• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran ini antara lain:

1. Siswa kesulitan mengungkapkan idenya

Dari survei awal ini, banyak siswa yang mengeluh bahwa mereka tidak tahu harus menulis tentang apa. Jika mereka telah menulis maka ide mereka akan macet di tengah-tengah. Siswa tidak tahu harus memulai tulisan ilmiahnya dari mana. Mereka kesulitan menulis ide mereka, sehingga ketika siswa bekerja dalam kelompok mereka banyak mengeluh.

commit to user

2. Siswa terlihat kurang berminat mengikuti pembelajaran menulis ilmiah

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada saat survei awal ini, terungkap bahwa siswa menunjukkan sikap kurang antusias/kurang peduli/kurang berminat terhadap pembelajaran menulis ilmiah. Ketika proses pembelajaran berlangsung, banyak siswa yang kurang fokus pada pelajaran dan beberapa tampak sibuk melakukan aktivitas pribadi. Ada siswa yang terlihat tiduran ketika pembelajaran berlangsung.

Gambar 4. Siswa Tampak Tiduran Ketika Pembelajaran Berlangsung Tampak pada gambar siswa terlihat tiduran. Siswa yang duduk di meja depannya juga demikian, sedangkan siswa yang duduk di samping siswa tersebut juga tampak memperhatikan pembelajaran. Di samping siswa tersebut tampak siswa perempuan juga terlihat tiduran ketika pembelajaran berlangsung.

3. Guru menggunakan strategi konvensional

Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia mengenai strategi pembelajaran menulis ilmiah yang sering digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa strategi yang selama ini digunakan guru adalah strategi konvensional. Guru hanya menerangkan, setelah itu guru memberi penugasan kepada siswa untuk menulis karya tulis ilmiah secara kelompok,. sedangkan dari analisis dokumen, diperoleh data yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis siawa masih rendah. Hal ini dapat diketahui dari rekap nilai pada tabel berikut ini :

commit to user

Tabel 6. Rekap Nilai Menulis Ilmiah Siswa Survei Awal

No Uraian pencapaian hasil Jumlah

1. Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 65 22 siswa 2. Siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 8 siswa

Melalui data di atas ditunjukkan bahwa hanya sekitar 26% siswa yang mendapatkan nilai 65 ke atas (batas ketuntasan), namun sebagian besar siswa mendapatkan nilai di bawah atau sama dengan 65 sekitar 74%. Melalui data yang diperoleh tersebut bisa dinyatakan bahwa kemampuan siswa kelas tersebut dalam menulis masih perlu untuk ditingkatkan.

Setelah melakukan pengamatan kondisi awal, guru dan peneliti melakukan diskusi untuk mencari solusi permasalahan dalam pembelajaran menulis ilmiah. Akhirnya tercapai kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas bersama guru sebagai kolaborator. Penelitian yang dilakukan mengarah pada upaya perbaikan proses pembelajaran menulis ilmiah yang dilakukan untuk menuju pada kualitas hasil yang disesuaikan dengan standar kelulusan yang ditetapkan oleh sekolah. Kemudian disepakati untuk melaksanakan tindakan I, yaitu pada hari Kamis, 20 Januari 2011 dan Sabtu, 22 Januari 2011.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan Tindakan

Tahap perencanaan ini dilaksanakan pada Kamis, 14 Januari 2011 di ruang kantor SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Peneliti dan guru

commit to user

mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran menulis ilmiah pada penelitian siklus pertama.

Adapun urutan tindakan yang direncanakan akan diterapkan dalam siklus I adalah sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru menyusun skenario pembelajaran menggunakan strategi peta pikiran. Adapun urutan tindakan yang direncanakan pada siklus I pertemuan pertama adalah sebagai berikut ini:

(a) Guru memberi salam, mengkondisikan kelas, dan mengecek presensi siswa.

(b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

(c) Guru menjelaskan mengenai pengertian, jenis, ciri, dan sistematika karya tulis ilmiah penelitian/pengamatan

(d) Guru menjelaskan tentang peta pikiran

(e) Guru menjelaskan prosedur pembuatan karya tulis ilmiah dengan peta pikiran

(f) Guru membagi kelas menjadi beberapa 7 kelompok, satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa

(g) Guru membagikan contoh tulisan ilmiah kepada masing-masing kelompok.

