• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisa Data

4.2.6 Sisa Umur Pemakaiaan Sprocket type segment

Dalam menghitung sisa umur pemakain sprocket type segment memerlukan nilai dari tingkat keausan sprocket type segment dan nilai K sprocket type segment serta umur sprocket type segment saat pengukuran. Nilai K untuk sprocket type segment adalah 1,0 dapat dilihat pada Tabel 4.4. Dalam menghitung sisa umur komponen digunakan Persamaan (2.2).

𝑊𝑅 = 𝑎. 𝑥 𝐾 Sisa umur pakai minggu pertama :

𝑊𝑅 = 𝑎. 𝑥 𝐾

Apabila Keasusan 100%, maka x2 = Jam operasi sebagai berikut :

Dimana 𝑎1 = 𝑎2

𝑊𝑅 2 = 𝑎2. 𝑥 𝐾

100% = 0,013234. 𝑥 1,0 𝑥 1,0 = 100

2 0,01323

Jika dibulatkan 7556 jam.

𝑥 = 1,0√7556,08 𝑥2 = 7556,08

Sisa umur sprocket type segment adalah 7556 – 1920 = 5636 jam lagi dari pengukuran. Sisa umur sprocket type segment dari data kedua dan selanjutnya bisa dilihat pada Tabel 4.10.

1

Tabel 4. 10 Hasil Pengukuran Sisa Umur Sprocket type segment hari maka 5420 jam : 8 jam kerja = 678 hari. Maka penggantian sprocket type segment akan dilakukan pada tanggal 13 Februari 2021+678 hari, dan didapatkan tanggal penggantian 23 Desember 2022.

4.2.7 Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Analisis FMEA pada komponen track roller, carrier roller, dan sprocket type segment ditampilkan pada Tabel 4.11 track roller, Tabel 4.12 carrier roller dan Tabel 4.13 sprocket type segment. Hasil yang didapat dari penerapan metode FMEA berupa nilai RPN yang akan menentukan risiko terjadinya kerusakan pada komponen yang dianalisis. Nilai RPN yang tinggi diartikan dengan risiko kerusakan yang tinggi dan nilai RPN yang rendah diartikan dengan risiko kerusakan yang rendah. Dari hasil penerapan FMEA ini dapat dilihat komponen yang lebih berisiko mengalami kerusakan terlebih dahulu sehingga perlu dilakukan penggantian.

Dalam penelitian ini Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dilakukan untuk melihat risiko-risiko yang mungkin terjadi pada operasi perawatan dan kegiatan operasional. Dalam hal ini ada tiga hal yang membantu menentukan dari gangguan antara lain severity (S), occurance (O), dan detection (D). Tingkat keausan (severity) ini dapat ditentukan dari seberapa serius kerusakan yang dihasilkan dengan terjadinya kegagalan proses, frekuensi (occurance) ini dapat

ditentukan seberapa banyak gangguan yang dapat menyebabkan sebuah kegagalan pada kegiatan operasional, dan yang terakhir tingkat deteksi (detection) ini dapat ditentukan bagaimana kegagalan tersebut dapat diketahui sebelum terjadi.

Dapat dilihat pada Tabel 4.11 nilai S(severity) pada track roller adalah 6 dengan kriteria sedang. Skala ini didapat dengan melihat effect yang ditimbulkan dari kegagalan dalam hal ini keausan tread wear membuat track kendor, lepas dari dudukan track frame. Nilai O(occurance) pada track roller adalah 5 dengan kriteria sedang. Skala ini ditentukan dengan perkiraan kemungkinan bahwa penyebab tersebut akan terjadi lagi. Terakhir nilai D(detection) pada track roller adalah 8 dengan kriteria sedang. Skala ini diasosiakan dengan pengendalian saat ini kemungkinan bahwa komponen akan disampaikan dengan cacat atau mudah diidentifikasi.

