• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Aksesibilitas bagi Mahasiswa Penyandang Disabilitas

1. CSSN Melakukan Sosialisasi

Tujuan dilakukannya sosialisasi agar masyarakat kampus yaitu dosen, karyawan, dan mahasiswa normal dapat lebih peduli terhadap mahasiswa penyandang disabilitas. Sosialisasi yang telah dilakukan oleh CSSN tersebut juga sebagai upaya menjadikan kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta inklusif serta mengenalkan kepada masyarakat bahwa ada lembaga pelayanan sosial khusus dalam menangani penyandang disabilitas. CSSN telah melakukan beberapa kali seminar mengenai pendidikan inklusif di kampus, CSSN juga melakukan sosialisasi kepada para calon mahasiswa dan orang tuanya pada saat UIN Expo 2019 sebagai langkah pengenalan kepada mereka bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai penyelenggara pendidikan tinggi memberikan hak yang sama kepada penyandang disabilitas untuk berkuliah disini.

Gambar 5.1 Gambar 5.2

CSSN Melakukan Sosialisasi kepada Para Calon Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada saat UIN Expo 2019.

Sumber: Anggota CSSN/Siti Napsiyah Gambar 5.3

CSSN Melakukan Sosialisasi dengan Roadshow ke Setiap Fakultas-Fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta mengenai Konsep Pendidikan Inklusif.

Sumber: Anggota CSSN/Siti Napsiyah 2. CSSN Melakukan Pendampingan

Tujuan: Pendampingan dilakukan untuk membantu mahasiswa penyandang disabilitas sebagai langkah memudahkan mereka dalam menjalani aktifitas sehari-harinya. Karena ada beberapa jenis disabilitas yang memang membutuhkan pendampingan dari orang normal secara fisik dan mental, contohnya yaitu tuna netra dan tuna grahita. Volunteer CSSN memberikan pendampingan kepada beberapa mahasiswa tuna netra yang mengalami kesulitan untuk memahami pertanyaan dan jawaban yang ada di lembar soal

pada saat ujian masuk SPMB Mandiri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian ada juga mahasiswa penyandang disabilitas mental yang dalam kesehariannya mendapatkan pendampingan dari teman sekelasnya untuk membantunya dalam proses perkuliahan, misalnya membantu menjelaskan materi yang diberikan dosen didepan kelas secara perlahan. Semua pendampingan itu ditujukan agar setiap calon mahasiswa maupun mahasiswa penyandang disabilitas mendapat kemudahan aksesibilitas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Gambar 5.4

CSSN melakukan Pendampingan Kepada Calon Mahasiswa Penyandang Disabilitas yang mengikuti ujian masuk SPMB

Mandiri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2019.

Sumber: Anggota CSSN/Siti Napsiyah

3. CSSN Melakukan Advokasi

Sebagai lembaga pelayanan sosial yang berfokus pada para penyandang disabilitas di lingkungan kampus, Lembaga CSSN sangat memperjuangkan persamaan hak yang harus dipenuhi oleh pihak universitas kepada para mahasiswa penyandang disabilitas. CSSN sedang menjalin kerja sama dengan pengelola Perpustakaan Utama agar dibuatkan “difabel corner” yang nantinya disana akan disediakan berbagai macam alat yang dibutuhkan sebagai penunjangan aksesibilitas mahasiswa penyandang disabilitas untuk kebutuhan akademik mereka. Hal tersebut CSSN lakukan karena permintaan dari para mahasiswa penyandang disabilitas yang merasa bahwa Perpustakaan Utama sebagai penyedia layanan penunjang akademik tidak memiliki perlengkapan yang memadai sesuai dengan kebutuhan mahasiswa penyandang disabilitas.

