• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Implementasi Sistem

3. Simulasi Sistem

Simulasi dilakukan untuk mengetahui performansi sekaligus validasi hasil dari rancang bangun Aplikasi Simbapro Krisan Potong PT ABN. Simulasi yang dimaksud adalah dengan memasukkan data master contoh dan data operasional produksi krisan potong. Data master diperoleh dari data contoh PT Alam Indah Bunga Nusantara.

Sementara itu, data operasional diperoleh dari mensimulasikan proses produksi krisan, dengan menerapkan aturan bisnis PT ABN, mulai dari proses impor bibit tanaman induk, penanaman induk, pemanenan stek, hingga pemeliharaan tanaman krisan. Karena aplikasi ini berbasis waktu maka ditentukan pula periode simulasi proses. Simulasi ini dilakukan pada 1 Oktober 2009 hingga 31 Maret 2010.

64 Simulasi data yang dihasilkan dalam proses bisnis di atas disisipkan dalam lampiran. Data yang diperoleh tersebut kemudian diinputkan ke dalam form-form operasional yang terkait. Setelah semua data simulasi diinputkan dalam Simbapro Krisan Potong PT ABN, selanjutnya dilakukan validasi terhadap hasil pengolahan informasi.

Informasi yang disediakan oleh Simbapro adalah Informasi Tanaman Induk, Informasi Bibit Nursery, Informasi Krisan Produksi, Informasi Operasional, Informasi Hama dan Penyakit Tanaman. Setelah dilakukan validasi data dan informasi dengan cara membandingkan data mentah dan pengolahan menggunakan software spreadsheet Ms Excel diperoleh hasil yang serupa. Dengan demikian, dapat disimpulkan Simbapro Krisan Potong PT ABN dapat menyajikan data dan informasi secara valid.

Produksi krisan potong diawali dengan proses impor bibit tanaman induk. Dalam simulasi, PT ABN mengimpor tanaman induk dengan tiga varietas berbeda dari suplier PT Sugih Waras pada tanggal 28 Oktober 2009 (Tabel 5). Hingga tanggal periode 8 Maret 2010 telah dihasilkan bibit dari tiga tanaman induk awal sejumlah 87 kelompok dengan 36 jenis bibit induk dan 51 jenis bibit produksi.

Telah dihasilkan tanaman krisan produksi dari bibit itu sejumlah 30 kelompok tanaman krisan, dengan umur kelompok tertinggi 8 MST (minggu setelah tanam) dan terendah umur 0 MST. Informasi detail bibit dapat diakses oleh pengguna pada form informasi bibit sedangkan informasi tanaman induk dapat diakses pada form informasi induk.

Tabel 5. Data Simulasi Impor Bibit Induk

Tglimpor Varid Varietas Jumlah Perusahaan Tahun 28/10/2009 VR001 FIJI YELLOW 15000 PT SUGIH WARAS 2009 28/10/2009 VR002 FIJI WHITE 15000 PT SUGIH WARAS 2009 28/10/2009 VR003 FIJI DARK 15000 PT SUGIH WARAS 2009

Dari data simulasi impor di atas, sistem dapat menyajikan informasi dalam bentuk grafik, sehingga lebih mudah dalam menggambarkan kuantitas data. Grafik yang tersedia memberikan pilihan grafik impor bibit berdasarkan kategori varietas bibit atau kategori supplier (Gambar 20).

65 Gambar 20. Grafik Simulasi Impor Induk Tahun 2009

Simulasi penanaman tanaman induk pada tahun 2009 menunjukkan adanya kenaikan jumlah tanaman induk (Tabel 6). Tanaman induk sudah bertambah dari proses remotherstok pada bulan ke 12. Stek Pinching dari nomor pinching 2-4 dimasukkan jenis bibit induk yang telah siap untuk ditanam di lahan tanaman induk.