Bisa dilihat pada Tabel 4.12 carrier roller memiliki nilai S(severity) sebesar 5 memiliki kriteria sedang. Kriteria sedang yaitu menyebabkan beberapa komponen yang dibuat tidak nyaman atau mengalami kerusakan. Skala ini didapat dengan memandang effect yang ditimbulkan dari kegagalan dalam perihal ini keausan tread wear membuat track kendor, lepas dari dudukan track frame. Nilai O (occurance) pada carrier roller merupakan 6 dengan kriteria sedang. Skala ini ditetapkan dengan kemunginan penyebab tersebut bisa terjadi lagi. Nilai D(detection) pada carrier roller merupakan 9. Skala ini diasosiakan dengan pengendalian dikala ini mungkin kalau komponen hendak diinformasikan dengan cacat halus.

Tabel 4.13 menunjukkan nilai S(severity) pada sprocket type segment yaitu 5 dengan kriteria sedang. Skala severity didapat dengan melihat effect yang timbul dalam hal ini adalah keausan membuat track kendor, lepas dari dudukan frame.

Nilai O(occurance) pada sprocket type segment yaitu 4 dengan kriteria sedang, yang dimaksud adalah kerusakan dapat menyebabkan beberapa komponen yang dibuat tidak nyaman dan mengalami gangguan. Terakhir nilai D(detection) pada sprocket type segment yaitu 9 dengan kriteria sedang. Skala ini didapat dari pengukuran saat ini kemungkinan bahwa komponen akan disampaikan dengan cacat halus.

Failure mode Effect Analysis

Type Bulldozer Finish 13 Februari 2021

Model D65PX By Team

Failure mode Effect Analysis

Type Bulldozer Finish 13 Februari 2021

Model D65PX By Team

Failure mode Effect Analysis

Type Bulldozer Finish 13 Februari 2021

Model D65PX By Team

4.3 Pembahasan

Studi ini membahas tentang keuasan yang terjadi pada track roller, carrier roller dan sprocket type segment. Keausan track roller dan carrier roller terjadi pada saat track link melakukan gerakan memutar, berat bulldozer akan bertumpu pada track roller dan berat track link akan bertumpu pada carrier roller. Sehingga pada saat track link berputar terjadi sebuah gesekan dan membuat komponen mengalami keausan. Sedangkan keausan sprocket type segment terjadi akibat gesekan antara bushing dan gigi sprocket. Gesekan seperti ini terjadi pada saat bushing bersinggungan dengan gigi sprocket pada saat final drive bergerak maju atau mundur.

Data diambil dengan cara mengukur diameter track roller dan carrier roller, sedangkan untuk sprocket type segmen diukur dari jarak tiga pitch gigi.

Pengambilan data dilakukan lima kali dengan jeda 48 jam, dan dilanjutkan dengan menghitung tingkat keausan dan sisa umur komponen, serta analisa faktor keausan dengan metode FMEA. Pada Tabel 4.16 menampilkan hasil perhitungan tingkat keausan dan sisa umur pemakaian.

Tabel 4. 14 Hasil Perhitungan Tingkat Keausan dan Sisa Umur Pemakaian

Pengukuran Komponen Umur Unit dikarenakan Bulldozer beroperasi di medan yang berat dan terdapat tanah atau lumpur yang menempel di sela-sela track roller sehingga track roller tidak dapat berputar dengan normal, mengingat fungsi track roller adalah menahan mesin dan membuat mesin tetap bergerak diatas track.

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat keausan track roller diperoleh grafik seperti pada Gambar 4.4 Grafik Tingkat Keausan Track roller.

