Herawan Hadidjaja Anggota Komite Audit
SISTEM MANAJEMEN RISIKO
Selain sistem pengendalian internal, Perseroan juga memandang manajemen risiko sebagai salah satu aspek yang penting dalam menjaga stabilitas kegiatan usaha. Perseroan, termasuk Entitas Anak, mengelola risiko-risiko dalam kegiatan operasional maupun dalam pengembangan bisnis yang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal secara hati-hati. Pengelolaan risiko dilakukan agar Perseroan dapat meminimalkan atau menghindari risiko yang berpotensi terjadi yang dapat menghambat kelancaran proses bisnis, serta dapat meminimalkan kerugian yang ditimbulkan olehnya.
Pengelolaan risiko tersebut meliputi pengawasan aktif manajemen, penerapan kebijakan dan prosedur penetapan limit risiko, proses identiikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, penerapan sistem informasi dan pengendalian risiko, serta sistem pengendalian internal. Dalam melaksanakan hal tersebut, Perseroan terus meningkatkan kebijakan dan eisiensi penerapan manajemen risiko.
Penerapan manajemen risiko di Perseroan merupakan tanggung jawab Direksi dengan tugas menentukan prinsip dasar kebijakan manajemen risiko kelompok usaha secara keseluruhan, serta kebijakan pada area tertentu.
Risiko yang Dihadapi
Proil risiko yang dihadapi Perseroan dan Entitas Anak sebagai berikut.
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perseroan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Perseroan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menganalisa risiko kredit pelanggan baru sebelum persyaratan pembayaran dan distribusi ditawarkan, menetapkan kebijakan veriikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas pinjaman yang diberikan dan piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar merupakan nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perseroan yang terpengaruh oleh perubahan variabel pasar, seperti suku bunga dan nilai tukar, termasuk turunan dari kedua risiko tersebut (risiko instrumen derivatif).
a. Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga Perseroan timbul dari kredit, simpanan dan simpanan dari bank lain, serta
policies, as well as its implementation, so that the Company can take corrective measures and development of the Company’s internal control system.
RISK MANAGEMENT SySTEM
In addition to internal control system, the Company also sees risk management as one important aspect in maintaining the stability of business activities. The Company, including its Subsidiaries, carefully manages the risks in its operational activities and business development that are inluenced by internal and external factors. The Company’s risk management is done in order to minimize or avoid the potential risks occurred which may hamper the business process, as well as minimize any incurred losses.
The risk management includes the management’s active supervision, implementation of policies and procedures, establishing risk limits, identiication process, measuring and monitoring risk, implementation of information system, and risk management, as well as internal control system. In doing so, the Company continues to improve the policy and eiciency of risk management implementation.
Implementation of risk management in the Company is the responsibility of the Directors, whose task is to determine the basic principles of business group’s risk management policy as a whole, as well as policies in certain areas. Risks Covered
The risk proile faced by the Company and Subsidiaries is as follows.
1. Credit Risk
Credit risk is a risk that the Company will sufer from losses arising from customers or counter parties failing to meet their contractual liabilities. The Company controls the credit risk by creating business relationships with other credible parties, analyzing new customer’s credit risk before ofering payment requirements and distribution, setting up veriication and credit authorization policy, as well as periodically monitoring the collectability of receivables given and payables to reduce total bad debts.
2. Market Risk
Market risk is the fair value or future contractual cash low of a inancial instrument owned by the Company that will be afected by changes in market variables such as interest rates, exchange rates, including the derivative from both risks (risk of derivative instruments).