Tabel 6. Data Simulasi Tanam Induk Tahun 2009 Tanggal Tanam Jumlah Tanam Induk

28/10/2009 45000 16/12/2009 21000 23/12/2009 27000

Berdasarkan data simulasi tanam di atas, sistem dapat menyajikan informasi dalam bentuk grafik. Grafik yang tersedia memberikan pilihan informasi berdasarkan periode tahun tanam induk yang tersedia dalam sistem (Gambar 21).

66 Gambar 21. Grafik Simulasi Penanaman Induk Tahun 2009

Setelah induk berumur 6 minggu, tanaman induk sudah dapat menghasilkan stek pucuk sebagai bahan bibit krisan. Pinching dimulai pada Desember 2009. Total bibit yang sudah diperoleh hingga 8 Maret 2010 sejumlah 958500 batang stek. Sistem dapat menyajikan informasi grafik peroleh stek berdasarkan kelompok bulan selama satu periode tanam (Gambar 22).

67 Setelah bibit stek diakarkan selama 2 minggu di Nursery, bibit telah siap untuk ditanam di lahan produksi. Diperoleh dari simulasi hingga pada 8 Maret 2010, telah ditanam krisan produksi sejumlah 473.053 batang. Informasi lengkap tanaman krisan disajikan dalam form informasi krisan (Gambar 23).

Gambar 23. Form Informasi Krisan Simbapro Krisan Potong PT ABN

Resume Krisan memberikan ringkasan informasi tentang tanaman krisan produksi selama periode aktif. Dalam form tersebut memberikan informasi jumlah tanam krisan hingga tanggal 8 maret 2010 sejumlah 473053 batang, terjadi seleksi hama penyakit sebanyak 563. Keberhasilan produksi krisan sebesar 99,88%.

Selain sistem menyajikan informasi dalam form informasi krisan baik berkaitan dengan stok, pemeliharaan lokasi, jadwal pemanenan, ringkasan periode aktif, sistem juga memberikan penyajian informasi grafik stok tanaman detail per lokasi tanaman (Gambar 24).

Simbapro Krisan Potong PT ABN juga menyediakan fasilitas guna melakukan pengecekan atau penelusuran generasi tanaman. Hal ini kadang dilakukan untuk menelusur bila ada kasus seperti kualitas bunga yang buruk.

68 Dengan Form Penelusuran Tanaman Krisan dapat diketahui data histori tanaman krisan tersebut. Misal dalam simulasi adalah tanaman krisan dengan kode 100204001 adalah krisan varietas Fiji Yellow berasal dari bibit kode 100303004 yang ditanam pada 5 Januari 2010 di lokasi A06 (Gambar 25).

Gambar 24. Grafik Simulasi Krisan Lokasi A06 Tahun 2010

69 Informasi lainnya dari simulasi data ini adalah informasi perkembangan hama dan penyakit endemik. Info perkembangan penyakit tanaman disajikan dalam bentuk grafik perkembangan hama dan penyakit krisan baik secara general maupun detail per lokasi dan per jenis hama dan penyakit (Gambar 26).

Gambar 26. Grafik Simulasi Perkembangan HPT Tahun 2009

Fungsi penting lainnya yang disediakan oleh Simbapro Krisan Potong PT ABN adalah dukungan pengendalian operasi. Dukungan sistem adalah dengan menyediakan informasi tentang jadwal pemeliharaan tanaman dan waktu kritis dalam produksi krisan potong serta penyediaan akses informasi SOP kegiatan yang bersesuaian.

Pemeliharaan tanaman diperlukan untuk memastikan semua kebutuhan pertumbuhan tanaman berjalan dengan baik, yaitu penyediaan lingkungan mikro tanaman (misalnya nutrisi, cahaya, dan kelembapan) yang tepat. Pemeliharaan tanaman menyesuaikan dengan umur tanaman tersebut. Manajemen produksi telah membuat standar pemeliharaan tanaman berdasarkan umur (minggu setelah tanam) sebagai acuannya.