27

Track Roller Kiri Track Roller Kanan

Gambar 4. 4 Grafik Tingkat Keausan Track roller

Gambar 4.4 menampilkan grafik tingkat keausan track roller. Pada grafik tingkat keausan komponen track roller sisi kiri dan kanan menghasilkan hasil yang tidak seragam, hal ini karena beban yang diterima pada kedua sisi berbeda sehingga gesekan yang dialami kedua sisi berbeda. Gesekan yang kuat bisa terjadi karena material seperti pasir, batu, lumpur atau kerikil yang menempel di sela-sela track roller. Pada umur track roller 1920 jam track roller sisi kiri lebih rendah dibandingkan sisi kanan, sedangkan pada umur track roller 1968 jam sampai 2112 jam track roller sisi kiri lebih tinggi dibandingkan sisi kanan. Pada umur track roller 1920 jam sampai 1968 jam kenaikan tingkat keausan hanya 0,88 mm sedangkan pada umur 2016 jam sampai 2064 jam kenaikan tingkat keausan mencapai 1.05 mm, hal ini disebabkan karena bulldozer beroperasi pada tempat yang memiliki medan yang tidak selalu rata dan tidak selalu berat sehingga tingkat keausannya tidak bisa terprediksi.

22,95

Berdasarkan hasil perhitungan sisa umur pemakaian track roller diperoleh grafik seperti pada Gambar 4.5 Grafik Sisa Umur Track roller.

3250

Track Roller Kiri Track Roller Kanan

Gambar 4. 5 Grafik Sisa Umur Track roller

Gambar 4.5 menampilkan grafik sisa umur pemakaian track roller. Semakin bertambahnya umur track roller maka semakin menurun sisa umur pemakaian track roller. Pada saat umur track roller 2112 jam umur sisi kiri 2999 jam dan untuk sisi kanan 3010 jam, hal ini dikarenakan tingkat keausan yang diperoleh pada umur 2112 jam untuk sisi kiri dan sisi kanan berbeda. Tingkat keausan sisi kiri 26,56%

dan untuk sisi kanan 26,48% sehingga perhitungan sisa umur yang diperoleh berbeda. Hasil perhitungan sisa umur ini menampilkan hasil yang terbalik dari tingkat keausan, jika tingkat keausan semakin besar maka hasil sisa umur semakin menurun. Perhitungan sisa umur digunakan untuk mengetahui berapa lama track roller masih dapat dipakai sehingga dengan hasil yang diperoleh dapat mengetahui tanggal penggantian track roller. Tanggal penggantian track roller diperoleh dari pengukuran kelima komponen sisi kiri atau pada waktu 2112 jam yaitu pada tanggal 22 Februari 2021.

Sisa Umur Komponen (Jam)

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat keausan carrier roller diperoleh grafik seperti pada Gambar 4.6 Grafik Tingkat Keausan Carrier roller.

22

Carrier Roller Kiri Carrier Roller Kanan

Gambar 4. 6 Grafik Tingkat Keausan Carrier roller

Gambar 4.6 menampilkan grafik tingkat keausan pada carrier roller. Pada grafik tingkat keausan diperoleh hasil yang tidak seragam meskipun pada umur komponen yang sama. Pada umur 1920 jam tingkat keausan carrier roller sisi kiri mencapai 17,97% dan sisi kanan 17,88%. Pada umur carrier roller 1968 jam sampai 2112 jam sisi kiri dan kanan juga mengalami perbedaan, hal ini diakibatkan pada saat pengoperasian sisi kanan mengalami gesekan yang lebih besar daripada sisi kiri, gesekan yang terjadi bisa juga disebabkan oleh kotoran yang menempel pada sela-sela carrier roller. Selain itu masalah pembebanan pada carrier roller yaitu beroperasi dengan track link yang kendor, track link yang kendor membuat gesekan pada carrier roller lebih besar sehingga berpengaruh pada tingkat keausan. Track link kendor terjadi karena menerima tekanan dan gesekan yang menerus dari track roller.

Dari hasil yang didapatkan disimpulkan tingkat keausan dapat berbeda jika beban antara kedua sisi mengalami perbedaan, dari hal ini dapat diketahui tingkat keausan carrier roller dipengaruhi oleh beban yang diterima bukan dari lama masa pakai carrier roller.

Berdasarakan hasil perhitungan sisa umur pemakaian carrier roller diperoleh grafik seperti pada Gambar 4.7 Grafik Sisa Umur Carrier roller.

