• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Evaluasi

Dalam dokumen PEMUTAKHIRAN KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 (Halaman 37-44)

D. Ketrampilan Umum

5.3 Sistem Evaluasi

Kompetensi yang dimiliki lulusan yang tergambarkan dengan gamblang dari IPK dan daftar nilai mata kuliah tidak secara otomatis menunjukkan bahwa seorang lulusan dengan prestasi demikian tinggi dapat dengan mudah sukses meniti karir profesionalnya di lingkungan kerja. Pencapaian kompetensi lulusan ditempa selama kurang lebih 4 tahun, dengan model pembelajaran yang kebanyakan hanya mengukur pencapaian prestasi dari aspek kognitif belaka. Padahal masih ada ranah kecerdasan dan keterampilan lainnya yang justru cukup dominan dalam proses perjalanan karir seorang lulusan. Prestasi akademik yang lebih bersifat kognitif dalam bentuk kemasan Knowledge (“Pengetahuan”), seringkali disebut sebagai hard skills, yaitu pengetahuan teoritik atau aplikatif secara teknis.

Penilaian kemampuan akademik mahasiswa dilakukan secara berkesinambungan dengan cara memberikan tugas mandiri, tugas terstruktur, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.

1. Sistem skoring adalah adalah hasil pengukuran terhadap belajar yang ditempuh mahasiswa. Hasil pengukuran dimaksud dinyatakan dengan angka pada skala 0 s/d 100 yang mewakili kualifikasi Tuntas dan Belum Tuntas.

2. Sasaran yang harus dinilai / diukur untuk menentukan nilai mentah dan belajar mahasiswa adalah :

a. Bagian teori yang terdiri dari : - Penyelesaian Tugas (PT)

- Ujian Tengan Semester (UTS), dan - Ujian Akhir Semester (UAS). b. Bagian Praktikum

3. Bobot dari setiap sasaran penilaian di atas ditetapkan sebagai berikut :

a. Bobot untuk bagian Teori ( BBT = Beban SKS Teori/Beban SKS Matakuliah) dengan perincian sebagai berikut :

- Penyelesaian tugas-tugas (PT) : 20 % dari BBT - Ujian tengah semester (NTS ) : 30 % dari BBT - Ujian akhir semester ( NAS ) : 50 % dari BBT

38

b. Bobot bagian untuk praktikum ( BBP = Beban SKS Praktikum / Beban SKS Mata kuliah)

4. Perhitungan nilai mentah hasil belajar mahasiswa sesuai pembobotan yang telah ditetapkan ialah : NA = BBT ( 0.20 x NT + 0,30 x 0,50 x NAS ) + BBP x NP.

Dimana : NA = Nilai akhir dan NP = nilai Praktikum. Nilai, huruf, dan bobot setiap nilai Mata kuliah, yakni :

No Nilai Mentah Nilai Akhir Keterangan Huruf Angka 1 >= 80.0 - 100 A 4.00 Tuntas 2 77.5 - < 80.0 A- 3.75 Tuntas 3 75.0 - < 77.5 AB 3.50 Tuntas 4 72.5 - < 75.0 B+ 3.25 Belum Tuntas 5 70.0 - < 72.5 B 3.00 Belum Tuntas 6 67.5 - < 70.0 B- 2.75 Belum Tuntas 7 65.0 - < 67.5 BC 2.50 Belum Tuntas 8 62.5 - < 65.0 C+ 2.25 Belum Tuntas 9 60.0 - < 62.5 C 2.00 Belum Tuntas 10 57.5 - < 60.0 C- 1.75 Belum Tuntas 11 55.0 - < 57.5 CD 1.50 Belum Tuntas 12 52.5 - < 55.0 D+ 1.25 Belum Tuntas 13 50.0 - < 52.5 D 1.00 Belum Tuntas 14 < 50.0 E 0.00 Belum Tuntas

Ada aspek lain dari kemampuan lulusan yang umumnya baru nampak ke permukaan setelah terjun ke dunia kerja profesional. Potensi diri mahasiswa, dan nantinya adalah lulusan, yang mungkin karena kurang menyadarinya, seperti diterlantarkan dalam dunia akademik, potensi tersebut sering disebut sebagai Soft Skills.

Proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini hanya sedikit memberi kontribusi, sehingga keberhasilan lulusan dalam dunia kerja lebih disebabkan oleh faktor bakat dan kemampuan bawaan personalnya sendiri. Perguruan tinggi harus menjalankan tanggung jawab profesionalnya melalui pengorganisasian yang tepat, serta dilakukan secara sistematis untuk dapat memberdayakan seluruh mahasiswa, sehingga dapat mengembangkan potensi personalnya. Proses pembelajaran yang sudah diuraikan pada bagian sebelumnya dalam panduan ini, diharapkan dapat mengintegrasikan pengembangan soft skills di dalamnya. Untuk maksud tersebut, diperlukan kemampuan dosen yang dapat mengelola proses pembelajaran inovatif dalam kerangka mengakomodasi pengembangan potensi diri mahasiswa dalam bentuk atribut-atribut soft skills di atas. Pengembangan soft-skills juga dapat diperkaya melalui kegiatan kemahasiswaan dengan program pendampingan yang berkelanjutan. Terwujudnya iklim akademik yang kondusif terhadap berbagai kegiatan pengembangan diri mahasiswa adalah keharusan, dan menjadi cita-cita pembinaan kemahasiswaan.

