari Permukiman Manusia dan Tertib Administrasi. Jakarta: Pradnya Paramita. Ruchiat, R. 2011. Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta. Depok: Masup Jakarta. Seamon, D. (1996). A Singular Impact: Edward Relph’s Place and Placelessness.
[internet]. Tersedia pada: http://www.arch.ksu.edu/seamon/Relph.htm.
Simonds, J.O. 1983. Landscape Architecture.Mc.Graw-Hill Company. New York Sujomihardjo, A. 2000. Sejarah Perkembangan Kota Jakarta. Jakarta: Dinas
Museum dan Pemugaran DKI Jakarta.
Suryowinoto,S.M. 2001. Flora Eksotika Tanaman Peneduh. Yogyakarta: Kanisius. Universitas Negeri Papua. 2013. Metode Konservasi Genetik. Buletin Konservasi
Biodiversitas Raja 4. [internet]. [diacu 2013 Desember]; 2(9):1. Tersedia pada: http://ibcraja4.org/assets/file/Buletin04September2013.pdf
Verheij, EWM. Dan RE, Coronel (eds). 1997. Sumberdaya Nabati Asia Tenggara: Buah-buahan yang Dapat Dimakan. Jakarta: Gramedia Prosea. Zaenuddin. 2012. 212 Asal-usul Djakarta Tempo Doeloe. Jakarta: Ufuk Press.
73 Lampiran 1. Lembar Kuisioner
Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
KUISIONER
STUDI TOPONIM TEMPAT DALAM RANGKA PENGEMBANGAN BIODIVERSITAS DAN FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KAWASAN DKI JAKARTA
Oleh : Quinta Normalita
Responden Yth. Terima kasih atas waktu yang telah Anda sediakan untuk mengisi kuisioner ini. Data yang ada pada kuisioner ini akan digunakan dalam kegiatan penyelesaian skripsi dan akan dijamin kerahasiaannya.
No.Responden:
- Nama : .………...
- Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
- Usia : < 20 / 20-29 / 30-39 / 40-49 / >50
- Tempat tinggal : Kecamatan... dan Kelurahan... ...
- Pendidikan : a) Tidak sekolah c) SMP e) Perguruan Tinggi
terakhir b) SD d) SMA
- Pekerjaan : a) Wiraswasta c) Pelajar/mhs e) Lainnya... b) Peg. Negeri/swasta d) IRT
Pengetahuan Mengenai Toponimi
Toponim merupakan asal-usul nama tempat yang penamaannya berdasarkan peristiwa yang terjadi atau sesuatu yang mayoritas dan banyak terdapat pada suatu tempat. (misalnya: sejarah, nama tokoh, bentukan alam, tanaman, suku, dan nama hewan)
1.Sudah berapa lama anda tinggal di wilayah tersebut?
... ... ... 2. Apakah anda mengetahui/tidak toponim ditempat anda tinggal? (jika tidak, stop dan lanjut ke pertanyaan no.6)
... ... ...
74
3.Dari mana Anda mengetahui mengenai toponim ditempat anda tinggal?
... ... ... 4.Jika toponim tempat anda tinggal terkait dengan nama tanaman, apakah anda mengetahui tanaman tersebut?
... ... ... 5.Apakah dikawasan anda tinggal masih terdapat tanaman tersebut? Jika ada, dimanakah lokasi tanaman tersebut?
... ... ... 6.Menurut anda,apakah penting suatu wilayah memiliki identitas tempat?
... ... ...
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
7.Apakah di wilayah anda tinggal terdapat Ruang Terbuka Hijau?Jika ada, sebutkan!
... ... ... 8.Dimanakah letak Ruang Terbuka Hijau tersebut?
... ... ...
75
Lampiran 2. Tabel jenis pohon yang ada di sisi Jalan DKI Jakarta tahun 2010 (Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011)