5400

Carrier Roller Kiri Carrier Roller Kanan

Gambar 4. 7 Grafik Sisa Umur Carrier roller

Gambar 4.7 menampilkan grafik sisa umur untuk carrier roller diantaranya terdiri dari dua macam yaitu carrier roller sisi kiri dan carrier roller sisi kanan.

Dapat dilihat carrier roller kiri pada umur komponen 1920 jam memiliki nilai rendah dibandingkan dengan carrier roller kanan sebesar 5270 jam dan 5298 jam.

Dapat dijelaskan bahwa semakin bertambahnya umur carrier roller maka semakin menurun sisa umur yang didapatkan. Hasil besar kecil dari sisa umur tergantung dari tingkat keausan yang terjadi pada carrier roller. Pada pengukuran kelima umur carrier roller 2112 jam tingkat keausan carrier roler sisi kiri 21,10% dan sisi kanan 21,04% sehingga sisa umur carrier roller didapat adalah 4878 jam untuk sisi kiri dan 4893 jam untuk sisi kanan. Penyebab carrier roller semakin lama umurnya maka semakin cepat sisa umurnya yaitu tergantung dari tingkat keausan yang terjadi pada carrier roller. Dari hasil perhitungan sisa umur dapat mengetahui masih berapa lama carrier roller bisa digunakan, maka tanggal penggantian carrier roller diperoleh dari pengukuran kelima carrier roller sisi kiri atau pada saat umur carrier roller 2112 jam yaitu pada tanggal 15 Oktober 2022.

5270

Sisa Umur Komponen (Jam)

Berdasarkan tingkat keausan sprocket type segment diperoleh grafik seperti pada Gambar 4.8 Grafik Tingkat Keausan Sprocket type segment.

Gambar 4. 8 Grafik Tingkat Keausan Sprocket type segment

Gambar 4.8 menampilkan grafik tingkat keausan pada sprocket type segment. Dapat dilihat dari grafik tingkat keausan sprocket type segment untuk komponen sisi kiri dan sisi kanan terjadi perbedaan. Perbedaan ini terjadi dikarenakan pada saat pengoperasian sisi kanan mengalami gesekan yang besar dibanding sisi kiri. Gesekan besar disebabkan karena track terlalu kendor dan link pitch terlalu besar. Pada umur 1920 jam sampai 1968 jam komponen sprocket type segment sisi kiri tingkat keausan mencapai 25,41% dan tingkat keausan sisi kanan 25,29% atau bisa diartikan komponen sisi kiri lebih besar dibandingkan sisi kanan.

Saat sprocket type segment mencapai umur 2016 jam sampai 2112 jam terjadi perubahan tingkat keausan, komponen sprocket type segment sisi kiri tingkat keausan lebih kecil dibanding komponen sprocket sisi kanan. Hal ini disebabkan karena pembebanan yang di terima komponen sprocket type segment sisi kanan lebih besar, selain disebabkan track yang terlalu kendor bisa terjadi karena adanya kotoran tanah yang menempel di sela-sela sprocket yang mengakibatkan pembebanan berlebih atau gesekan yang besar.

29

Sprocket Kiri Sprocket Kanan

Tingkat Keausan (%)

Berdasarkan hasil perhitungan sisa umur pemakaian sprocket type segment diperoleh grafik seperti Gambar 4.9 Grafik Sisa Umur Sprocket type segment.

5700

Sprocket Kiri Sprocket Kanan

Gambar 4. 9 Grafik Sisa Umur Sprocket type segment

Gambar 4.9 menampilkan grafik sisa umur untuk sprocket type segment.