a. Interest Rates Risk
The Company’s interest rate risk arises from loans, deposits, deposits from other banks, and received
pinjaman yang diterima. Kredit, simpanan dan simpanan dari bank lain, serta pinjaman yang diterima dengan suku bunga mengambang mengakibatkan timbulnya risiko suku bunga terhadap arus kas Perseroan. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan suku bunga tetap mengakibatkan timbulnya risiko nilai wajar suku bunga terhadap Perseroan. Perseroan menganalisa eksposur suku bunga
secara dinamis. Berbagai skenario disimulasikan dengan mempertimbangkan pembiayaan kembali, pembaruan posisi yang ada, serta alternatif pembiayaan. Untuk setiap simulasi, pergerakan suku bunga yang sama digunakan untuk seluruh mata uang. Berdasarkan skenario ini, Perseroan menghitung dampak laba atau rugi dari pergerakan suku bunga. Skenario-skenario tersebut dilakukan hanya untuk liabilitas yang mewakili posisi utama yang dikenakan bunga.
b. Risiko Mata Uang Asing
Perseroan terpengaruh risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai eksposur mata uang, terutama terhadap Dolar Amerika Serikat. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari transaksi komersial di masa depan, serta aset dan liabilitas yang diakui. Manajemen telah menetapkan kebijakan yang mengharuskan Perseroan mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terhadap mata uang fungsionalnya. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi komersial masa depan atau aset dan liabilitas yang diakui didenominasikan dalam mata uang yang bukan mata uang fungsional. Risiko diukur dengan menggunakan proyeksi arus kas.
c. Risiko Harga
Perseroan terpengaruh risiko harga efek ekuitas dan efek utang karena Perseroan memiliki investasi yang diklasiikasikan sebagai tersedia untuk dijual atau diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi efek ekuitas, Perseroan melakukan diversiikasi portofolio. Diversiikasi portofolio dilakukan sesuai dengan batasan yang ditentukan oleh Perseroan. Sedangkan, untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi pada surat berharga utang, Perseroan melakukan analisa terkait besaran bunga kupon yang ditawarkan dengan tingkat imbal hasil yang diharapkan oleh pasar.
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perseroan tidak memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perseroan dan untuk mengatasi dampak luktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan
loans. Loans, deposits, deposits from other banks, and received loans with loating interest rates may cause the occurrence of interest rate risks of cash low against the Company. Financial assets and inancial liabilities with ixed interest rates result in the occurrence of a fair value interest rate risk against the Company.
The Company analyzes interest rate exposure dynamically. Various scenarios are simulated by considering reinancing, renewal of existing positions, as well as alternative inancing. For each simulation, the same interest rate movements are used for all currencies. Based on these scenarios, the Company calculates the impact of proit or loss from the interest rate movements. Such scenarios are done only for liabilities that represent the major interest bearing positions.
b. Foreign Currency Risk
The Company is afected by the risk of foreign exchange rates arising from various currency exposures, primarily against the U.S. Dollar. The risk of foreign exchange rates arises from future commercial transactions as well as the recognized assets and liabilities. The management has established a policy that requires the Company to manage the risk of foreign exchange rates against the functional currency. The risk of foreign exchange rates arises when future commercial transactions or the recognized assets and liabilities are denominated in currencies other than the functional currency. Risk is measured by using cash low projections.
c. Price Risk
The Company is afected by risks of equity securities price and debt securities because the Company has investments classiied as available-for-sale or measured at fair value through the income statement in the consolidated statement of inancial position. To manage the price risk arising from investments in equity securities, the Company decides to diversify its portfolio. Diversiication of portfolio is done in accordance with the limits established by the Company. Whereas, to manage the price risk arising from investment on debt securities, the Company performs analysis related to the amount of interest coupon ofered with the result expected by the market.
