1.3. SISI PENAWARAN
Dari sisi penawaran, struktur perekonomian Jawa Timur pada triwulan I-2011 masih didominasi oleh tiga sektor utama yaitu Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR), Industri Pengolahan, dan Pertanian. Kombinasi ketiganya memberi sumbangan hingga sekitar 75% terhadap PDRB Jawa Timur.
Pertumbuhan Tiga Sektor UtamaTiga Sektor UtamaTiga Sektor UtamaTiga Sektor Utama
Sumber: BPS Jawa Timur Sumber: Bank Indonesia
Sumber: BPS Jawa Timur
Ga
Pertumbuhan Sektor PendukungPendukungPendukungPendukung
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
0 1 2 3
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2007 2008 2009 2010 2011
Bangunan Tambang Listrik Gas Air Bersih
gBangunan (rhs) gTambang (rhs) gListrik Gas Air Bersih (rhs)
Ketiga sektor utama tersebut masih menjadi sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Jatim. Kinerja sektor Pertanian dan sektor Industri Pengolahan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sedangkan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR) mengalami penurunan.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini juga didukung oleh pertumbuhan sektor lainnya, yaitu sektor Pengangkutan dan Komunikasi serta sektor Pertambangan. Membaiknya kinerja kedua sektor tersebut sebagai pendukung sektor utama, menunjukkan membaiknya proses bisnis usaha dari hulu hingga hilir, seiring makin beragamnya kebutuhan masyarakat saat ini.
Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia Surabaya, tingkat utilisasi kapasitas produksi di Jawa Timur tercatat mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 74,3%
menjadi 73,3%, disebabkan adanya penambahan kapasitas terpasang guna memenuhi permintaan seasonal di triwulan mendatang.
Membaiknya konsumsi masyarakat yang direspon dengan peningkatan kinerja sektoral Jatim diindikasikan pula oleh hasil Survei Liaison Bank Indonesia Surabaya, yang memiliki ekspektasi optimis pada perekonomian Jatim. Berbagai rencana penambahan kapasitas maupun investasi baru menjadi bagian dari rencana usaha para pebisnis di Jatim guna merespon permintaan dalam dan luar negeri yang terus meningkat.
Sumber: BPS Jawa Timur
GaGa
GaGambar 1.38mbar 1.38mbar 1.38mbar 1.38 Pertumbuhan Sektor Pertumbuhan Sektor Pertumbuhan Sektor
Pertumbuhan Sektor PendukungPendukungPendukungPendukung
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Utilisasi Kapasitas Produksi
63,4
2006 2007 2008 2009 2010 2011
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Total Pertanian
Pertambangan Industri Pengolahan
Listrik Gas Air Bersih
-27,23
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Indeks Realisasi Usaha
2007 2008 2009 2010 2011
Pertanian Industri Pengolahan PHR
Adanya perlambatan nilai realisasi investasi dunia usaha pada triwulan ini dibandingkan triwulan sebelumnya juga dikonfirmasi oleh angka indeks hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) terhadap pelaku usaha di Jawa Timur yang menunjukkan perlambatan realisasi usaha dari 15,81 menjadi 6,43. Secara sektoral, perbaikan realisasi usaha di Jawa Timur yang tertinggi terjadi pada Sektor Industri pengolahan, diikuti oleh sektor Pertanian dan PHR. Kondisi ini terkonfirmasi dari kinerja sektoral Jatim pada triwulan ini, yang mengalami perlambatan pada dua sektor dominan, yaitu sektor Pertanian dan PHR.
a. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran
Kinerja sektor Perdagangan, Hotel & Restoran (PHR) mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 9,74% menjadi 8,24%, seiring berkurangnya kegiatan transaksi perdagangan dan pariwisata pada triwulan ini. Namun demikian, sektor ini masih mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi dipengaruhi oleh momentum Tahun Baru, Perayaan Imlek dan beberapa hari raya
Gambar 1.41 Gambar 1.41Gambar 1.41 Gambar 1.41 Indeks Realisasi Usaha Indeks Realisasi Usaha Indeks Realisasi Usaha Indeks Realisasi Usaha
Sumber: SKDU BI Surabaya
Gambar 1.42
Indeks Realisasi Usaha SektoralRealisasi Usaha SektoralRealisasi Usaha Sektoral Realisasi Usaha Sektoral
Sumber: SKDU BI Surabaya
Gambar 1.40 Gambar 1.40Gambar 1.40 Gambar 1.40
Utilisasi Kapasitas Produksi Sektoral Utilisasi Kapasitas Produksi SektoralUtilisasi Kapasitas Produksi Sektoral Utilisasi Kapasitas Produksi Sektoral
Sumber: SKDU BI Surabaya Sumber: SKDU BI Surabaya
0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 910 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 910 1112 1 2 3
2007 2008 2009 2010 2011
Jml kontainer unload (TEUs) Jml kontainer load (TEUs)
60 80 100 120 140 160 180
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 910 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 910 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 910 1112 1 2 3
2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Ship Calls
keagamaan, turut mendorong kegiatan perdagangan dalam dan luar negeri, serta kegiatan berwisata domestik.
Perlambatan kinerja sektor ini juga diindikasikan oleh indikator aktivitas perdagangan berupa jumlah kontainer di Pelabuhan Tanjung Perak yang mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Meskipun aktivitas load dan unload kapal transaksi perdagangan internasional mengalami peningkatan, namun terjadi perlambatan untuk perdagangan antar pulau.
Disisi lain, konsumsi masyarakat dan kinerja transaksi perdagangan luar negeri Jawa Timur mengalami perbaikan, namun melambatnya kinerja
perdagangan antar pulau turut mempengaruhi kinerja sektor perdagangan Jawa Timur.
Selanjutnya, Subsektor Hotel pada triwulan ini menunjukkan perlambatan pertumbuhan yaitu dari 9,96% menjadi 7,03%, sejalan dengan minimnya momentum liburan di triwulan ini dibandingkan periode sebelumnya yang tercermin dari penurunan tingkat hunian hotel berbintang di Jatim. Namun pertumbuhan sub sektor hotel tersebut masih menunjukkan angka pertumbuhan yang cukup tinggi, dikonfirmasi dari peningkatan lama tinggal bagi tamu asing (gambar 1.46) melihat objek wisata favorit mancanegara (Gunung Bromo). Selain itu, tingginya pemanfaatan hotel di Kota Surabaya dan sekitarnya untuk urusan bisnis dan kegiatan Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) pun turut mempengaruhi kinerja sektor perhotelan pada triwulan ini yang turut pula mempengaruhi peningkatan kinerja sub sektor restoran yang tumbuh dari 9,4%
menjadi 14,79%.
Gambar Gambar Gambar Gambar 1.431.431.431.43 Jumlah Kapal Singgah di Jumlah Kapal Singgah di Jumlah Kapal Singgah di
Jumlah Kapal Singgah di Pel Tanjung PerakPel Tanjung PerakPel Tanjung Perak Pel Tanjung Perak
Sumber: PT X, Tanjung Perak
Gambar 1.44 Gambar 1.44Gambar 1.44 Gambar 1.44 Kontainer Load dan Unload Kontainer Load dan Unload Kontainer Load dan Unload
Kontainer Load dan Unload di Tanjung Perakdi Tanjung Perakdi Tanjung Perakdi Tanjung Perak
Sumber: PT X, Tanjung Perak
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Gambar 1.45 Gambar 1.45Gambar 1.45 Gambar 1.45
Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di Jatim Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di JatimTingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di Jatim Tingkat Hunian Kamar Hotel Berbintang di Jatim
Gambar 1. Perkembangan Kredit PHR
0
2007 2008 2009 2010 2011
Jumlah Wisman Melalui Juanda 0
2007 2008 2009 2010 2011
TPK Hotel Berbintang Jatim (%)
0
2007 2008 2009 2010 2011
Asing
2007 2008 2009 2010 2011
Kredit PHR gKredit PHR (rhs)
Dari sisi pembiayaan, kinerja kredit pada sektor PHR mengalami peningkatan pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan data di lapangan, sebagian besar permodalan sektor PHR berasal dari modal sendiri (subsektor perdagangan dan restoran) dan PMA (untuk subsektor hotel).
