• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Test Lubrication

Dalam dokumen Buku kurikulum 2013 tentang dasar engine (Halaman 87-95)

Gb. 4.24 Lubrication Test

Ada beberapa cara untuk melakukan pengetesan sistem pelumasan (lubrication system) pada engine, yaitu:

1. Tekanan oli (Oil Pressure). 2. S.O.S (Schedule Oil Sampling). 3. Kapasitas oli (Oil Level).

Oil pressure

Setiap kali menghidupkan engine, periksa tekanan oli pada oil pressure gauge. Hal ini akan terbaca atau menunjukkan secara tepat, apabila engine sudah beroperasi dalam keadaan normal. Untuk lebih memastikan akuratnya pembacaan, hidupkan engine dan baca tekanan pada gauge, lalu bandingkan dengan spesifikasi pada service manual.

Schedule oil sampling (S.O.S)

S.O.S (schedule oil sampling) adalah suatu metode pemeriksaan atau analisa oli secara berkala, dengan sampel oli yang diambil setiap periode penggantian oli. Sampel oli ini dikirim ke laboratorium untuk di analisa, untuk memperoleh informasi tentang kondisi oli dan keausan engine.

Untuk lebih jelasnya mengenai S.O.S dan prosedurnya, dapat dilihat pada OMM (operation and maintenance manual) tent ang prosedur umum perawatan (general maintenance procedure) .

Oil level

Level oli (oil level) adalah suatu tanda yang digunakan untuk mengetahui jumlah atau kapasitas oli, dengan cara membaca garis batas yang terdapat pada dipstick (yaitu: Full merupakan tanda untuk menyatakan jumlah oli cukup, sedangkan Add berarti kurang oli dan perlu ditambah).

Periksalah level oli secara berkala untuk memonitor pemakaian oli engine. Disamping sebagai pelumas, engine juga mengkonsumsi oli untuk menetralisir kandungan sulf ur pada solar saat terjadi proses pembakaran. Karena itu, jumlah oli pasti selalu akan berkurang dan secara periodik perlu ditambah. Hal ini adalah normal, untuk itulah kerap kali sebelum menghidupkan engine, level oli harus selalu diperiksa. Terutama lebih ditekankan lagi kepada setiap operator.

Dipstickprocedure/ pemakaian dipstick

Berfungsi untuk memeriksa level oli dengan cara; tarik dipstick keluar dari tempatnya (port ) dan keringkan bagian ujung yang ada tanda Full dan Add,

dipstick ditarik keluar kembali dan perhatikan bagian ujung yang basah oleh oli. Bacalah posisinya berada pada Full dan Add, perlu ditambah atau tidak.

oReading dipstick

Beberapa dipstick mempunyai perbedaan tanda pada masing-masing sisi. Pastikan mana tanda yang sesuai pada waktu membaca.

1. Jika diukur pada waktu engine mati, bacalah tanda yang ada tanda atau tulisan Engine Stop.

2. Jika diukur pada waktu engine hidup, bacalah tanda yang ada tanda atau tulisan Engine Running.

oFull & add marks

Tiap-tiap sisi dari ujung dipstick, masing-masing mempunyai 2 (dua) garis tanda. Yaitu garis “Full” dan “ Low atau Add.”

Kuantitas oli pada engine crankcase dinyatakan dengan gallon, namun ada pula yang dalam lit er.

oUnmarked dipstick

Untuk beberapa aplikasi engine, ada dipstick yang tidak memiliki tanda “Low, Add atau Full”. Hal ini dikarenakan, posisi dari konstruksi engine mounting terpasang dengan aplikasi tidak sejajar (miring atau menyudut). Sehingga penggunaan garis tanda pada dipstick untuk mengecek oli menjadi tidak akurat.

Jika dijumpai hal seperti tersebut di atas, maka operator harus memberi tanda sendiri pada dipstick sesuai petunjuk service manual dari aplikasi engine yang dimaksud.

oCheck dipstick part number

Perhatikan dipst ick secara seksama, untuk memastikan part number yang tepat dan sesuai dengan applikasi engine-nya.

Perhatian: Jangan menggunakan part number yang berbeda, meskipun dari tipe engine yang sama tetapi beda aplikasi. Karena bisa salah

dalam pembacaan level oli (kurang atau berlebihan) dan dapat berakibat fatal bagi engine.

oEffect of overfilling

Pengisian oli yang berlebihan (overfilling) dimana volumenya mencapai tinggi crankshaft, membuat crankshaft seal pada penutup engine depan dan belakang (front & rear cover) akan tergenang oli. Pada waktu engine beroperasi, oli akan merambat keluar menembus seal. Sehingga konsumsi oli menjadi tinggi, karena banyak oli yang terbuang.

Selanjutnya pada bagian ini anda akan mempelajari mengenai viskositas, index viskositas dan TBN.

•Memilih Oli Yang Benar

Engine memerlukan oli dari jenis yang benar, viskositas yang benar dan

jumlah yang benar agar dapat berkerja dengan benar. Oli harus melumasi, membersihkan, dan mendinginkan komponen engine dalam beberapa keadaan kerja. Oli harus mengalir dan melumasi dalam cuaca yang dingin dan mampu menahan panas tanpa membuat oli tersebut menjadi encer atau rusak.

•Tingkat SAE

Society of Automotive Engineers (SAE) telah mengembangkan sistem

klasifikasi untuk menentukan kemampuan oli menghadapi keadaan yang extreem tanpa terjadi kerusakan.

Oli ditentukan menurut jenis dan viskositasnya.

Jenis oli menyatakan sifat kinerjanya seperti detergennya, dispersancy (additive yang bersifat untuk mencegah terjadinya gumpalan pada oli apabila oli mulai kotor karena karbonisasi ataupun ataupun karena hal lainnya), dan daya tahan terhadap terjadinya kerusakan.