3. Liquidity Risk
Liquidity risk is a risk arising because the Company does not have adequate cash low to meet its liabilities. In liquidity risk management, the Management monitors and maintains total cash and cash equivalents that are considered adequate to fund the Company’s operation and to mitigate impacts of cash low luctuation. The Management also periodically evaluates cash low
PT Sinar Mas Multiartha Tbk Laporan Tahunan 2016
140
evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, serta terus menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal. 4. Risiko Hukum
Risiko hukum adalah risiko yang timbul dari kelemahan aspek hukum, antara lain akibat dari tindakan hukum, tidak adanya peraturan yang mendukung atau kelemahan dari ketentuan-ketentuan yang mengikat secara hukum, seperti kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum suatu perjanjian dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. Pelaksanaan identiikasi, pengukuran, dan pemantauan terhadap potensi risiko hukum dilaksanakan terhadap seluruh aktivitas Perseroan, terutama kegiatan operasional yang melibatkan pihak ketiga yang memiliki potensi benturan kepentingan atau gugatan hukum. Perseroan melakukan manajemen risiko hukum dengan melakukan penanganan proses hukum secara profesional dan jika diperlukan membuat pencadangan potensi biaya kerugian.
5. Risiko Strategis
Risiko strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal. Perseroan telah menyusun strategi dan rencana bisnis yang sebelumnya telah didiskusikan dengan Dewan Komisaris, Direksi, serta seluruh manajemen Perusahaan. Perseroan juga melakukan kajian dan evaluasi stratejik bisnis, serta realisasi yang telah dicapai oleh Perseroan sesuai dengan yang terangkum dalam rencana bisnis.
6. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang timbul dari ketidakcukupan dana atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya problem eksternal yang berdampak kepada kegiatan operasional Perseroan. Model tata kelola risiko operasional untuk Perseroan memberikan tata kelola yang formal, transparan dan konsisten yang secara jelas menegaskan tugas dan tanggung jawab, serta alur pelaporan untuk mengelola risiko operasional dalam Perseroan secara efektif. Model tata kelola bertujuan untuk menempatkan akuntabilitas terhadap risiko operasional yang mungkin timbul, serta pada saat yang bersama memfasilitasi pemisahan tugas secara independen antara pemilik risiko, pengendali risiko, dan Audit Internal.
Tinjauan Atas Efektiitas Sistem Manajemen Risiko
Perseroan senantiasa mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas penerapan sistem manajemen risiko, antara lain melalui pengukuran tingkat maturitas manajemen risiko, serta peningkatan kompetensi pemilik dan pengelola risiko secara berkala. Melalui langkah tersebut, Perseroan dapat
projection and actual cash low, including debt maturity schedule, and consistently reviews the inancial market to obtain optimum funding sources.
4. Legal Risk
Legal risk is the risk arising from drawbacks of legal aspects, partly as a result of legal action, lack of rules that support, or weakness of legally binding provisions, such as failure to comply with legal requirements of an agreement, and gaps in binding assurances. Implementation of identiication, measurement, and monitoring of potential legal risks is undertaken on all Company’s activities, especially its operational activities involving third parties that have a potential conlict of interest or lawsuit. The Company conducts legal risk management by handling the legal process in a professional manner and if necessary, creates reserves of potential loss costs.
5. Strategic Risk
Strategic risk is the risks that, among other things, are caused by incorrect establishment and implementation of Company’s strategy, improper business decision- making, or Company’s lack of responsiveness towards external changes. The Company has developed a strategy and business plan which was previously discussed with the Board of Commissioners, Directors, as well as the entire Management of the Company. The Company also conducts business analysis and strategic evaluations, as well as realizations that have been achieved by the Company in accordance with the summary in business plan.
6. Operational Risk
Operational Risk is risk arising from inadequacy of fund or malfunction of internal process, human error, system failure, or external incidents afecting the Company’s operational activities. Operational risk governance model for the Company provides formal governance, in a transparent and consistent manner, which clearly deines the duties and responsibilities and reporting lines to manage Company’s operational risks in an efective manner. The Governance model aims to put accountability on operational risks that may happen, and at the same time, to facilitate the separation of tasks independently between the risk owners, risk control, and internal audit.
Overview of the Risk Management System Efectiveness
The Company continues to evaluate and improve the efectiveness of risk management systems implementation, among others, through the measurement of risk management maturity level and improving owners’ and risk managers’ competence on regular basis. Through these
lebih meningkatkan penerapan budaya risiko di perusahaan.