• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

H. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakaan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: Bagian awal skripsi meliputi sampul, lembar berlogo, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

Bab I Pendahaluan merupakan gambaran keseluruhan skripsi yang berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Definisi Operasional, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II Kajian Pustaka, Bab ini berisi uraian tentang definisi belajar, hasil belajar, pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, definisi teknologi produksi komunikasi, dan transportasi, definisi strategi mind map, penerapan reward, kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan kajian pustaka.

Bab III Pelaksanaan Penelitian, bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan penelitian pra siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I, siklus II dan pelaksanaan siklus III.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini berisi tentang uraian hasil deskripsi prasiklus yang membahas mengenai data hasil pengamatan pada siklus I, siklus II siklus III dan pembahasan.

26 BAB II LANDASAN TEORI A.Kajian Teori 1. Belajar a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan, yang mana siswa aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep, dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari (Budiningsih, 2005:58).

Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi

perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri seseorang, di manapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi. Belajar tidak hanya terjadi di bangku sekolah, tidak hanya terjadi ketika siswa berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika seseorang belajar membaca, menulis dan berhitung. Belajar bukan hanya seperti ketika seseorang belajar sepeda, belajar menjahit atau belajar mengoperasikan komputer. Belajar bisa terjadi dalam semua aspek kehidupan. Belajar sudah terjadi sejak anak lahir bahkan sebelum lahir atau dikenal dengan pendidikan prenatal, dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba (Sriyanti, 2011:15-16).

Dari beberapa pengertian belajar di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang dilakukan oleh seseorang untuk mengembangkan pengetahuannya, belajar tidak hanya dilakukan di bangku sekolah saja tetapi bisa

27

dilakukan melalui interaksi aktif dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai-nilai, dan sikap pada diri seseorang.

b. Tujuan Belajar

Menurut Dalyono (2007:49-50) tujuan belajar adalah sebagai berikut : 1) Belajar bertujuan untuk mengadakan perubahan dalam diri antara lain

perubahan tingkah laku.

2) Belajar bertujuan mengubah kebiasaan yang buruk menjadi baik. 3) Belajar bertujuan mengubah sikap dari negatif menjadi positif, tidak

hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang dan sebagainya. 4) Dengan belajar dapat memiliki keterampilan.

5) Belajar bertujuan untuk menambah pengetahuan dalam berbagai

bidang ilmu.

c. Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Soekamto & Winataputra dalam Baharuddin & Wahyuni (2008:16) menyatakan di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memerhatikan beberapa prinsip belajar berikut:

1) Apa pun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif.

2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.

3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.

28

4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.

d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Syah Muhibbin (2004:144) faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : 1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni kondisi jasmani dan

rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. 2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga lebih baik dari sebelumnya (Purwanto, 2002:82)

Menurut Sudjana (2013:22) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

29

Sedangkan menurut Menurut Susanto (2013:5) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Hasil belajar juga diartikan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa. Perubahan tersebut berkaitan dengan perubahan pengetahuan(aspek kognitif), sikap (afektif), keterampilan (psikomotorik) sebagai hasil dari proses kegiatan belajar mengajar.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah pembelajaran berlangsung dan dapat memberikan perubahan pada tingkah laku, pengetahuan, sikap, dan keterampilan menjadi lebih baik. b. Macam-macam hasil belajar

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi pemahaman konsep (asek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Pemahaman konsep

Menurut Bloom dalam Susanto (2013:6) menyatakan bahwa pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau

30

sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.

Konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian. Orang yang telah memiliki konsep, berarti orang tersebut telah memiliki pemahaman yang jelas tentang suatu konsep atau citra mental seseorang. Sesuatu tersebut dapat berupa objek konkret ataupun gagasan yang abstrak. Untuk mengukur hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat melakukan evaluasi produk, melalui produk dapat diselidiki apakah dan sampai sejauh mana suatu tujuan instruksional telah tercapai, semua tujuan itu merupakan hasil belajar yang seharusnya diperoleh siswa. Maka dari hal tersebut hasil belajar siswa erat hubungannya dengan tujuan instruksional (pembelajaran) yang telah dirancang guru sebelum melaksanakan proses belajar mengajar (Susanto, 2013: 8).