(h) Guru membagikan kertas HVS dan spidol warna pada siswa

(i) Siswa secara berkelompok membuat peta pikiran dari karya tulis yang telah dibagikan.

(j) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

(k) Guru menutup pembelajaran dengan salam

commit to user

(a) Guru melakukan kegiatan apersepsi yang berkaitan dengan materi menulis karya ilmiah yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya.

(b) Guru menjelaskan prosedur pembuatan karya tulis ilmiah dengan peta pikiran.

(c) Guru membagikan kertas HVS dan spidol warna pada siswa

(d) Masing-masing siswa membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiahnya secara individu.

(e) Guru memantau dan melakukan monitoring pada waktu siswa membuat kerangka karya tulis ilmiah dengan peta pikiran.

(f) Siswa mengembangkan peta pikirannya dalam karya tulis ilmiah yang utuh.

(g) Guru menyuruh siswa untuk memperbaiki hasil tulisannya di rumah untuk melakukan proses editing.

(h) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Guru menutup pembelajaran dengan salam.

2) Peneliti dan guru berdiskusi menyusun RPP siklus I serta menyusun indikator pencapaian tujuan.

3) Peneliti dan guru mempersiapkan media pembelajaran berupa contoh karya tulis ilmiah, spidol warna, dan kertas HVS.

4) Peneliti dan guru mempersiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa ketika pembelajaran sedang berlangsung dan pedoman penilaian hasil karya tulis ilmiah siswa.

5) Guru dan peneliti menentukan jadwal pelaksanaan tindakan siklus I yaitu pada Kamis, 20 Januari 2011 dan Sabtu, 22 Januari 2011. Siklus I akan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

commit to user

b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan siklus I ini berlangsung dua kali pertemuan, yakni pada Kamis, 20 Januari 2011 dan Sabtu, 22 Januari 2011 di ruang kelas XI A SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Masing-masing pertemuan dilaksanakan dalam waktu 2x45 menit. Pembelajaran menulis ilmiah dilaksanakan berdasarkan skenario dan RPP yang telah didiskusikan antara guru dan peneliti. Peneliti duduk di bagian belakang untuk melakukan observasi terhadap jalannya pembelajaran dan bertindak sebagai partisipan pasif.

1) Pertemuan Pertama

Tindakan siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada Kamis, 20 Januari 2011 selama dua jam pelajaran, yaitu pukul 10.30 - 12.00. Tindakan yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan pertama ini adalah sebagai berikut: Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam. Guru menyampaikan standar kompetensi pembelajaran hari itu yaitu menulis karya ilmiah seperti pengamatan, dan penelitian. Guru mengulang pembelajaran tentang menulis ilmiah, karena pembelajaran tentang menulis ilmiah sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru melakukan tanya jawab pada siswa mengenai pengertian karya tulis ilmiah. Ada tiga orang siswa yang berpendapat dan menuliskanya ke depan kelas.

commit to user

Gambar 5. Siswa Menuliskan Pendapatnya tentang Tulisan Ilmiah ke Depan Kelas

Tampak pada gambar tiga orang menyatakan pendapatnya ke depan kelas. Siswa yang duduk di belakang memperhatikan temannya yang ada di depan kelas. Siswa lalu menaggapi ketiga pendapat yang diungkapkan oleh temannya. Dari berbagai pendapat itu guru menyimpulkan tentang pengertian menulis ilmiah.

Guru lalu melanjutkan penjelasan materi menulis ilmiah tentang jenis dan sistematika penulisan karya ilmiah. Guru kemudian menjelaskan tentang konsep pembuatan strategi peta pikiran dari buku Tony Buzan dan penerapannya dalam karya tulis ilmiah.