Gambar 1.46 Gambar 1.46Gambar 1.46 Gambar 1.46
Lama Tinggal Tamu di Hotel Berbintang Jatim Lama Tinggal Tamu di Hotel Berbintang Jatim Lama Tinggal Tamu di Hotel Berbintang Jatim Lama Tinggal Tamu di Hotel Berbintang Jatim
Gambar 1.
Gambar 1.
Gambar 1.
Gambar 1.47474747
Jumlah Wisatawan Asing melalui Bandara Juanda Jumlah Wisatawan Asing melalui Bandara Juanda Jumlah Wisatawan Asing melalui Bandara Juanda Jumlah Wisatawan Asing melalui Bandara Juanda
Sumber: BPS Jawa Timur Sumber: BPS Jawa Timur
Sumber: BPS Jawa Timur
Gambar 1.
Gambar 1.Gambar 1.
Gambar 1.484848 48 Konsumsi Listrik Golongan Bisnis Konsumsi Listrik Golongan Bisnis Konsumsi Listrik Golongan Bisnis Konsumsi Listrik Golongan Bisnis
Sumber: PLN Distribusi Jawa Timur
Sumber: BI, Laporan Bulanan Perbankan
2007 2008 2009 2010 2011
-10%
Konsumsi Listrik Bisnis Pertumbuhan 30%
Sumber: BPS Prov.Jawa Timur
Gambar 1.51 Gambar 1.51 Gambar 1.51 Gambar 1.51 Indeks Realisasi Usaha Sektoral Indeks Realisasi Usaha SektoralIndeks Realisasi Usaha Sektoral Indeks Realisasi Usaha Sektoral
0
2007 2008 2009 2010 2011
Consumption Goods Intermediate Goods Capital Goods
-0,8
2007 2008 2009 2010 2011
gTotal Impor
2007 2008 2009 2010 2011
Pertanian Industri Pengolahan PHR
-30 Tw II-2010 Tw III-2010 Tw.IV-2010 Tw I-2011
b. Sektor Industri Pengolahan
Membaiknya konsumsi masyarakat Jawa Timur yang diiringi dengan peningkatan permintaan ekspor ke luar negeri, turut mempengaruhi kinerja sektor Industri Pengolahan yang relatif stabil dibandingkan periode sebelumnya. Tercatat, sektor ini mampu tumbuh sebesar 5,61% (yoy). Namun adanya hambatan kebijakan pemerintah pusat yang mempengaruhi tarif masuk impor barang modal dikhawatirkan berdampak pada kinerja sektor ini di masa mendatang, karena sudah cukup tingginya utilisasi kapasitas terpasang industri di Jawa Timur pada saat ini.
