• Tidak ada hasil yang ditemukan

Test Procedure 1 Cooling system test

Dalam dokumen Buku kurikulum 2013 tentang dasar engine (Halaman 81-87)

Karena cooling sistem merupakan salah satu hal yang vital dalam kelancaran pengoperasian engine, maka perlu dilakukan beberapa prosedure pengujian untuk meyakinkan apakah cooling sistem bekerja dengan baik.

Check coolant level

Periksalah level air pendingin secara berkala sebelum engine dihidupkan. Sistem pendingin bisa bertekanan. Ketika membuka tutup radiator, kendurkan secara perlahan untuk menghindari kecelakaan terutama waktu sistem pendingin dalam keadaan panas. Selalu menggunakan petunjuk pengoperasian dan perawatan untuk level pengisian, dengan ditandai plat patokan pada bagian dasar saluran tempat pengisian air radiator.

Testing antireeze concentration

Caterpillar coolant & battery t est er menunjukkan cara membaca nilai temperatur titik beku lengkap dengan hasil yang langsung diketahui dalam

°F atau °C.

Coolant test procedures

Pemakaian alat penguji konsentrasi air pendingin: Buka penutup dan bersihkan sisi permukaan kaca dimana cairan akan ditempatkan. Teteskan cairan yang akan di-test, lalu tutup kembali, arahkan ke cahaya atau sinar serta pastikan posisinya tepat di atas t est er.

Temperatur titik beku akan terbaca pada garis lintang yang membatasi porsi antara terang dan gelap di dalam sisi kaca. Bacalah temperatur pada daerah skala untuk ethylene glycol.

Measuring coolant tester result

Untuk menentukan pemakaian konsentrasi “anti beku” lebih lanjut dari coolant tester, dapat diperoleh dari “grafik kurva titik beku” yang terdapat pada

Caterpillar SEDB0518 -07 “Know your cooling system” atau Caterpillar SEDB0978-01 “Coolant and your engine”

Lihat gambar:

1. Perhatikan “grafik kurva titik beku pada salah satu buku tersebut. 2. Masukkan data hasil pengujian ke dalam grafik temperatur titik beku. 3. Temukan dan tarik garis “temperatur” (freezing point °F atau °C)

sampai memotong garis kurva titik beku yang ada di tengah gambar, kemudian hubungkan dari titik perpotongan tersebut ke garis “konsentrasi anti beku”

4. Bacalah nilai (% ) konsentrasi antifreeze.

Gb. 4.23 Kurva Titik Beku

•Pengukuran dengan coolant t est kit

Cara lain untuk mengetes konsentrasi antifreeze dalam air pendingin adalah dengan menggunakan coolant test kit (8T5296 conditioner t est kit). Bola yang mengapung di dalam pipet, menunjukkan konsentrasi dari antifreeze.

I si pipet yang berisi dua bola dengan air pendingin yang akan di tes. Perhatikan beberapa jumlah bola yang mengapung di dalam pipet, lalu bacalah hasil tes pada tabel intruksi yang didapat dalam tes kit (8T5296).

Contoh:

§ Jika kedua bola mengapung, maka konsentrai antif reeze dalam air pendingin terlalu tinggi.

§ Jika kedua tenggelam, maka konsentrasi anti freeze dalam air pendingin terlalu rendah.

§ Konsentrasi yang baik yaitu salah satu bola tenggelam dan lainnya mengapung.

Coolant Conditioner Concentration

Konsentrasi ant ifeeze harus diketahui terlebih dahulu, sebelum melakukan pengetesan konsentrasi kadar conditioner air pendingin engine (coolant conditioner concentration). Karena kadar antifreeze dalam air pendingin akan menentukan pembacaan hasil pengetesan secara tepat.

Testing coolant conditioner concentration

Untuk melakukan pengetesan konsentrasi atau kadar conditioner dari air pendingin, diperlukan seperangkat alat yaitu 8T5296 conditioner test kit. Dengan prosedur:

1) Dengan memakai pipet pengukur yang terdapat di dalam test-kit, ambil 1 (satu) mililiter air pendingin yang akan di-t est dan masukkan ke dalam botol berskala yang tersedia (botol harus dalam keadaan bersih).

2) Tambahkan air tersebut dengan air bersih (aqua), hingga tinggi air pada botol menunjukkan angka 10 mililiter.

3) Masukkan 2 (dua) atau 3 (tiga) tetes solusi-B (cairan merah), kemudian dikocok hingga merata.

4) Setelah itu, tuangkan solusi-A (cairan kuning) setetes demi setetes ke dalam botol dan dikocok. Hitung berapa jumlah tetes yang dimasukkan, sampai cair an di dalam botol berubah warna menjadi hijau, biru atau abu-abu.