Guru membagi kelas menjadi 7 kelompok, satu kelompok terdiri dari 4-5 orang. Untuk mempermudah siswa berkelompok dengan teman yang duduk di belakangnya. Guru membagikan contoh karya tulis ilmiah yang telah dipersiapkan sebelumnya kepada masing-masing kelompok. Guru juga membagikan spidol warna dan kertas HVS kepada masing-masing kelompok. Guru menyuruh untuk membuat peta pikiran dari karya tulis ilmiah tersebut.

commit to user

Gambar 6. Siswa Membuat Peta Pikiran Secara Kelompok

Tampak pada gambar siswa membuat peta pikiran secara kelompok. Ada siswa yang membacakan kerangka dari karya tulis ilmiah yang telah dibagikan oleh guru. Anggota kelompok yang lain memperhatikan hal-hal yang disampaikan oleh temannya.

Guru melakukan monitoring kepada tiap-tiap kelompok ketika siswa membuat peta pikiran. Selama guru melakukan monitoring, guru membawa lembar observasi dan mencatat siswa yang aktif dalam kelompok. Sepuluh menit sebelum pembelajaran berakhir guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil peta pikiran kelompoknya. Guru menyimpulkan pembelajaran hari itu dengan bertanya mengenai pengertian tulisan ilmiah, jenis dan sistematika tulisan ilmiah. Beberapa siswa tampak menanggapi pertanyaan dari guru. Guru juga meminta siswa untuk menyiapkan ide tentang tulisan ilmiah yang akan dibuatnya. Guru menjelaskan bahwa tema dari karya tulis ilmiah siswa bebas. Guru mengucapkan salam pada siswa.

2) Pertemuan Kedua

Pembelajaran menulis ilmiah dilanjutkan pada pertemuan kedua. Tindakan siklus I pertemuan kedua tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 22 November 2011 yaitu pukul 07.00-08.45. Adapun urutan pelaksanaan tindakan siklus I pada pertemuan kedua ini adalah sebagai berikut:

commit to user

Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian menyuruh seorang siswa yang bernama Sita untuk memimpin doa. Lalu guru dan siswa mengaji sekitar 15 menit. Guru menyampaikan menyampaikan standar kompetensi pembelajaran hari itu yaitu menulis karya ilmiah seperti pengamatan, dan penelitian. Guru mengulas sedikit pembelajaran yang telah lalu mengenai pengertian, jenis, dan sistematika karya tulis ilmiah.

Guru juga mengulas kembali pembuatan kerangka karya tulis ilmiah dengan peta pikiran. Siswa menanggapi pertanyaan dari guru. Guru juga membagikan spidol warna dan kertas HVS pada siswa. Guru meminta siswa membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah siswa secara individu. Siswa lalu membuat peta pikirannya secara individu. Banyak dari siswa yang megubah posisi tempat duduknya, karena mereka ingin mendiskusikan kerangka peta pikirannya dengan teman yang duduk di belakangnya.

Gambar 7. Siswa Membuat Peta Pikiran

Tampak pada gambar siswa membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiahnya dengan menggunakan spidol yang dibagikan oleh gurunya. Siswa membuat peta pikiran dengan beraneka warna dan gambar.

Ketika siswa membuat peta pikiran guru melakukan monitoring, dan berjalan mengelilingi kelas. Guru memantau siswa dan berdiskusi untuk mengetahui kesulitan siswa. Guru menjawab setiap pertanyaan yang datang dari siswa ketika guru melakukan monitoring, dan siswa memperhatikan penjelasan dari guru dengan seksama. Selama guru melakukan monitoring,

commit to user

guru membawa lembar observasi dan mencatat siswa yang aktif dalam kelompok.

Gambar 8. Guru Memantau dan Menjawab Pertanyaan dari Siswa. Tampak pada gambar ada seorang siswa yang bertanya kepada guru. Guru menjawab dan memberikan penjelasan kepada murid yang bertanya tersebut. Beberapa siswa juga tampak mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru.