2) Keterampilan Proses

Menurut Usman & Setiawati dalam Susanto (2013:9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai peggerak kemampuan yang lebih tinggi

31

dalam diri individu siswa. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya.

Dalam melatih keterampilan proses, secara bersamaan dikembangkan pula sikap-sikap yang dikehendaki, seperti kreativitas, kerja sama, bertangung jawab, dan berdisiplin sesuai dengan penekanan bidang studi yang bersangkutan.

Menurut Indrawati dalam Susanto (2013:9) menyebutkan ada enam aspek keterampilan proses, yang meliputi: observasi, klasifikasi, pengukuran, mengkomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi terhadap suatu pengamatan, dan melakukan eksperimen. Indawati membagi keterampilan proses menjadi dua tingkatan, yaitu: keterampilan proses tingkat dasar (meliputi: observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, dan inference), dan keterampilan proses terpadu (meliputi: menentukan, variabel, menyususn tabel data, menyusun grafik, memberi hubungan variabel, memproses data, menganalisis penyelidikan, menyusun hipotesis, menentukan variabel secara operasional, merencanakan penyelidikan, dan melakukan eksperimen. 3) Sikap

Sikap menurut Sardiman dalam Susanto (2013:11) merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara metode, pola, dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-

32

individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang.

Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep. Dalam pemahaman konsep maka domain yang sangat berperan adalah domain kognitif. 3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai

SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, Peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai (Wahidmurni, 2017:17).

Menurut Trianto (2007:124) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Ilmu Pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).

33

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada pserta didik, khususnya ditingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian IPS ini mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan sosial, ekonomi, psikologis, budaya, sejarah, maupun politik, semua dipelajari dalam ilmu sosial ini (Susanto, 2013:137).

Pendidikan IPS di sekolah dasar merupakan bidang studi yang mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat. Tujuan pengajaran IPS tentang kehidupan masyarakat manusia dilakukan secara sistematik. Dengan demikian, peranan IPS sangat penting untuk mendidik siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar dapat mengambil bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang baik (Susanto, 2013:143).

Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan cabang ilmu pengetahuan sosial yang tidak hanya mempelajari satu lingkup materi saja tetapi mempelajari berbagai peristiwa yang ada di lingkungan masyarakat dan lingkungan sekitar. IPS juga mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu soisal. sedangkan ilmu

34

pengetahuan sosial memiki beberapa cabang muatan materi diantaranya geografi, ekonomi, sejarah dan ilmu pengetahuan sosial lainnya.

b. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar

Menurut Mutakin dalam Susanto (2013:145) merumuskan tujuan pembelajaran IPS di sekolah dasar sebagai berikut:

1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau

lingkungan, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan

metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta

membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.

4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.

c. Ruang Lingkup Pelajaran IPS

Menurut Depdiknas dalam Susanto (2013:160) ruang lingkup materi pelajaran IPS di Sekolah Dasar yang tercantum dalam kurikulum yaitu:

35

1) Manusia, tempat, dan lingkungan

2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan

3) Sistem sosial dan budaya

4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

d. Karakteristik Mata Pelajaran IPS

Menurut Susanto (2013:160) mata pelajaran IPS memiliki beberapa karakteristik antara lain:

1) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur

geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.

2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur

keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut

peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi, dan pengolahan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.

36

5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam megkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. Tiga dimensi tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 dimensi IPS dalam kehidupan manusia Dimensi dalam

kehidupan manusia

Ruang Waktu Nilai/Norma Area dan substansi

pembelajaran Alam sebagai tempat dan penyedia potensi sumber daya Alam dan kehidupan yang selalu perproses, masa lalu, saat ini, dan yang akan datang

Kaidah dan aturan yang menjadi perekat dan penjamin keharmonisan kehidupan manusia dan alam Contoh kompetensi dasar yang dikembangkan Adaptasi spasial dan eksploratif Berpikir kronologis, prospektif dan antisipatif Konsisten dengan aturan yang disepakati dan kaidah alamiah masing-masing disiplin ilmu Alternatif penyajian dalam mata pelajaran

Geografi Sejarah Ekonomi,

sosiologi/antropologi

4. Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi a. Pengertian Teknologi

Teknologi ada hubungannya dengan kata “teknik”. Kata teknik di sini berarti keseluruhan sarana atau alat yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan manusia.

