• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Jual Beli Saham di Pasar Modal

BAB III PEMBELIAN KEMBALI SAHAM ( BUY BACK ) DI PASAR

B. Sistem Jual Beli Saham di Pasar Modal

Sistem penjualan saham pada pasar modal terbagi dalam dua jenis pasar yaitu pasar sekunder (secondary market) dan pasar perdana. kedua pasar ini memilki karakteristik yang berbeda. Pasar sekunder merupakan pasar lanjutan dari pasar perdana, seluruh saham yang dijual pada pasar sekunder adalah saham dari perusahaan yang telah dicatatkan di bursa.

Tabel Perbedaan Karakteristik Pasar Perdana dengan Pasar Sekunder

Lembaga Kliring &

Penjamin (LKP)

Lembaga Penyimpanan

& Penyelesaian (LPP)

Bursa Efek

Perusahaan Efek Lembaga Penunjang Lembaga Penunjang Lembaga Penunjang

- Penjamin Emisi - Biro Adm Efek - Biro Adm - Biro Adm

- Perantara

Perdagangan - Bank Kustodian - Akuntan - Perusahaan Publik

Efek

- Manajer Investasi - Wali Amanat - Konsultan - Reksadana

- Penasehat Investasi - Penilai

No Karakteristik Pasar Perdana Pasar Sekunder 1 2 3 4 5 Harga saham Komisi Fungsi Pemesanan Waktu Tetap

Tidak kena komisi Pembelian saham Agen penjual Terbatas Berfluktuasi Kena komisi Pembelian/penjualan saham Pialang/ Broker Tidak terbatas Sumber : PT Telekomunikasi Indonesia

Sesuai rekapitulisasi diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara pasar perdana dan pasar sekunder terdiri 5 (lima) bagian utama. Pada pasar perdana harga saham yang ditawarkan adalah tetap , sesuai dengan harga patokan walaupun pada kenyataannya, pihak penjual saham selalu memberikan insentif terhadap penawaran perdana dari saham-saham perusahaan yang baru menjual sahamnya melalui pasar modal , sedangkan pada pasar sekunder harga sangat tergantung dari keadaan pasar, sehingga harga dari saham-saham perusahaan yang baru menjual sahamnya melalui pasar modal, sedangkan pada pasar sekunder harga sangat tergantung dari keadaan pasar, sehingga harga dari saham-saham perusahaan tidak dapat ditentukan secara pasti, harga tersebut akan berubah-ubah sesuai dengan keadaan pasar dan besarnya penjual dan pembeli saham tersebut.

Penjualan saham yang dilakukan pada pasar perdana tidak dikenakan komisi oleh badan pengelola pasar modal namun setiap penjualan saham pada pasar sekunder akan dikenai komisi oleh pengelola, demikian halnya pemesanan saham pada pasar perdana hanya dapat dilakukan melalui agen penjualan yang telah ditunjuk sebelumnya, hal ini menunjukkan jumlah saham yang dijualnya

juga telah dibatasi, sedangkan pada pasar sekunder, pemesanan saham harus dilakukan melalui pialang, penjualan saham pada pasar perdana sangat dibatasi waktunya, setelah waktu yang ditentukan dilampaui maka dengan sendirinya penjualan saham tersebut harus melalui pasar sekunder.

Komisi yang dikenakan Bapepam terhadap pembeli dan penjual saham mengikuti formasi perhitungan berikut:

Formasi untuk pembelian saham:

Formasi untuk penjual saham :

Melaui formasi tersebut dapat dilihat bahwa baik pembeli maupun penjual dikenakan komisi kepada pialang /broker yang melakukan pesanan, besarnya komisi ditentukan oleh pengelola pasar modal.

Pada Bursa Efek Jakarta besarnya komisi tersebut setinggi-tingginya adalah 1% dari nilai transaksi, dalam hal ini besarnya komisi masih terbuka kemungkinan untuk dinegosiasikan antara pembeli/penjual dengan pialang.

Berdasarkan penelitian di lapangan secara umum fee/komisi yang diterima oleh perusahaan pialang untuk kegiatan membeli dan menjual adalah berbeda, kegiatan penjualan akan dikenakan fee sebesar 0,4% dan untuk transaksi pembelian dikenakan fee 0,3%. Perlu diketahui bahwa untuk transaksi jual,

Nilai pembelian saham + komisi pialang + PPN 10%

pemilik saham selain membayar fee kepada pialang juga masih dikenakan biaya 0,1% dari total biaya penjualan saham untuk pajak penghasilan.