Setelah 30 menit, guru meminta siswa untuk mengembangkan kerangka dari tulisan ilmiah siswa menjadi tulisan ilmiah yang utuh. Sekitar dua puluh menit kemudian bel berbunyi, guru meminta agar karya tulis ilmiah diketik dan diperbaiki di rumah. Guru meminta hasilnya dikumpulkan dalam bentuk ketikan minggu depan. Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini dan mengakhiri pelajaran hari itu dengan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran menulis ilmiah dengan strategi peta pikiran pada siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran pada tanggal Kamis, 20 Januari 2011 dan Sabtu, 22 Januari 2011. Kegiatan observasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan pada siklus I ini sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Selain itu juga untuk mengetahui apakah strategi peta pikiran

commit to user

mampu memecahkan permasalahan dalam pembelajaran menulis ilmiah di kelas tersebut.

Fokus penelitian terletak pada berlangsungnya proses pelaksanaan pembelajaran dan hasil pembelajaran. Proses pembelajaran dilihat dari aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif.

Berdasarkan pengamatan peneliti, secara garis besar diperoleh gambaran tentang proses kegiatan belajar mengajar pada siklus I sebagai berikut:

1) Sebelum mengajar, guru mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam mengajar.

2) Pelaksanaan tindakan siklus I berlangsung selama 2 kali pertemuan, diikuti oleh siswa kelas XI A SMA Muhammadiyah 3 Masaran yang berjumlah 30 siswa.

3) Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran keterampilan menulis ilmiah dengan baik, yaitu guru mengajar dengan arah dan tujuan yang jelas. Pada awal pembelajaran, guru mengemukakan dengan jelas tentang materi menulis ilmiah. Guru tidak hanya ceramah saja, tetapi juga dengan metode tanya jawab. Pembelajaran berlangsung dua arah antara guru dan siswa. Kemudian guru menjelaskan tentang strategi peta pikiran

4) Ketika guru menyampaikan materi, beberapa siswa tampak masih kurang berminat, malas, dan beraktivitas sendiri. Akan tetapi, sebagian besar siswa tampak antusias mengikuti pelajaran.

5) Setelah penyampaian materi guru menugasi siswa untuk membuat peta pikiran dari tulisan ilmiah yang telah disediakan oleh guru sebelumnya dalam bentuk kelompok. Satu kelompok terdiri dari empat sampai lima orang.

commit to user

6) Kemudian pada pertemuan berikutnya siswa secara individu diberi tugas untuk membuat kerangka tulisan ilmiahnya dengan strategi peta pikiran, yang selanjutnya peta pikiran siswa tersebut dikembangkan dalam tulisan ilmiah yang utuh. Sebagian siswa sudah tampak serius dalam membuat peta pikiran. Namun, ada juga beberapa siswa yang tampak tidak serius membuat peta pikiran.

7) Peningkatan kualitas proses dan kemampuan menulis ilmiah tampak dari indikator berikut ini:

(a) Keaktifan selama pembelajaran

Berdasarkan pengamatan peneliti dengan menggunakan pedoman observasi diketahui bahwa keaktifan siswa mengalami peningkatan dari survei awal (pratindakan). Ketika pembelajaran berlangsung ada 12 (40%) siswa yang aktif bertanya. Siswa yang lainnya menunjukkan sikap kurang aktif dan tidak mau bertanya yaitu 18 siswa (60%). (b) Keaktifan membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah

Berdasarkan pengamatan peneliti 23 (77%) siswa menampakkan semangat dan antusias ketika membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiahnya. Siswa yang lainnya menunjukkan sikap kurang berminat membuat peta pikiran, terlihat tidak bersemangat dalam mengerjakan (malas-malasan, meletakkan kepala di meja) yaitu 7 siswa (13%).

