• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian sistem menurut Indrajid (2001) adalah kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki keterkaitan antara satu dan lainnya. Menurut Marimin (2005) sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan kompleks. Turban (2005) juga menuturkan bahwa sistem merupakan sekumpulan dari objek seperti orang, sumberdaya, konsep, dan prosedur yang teratur untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian-pengertian tersebut mencerminkan adanya beberapa bagian dan hubungan antar bagian yang menunjukkan kompleksitas dari sistem yang meliputi kerja sama antara bagian yang interdependen satu sama lain. Selain itu juga sistem berusaha untuk mencapai suatu tujuan. Definisi tersebut menunjukkan bahwa sistem sebagai gugus dari elemen-elemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau subtujuan.

Menurut Zakiyah (2007) sistem memiliki beberapa sifat dasar antara lain (1) dinamisasi dan perubahan berkelanjutan sistem dalam pencapaian tujuan, (2) sinergi, (3) keterbukaan terhadap lingkungan, (4) transformasi yaitu proses perubahan input menjadi output, (5) hubungan antar bagian yang memerlukan analisis dasar pemahaman yang luas, (6) mekanisme pengendalian yang memberi informasi kepada sistem mengenai efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan yang dihadapi.

mengolahnya menjadi produk informasi sebagai output. Sistem informasi merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa sistem yang terdiri dari beberapa sistem atau komponen hardware, software, dan brainware, data dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi.

Manajemen merupakan proses yang berkaitan dengan tujuan suatu organisasi dan sumber daya yang dimiliki. Kesuksesan suatu manajemen tergantung pada kemampuan dari fungsi-fungsi yang dimiliki, yaitu planning, organizing, directing, dan controlling. Semua aktivitas manajemen tersebut berkaitan dengan pengambilan keputusan yang optimum (Turban et al., 2005). Menurut Marimin (2006) manajemen dengan menggunakan pendekatan sistem informasi merupakan langkah yang mengarah pada peningkatan kemampuan sumberdaya manusia. Perubahan kebiasaan dari menggunakan sistem manual menjadi sistem elektronik diharapkan dapat menghasilkan suatu ketepatan, kecepatan, dam keakuratan terhadap hasil pengolahan data dan informasi di segala bidang.

Turban et al. (2005) menyebutkan beberapa piranti yang dapat digunakan oleh pihak manajemen dalam pengambilan keputusan antara lain Decision Support System (DSS), Management Science (MS), Business Analytics, Data Mining, Data Warehousing, Group Support System (GSS), Expert System (ES), dan Artificial Neural Networks (ANN). Tabel 3 menunjukkan penunjang keputusan yang dapat digunakan dalam berbagai tipe keputusan dan tipe kontrol.

Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pendekatan secara sistematis untuk menentukan teknologi ilimiah yang tepat dalam mengambil keputusan dan merupakan konsep spesifik yang menghubungkan sistem komputerisasi informasi dengan para pengambil keputusan sebagai pengguna (Eriyatno, 1999). Menurut Indrajid (2001) sistem penunjang keputusan merupakan produk perangkat lunak yang dikembangkan untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Turban et al. (2003) menyebutkan bahwa sistem penunjang keputusan merupakan sistem yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dari berbagai alternatif yang ada.

Gambar 1. Proses pengambilan keputusan. Fase Intelegen Tujuan organisasi

Prosedur pencarian dan pengamatan Pengumpulan data

Identifikasi masalah Pengklasifikasian masalah Pernyataan masalah

Fase Disain Formulasi model (asumsi) Penentuan kriteria-kriteria Penentuan alernatif-alternatif Pengukuran dan prediksi

Fase Disain Solusi model

Analisis sensitivitas

Pemilihan alternatif terbaik Desain control system

Implementasi solusi yang telah diputuskan Kenyataan Pemeriksaan

Gagal Berhasil

Validasi model

Verifikasi dan uji solusi yang diinginkan

Tabel 3. Kerangka penunjang keputusan

Tipe keputusan

Tipe kontrol

Operasional Manajemen Strategi Piranti yang dibutuhkan

Terstruktur Jumlah penerimaan

dan pemesanan

Analisis anggaran belanja, prakiraan jangka pendek, laporan personal, analisis pembelian

Manajemen finansial, lokasi gudang, sistem distribusi

Sistem informasi manajemen,

management science models,

model finansial dan statistik

Semiterstruktur Jadwal produksi,

pengaturan inventori

Evaluasi piutang, persiapan anggaran belanja, perencanaan

layout, penjadwalan proyek,

disain sistem penghargaan

Perencanaan jangka panjang, perencanaan produk baru, perencanaan asuransi kualitas

Sistem penunjang keputusan

Tidak terstruktur Penentuan sampul

majalah, pembelian perangkat lunak, penyetujuan

pinjaman

Negosiasi, perekrutan manajer, pembelian perangkat keras,

lobbying Perencanaan penelitian dan pengembangan, perencanaan social responsibility Sistem penunjang keputusan, sistem pakar,

neural network

Piranti yang dibutuhkan Sistem informasi manajemen,

Management science

Management science, sistem

penunjang keputusan, sistem pakar

Sistem pakar, neural

network

Sumber: Turban et al. (2003).