37

b. Perkembangan Teknologi Produksi

Warga Negara Indonesia sejak zaman dahulu telah mengenal teknologi. Namun, jenis teknologi yang digunakan masih sederhana selakali. Kegiatan produksi erat kaitannya dengan industri. Teknologi industri adalah suatu usaha melakukan kegiatan yang merubah dari satu atau beberapa barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh barang mentah diantaranya adalah ikan, tembakau, teh kayu, karet daging dan tebu. Sedangkan contoh barang setangah jadi yaitu triplek, papan dan kulit.

1) Teknologi produksi tradisional

Teknologi produksi yang dipakai oleh masyarakat pada zaman dulu masih sangat sederhana. Hal ini disebabkan industri yang berkembang saat itu merupakan industri rumah tangga.

Contoh teknologi produksi tradisional :

a) Pada zaman dahulu petani mengolah padi menjadi beras dengan cara menumbuk.

b) Pada zaman dahulu petani membajak sawah masih menggunakan batuan hewan kerbau.

2) Teknologi Produksi Modern

Untuk mengolah bahan makanan dan mengolah bahan lainnya di masa kini ini begitu praktis dan pengerjaannya lebih cepat dibandingkan dengan teknologi produksi tradisonal. Adapun contoh teknologi produksi modern antara lain :

38

a) Untuk mengolah padi menjadi beras pada masa sekarang sudah menggunakan mesin penggiling

b) Petani membajak sawah sudah mneggunakan traktor.

Jadi perkembangan teknologi produksi pada zaman dahulu sampai sekarang sudah mengalami peningkatan dan perkembngan yang sangat pesat. Untuk pengolahannya juga lebih cepat dibandingkan dengan teknologi produksi tradisional (masa lalu).

Berikut adalah contoh proses produksi pembuatan batu bata antara lain :

a) Menyiapkan tanah liat

b) Tanah liat diaduk dengan air kemudian digiling supaya menjadi adonan yang siap cetak.

c) Adonan tanah liat dicetak satu persatu. Hasil cetakan itu dibiarkan di tempat yang terkena matahari.

d) Setelah kering, batu bata ditumpuk di tempat yang aman. Proses mencetak terus dilakukan sampai mencapai jumlah yang diinginkan.

e) Setelah jumlahnya cukup, batu bata yang sudah kering dibakar di tungku pembakaran. Batu bata dibakar sampai warnanya menjadi merah.

f) Setelah dibakar, batu bata dibiarkan dingin terlebih dahulu.

g) Setelah dingin, batu bata dikeluarkan dari tungku. Dan jadilah batu bata.

39

c. Perkembangan Teknologi Komunikasi 1) Pengertian komunikasi

Komunikasi merupakan kebutuhan hidup manusia yang sangat penting. Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga bisa dipahami dengan mudah.

2) Teknologi Komunikasi Zaman Dulu

Orang-orang zaman dahulu sudah menggunakan alat-alat komunikasi. Tentu alat-alatnya tidak secanggih sekarang. Pada zaman dahulu orang menggunkan alat kentongan, tali, telik sandi, surat dan kurir untuk berkomunikasi.

Berikut adalah contoh teknologi komunikasi pada zaman dulu:

a) Kentongan

Kentongan adalah sebuah alat komunikasi yang digunakan orang zaman dulu. Alat ini digunakan dengan cara dipukul dengan menggunakan sebuah alat yang terbuat dari kayu/bambu. Kentongan ada yang terbuat dari bambu dan ada juga yang terbuat dari batang kayu yang diberi lobang atau rongga di dalamnya. Kentongan berfungsi sebagai sarana komunikasi diantara penduduk desa antara lain:

(1) Memanggil warga desa melakukan kerja bakti.

(2) Memberitahu warga desa bahwa sedang terjadi pencurian atau perampokan.