Gambar 1.52 Gambar 1.52Gambar 1.52 Gambar 1.52 Perkembangan
Perkembangan Perkembangan
Perkembangan Nilai Nilai Nilai Nilai Impor Impor Impor Impor Barang Bahan BakuBarang Bahan BakuBarang Bahan BakuBarang Bahan Baku
Sumber: Bank Indonesia
Gambar 1.53 Gambar 1.53Gambar 1.53 Gambar 1.53 Perkembangan Perkembangan Perkembangan
Perkembangan PertumbuhanPertumbuhanPertumbuhan Pertumbuhan
Sumber: Bank Indonesia
Gambar 1.50 Gambar 1.50Gambar 1.50 Gambar 1.50
Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Pertumbuhan Produksi Industri PengolahanPertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan
Sumber: SKDU BI Surabaya
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Gambar 1.56 Gambar 1.56 Gambar 1.56 Gambar 1.56
Luas Lahan Tanam dan Panen Padi di Jawa Timur Luas Lahan Tanam dan Panen Padi di Jawa TimurLuas Lahan Tanam dan Panen Padi di Jawa Timur Luas Lahan Tanam dan Panen Padi di Jawa Timur
Gambar 1.57 Gambar 1.57 Gambar 1.57 Gambar 1.57
Luas Lahan Tanam dan Panen Jagung di Jawa Timur Luas Lahan Tanam dan Panen Jagung di Jawa TimurLuas Lahan Tanam dan Panen Jagung di Jawa Timur Luas Lahan Tanam dan Panen Jagung di Jawa Timur
Sumber: Laporan Bulanan Perbankan 80
2007 2008 2009 2010 2011
-15%
Konsumsi Listrik Industri Pertumbuhan 20%
0%
2007 2008 2009 2010 2011
Kredit Industri Pengolahan gKredit Industri Pengolahan (rhs)
Luas Panen Jagung Luas Tanam Jagung
2007 2008 2009 2010 2011
Luas Panen Padi Luas Tanam Padi
c. Pertanian
Kinerja Sektor Pertanian mengalami perbaikan yaitu meningkat dari 1,50%
menjadi 2,82%. Membaiknya kinerja subsektor tanaman bahan makanan dan peternakan pada triwulan ini turut mempengaruhi kinerja sektor pertanian. Tibanya musim panen pada berbagai jenis tanaman bahan makanan, seperti padi dan jagung, serta menurunnya jumlah tanaman puso seiring menurunnya wilayah yang terkena banjir pada akhirnya meningkatkan kinerja subsektor tanaman bahan makanan pada triwulan ini.
Sumber: Dinas Pertanian Prov. Jawa Timur
Gambar 1.54 Gambar 1.54 Gambar 1.54 Gambar 1.54
Konsumsi Listrik Golongan Industri Konsumsi Listrik Golongan IndustriKonsumsi Listrik Golongan Industri Konsumsi Listrik Golongan Industri
Sumber: PLN Distribusi Jawa Timur
Gambar 1.55 Gambar 1.55Gambar 1.55 Gambar 1.55
Perkembangan Kredit Sektor Industri Pengolahan Perkembangan Kredit Sektor Industri Pengolahan Perkembangan Kredit Sektor Industri Pengolahan Perkembangan Kredit Sektor Industri Pengolahan
Sumber: Dinas Pertanian Prov. Jawa Timur
Sumber: Dinas Pertanian Prov.Jawa Timur Sumber: Laporan Bulanan Perbankan
-50%
-40%
-30%
-20%
-10%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
-1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2007 2008 2009 2010 2011
Kredit Pertanian gKredit Pertanian (rhs)
-5.000 10.000 15.000 20.000 25.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1112 1 2 3
2007 2008 2009 2010 2011
Luas Puso Padi Luas Puso Jagung
d. Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Pada triwulan I-2011, kinerja Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa, relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu tumbuh sebesar 8,21% (yoy).
Kondisi ini didukung oleh adanya perbaikan pada subsektor keuangan, khususnya perbankan di Jawa Timur, yang ditunjukkan dengan membaiknya realisasi kredit perbankan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) seiring membaiknya perekonomian Jawa Timur. Sementara itu, pendapatan fee based income, interest based income dan Net Interest Margin (NIM) pertumbuhannya relatif stabil.
Kinerja lembaga keuangan non bank diperkirakan mengalami peningkatan seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat pada produk dengan akses yang lebih mudah. Kinerja subsektor lainnya yaitu subsektor penyewaan mengalami perbaikan dibandingkan triwulan IV-2010. Seiring meningkatnya kegiatan bisnis di Jawa Timur, yang turut mempengaruhi pada kenaikan biaya sewa bangunan komersial dan residensial, khususnya di Kota Surabaya.
Subsektor ini diperkirakan turut mendukung kinerja subsektor keuangan, penyewaan dan jasa perusahaan dengan komposisi lebih dari 60%. Sementara itu, kinerja bank dan lembaga keuangan non bank masing-masing menyumbang 25%
dan 15%.