Dengan Simbapro Krisan Potong PT ABN, rule business tersebut diotomatisasi menghasilkan informasi pemeliharaan tanaman baik tanaman induk maupun tanaman krisan produksi termasuk kegiatan kritis lainnya, yaitu dengan melakukan perhitungan umur tanaman secara real time dan mengambil basis data

70 prosedur pemeliharaan yang bersesuaian dengan umur tanaman. Contoh informasi pemeliharaan tanaman induk yang ditampilkan pada Gambar 27.

Gambar 27. Informasi Pemeliharaan Induk

Para pengguna, dalam hal ini misal bagian MSN, akan mengetahui bahwa kelompok tanaman induk tertentu berada dalam kategori pemeliharaan tertentu. Bila pengguna ingin melihat aktivitas detail pemeliharan mingguan maka pengguna dapat memperolehnya dengan mengklik 2 kali baris tanaman induk yang dimaksud. Sistem akan menampilkan informasi detail kegiatan tanaman induk dipilih (Gambar 28).

71 Gambar 28. Informasi Detail Pemeliharaan Induk Minggu ke-21

Bila pengguna ingin mengetahui lebih jauh tentang SOP dari suatu kegiatan maka pengguna dapat mengaksesnya dengan menekan tombol Lihat SOP. Sistem akan menampilkan SOP kegiatan yang dimaksud (Gambar 29).

72 E. Perawatan Sistem

Pada tahap ini dilakukan evaluasi Simbapro Krisan Potong PT ABN oleh pengguna secara langsung. Kemudian diperoleh beberapa saran dan perbaikan awal. Masukan-masukan dari pengguna dijadikan sebagai dasar dilakukannya perbaikan maupun modifikasi sistem.

Proses perawatan ini akan terus dilakukan sejak sistem diimplementasikan secara nyata dalam sistem produksi krisan potong, sehingga data dan informasi yang disediakan oleh sistem benar-benar berguna dalam mendukung sistem produksi krisan potong yang efektif dan efisien.

Pemeliharaan awal dilakukan pada 11 Februari 2010 Pengguna yang melakukan uji coba awal adalah Manager QC pada PT ABN (sebagai ahli). Dari uji coba ini diperoleh tanggapan cara pengoperasian, saran detail informasi dan kelengkapan laporan yang harus disediakan oleh sistem.

Berdasarkan tanggapan pengguna dari sisi cara pengoperasian, sistem basis data ini mudah dalam pengoperasian atau user friendly. Dari aspek informasi yang disediakan, berdasarkan ruang lingkup yang diteliti sudah mencukupi. Walaupun demikian, masih terdapat peluang untuk pengembangan lebih lanjut pada saat diimplementasikan. Sementara itu dalam aspek penyediaan laporan masih perlu untuk dilengkapi.

Modifikasi yang telah dilakukan adalah pendetailan dalam pemasukan data seleksi tanaman. Dilakukan pembedaan seleksi akibat kegagalan fisiologi tanaman serta akibat infeksi hama dan penyakit tanaman yang sebelumnya hanya satu data seleksi tanaman saja. Penyediaan informasinya juga disesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

Modifikasi dapat dilihat pada gambar informasi ringkasan tanaman krisan (Gambar 30). Dengan modifikasi ini diketahui besar prosentase kematian tanaman akibat kegagalan fisiologi serta serangan hama dan penyakit tanaman. Berdasarkan data simulasi yang dilakukan kerusakan akibat serangan hama dan penyakit sebesar 0,12 % sedangkan fisiologi 0 % (tidak ada kasus). Pengguna dapat melihat detail organisme yang menyerang dengan mengklik tombol detail pada form informasi tanaman krisan produksi tab resume krisan (Gambar 31).

73 Gambar 30. Informasi Resume Tanaman Krisan Tahun 2010

74 E. Kelebihan dan Kekurangan Sistem

Dokumen terkait