Pembeli saham (pemilik modal) dengan menggunakan jasa perusahaan pialang dapat memilki saham perusahaan tertentu yang diinginkannya. Dalam Bursa Efek Jakarta saham-saham yang diperdagangkan diukur dalam satuan lot, di mana stiap lot sama dengan 500 lembar saham, kecuali untuk saham perbankan 1 lot sama dengan 5000 saham.

Jika 1 lot adalah 500 saham, maka untuk pembelian 100 lot saham Telkom melaui pialang Bursa Efek Jakarta, dengan haraga saham Telkom matched pada posisi Rp. 3.000,- akan dibutuhkan dana sebesar.

Tabel 7. Perhitungan Nilai Uang Transaksi Beli

Keterangan Perhitungan Nilai Uang (Rupiah) Transaksi Beli

Komisi Pialang (0,3%) PPN 10% dari komisi Total Pembelian Total biaya dibayarkan

10 x 500x Rp 3.000,- 0,3% x Rp. 15.000.000,- 10% x Rp. 45.000,- Rp. 15.000.000,- Rp. 45.000,- Rp. 4.500,- Rp. 49.500,- Rp. 15.049.500 Sumber: Data Primer Olahan 2009

Maka pembelian 10 lot saham PT. Telkom dengan harga saham Rp. 3.000,-/saham adalah sebesar Rp. 15.049.500,-, maka dari keadaan ini pembeli harus mengelurkan biaya tambahan sebesar Rp. 49.500,- untuk memilki saham

dengan total harga Rp. 15.000.000,-, perlu diketahui pada keadaan ini pialang akan memperoleh fee/komisi untuk jasanya sebesar Rp. 45.000,-

Jika ditinjau dana yang akan diterima penjual saham melalui Bursa Efek Jakarta untuk 10 lot saham PT. Telkom yang dimilikinya dengan harga saham Rp.3000,-/saham tidaklah mencapai harga satuan dikalikan jumlah sahamnya, melainkan akan dikenakan beberapa komisi untuk pialang yang memberikan jasanya menjualkan sahamnya tersebut.

Besarnya dana yang akan diterima oleh penjual adalah seperti uraina berikut:

Tabel 8. Perhitungan Nilai Uang Transaksi Jual

Keterangan Perhitungan Nilai Uang (Rupiah) Transaksi Jual

Komisi Pialang PPn 10% dari komisi PPh atas Transaksi jual Total biaya Penjualan Total biaya diterima

10x 500x Rp.3.000,- 0,4% x Rp.15.000.000 10% x Rp.60.000 0,1% x Rp.15.000.000,- Rp.15.000.000 -Rp.81.000 Rp.15.000.000,- Rp. 60.000 Rp. 6.000 Rp. 15.000,- Rp.81.000,- Rp. 14.919.000.- Sumber: Data Primer Olahan 2009

Pada transaksi penjualan 10 lot saham PT. Telkom tersebut pemilik saham hanya menerima dana sebesar Rp. 14.919.000,- Karena telah dipotong dengan biaya komisi dan pajak penjualan yaitu sebesar Rp.81.000,-

Prosedur transaksi penjualan dan pembelian saham pada Bursa Efek Jakarta diawali dengan order (pesanan) untuk saham tertentu dan harga tertentu,

pesanan tersebut dapat dilakukan dengan tertulis maupun lewat telepon yang disampaikan oleh perusahaan efek melalui sales/dealer, pesanan tersebut juga disertai jumlah yang akan dibeli/dijual.

Selanjutnya pesanan tersebut akan diteliti oleh perusahaan efek terhadap apakah dana atau saham yang akan dibeli/dijual ada, batas limit waktu perdagangan, kemudian disampaikan kepada pialang di lantai bursa (floor trader) untuk dilaksanakan.