(c) Kerja sama dalam kelompok

Ketika proses pembelajaran dalam tindakan siklus I ini ada 14 siswa (47%) sepenuhnya aktif dalam kelompok seperti aktif bertanya, menjawab, bekerja secara kelompok, mengkonstruksi, menemukan, merefleksi, dan mengerjakan tugas. Sisanya ada 16 (53%) siswa yang masih kurang aktif dalam kelompok. Perolehan nilai proses pembelajaran menulis ilmiah pada tindakan siklus I dapat dilihat pada

commit to user

lampiran 11 halaman 137. Perolehan nilai proses pembelajaran menulis ilmiah pada siklus I terlihat jelas pada tabel dan grafik di bawah ini:

Tabel 7. Nilai Proses pada Siklus I No. Nilai Jumlah Siswa

Siklus I

1. 50-69 20

2. 70-89 10

Grafik 1. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus I (d) Ketuntasan hasil belajar siswa

Ketuntasan hasil belajar pada siklus I ini mencapai 47%. Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 berjumlah 14 siswa dari 30 siswa yang mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, hasil penilaian keterampilan menulis ilmiah siswa berdasarkan pengamatan dan pengisian lembar observasi menunjukkan bahwa ada peningkatan dari pratindakan. Terbukti ada 14 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65. Perolehan nilai pembelajaran kemampuan menulis ilmiah pada tindakan siklus I dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 140. Peningkatan nilai menulis ilmiah tersebut tampak jelas pada tabel dan grafik perbandingan nilai menulis ilmiah di bawah ini:

0 5 10 15 20 25 50-69 70-89 F R E K U N S I

NILAI PROSES PEMBELAJARAN

commit to user

Tabel 8. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus I dengan Pratindakan

No Nilai Jumlah Siswa Keterangan Pratindakan Siklus I 1. 49-53 5 3 Tidak Tuntas 2. 54-59 12 9 Tidak Tuntas 3. 60-64 5 4 Tidak Tuntas 4. 65-69 7 10 Tuntas 5. 70-74 1 4 Tuntas

Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah

siswa yang ‟tuntas‟ dari 8 siswa menjadi 14 siswa. Dengan demikian, jelas

bahwa nilai siswa pada siklus I lebih baik dari pada nilai siswa pada pratindakan.

Grafik 2. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus I dengan Pratindakan

Berdasarkan grafik tersebut dapat terlihat nilai menulis ilmiah siswa. Pada kegiatan pratindakan tampak bahwa masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah 60-64 sedangkan pada siklus I banyak siswa yang sudah mendapatkan nilai sama dengan atau di atas 65. Berdasarkan grafik tersebut

0 2 4 6 8 10 12 14 49-53 54-59 60-64 65-70 70-74 75-79 80-84 FRE K UE N S I

NILAI MENULIS ILMIAH SISWA

PRATINDAKAN SIKLUS I

commit to user

tampak bahwa nilai siswa pada siklus I lebih baik daripada nilai siswa pada pratindakan. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 (belum tuntas) pada pratindakan lebih banyak daripada siklus I.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan siklus I ini, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas proses dan kemampuan menulis ilmiah telah menunjukkan peningkatan dari pratindakan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada pelaksanaan tindakan siklus I, dapat dianalisis dan direfleksikan dengan uraian berbagai kelemahan atau kekurangan selama pelaksanaan tindakan siklus I ini dapat dilihat dari beberapa aspek berikut: 1) Kelemahan yang ditemukan dari siswa, yaitu sebagai berikut:

(a) Siswa terlihat belum sepenuhnya aktif dalam mengikuti pembelajaran. Sebagian siswa masih melakukan aktivitas pribadi, seperti menganggu teman, meletakkan kepala di meja, berbicara dan bercanda dengan teman.

(b) Siswa masih sering mengalami kesulitan menggambar pada peta pikiran. Beberapa siswa bingung menggambar apa dalam peta pikirannya.

(c) Beberapa siswa masih kesulitan membuat tulisan ilmiah. Hal ini terlihat dari nilai yang diperoleh oleh siswa. Siswa yang mampu menulis ilmiah dengan baik hanya 14 siswa (47%). Sedangkan 16 siswa (53%) siswa masih belum mampu menulis ilmiah dengan baik, bahkan belum mampu mencapai batas minimal ketuntasan sebesar 65. (d) Siswa kurang bisa mengoptimalkan waktu dengan baik. Ketika waktu yang diberikan guru sudah habis, siswa sering belum selesai membuat peta pikiran.

commit to user

2) Kelemahan yang ditemukan dari guru, yaitu sebagai berikut:

(a) Guru jarang menegur siswa yang tidak aktif membuat peta pikiran dan mengobrol dengan temannya

(b) Guru belum mampu membangkitkan minat siswa dalam membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah siswa.