Muatan soft skills diupayakan untuk dapat diintegrasikan dengan kegiatan kurikuler (bukan bentuk mata kuliah tersendiri), tapi ditumpangkan dalam muatan pembelajaran setiap mata kuliah, dengan proporsi sesuai dengan karakteristik mata kuliah bersangkutan. Dalam hal ini, dosen harus kreatif dan inovatif dalam melakukan pengayaan metode pembelajaran untuk mendorong dan memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensi diri sesuai dengan atribut-atribut soft skill yang cocok dikembangkan melalui mata kuliah bersangkutan.

Penilaian kemampuan soft skills mahasiswa pada Program Studi Teknik Mesin FST UNDANA dilakukan secara berkesinambungan selama proses perkuliahan dan ujian berlangsung dimana mengacu pada norma dan tolak ukur penyelengaraan pendidikan UNDANA dan panduan KKNI.

Sistem skoring dilakukan untuk mengukur tingkat ketuntasan terhadap proses belajar yang ditempuh mahasiswa. Hasil pengukuran (HP) dimaksud dinyatakan dengan angka pada skala 0 s/d 100 yang mewakili kualifikasi Tuntas dan Belum Tuntas. Sasaran dan hasil pengukuran elemen soft skills yang harus dinilai untuk menentukan bobot mentah (BM) dan belajar mahasiswa adalah :

- Pengendalian Diri : 10% dari HP

40

- Berpikir Analitis : 10% dari HP - Berpikir Logis : 10% dari HP - Bekerja Mandiri : 10% dari HP - Bekerja Sama Dalam Tim : 10% dari HP - Komunikasi Tertulis : 10% dari HP - Komunikasi Lisan : 10% dari HP

- Kreatif : 10% dari HP

- Komitmen : 10% dari HP

Perhitungan nilai mentah hasil belajar mahasiswa sesuai pembobotan yang telah ditetapkan ialah : Nilai Mentah (NM) = Penjumlahan bobot mentah (BM) dari masing masing elemen soft skills dimana Nilai, huruf, dan bobot setiap nilai, yakni :

No Nilai Mentah Nilai Akhir Keterangan Huruf Angka 1 >= 80.0 - 100 A 4.00 Tuntas 2 77.5 - < 80.0 A- 3.75 Tuntas 3 75.0 - < 77.5 AB 3.50 Tuntas 4 72.5 - < 75.0 B+ 3.25 Belum Tuntas 5 70.0 - < 72.5 B 3.00 Belum Tuntas 6 67.5 - < 70.0 B- 2.75 Belum Tuntas 7 65.0 - < 67.5 BC 2.50 Belum Tuntas 8 62.5 - < 65.0 C+ 2.25 Belum Tuntas 9 60.0 - < 62.5 C 2.00 Belum Tuntas 10 57.5 - < 60.0 C- 1.75 Belum Tuntas 11 55.0 - < 57.5 CD 1.50 Belum Tuntas 12 52.5 - < 55.0 D+ 1.25 Belum Tuntas 13 50.0 - < 52.5 D 1.00 Belum Tuntas 14 < 50.0 E 0.00 Belum Tuntas

Bobot penilaian diklasifikasikan dalam penilaian akhir untuk menentukan ketuntasan hasil belajar mahasiswa. Penilaian hard and soft skills dengan persentasi 25 % untuk masing-masing skills dari nilai akhir pada mata kuliah yang bersangkutan yang menentukan ketuntasan hasil belajar mahasiswa. Hasil belajar mahasiswa dinyatakan tuntas jika memperoleh bobot nilai ≥ 75. Ketuntasan mahasiswa berlaku mutlak sehingga bagi mahasiswa

yang belum tuntas atau memiliki bobot nilai < dari 75 diupayakan untuk dilakukan proses penilaian kembali melalui remedial dan semester pendek.

42 BAB VI PENUTUP

Sistem pendidikan di Prodi Teknik Mesin FST - Undana merupakan bagian integral dari perubahan itu sendiri, bahkan merupakan ujung tombak dari perubahan di Nusa Tenggara Timur pada khususnya dan umumnya perubahan ke arah dunia yang lebih sempurna. Pada saat seluruh variabel berkehidupan dan bermasyarakat dalam beragam aspeknya terus berubah dan berkembang, maka Prodi Teknik Mesin FST - Undana sebagai bagian integral pendidikan tinggi, adalah agen penderivasi yang harus terus-menerus menyesuaikan diri.

Prodi Teknik Mesin FST - Undana sebagai institusi pendidikan tinggi yang berhubungan langsung dengan pemangku kepentingan di Nusa Tenggara Timur, bahkan masyarakat luas jelas harus menjadi agen perubahan bagi kepentingan pengguna lulusan Undana. Oleh sebab itu naskah dokumen akademik ini merupakan wujud konsistensi Prodi Teknik Mesin FST - Undana dalam merealisasikan visi dan misinya secara konsisten dan berkelanjutan selalu mengikuti perubahan dan perkembangan dunia pendidikan baik nasional dan internasional antara lain dengan pemutakhiran kurikulum sesuai tuntutan jaman terkini untuk menghasilkan lulusan sesuai dengan jenjang (Level) rumusan pada KKNI dan SNPT. Naskah akademik pemutakhiran kurikulum ini akan dilokakaryakan dan disosialisasikan kepada civitas akademika Prodi Teknik Mesin FST - Undana yang pada akhirnya menghasilkan naskah akademik yang dijadikan pedoman pelaksanaan pembelajaran.

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

Dalam dokumen PEMUTAKHIRAN KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 (Halaman 37-44)

Dokumen terkait