• Tidak ada hasil yang ditemukan

21

Sistematika penulisan dalam penelitian yang berjudul “Perkembangan Tari Jaipong Gaya Gondo Dalam Karya Tari Jaipong Senggot Dan Acapella Dance” adalah sebagai berikut.

BAB I

Bab I merupakan bab pendahuluan yang mencakup latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, setting penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta sistematika penulisan laporan.

BAB II

Bab II merupakan bab kajian pustaka yang mengaitkan teori, konsep, dan topik penelitian. Bab ini merupakan teori-teori kreativitas, teori 4P, teori Etnokoreologi. Selain itu dalam bab ini dipaparkan pula mengenai penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian.

BAB III

Bab III merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan analisis hasil temuan serta analisis keterkaitan antara teori dan data hasil temuan mengenai kreativitas Gondo dalam menciptakan tari Jaipong.

BAB IV

Bab IV merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan yang berisi tentang analisis hasil temuan serta analisis keterkaitan antara teori, konsep dan data hasil temuan mengenai ciri khas tari Jaipong gaya Gondo yang dipaparkan dalam sampel satu tarian yang paling menonjol dari seluruh karya Gondo.

22

Dea Asri Pujiasti, 2015

PERKEMBANGAN TARI JAIPONG GAYA GONDO DALAM KARYA TARI JAIPONG SENGGOT DAN ACCAPELLA DANCE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab V merupakan bab simpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dan saran peneliti untuk pihak-pihak yang memiliki keterkaitan dengan hasil kajian.

BAB III

Perjalanan Kreativitas Gondo Dalam Dunia Seni Tari

Gondo yang memiliki nama asli Agus Gandamanah ini lahir di Bandung pada tanggal 14 Juli 1969. Gondo mulai mencintai dunia seni tari sejak beliau duduk di kelas 5 sekolah dasar, dimulai dari seringnya mengisi acara untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia di lingkungannya, mengikuti lomba-lomba tari di tingkat RT, dan tidak jarang pula beliau juara. Jiwa seni sangat mengalir deras dalam diri Gondo, ia terlahir dari keluarga yang mencintai seni, tak heran kini ia berbakat dalam bidang itu. Kemudian pamannya sadar bahwa keponakannya ini memiliki bakat di bidang seni tari, oleh pamannya beliau diajak mengikuti sanggar untuk mengasah lagi kemampuan yang dimilikinya. Sekitar tahun 80-an beliau bergabung di sanggar Gema Manunggal dan dilatih oleh bapak Asep Syafaat, yang merupakan anak dari pemilik sanggar Gema Manunggal. Melihat potensi yang dimiliki Gondo, bapak Asep Syafaat langsung menjadikannya asisten di sanggarnya.

Saat mulai menggeluti dunia seni tari, ia mendapat penolakan keras dari ayahnya, sebab ayahnya mengharapkan ia bekerja di kantor atau di instansi tertentu, sedangkan Gondo malah mendalami dunia seni tari. Walaupun ayahnya seorang seniman, ia menginginkan anaknya bekerja di instansi tertentu. Berbeda dengan ibu serta adik dan kakaknya yang terus mendukung Gondo dengan apapun yang menjadi cita-citanya. Untuk membuktikan pada ayahnya bahwa ia amat serius dalam seni tari, ia kerap kali tidak pulang ke rumah untuk mengikuti berbagai perlombaan, dan begitu pulang ke rumah, ia membawa piala untuk diperlihatkan pada ayahnya dengan tujuan meyakinkan beliau bahwa ia amat mencintai seni dan ingin mendalaminya. Tetapi ayahnya tetap tidak mendukung Gondo untuk bergelut di bidang itu.

48

Dea Asri Pujiasti, 2015

PERKEMBANGAN TARI JAIPONG GAYA GONDO DALAM KARYA TARI JAIPONG SENGGOT DAN ACCAPELLA DANCE

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di mata Gondo, tari Jaipongan merupakan tarian yang atraktif, dinamis, memicu semangat serta memiliki daya tarik yang begitu kuat, sehingga ia ingin terus menggeluti dan memperdalam tari Jaipong. Beliau sempat menggeluti tarian klasik yaitu tari Baksa dan Lenyepan, tetapi saat menarikannya, tidak “seenak” menarikan tari Jaipong, karena ia berfikir bahwa saat ia menari Jaipong, disitu ia dapat melakukan kebebasan dan tidak terpatok pada apapun, sehingga ada tantangan tersendiri untuk menarikan tari Jaipong.

Pada tahun 1986, masyarakat sedang dihebohkan dengan tarian Breakdance yang terkenal saat itu, Breakdance adalah tarian budaya barat yang mengusung gerak patah-patah. Tidak bisa dipungkiri bahwa seluruh masyarakat menyukai tarian yang sedang marak di Indonesia saat itu, termasuk Gondo yang pada saat itu tengah duduk di bangku SMA. Bagaimanapun itu, kita sebagai penikmat senipun tidak dapat menolak pengaruh budaya yang datang dari luar, tetapi karena begitu cintanya dengan tari Jaipong dan tidak ingin tari Jaipong tergeser oleh budaya barat yang masuk, Gondo berinisiatif untuk menggabungkan tari Jaipong dan tarian Breakdance. Beliau menamakannya tari breakpong yaitu Breakdance Jaipong. Itulah kali pertama ia menciptakan karya, yang ternyata diterima dengan baik oleh lingkungannya, sehingga ia sering mengikuti lomba maupun menampilkan breakpong dalam acara-acara tertentu.

Foto 3.1

Gondo menari Breakpong (Dokumentasi Gondo, 2010)

49

Dari keseluruhan karya yang telah Gondo ciptakan, dapat dikategorikan ke dalam dua kategori besar, yaitu kategori tari Jaipong tradisi dan kategori tari Jaipong kontemporer. Kategori tari Jaipong tradisi berisi karya tari Jaipong dengan gerak-gerak yang masih sangat sederhana dan masih berkiblat penuh pada ketuk tilu dan pencak silat gaya Gugum Gumbira serta mengandung pakem tradisi, baik dari gerak, atau tema tariannya contohnya tari Jaipong Senggot, Sekar Panggung, tari Jaipong Wayang Subali Sugriwa, tari Jaipong Wayang Srikandi Mustakaweni, tari Jaipong Wayang Wangsit Siliwangi dan masih banyak lagi. Adapun untuk kategori tari Jaipong kontemporer adalah karya tari yang sudah penuh dengan inovasi modern, baik dari ragam gerak, tema tarian, maupun musik iringannya, contohnya tari Jaipong bertemakan komedi yaitu NIKU dan Topeng Rehe, tari Jaipong Alewoh, tari Jaipong Etnik Kreatif, tari Jaipong Acapella Dance, tari Jaipong Techno Sancang Gugat, tari Jaipong Ronggeng Nyentrik dan masih banyak lagi. Karya tari dalam kategori ini cenderung berbeda dengan tari Jaipong pada umumnya, selain ragam gerak yang unik, tema tarian serta iringan musiknya pun sarat dengan sentuhan kreativitas, salah satunya dengan penggabungan sound effect pada musik tarinya.

Dokumen terkait