Hitungan jumlah tetes dari solusi-A tersebut, dimasukkan dan dibaca pada tabel yang tersedia di dalam test-kit seperti di bawah ini:

NO Antifreeze 0 ÷ 30 % Antifreeze 3 0 ÷ 6 0 % Kadar Conditioner

Hal- hal yang harus diperhatikan

1 0 ÷ 6 tetes 0 ÷ 10 tetes 0 Perlu diisi conditioner

2 7 ÷ 16 tetes 11 ÷ 20 tetes Kurang Tambah conditioner

3 17 ÷ 28 tetes 21 ÷ 32 tetes 3 ÷ 6 % Baik

4 29 ÷ 51 tetes 33 ÷ 55 tetes Berlebihan

Periksa kadar antifreeze 5 > 51 tetes > 55 tetes Berbahaya sangat berlebihan Kurangi air pendingin, tambah dengan air biasa dan periksa kembali

Masukkan % konsentrasi dari antifreeze ke dalam tabel, untuk menentukan kolom mana yang digunakan (0 ÷ 30 % atau 30 ÷ 60 % ). Kemudian dari jumlah tetes yang diperoleh, bacalah pada kolom yang sesuai.

Setelah mengukur konsentrasi antifreeze dan coolant conditioner, pastikanlah apakah campuran air pendingin (coolant mix) perlu diperiksa dan disesuaikan (kadar conditioner ditambah atau dikurangi) :

1)Jika level air pendingin kurang tetapi konsentrasinya cukup atau sesuai spesifikasi, tambahkanlah kekurangan tersebut dengan air yang kadar conditionernya cukup pula.

2)Apabila konsentrasinya terlalu tinggi, buanglah sebagian dari air pendingin tersebut dan tambahkan dengan air baru (air bersih atau aqua) sampai batas (level) yang ditentukan.

Selanjutnya lakukan pengetesan ulang, hingga diperoleh hasil yang memadai. Jangan menambahkan cond itioner, jika campurannya sudah pas.

Visually Examine Coolant

Setiap melakukan service perawatan (maintenance) pada sistem pendingin (cooling system), periksalah kondisinya secara visual sekiranya ditemukan kandungan oli (1), solar (2) atau kotoran (3) pada air pendingin. Karena ini menunjukkan ada kerusakan pada engine (sistem pendingin), yang perlu segera dilakukan tindakan untuk diperbaiki.

Visually examine engine

Periksalah engine, jika ditemukan tanda-tanda kebocoran pada sistem pendingin. Karena kebocoran akan memberi peluang masuknya udara, kotoran atau cairan lain ke dalam sistem. Di antaranya dapat menimbulkan kavitasi dan menyebabkan menurunnya kapasitas pendinginan engine.

Radiator cap test/ pengetesan tutup radiator

Lakukanlah pengetesan fungsi tutup radiator (radiator cap), disetiap perawatan rutin dari sistem pendingin. Hal ini untuk memastikan apakah klep (valve) pada tutup radiator pada waktu engine beroperasi, akan membuka pada tekanan yang ditentukan (Cat engine spec: 12 ± 3 psig). Prosedur pengetesan tutup radiator:

2) Pasang tutup tersebut pada pompa tekan (pressurized pump) dengan posisi yang telah tertentu.

3) Lakukan proses pemompaan sambil memperhatikan pressure gauge. Pada tekanan tertentu tidak akan naik lagi, meskipun terus dipompa. 4) Bandingkan hasil yang diperoleh dengan spesifikasi yang ditentukan. 5) Jika tidak sesuai dengan spesifikasi, berarti klep sudah rusak dan

gantilah dengan tutup yang baru. Demikian sebaliknya, tutup dapat dipakai kembali.

Radiator cap seal test

Lepaskanlah seal dari tutup radiator lalu periksa dan perhatikan apakah terdapat kotoran, kerusakan pada permukaan atau putus. Jika masih baik dapat digunakan kembali, atau sebaliknya ganti dengan yang baru.

Temperature regulator test

Thermostat (water temperature regulator) harus diperiksa, disetiap

melakukan perawatan menyeluruh (major maintenance) pada sistem pendingin (cooling system). Karena kerusakan pada thermostat dapat menyebabkan overheating atau overcooling, yang bisa berakibat fatal bagi kerusakan engine.

Untuk itu periksalah kerusakan fisik dari thermostat, kemudian lakukan pengetesan dengan cara merebusnya di dalam air. Selanjutnya monitor temperaturnya, berapa derajat thermostat tersebut mulai membuka.

Regulator test procedure

1. Lepas the rmostat dari engine.

2. Catat derajat temperatur yang tertera pada thermostat, atau lihat pada service manual.

3. Masukkan thermostat ke dalam wadah berisi air, jangan diletakkan begitu saja pada dasar wadah dan harus digantung sampai

4. Panaskan air dan catat temperaturnya pada waktu thermostat membuka. 5. Ambil thermostat tersebut dan ukur jarak terbukanya. Kemudian bandingkan dengan spesifikasi yang ada, untuk memastikan apakah masih dapat digunakan atau tidak.

Dalam dokumen Buku kurikulum 2013 tentang dasar engine (Halaman 81-87)

Dokumen terkait