Haag et al. (2004) menyebutkan sistem penunjang keputusan adalah sistem yang sangat fleksibel dan interaktif yang didisain untuk menunjang dalam pengambilan keputusan suatu permasalahan yang tidak terstruktur. Menurut Turban et al. (2005), sistem penunjang keputusan merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menunjang pembuat keputusan manajemen. Menurut Post dan David (2003) sistem penunjang keputusan dibuat untuk membantu manajer dalam membuat keputusan taktis dan menurut Indrajid (2001) sistem penunjang keputusan digunakan sebagai second opinion atau sumber informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh manajer dalam memutuskan kebijakan. Secara umum pengambilan keputusan terdiri atas lima tahap yaitu (1) identifikasi bobot objek, (2) identifikasi alternatif yang ada, (3) memprediksi kemungkinan yang bisa terjadi, (4) mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan tersebut dengan menggunakan skala, dan (5) memilih alternatif yang mempunyai nilai tertinggi (McCown, 2002). Terdapat perbedaan antara produksi dan manajemen pada pertanian dan produksi dan manajemen pada industri sehingga membutuhkan suatu sistem yang dapat memecahkan permasalahan tersebut. Sistem penunjang keputusan dapat digunakan untuk membantu memecahkan masalah tersebut.

Menurut Turban et al. (2005) karakteristik sistem penunjang keputusan antara lain mendukung individu dan tim, dapat digunakan secara berulang dan konstan, mempunyai tiga komponen utama yaitu data, model, dan user interface. Selain itu, karakteristik SPK yang lain yaitu menggunakan data objektif, personal, dan objektif, dapat digunakan dalam sektor privat, dan membantu pengguna dalam mengambil keputusan yang lebih cepat dan akurat. Karakteristik ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Karakteristik dan kapabilitas sistem penunjang keputusan (Turban et al. , 2005).

Menurut Sprague dan Barbara (1993) SPK mempunyai lima karakteristik utama yaitu (1) sistem yang berbasis komputer, (2) digunakan untuk membantu para pengambil keputusan, (3) dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah rumit yang tidak mungkin dilakukan dengan kalkulasi manual, (4) sistem interaktif, dan (5) komponen utamanya data dan model analisis.

Turban et al. (2005) menyebutkan bahwa SPK harus dibuat lebih interaktif dan mudah dimengerti oleh penggunanya. Hal ini disebabkan sebagian pengguna bukan programer sehingga membutuhkan suatu prosedur yang mudah dipahami dan digunakan. Menurut Indrajid (2001) SPK harus menggunakan format grafik agar pengguna lebih mudah untuk memahami dan mengerti.

Komponen-komponen SPK menurut Indrajid (2001) yaitu database, modelbase, dan software system. Turban et al. (2005) menyebutkan komponen SPK yaitu data, model, dan user interface serta knowledge (opsional).

Permasalahan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur

Mendukung semua tingkatan manajemen Mendukung individu dan tim/grup Keputusan interdependen atau skuensial Mendukung desain intelegen Mendukung banyak proses keputusan

Adaptable dan fleksibel

Interaktif dan mudah penggunaannya Berdiri sendiri, integrasi,

dan web-based Efektif bukan efisien Mesin terkontrol manusia Pengembangan berdasarkan

pengguna akhir Permodelan dan analisis

Akses data Terintegrasi

Sistem Penunjang Keputusan

Turban et al. (2005) menyebutkan komponen sistem penunjang keputusan sebagai berikut:

1) Sistem manajemen basis data yang didalamnya terdapat database dengan data yang relevan dan diatur oleh software (Gambar 4),

2) Sistem manajemen basis model yang merupakan perangkat software yang terdiri atas model finansial, statistik, manajemen ilmu, atau model kuantifikasi lainnya yang mendukung kemampuan analisis sistem (Gambar 5),

3) User interface atau human-machine communication yang merupakan pernyataan atau perintah yang berhubungan langsung dengan pengguna, 4) Manajemen basis pengetahuan.

Gambar 3. Skema sistem penunjang keputusan (Turban et al., 2005). Turban et al. (2005) menyebutkan elemen dari sistem manajemen basis data terdiri atas (1) database sistem penunjang keputusan, (2) database management Data eksternal dan

internal Manajemen data Manajemen model Model eksternal Subsistem basis pengetahuan User interface

Komputer lain Jaringan internet, intranet, atau ekstranet

Gambar 4. Skema struktur sistem manajemen basis data. Ekstraksi

Finansial Pemasaran Produksi SDM Sumber data internal Lainnya

Data personal Corporate data warehouse Sumber data eksternal Basis pengetahuan orgaisnasi

Basis data penunjang keputusan Sistem manajemen basis data - retrieval - inquiry - update - report generation - delete Query facility Data directory Interface management Model management Knowledge based

(a) Basis model

- strategi, taktik, operasional - statistika, finansial, pemasaran, ilmu manajemen, akuntansi, dll. - model building blocks

Manajemen basis model - perintah model : kreasi - maintenance : update - database interface - bahasa model Model directoty Model execution integration, and command processor Manajemen data Interface management Knowledge-based subsystem Manajemen data dan DBMS Konwledge-based subsystem Manajemen model dan MBMS User interface management system (UIMS) Bahasa processor Input Bahasa perintah Output Bahasa tampilan Tampilan di komputer Printer, plotter Pengguna

III. LANDASAN TEORI

Dokumen terkait