Semakin bertambahnya umur komponen sprocket type segment maka semakin menurun sisa umur pemakaian. Saat umur komponen sprocket type segment 1920 jam sampai 1968 jam sisa umur komponen sprocket type segment sisi kiri lebih kecil yaitu 5636 jam dan 5590 jam, sedangkan untuk komponen sprocket type segment sisi kanan lebih besar yaitu 5672 jam dan 5613 jam. Hal tersebut disebabkan karena sisi kanan menerima gesekan yang lebih besar dibanding sisi kiri, gesekan ini bisa disebabkan karena track link sisi kanan kendor. Track link yang kendor bisa terjadi karena pada saat pengoperasian unit sering melakukan belokan tajam pada arah yang sama secara terus menerus. Pada umur komponen sprocket type segment 2016 jam, 2064 jam dan 2112 jam mengalami perubahan, sisa umur komponen sprocket type segment sisi kiri lebih besar yaitu 5563 jam, 5510 jam, dan 5477 jam sedangkan sisa umur komponen sprocket type segment sisi kanan lebih kecil yaitu 5532 jam, 5452 jam dan 5420 jam. Hal ini terjadi pembebanan berlebih pada komponen sprocket type segment sisi kiri yang terjadi akibat dari track terlalu kendor dan bisa terjadi karena adanya kotoran tanah yang menumpuk pada sela-sela sprocket type segment. Tanggal penggantian komponen

5452 5420

Sisa Umur Komponen (Jam)

5636 5590

5420

2999

270 240 180

4878

sprocket type segment dapat diketahui dari hasil perhitungan sisa umur pengukuran kelima komponen sprocket type segment sisi kanan pada saat umur 2112 jam yaitu pada tanggal 23 Desember 2022.

Berdasarkan hasil analisis keausan dengan metode FMEA dan perhitungan sisa umur track roller, carrier roller dan sprocket type segment diperoleh grafik hubungan seperti pada Gambar 4.10 Grafik Hubungan RPN dengan Sisa Umur.

300 6000

Track Roller Carrier Roller Sprocket Type Segment

Komponen

Gambar 4. 10 Grafik Hubungan RPN dengan Sisa Umur

Gambar 4.10 menunjukan grafik hubungan RPN dengan sisa umur. RPN terbesar terletak pada track roller dengan nilai RPN 324, carrier roller RPN 270 dan sprocket type segment RPN 180. Dari grafik dapat dilihat komponen yang harus terlebih dahulu ganti adalah komponen track roller dengan risiko mengalami kerusakan yang lebih cepat. Jika dilihat dari perhitungan sisa umur track roller mendapatkan 2999 jam, carrier roller 4878 jam, dan sprocket type segment 5420 jam dengan hasil sisa umur track roller yang lebih sedikit dari carrier roller dan sprocket type segment, track roller lebih cepat mengalami keausan 100% karena memiliki RPN tertinggi. Dari grafik ini dapat disimpulkan hubungan RPN dengan sisa umur sesuai, jika nilai RPN tinggi maka akan memiliki kerusakan lebih besar sehingga umur pemakaian komponen semakin singkat sedangkan untuk nilai RPN yang rendah memiliki kerusakan lebih kecil sehingga umur pemakaian komponen semakin lama.

RPN Sisa Umur (Jam)

5.1 Kesimpulan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang analisa track roller, carrier roller dan sprocket type segment undercarriage bulldozer Komatsu D65PX dapat diambil kesimpulan :

1. Tingkat keausan komponen track roller sisi kiri telah mencapai 26,56%

dan kompnen track roller sisi kanan telah mencapai 26,49% pada umur 2112 jam. Untuk tingkat keausan komponen carrier roller sisi kiri telah mencapai 21,10% dan komponen carrier roller sisi kanan telah mencapai 21,04%. Sedangkan tingkat keausan komponen spocket type segment sisi kiri telah mencapai 27,83% dan komponen sprocket type segment sisi kanan telah mencapai 28,04%.

2. Sisa umur pemakaian track roller sisi kiri didapatkan 2999 jam dan komponen track roller sisi kanan 3010 jam. Untuk sisa umur pemakaian carrier roller sisi kiri didapatkan 4878 jam dan komponen carrier roller sisi kanan 4893 jam. Sedangkan sisa umur komponen sprocket type segment sisi kiri didapatkan 5477 jam dan komponen sprocket type segment sisi kanan 5420 jam.