40

(3) Memberitahu warga desa kalau terjadi bencana alam, misalnya banjir, gunung meletus, kebakaran dan sebagainya.

b) Telik sandi

Telik sandi atau mata-mata adalah orang dipilih untuk mengintip atau menyusup masuk kedalam pertahanan musuh. Tugas utamanya adalah mencari tahu kekuatan atau kelemahan musuh.

c) Kurir

Kurir adalah orang yang ditunjuk untuk membawa pesan kasus. Pesan kasus ini bisa dalam bentuk surat atau lisan. Isinya biasanya adalah pesan rahasia antar kerajaan.

3) Teknologi komunikasi saat ini

Pada dasarnya cara berkomunikasi itu ada dua macam, yaitu komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung. Komunikasi langsug terjadi bila bila dua orang atau lebih berbincang-bincang dengan saling berhadapan muka. Sedangkan komunikasi secara tidak langsung terjadi bila orang yang berkomunikasi menggunakan suatu alat perantara. Biasanya orang tidak berhadapan secara langsung. Beriku adalah conto teknologi komunikasi saat ini :

a) Telepon/HP

b) HT (Handy Talkie)

c) Radio

41

e) Media cetak

f) Internet dan lain-lain

d. Perkembangan TeknologI Transportasi 1) Pengertian transportasi

Transportasi adalah alat yang digunakan untuk mengangkut manusia, hewan, dan barang ketempat tujuan.

2) Macam-macam teknologi transportasi antara lain a) Transportasi darat

Alat transportasi darat berkembang dari yang sederhana sampai yang modern. Pada zaman dahulu orang berjalan kaki untuk bepergian kesuatu tempat seiring berjalannya waktu, manusia akhirnya memanfaatkan beberapa jenis binatang seperti unta, kuda, keledai dan gerobak yang ditarik lembu.

Seiring berkembangnya teknologi transportasi saat ini manusia saat akan bepergian dapat mengendarai motor, mobil, kereta api, sepeda ontel dan pesawat terbang.

b) Transportasi Air

Negara Indonesia memiliki banyak pulau. Pulau-pulau tersebut terbentang dari Sabang sampai Merauke. Pupau-pulau tersebut dipisahkan oleh selat, dan lautan yang sangat luas. Tentu saja untuk bepergian dari satu pulau kepulau lain tidak dapat menggunakan angkutan darat.

42

Negara kita sangat memerlukan alat transportasi air. Alat transportasi air adalah alat transportasi yang digunakan di sungai, danau dan laut.

Contoh alat transportasi air adalah kapal, perahu, rakit, dan kano. b) Transportasi Udara

Contoh transportasi udara adalah : pesawat terbang, helikopter, dan parasut (Hisnu, 2008: 170-189).

5. Strategi Pembelajaran

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Strategi berarti rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Dalam kegiatan belajar mengajar, strategi merupakan proses penentuan rencana yang berfokus pada tujuan disertai penyusunan suatu cara agar tujuan tersebut dapat dicapai (Khanifatul, 2013:15).

Secara umum strategi mempunyai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Djamarah, 2006:5)

Sedangkan strategi pembelajaran menurut Majid (2013:6) diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujaun pendidikan tertentu.

43

Jadi dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu proses penentuan rencana yang fokus pada tujuan yang telah digariskan dan berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

b. Jenis-jenis atau Klasifikasi Strategi Pembelajaran

Menurut Saskatchewan Educational (1991) dalam Abdul Majid (2014) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran dibagi menjadi lima strategi antara lain:

1) Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)

Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling serig digunakan. Pada strategi ini termasuk di dalamnya metode-metode ceramah, praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi pembelajaran langsung efektik digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah.

2) Strategi pembelajaran tidak langsung (interactive instruction)

Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk

keterlibatan siswa yang tinggi dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data atau pembentukan hipotesis. Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resource person).

44

Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan dan metode-metode interaktif. Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengerjaan tugas berkelompok, dan kerja sama siswa secara berpasangan.

4) Strategi pembelajaran melalui pengalaman (experiential leraning) Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, dan bukan hasil belajar. Guru dapat menggunakan strategi ini baik dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh di dalam kelas dapat menggunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum.

5) Strategi pembelajaran mandiri

Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar madiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa

Dokumen terkait