Jenis oli dikenali dengan huruf alfabet seperti CE atau CF-4.

•Mengenali jenis oli

Berbeda model engine memerlukan jenis oli yang berbeda.

Yakinkan anda menggunakan jenis oli yang direkomendasikan untuk engine tersebut.

Perhatikan literatur yang berlaku untuk mengetahui rekomendasi yang benar.

Viscositas

Viscositas menyatakan sifat dasar daya hambatan oli untuk mengalir.

Aliran oli berhubungan langsung dengan seberapa baiknya oli menyelimuti dan melindungi parts.

Viscositas berubah menurut temperatur.

Bertambah tinggi temperatur akan berkurang viscositas dan akan membuat oli lebih encer.

Viscosity I ndex

Viscocity I ndex (I ndex Viscositas) atau VI , adalah suatu ukuran kemampuan dasar oli untuk menahan terjadinya perobahan viscositas apabila terjadi perubahan temperatur.

1. Oli yang mempunyai VI yang tinggi akan mengalami perubahan viscositas kecil apabila terjadi perubahan temperatur.

2. Oli yan g mempunyai VI yang rendah akan mengalami perubahan viscositas besar apabila terjadi perubahan temperatur.

Adalah sangat penting apabila oli tidak menjadi encer apabila pada temperatur yang tinggi.

Oli yang encer tidak memberikan pengamanan yang cukup terhadap keausan.

Multiviscosity oil

Oli yang mempunyai viscositas ganda telah mengalami perubahan kimiawi untuk memperpanjang masa operasinya.

Viscositas oli yang rendah dicampur dengan additive akan membuat oli menjadi kental ketika temperatur naik.

Apabila oli yang berviscositas ganda menjadi rusak (jelek), maka viscositas oli akan kembali ke viscositas yang rendah dari oli dasar.

•Tingkat viscositas

The Society of Automotive Engineers meng-klasifikasikan oli menurut huruf SAE dan diikuti oleh Nomor.

Nomor menjelaskan tingkat viscositas.

Oli yang berviscositas tunggal hanya mempunyai sebuah nomor. Oli yang berviscositas ganda mempunyai dua nomor.

Angka yang kecil berarti oli tersebut lebih encer, dan angka yang lebih besar berarti oli tersebut lebih kental.

Untuk oli yang berviscositas ganda:

§ Nomor yang pertama untuk cuaca dingin.

§Nomor yang kedua untuk cuaca panas.

Oli untuk musim dingin dan panas

Nomor tingkat viscositas dengan huruf “W” ditentukan untuk oli musim dingin, yang dit est mempunyai viscositas yang benar pada 0 derajat Fahrenheit.

Nomor tingkat viscositas tanpa “W” ditentukan untuk oli musim panas, yang dit est mempunyai viscositas yang benar pada 210 derajat Fahrenheit.

§ Additives Oli

Gb. 4.25 Pengetesan Oli

Oli dasar biasanya dihasilkan dari penyulingan oli mentah. Oli dasar tidak dapat menyediakan cukup pengamanan dan pelumasan untuk engine yang berkinerja tinggi saat ini. Additive oli tertentu telah dibuat untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan oli tersebut.

•Beberapa additive oli yang umum

1. Detergen yang membuat agar engine selalu bersih.

2. Bahan anti aus yang mengurangi gesekan.

3. Dispersan menjaga agar partikel pencemar oli tidak menimbulkan

gumpalan.

4. Unsur alkalin membantu menetralkan asam di dalam oli.

5. I nhibitor oksidasi mencegah oli teroksidasi apabila terkena udara.

Oksidasi menyebabkan terbentuknya asam organik dan pembentukan zat karbonat.

6. Depressant Pour-Point menjaga agar oli tetap bersuhu rendah.

Oli dasar Petroleum mengandung lilin, yang akan mengkristal pada suhu rendah. Depressant Pour-Point mencegah terbetuknya kristal lilin tersebut.

7. Peningkat Viscositas menjaga agar oli tidak menjadi terlalu encer pada suhu yang tinggi.

•TBN

Additive oli yang sangat umum yang anda jumpai adalah Total Base Number atau TBN. TBN dihasilkan dengan menambahkan unsur alkalin ke dalam oli dasar. Lebih banyak alkalin terdapat di dalam oli, maka lebih tinggi TBN dan lebih besar kemampuannya untuk menetralisir asam.

Sulfur

Jumlah additive alkalin yang terdapat di dalam oli ditunjukkan oleh TBN.

Bahan bakar diesel mungkin mengandung belerang. Apabila bahan bakar ini terbakar, maka belerang membantu timbulnya asam. Asam yang sangat korosif (penyebab karat) akan mencemarkan oli.

•Menetralkan belerang

Additive alkalin yang terdapat di dalam oli akan menetralkan asam ini. Hal ini akan mencegah asam sulfat menimbulkan karat pada part dari logam.

Nomor TBN oli menunjukkan seberapa baiknya oli tersebut menetralkan asam.

Karena bahan bakar yang berbeda mengandung kadar belerang yang berbeda, maka adalah sangat penting untuk menggunakan TBN yang cukup tinggi.

Patuhi anjuran yang ditentukan pabrik engine.

Lama-lama additive oli akan mengalami degradasi (penurunan kwalitas), dan kemampuan oli untuk melumasi juga berkurang.

Apabila anda tidak cukup sering mengganti oli, maka oli akan teroksidasi dan additive akan berkurang yang akan memungkinkan terbentuknya lumpur.

Dalam dokumen Buku kurikulum 2013 tentang dasar engine (Halaman 87-95)

Dokumen terkait