Seluruh pesanan jual dan beli para pemodal dan pemilik saham dari berbagai perusahaan akan bertemu di lantai bursa, setelah terjadi pertemuan (match) antar order, maka proses selanjutnya adalah proses transaksi. Proses jual beli dapat digambarkan sebagai berikut:

PROSES JUAL BELI SAHAM DI BEJ

PROSES

Proses Penyelesaian Transaksi

Sumber; Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2001 Gambar 3. Proses Jual-Beli Saham

Menurut Tjipto Darmadji21

21

Tjipto darmadji Op Cit hal 81

pesanan pemodal calon pembeli pada pasar modal dapat dibedakan atas:

PIALANG BELI NEGOSIASI HARGA PIALANG JUAL

BURSA EFEK JAKARTA INVESTOR JUAL INVESTOR BELI PIALANG JUAL PIALANG BELI DANA SERTIFIKAT SAHAM

KPEI & KSEI

PENYELESAIAN INVESTOR BELI PIALANG BELI PIALANG JUAL INVESTOR JUAL EMITEN

1. Market Order yaitu pesanan jual atau beli pada harga terbaik 2. Limit Order, yaitu order jual atau beli pada harga yang telah

ditetapkan nasabah

3. All or None/ Fill or Kill, dalam hal ini transaksi baru dapat dilaksanakan bila jumlah efek yang ditawarkan sesuai dengan jumlah yang dipesan, jika tidak transaksi tidak dilaksanakan.

4. Discretionary Order, yaitu order yang dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang menurut pendapat perantara perdagangan efek adalah yang terbaik untuk nasabahnya.

5. Good through the week, yaitu order yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh nasabah.

Sistem yang ditentukan pada perdagangan saham pada Bursa Efek Jakarta yang sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia adalah sistem Limit order.

Transaksi penjual dan pembelian saham di Bursa Efek Jakarta akan memberikan konsekuensi pada pembeli dan penjual untuk menerima/ menyerahkan efek/dana melalui perusahaan efek yang masing-masing sesuai dengan order yang telah matched, pemilik saham dapat memintakan pada perusaahaan efek untuk meregistrasikan sahamnya pada daftar pemegang saham dengan menyerahkan surat saham asli.

Proses jual beli secara detail 22

22

Tjipto darmadji Op Cit hal 83

dijelaskan sebagai berikut:

a. Nasabah dapat melakukan penyetoaran atau transfer ke rekening perusahaan efek di Bank dan dalam keadaan Good fund di T+4.

b. Account Control menerima Copy Pembayaran dari nasabah atau menerima

c. Pada T+4 perusahaan akan melakukan pembayaran atas transaksi pembelian saham ke KPEI, Lembaga Kliring dan Penjamin.

d. Atas instruksi dari KPEI, KSEI, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian akan menyerahkan saham yang dibeli ke Perusahaan Efek.

e. Bag. Settlement akan meneriama saham dari KSEI (T+5), setelah mendapat persetujuan dari Account Control kemudian menyerahkan saham hasil pembelian kepada nasabah, diregistrar atau disimpan di Custody Perusahaan efek (T+6).

2. Penyerahan saham dan pembayaran nasabah

a. Bag. Settlement akan menerima saham dari custody atau dari nasabah atas penjualan saham yang dilakukan oleh nasabah dan menyerahkan saham tersebut ke KSEI

b. KSEI akan memberikan instruksi pembayaran ke KPEI dan atas penyerahan

c. Setelah menerima pembayaran dari KPEI dan atas persetujuan dari KPEI dan atas persetujuan Bag Settlement. Bag. Account Control akan melakukan pembayaran ke nasabah atau menyimpan dana hasil penjualan dalam hasil penjualan dalam rekening nasabah (T+5).

Jenis-jenis transaksi berdasarkan tempat dilaksanakannya transaksi dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu:

1. Transaksi Bursa; ialah transaksi yang dilakukan anggota bursa efek berdasarkan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pengelola bursa efek, baik pengaturan jual-beli, pinjam meminjam efek, maupun hal-hal yang berkaitan dengan soal harga saham, Transaksi bursa pada umumnya akan mengikat kedua belah pihak serta bertemu melalui media komputer, serta transaksi tersebut hanya dapat dibatalkan jika disetujui oleh anggota bursa sebagai pembeli, anggota bursa sebagai pembeli, anggota bursa sebagai penjual serta pengelola bursa efek tersebut.