Gambar 1.58 Gambar 1.58Gambar 1.58 Gambar 1.58 Luas Lahan Puso di Jawa Timur Luas Lahan Puso di Jawa Timur Luas Lahan Puso di Jawa Timur Luas Lahan Puso di Jawa Timur
Gambar 1.59 Gambar 1.59Gambar 1.59 Gambar 1.59
Perkembangan Kredit Sektor Pertanian Perkembangan Kredit Sektor Pertanian Perkembangan Kredit Sektor Pertanian Perkembangan Kredit Sektor Pertanian
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Sumber: Laporan Bulanan Perbankan Sumber: Laporan Bulanan Perbankan
-30%
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Fee Based Income
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Interest Based Income
Nilai Net Interest Margin (NIM) gNet Interest Margin (NIM)
0%
2007 2008 2009 2010 2011
gDana Pihak Ketiga gKredit
e. Bangunan
Perlambatan kinerja sektor bangunan pada triwulan I-2011 dari 8,80% (yoy) menjadi 7,42%, diindikasikan berasal dari melambatnya kinerja subsektor perumahan residensial di Jawa Timur. Kondisi ini dikonfirmasi oleh indikator volume penjualan semen di Jawa Timur yang mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi pembiayaan, tingkat penyaluran kredit konstruksi mengalami peningkatan. Sedangkan pertumbuhan kredit properti mengalami perlambatan, dengan nominal tertinggi berasal dari pembelian rumah segmen menengah ke bawah (tipe < 70). Fenomena ini mengindikasikan membaiknya pendapatan masyarakat terutama kelompok menengah ke bawah, selain adanya program subsidi bunga dari pemerintah sehingga rata-rata suku bunga kredit properti untuk rumah tipe < 70 berada di kisaran satu digit. Suku bunga kredit perbankan masih menjadi faktor penting dalam penjualan properti
Gambar 1.61 Gambar 1.61Gambar 1.61 Gambar 1.61
Perkembangan NIM Perbankan Jawa Timur Perkembangan NIM Perbankan Jawa TimurPerkembangan NIM Perbankan Jawa Timur Perkembangan NIM Perbankan Jawa Timur
Gambar 1.62
Perkembangan FeeFeeFeeFee----Based IncomeBased IncomeBased IncomeBased Income
Gambar 1.63
Perkembangan InterestInterestInterestInterest----Based IncomeBased IncomeBased IncomeBased Income
Sumber: Laporan Bulanan Perbankan Sumber: Laporan Bulanan Perbankan
Gambar 1.60 Gambar 1.60Gambar 1.60 Gambar 1.60
Pertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan Jawa Timur Pertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan Jawa TimurPertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan Jawa Timur Pertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan Jawa Timur
Sumber: Laporan Bulanan Perbankan
Sumber: Laporan Bulanan Perbankan
Gambar GambarGambar Gambar 1.641.641.641.64 Volume Penjualan Semen d Volume Penjualan Semen d Volume Penjualan Semen d
Volume Penjualan Semen diiii Jawa TimurJawa TimurJawa TimurJawa Timur
Gambar Gambar Gambar Gambar 1.651.651.651.65 Perkembangan Kredit Sektor Kons Perkembangan Kredit Sektor Kons Perkembangan Kredit Sektor Kons Perkembangan Kredit Sektor Konstruksitruksitruksi truksi
Gambar Perkembangan Kredit Properti
Gambar Gambar Gambar Gambar 1.671.671.67 1.67
Perkembangan Kredit Properti per Jenis Perkembangan Kredit Properti per JenisPerkembangan Kredit Properti per Jenis Perkembangan Kredit Properti per Jenis
Sumber: Laporan Bulanan Perbankan
-30%
2007 2008 2009 2010 2011
Vol Penjualan Semen gPenjualan Semen
-20%
2007 2008 2009 2010 2011
Kredit Konstruksi gKredit Konstruksi (rhs)
0%
2007 2008 2009 2010 2011
Kredit Properti gKredit Properti (rhs)
2007 2008 2009 2010 2011
rukan/ruko > type 70 < type 70 Investasi Modal Kerja
residensial di Jawa Timur karena sekitar 60% rumah dibeli dengan memanfaatkan kredit perbankan.