Selanjutnya, untuk memperbaiki beberapa kekurangan yang ada pada siklus I ini, guru dan peneliti akan mengadakan langkah-langkah perbaikan sebagai berikut:

1) Guru diharapkan mampu memberikan motivasi yang lebih terhadap siswa untuk lebih kreatif dalam membuat kerangka dari karya tulis ilmiahnya dengan peta pikiran

2) Guru lebih komunikatif lagi agar ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa

3) Guru perlu mengadakan pendekatan kepada siswa yang masih terlihat bingung / kurang jelas dan kurang aktif , dan memberi motivasi agar aktif. 4) Agar pembelajaran bisa terkondisi dengan baik dan kemampuan menulis

ilmiah siswa bisa meningkat, sebaiknya guru memberikan teguran agar siswa jangan ramai dan menganggu teman.

5) Guru dan peneliti membuat perencanaan pembelajaran yang baru sebagai bahan perbaikan agar siswa tidak kesulitan menggambar pada peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiahnya, yaitu dengan menukarkan atau membagi hasil peta pikiran dari kerangka karya ilmiah siswa dengan teman satu meja. Hal ini dikarenakan pada siklus I sebagian besar gambar dari peta pikiran siswa hanya terletak di tengah dan siswa bingung harus menggambar apa. Hal ini dilakukan agar siswa lebih dapat menstimulasikan ide-idenye. Siswa diharapkan dapat saling berdiskusi tentang nilai cara kreatif untuk menggambarkan ide-idenya. Melalui penukaran peta pikiran diharapkan hasil peta pikiran siswa lebih baik, dan

commit to user

gambar lebih banyak sehingga hasil dari karya tulis ilmiah siswa juga lebih baik.

2. Siklus Kedua

a. Perencanaan Tindakan

Peneliti dan guru mengadakan diskusi pada Sabtu, 5 Februari 2011 di ruang guru. Pada diskusi tersebut, peneliti mengemukakan analisis hasil observasi terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I. Peneliti menyampaikan kelemahan dan kelebihan selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus I.

Setelah melakukan diskusi dengan guru yang menjadi kolaborator akhirnya disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II ini hanya akan dilakukan satu kali pertemuan yaitu, 10 Februari 2011. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah, serta agar tidak sampai menganggu kelangsungan pembelajaran kompetensi dasar yang lain.

Beberapa kekurangan pada siklus I, telah diungkapkan pada uraian siklus I. Peneliti mengemukakan perencanaan untuk mengatasi berbagai kekurangan pada siklus I yaitu sebagai berikut:

1) Guru meningkatkan antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran menulis ilmiah dengan menjadikan situasi belajar yang menyenangkan dengan memberikan humor dan akrab dengan siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak jenuh dengan pembelajaran tersebut. Suasana belajar yang menyenangkan dan tidak tegang juga menjadi motivasi bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran tersebut.

2) Guru lebih komunikatif lagi agar ada hubungan timbal balik antara guru dan siswa. Melalui sikap guru yang komunikatif, siswa juga diharapkan lebih berani mengungkapkan pertanyaan kepada guru.

commit to user

3) Guru harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa bersungguh- sungguh dalam membuat peta pikiran supaya hasil karya tulis ilmiah siswa bisa meningkat kualitasnya.

4) Pada siklus II siswa diminta untuk menukarkan atau membagi hasil dari kerangka peta pikirannya kepada teman satu meja. Kemudian saling mendiskusikan dan memberikan masukan dari kerangka peta pikiran tersebut. Hal ini dilakukan agar siswa lebih dapat menstimulasikan ide- idenye. Siswa diharapkan dapat saling berdiskusi tentang cara kreatif untuk menggambarkan ide-idenya. Melalui strategi ini diharapkan peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah siswa lebih baik, sehingga hasil karya tulis ilmiah siswa juga lebih baik.

5) Pada siklus II rumusan masalah dari karya ilmiah siswa bertambah satu.

Dokumen terkait