2. Transaksi Di Luar Bursa yaitu seluruh transaksi yang dilakukan antara perusahaan efek dengan perusahaan efek atau perusahaan efek dengan pihak lainnya yang tidak diatur dalam bursa efek, serta transaksi antar sesama perusahaan yang bukan perusahaan efek. Perusahaan Efek yang melakukan transaksi di luar bursa efek wajib mencatat transaksi tersebut pada tanggal transaksi tersebut mulai mengikat, serta wajib mengirim konfirmasi atas transaksi di luar bursa kepada perusahaan efek lain ata pihak lain yang menjadi pihak dalam transaksi tersebut. 3. Transaksi Nasabah Pemilik Rekening yaitu transaksi saham yang

dilakukan perusahaan efek untuk kepentingan rekening nasabahnya yang disesuaikan dengan kontrak antara nasabah dan perusahaan efek tersebut. Kontrak-kontrak tersebut meliputi kegiatan pesanan jual-beli,

pasanan pinjam-meminjam, penerimaan hak-hak atas rekening atas saham dan lain-lain.

4. Transaksi Nasabah Umum, yaitu seluruh transaksi pemesanan saham dalam penawaran umum oleh pemodal yang tidak memiliki rekening efek. Transaksi nasabah umum wajib mengikuti prosedur sesuai dengan prospektus, jika terjadi kelebihan pemesanan pembelian saham, maka perusahaan efek harus mendahulukan pesanan melalui rekening efek.

5. Transaksi Nasabah Kelembagaan, yaitu kegitatan transaksi yang dilakukan antara perusahaan efek dengan nasabah kelembagaan tertentu, berdasarkan perjanjian perusahaan efek dengan nasabah kelembagaan seperti reksadana, perusahaan asuransi, bank atau lembaga keuangan lainnya.

Kepemilikan saham dari suatu perusahaan go public akan diikuti oleh konsekuensi hak dan kewajiban dari kepemilikan tersebut. Menurut Setiawan23

23

Setiawan. 1989. Aspek-aspek Hukum Pasar Modal. Penerbit Ghalia Jakarta, hal 2 fungsi kepeilikan saham antara lain:

1. Beleggings functie

a. seseorang pemegang saham berhak atas deviden

b. berhak atas pembagian yang seimbang dari sisa harta perseroan sesudah pembubaran.

a. hak untuk menentukan pengurus perusahaan dan memintakan pertanggung jawaban dari mereka.

b. hak untuk mengeluarkan suara

c. hak untuk mengetahui jalannya perusahaan d. hak untuk memeriksa pembukuan

e. hak-hak yang berhubungan dengan likuiditas perusahaan

Sumantoro, berpendapat bahwa hak dan kewajiban pemegang ssham masih sangat tergantung dari jenis saham yang dipegang masing-masing, hak-hak tersebut antara lain:

1. hak untuk menerima keuntungan

2. hak untuk menentukan pengurus perusahaan

3. hak meminta pertanggung jawaban dari pengurus perusahaan 4. hak untuk mengeluarkan suara

5. hak untuk mengetahui jalnnya perusahaan 6. hak untuk memeriksa pembukuan perusahaan

7. hak-hak yang berhubungan dengan likuidasi perusahaan

Menurut PT. Bursa Efek Jakarta kepemilikan saham dari suatu perusahaan memiliki keuntungan dan kerugian yang mungkin terjadi:

1. Keuntungan membeli saham

Keuntungan memiliki saham antara lain:

a. Capital gain, yaitu keuntungan dari hasil jual-beli saham berupa selisih antara nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai beli saham. b. Dividen, bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada

c. Saham perusahaan, seperti juga tanah atau aktiva berharga sejenis, nilainya akan meningkat sejalan dengan waktu dan kinerja perusahaan;

d. Saham dapat juga dijaminkan ke bank untuk memperoleh kredit sebagai agunan tambahan dari agunan poko

2. Kerugian membeli saham

Kerugian memebeli saham antara lain:

a. Capital loss yaitu, kerugian dari hasil jual-beli saham berupa selisih antara nilai jual yang lebih rendah daripada nilai beli saham. b. Oppurtinity loss, kerugian berupa selisih suku bunga deposito

dikurangi total hasil yang diperoleh dari total investasi c. Kerugian karena perusahaan bangkrut

Dokumen terkait