f. Transportasi dan Komunikasi
Meningkatnya kebutuhan komunikasi seiring membaiknya perekonomian masyarakat Jawa Timur turut pula mempengaruhi kinerja sektor transportasi dan komunikasi yang mengalami peningkatan pada triwulan ini, dengan pertumbuhan sebesar 19,92%, meningkat dari sebelumnya berada pada level 11,16%. Selain mempengaruhi tingkat hunian hotel, kegiatan wisata dan bisnis masyarakat Jatim pada triwulan ini, turut pula mempengaruhi kinerja subsektor transportasi. Selain itu, angka penjualan kendaraan yang relatif stabil pun turut menjaga kestabilan kinerja subsektor ini. Salah satu indikator sektor angkutan, yaitu arus penumpang dan jumlah volume barang mengindikasikan hal yang sama.
Sumber: Asosisasi Semen Indonesia
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
Gambar 1.70 Gambar 1.70Gambar 1.70 Gambar 1.70 Penumpang
Penumpang Penumpang
Penumpang Domestik di Bandara JuandaDomestik di Bandara JuandaDomestik di Bandara JuandaDomestik di Bandara Juanda
Gambar 1.71 Gambar 1.71 Gambar 1.71 Gambar 1.71
Penumpang Internasional di Bandara Juanda Penumpang Internasional di Bandara Juanda Penumpang Internasional di Bandara Juanda Penumpang Internasional di Bandara Juanda
Gambar 1.69 Gambar 1.69Gambar 1.69 Gambar 1.69 Arus Barang di Tanjung Perak Arus Barang di Tanjung PerakArus Barang di Tanjung Perak Arus Barang di Tanjung Perak
2007 2008 2009 2010 2011
-60%
Jml Penumpang (000 orang) 100%
g Jml Penumpang
Selain itu, kinerja angkutan udara dalam perekonomian Jawa Timur juga relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya, bahkan menunjukkan adanya peningkatan pada kelompok penumpang internasional. Pengaruh momentum Tahun Baru di awal tahun dimanfaatkan dengan baik khususnya oleh wisatawan internasional, meskipun salah satu obyek wisata favorit yaitu Gunung Bromo ditutup hingga awal Maret 2011. Hasil ini konsisten dengan stabilnya lama tinggal tamu asing di hotel-hotel berbintang Jawa Timur pada triwulan ini.
Arus Penumpang di Tanjung Perak Arus Penumpang di Tanjung PerakArus Penumpang di Tanjung Perak Arus Penumpang di Tanjung Perak
Sumber: BPS Prov. Jawa Timur Sumber: BPS Prov. Jawa Timur
Sumber: BPS Prov. Jawa Timur Sumber: BPS Prov. Jawa Timur
0
2007 2008 2009 2010 2011
-30%
Jml Penumpang Domestik 50%
g Jml Penumpang Domestik
0
2007 2008 2009 2010 2011
-40%
Jml Penumpang Intl 50%
gPenumpang Intl
2007 2008 2009 2010 2011
-60%
Vol Barang (000 ton) g Jml Barang 120%
Gambar 1.
Gambar 1.
Gambar 1.
Gambar 1.72727272
Perkembangan Kredit Angkutan & Komunikasi Perkembangan Kredit Angkutan & Komunikasi Perkembangan Kredit Angkutan & Komunikasi Perkembangan Kredit Angkutan & Komunikasi
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
-500.000 1.000.000 1.500.000 2.000.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 4.000.000 4.500.000 5.000.000
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
2007 2008 2009 2010 2011
Kredit Angkutan & Komunikasi gKredit Angkutan & Komunikasi (rhs)
Sumber: BI, Laporan Bulanan Perbankan
BAB I – PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL
BOKS 1
ANALISIS DAMPAK TSUNAMI JEPANG PADA KINERJA EKSPOR IMPOR