3. Hasil menggunakan metode FMEA didapatkan nilai RPN track roller 324, carrier roller 270 dan spocket type segment 180 pada umur 2112 jam. Berdasarkan hasil analisa FMEA mendapatkan hasil komponen yang lebih berisiko mengalami kerusakan dalam waktu dekat adalah komponen track roller dengan nilai RPN yang lebih tinggi dari carrier roller dan sprocket type segment.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian tentang analisis komponen track roller, carrier roller dan sprocket type segment bulldozer komatsu D65PX, dapat diberikan saran yang dapat membantu pembaca yang ingin meneliti komponen track roller, carrier roller dan sprocket type segment sebagai berikut:

1. Melakukan penelitian tentang pengukuran tingkat keausan dengan janga waktu yang lebih lama dari 48 jam untuk mendapat hasil yang akurat.

2. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya komponen selalu dalam keadaan bersih.

3. Melakukan pengukuran dengan alat ukur yang memiliki tingkat kepresisian yang lebih presisi.

DAFTAR PUSTAKA

Aditiawan, Chandra Hutama. (2017). Analisa Tingkat Keausan Sprocket Pada Unit D375A Di PT. Pama Persada Nusantara Site PT. Kideco Jaya Agung Batu Kajang Menggunakan Metode Deskriptif. Teknik Mesin. Politeknik Negeri Balikpapan.

Akbar, S., & Baharuddin, R. (2019). Koreksi Nilai Konstanta “K” Dalam Perhitungan Usia Pakai Komponen Undercarriage Komatsu D375A-5. Media Mesin: Majalah Teknik Mesin, 20(1), 36-42.

Caterpillar. (2015). Custom Track Service Handbook, edition 17 th. Caterpillar Inc:

USA.

Isdhianto Irfan. (2018). Analisa Kerusakan Dan Perbaikan Roller Excavator XGMA XG822EL. Teknik Mesin. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jati Hidayat. (2011). Analisa Keausan dan Kerusakan Komponen Undercarriage Pada Unit Bulldozer SD22E. Teknik Mesin. Universitas Indonesia.

Komatsu. (2004). Operation & Maintenance Manual D65PX-15 Bulldozer.

Komatsu America Corp: USA.

Maulana, I., Ibrahim, A., & Darmein, D. (2017). Analisa Kerusakan Komponen Undercarriage Excavator Hitachi Ex200 Pada Pt. Takabeya Perkasa Group Dengan Metode Fmea. Jurnal Mesin Sains Terapan, 1(1), 32-37.

Maulana. (2017). Analisa Umur Pakai Bushing Pada Unit Dozer D375A-5 Menggunakan Metode Deskriptif di PT. Pamapersada Nusantara Site Batu Kajang. Teknik Mesin. Politeknik Negeri Balikpapan.

Pradhana Yoga Harta. (2020). Analisa Keausan Dan Kerusakan Komponen Undercarriage Pada Unit Bulldozer SD22E. Teknik Mesin. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Puspitasari Nia Budi, Arif Martanto. (2014). Penggunaan FMEA Dalam Mengidentifikasi Resiko Kegagalan Proses Produksi Sarung ATM (Alat Tenun Mesin) (Studi Kasus PT. Asaputex Jaya Tegal. Jurnal : Teknik Industri, 2(9), 93-98.

Rachman Ayunisa, Hari Adianto, dan Gita Permata Liansari. (2016). Perbaikan Kualitas Produk Ubin Semen Menggunakan Metode Failure Mode And

EFFECT Analysis Dan Failure Tree Analysis Di Institusi Keramik. Jurnal : Teknik Industri, 2(4), 25-34.

Service Divison. (2011). Final Drive & Undercarriage. Basic Mechanic Course.

United Tracktors: Jakarta.

TIM TC UT, (2011). Basic Mechanic Course Final Drive & Undercarriage. PT United Tractors TBK: Jakarta.

Dokumen terkait