No. Nama Lokal Nama Latin
1. Akasia Acasia auriculliformis
2. Alpukat Persea americana Mill.
3. Angsana Pterocarpus indicus
4. Asam Tamarindus indica
5. Asam Kranji Dialium indum
6. Asam Londo Pithecellobium dulce
7. Bambu Bambusa sp
8. Batavia Jatropha sp
9. Belimbing Averhoa carambola
10. Berenut Crescentia cujete
11. Beringin Ficus benjamina
12. Beringin karet Ficus retusa
13. Bintaro Cerbera manghas
14. Bintaro Cerbera odollam
15. Biola cantik Ficus lyrata
16. Bisbul Diospyros blancoi
17. Bixa Bixa orellana
18. Bougenville Bougenvilia spectabilis 19. Bunga kupu-kupu Bauhinia purpurea 20. Bunga merak Caesalpinia pulcherrima
21. Bungur Langerstroma laudanii
22. Buni Antidesma bunius
23. Bunut Calophyllum soulatri
24. Bunut Ficus sp
25. Cemara Araucaria sp
26. Cemara Thuja sp
27. Cemara angin Casuarina equisetifolia 28. Cemara kipas Casuarina equisetifolia
29. Cempaka Michellia campaca
30. Ceremai Phyllanthus acidus
31. Dadap Erythrina
32. Dadap kuning Erythrina variegate 33. Dadap merah Erythrina crista-galli
34. Damar Agathis alba
35. Damar laut Agathis dammara
36. Duku Lansium domesticum
37. Endaru
38. Felisium Felicium devisien
39. Flamboyan Delonix regia
40. Gliricidia Gliricidia sp
41. Glodogan Bulat Polyathia fragrans 42. Glodogan tiang Polyalthia longifolia
76
Lampiran 2. lanjutan..
44. Jamblang Eugenia cumini
45. Jambu air Syzygium aqueum
46. Jambu batu Psidium guajava
47. Jambu bol Anacardium occidentale
48. Jarak Ricinus communis
49. Jati Tectona grandis
50. Jati mas Cordia sebestana
51. Jati putih Gmelina arborea
52. Kakao Theobroma cacao
53. Kamboja Plumeria rubra
54. Kanyere Bridelia monoica
55. Kapuk Ceiba pentandra
56. Karet Ficus elastica
57. Kasia Kasia fistula
58. Kayu afrika Maesopsis eminii
59. Kayu putih Eucalyptus camaldulensis
60. Kecapi Sandoricum koetjape
61. Kecrutan Spathodea campanulata
62. Kedondong Spondias sp.
63. Kelapa Cocos nucifera
64. Kelapa sawit Elais guinensis
65. Kelengkeng Euphoria longana
66. Kelewih Artocarpus communis
67. Kelor Moringa oleifera
68. Kelor laut Artocarpus communis
69. Kembang merak Caesalpinia pulcherrima
70. Kenanga Cananga odorata
71. Kenari Canarium commune
72. Kersen Muntingia calabura
73. Ketapang Terminalia cattapa
74. Khaya Khaya senegalensis
75. Ki hujan Samanea saman
76. Ki putri Podocarpus neripolius
77. Kiara Ficus annulata
78. Kosambi Schleichlera olcosa
79. Krey payung Fillicium decipiens
80. Kurma Phoenix dactylifera
81. Lamtoro Laucaena glauca
82. Mahoni Swietenia mahagoni
83. Mangga Mangifera indica
84. Matoa Pometia pinata
85. Melinjo Gnetum gnemon
86. Mengkudu Morinda citrifolia
87. Mimba Azadirachta indica
77
Lampiran 2. lanjutan..
89. Nangka Arthocarpus communis
90. Nyamplung Callophyllum inophyllum
91. Pacira Pacira sp
92. Pala Myristica fragrans
93. Palem Palmae
94. Palem alexander Archontophoenix alexandrae 95. Palem botol Hyophorbe lagenicaulis 96. Palem ekor tupai Wodyetia bifurcata
97. Palem hijau Ptychotperma macarthurii 98. Palem putri Veitchia merillii
99. Palem raja Roystonea regia
100. Palem sadeng Livistona rondundifolia
101. Pandan bali Pandanus tectona
102. Petai Parkia speciosa
103. Petai cina Leucaena glauca
104. Pinang Areca catechu
105. Pinus Pinus merkusii
106. Puspa Schima wallichii
107. Rambutan Nephelium lapaceum
108. Randu Ceiba petandra
109. Saga Adenanthera pavonina
110. Salam Syzygium polyanthum
111. Sapu tangan Maniltoa grandiflora
112. Sawo Manilkara zapota
113. Sawo duren Crateva religiosa
114. Sawo kecik Manilkara kauki
115. Sawo manila Achras zapota var depressa
116. Sengon Paraserianthes falcataria
117. Sengon laut Paraserianthes sp 118. Seri/Kersen Muntingia calabura L. 119. Sikat botol Callistemon citrinus
120. Sirsak Annona muricata
121. Sri gading Nyctanthes arbor-tristis
122. Srikaya Annona squamosa
123. Sukun Artocarpus communis
124. Tabebuia Tabebuia sp.
125. Tangkil/Melinjo Gnetum gnemon
126. Tanjung Mimosops elengi
127. Trembesi Samanea saman
128. Walisongo Schefflera sp
129. Waru Hibiscus tiliaceus
130. Waru laut Thespesia populnea
78