Kemudian CSSN juga melakukan advokasi khusus terhadap mahasiswa penyandang disabilitas mental yaitu R mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. CSSN menjamin bahwa R mendapat kesamaan hak yang sama dengan mahasiswa normal lainnya dari segi aksesibilitas untuk menempuh pendidikan tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Pembahasan Menurut Perspektif Islam Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seperti tertera pada Al-Qur’an Surat At-Tin ayat 4:

ميِو ْقَت ِن َسْحَأ يِف َنا َسْنِ ْلْا اَنْقَلَخ ْدَقَل

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (Q.S At-Tin: 4)

Tafsir Kementerian Agama RI:

Dari arti Al-Qur’an Surat At-Tin ayat 4 kita bisa dapat simpulkan bahwa Allah SWT dalam ayat ini menegaskan bahwa manusia itu diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Bentuk manusia adalah yang paling indah dari semua makhluk-Nya dan dari segi psikis, hanya manusia yang memiliki akal dan perasaan. Dari segi fisik, misalnya, hanya manusia yang berdiri tegak sehingga otaknya bebas berpikir, yang menghasilkan ilmu, dan tangannya juga bebas bergerak untuk merealisasikan ilmunya itu, sehingga melahirkan teknologi. Penegasan Allah bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kondisi fisik dan psikis terbaik itu mengandung arti bahwa fisik dan psikis manusia itu perlu dipelihara dan ditumbuhkembangkan. Fisik manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan memberinya gizi yang

cukup dan menjaga kesehatannya. Psikis manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan dengan memberinya agama dan pendidikan yang baik. Bila fisik dan psikis manusia dipelihara dan ditumbuhkembangkan, maka manusia akan dapat memberikan kemanfaatan yang besar kepada alam ini.

Dari perspektif ini kita bisa ambil peajaran bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang paling sempurna dibanding dengan makhluk lain ciptaan-Nya, dan hal ini telah diajarkan sejak dahulu kala melalui Al-Qur’an dan disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Sungguh mulia peran CSSN dalam memperjuangkan tewujudnya kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi inklusif, serta adanya kesamaan hak dan kesempatan yang sama kepada mahasiswa penyandang disabilitas.

Tabel 5.1

Hasil yang dicapai melalui program dan layanan yang telah dilakukan oleh CSSN.

Program dan Layanan yang telah dilakukan:

1. Memperkenalkan CSSN dan program yang dimiliki kepada semua program studi (prodi) disetiap fakultas.

2. Melakukan pelatihan kepada relawan untuk mendampingi calon mahasiswa penyandang disabilitas.

3. Melakukan pelatihan kepada dosen, karyawan, maupun masyarakat kampus mengenai

kesadaran pentingnya

memberikan layanan akademik terhadap penyandang disabilitas.

4. Membuka akses untuk calon

mahasiswa penyandang

disabilitas agar dapat berkuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Melakukan advokasi terhadap

mahasiswa penyandang

disabilitas mental R.

6. Melakukan advokasi kebutuhan

mahasiswa penyandang

disabilitas yang merasa kesulitan untuk menjangkau fasilitas di Perpustakaan Utama karena belum lengkapnya fasilitas yang dimiliki Perpus sesuai kebutuhan akademik mereka.

Hasil yang dicapai:

1. Prodi disetiap fakultas mulai melaksanakan pendidikan inklusif.

2. Calon mahasiswa penyandang

disabilitas mendapat

pendampingan dari relawan saat ujian SPMB Mandiri.

3. Para peserta mengerti betapa

pentingnya menghargai

penyandang disabilitas dengan tidak membedakan pemberian pelayanan kepada mahasiswa disabilitas.

4. Saat CSSN membuka stand di UIN Expo 2019 banyak calon mahasiswa yang semakin tertarik untuk masuk kampus ini karena UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dinilai peduli dan tidak diskriminatif dengan para penyandang disabilitas.

5. R dapat menempuh pendidikan tinggi dan mendapatkan hak sama seperti mahasiswa normal lainnya.

6. Pihak CSSN dan Perpustakaan Utama mulai bekerja sama untuk menciptakan sebuah ruangan khusus bernama difable corner yang nantinya akan di isi berbagai macam fasilitas kebutuhan bagi para penyandang disabilitas.

106 A. Kesimpulan

Berdasarkan penjabaran pada bab sebelumnya maka, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sejarah Lembaga Center for Student with Special Needs (CSSN)

Lembaga Center for Student with Special Needs (CSSN) adalah lembaga pelayanan sosial yang dibentuk oleh beberapa anggota, yaitu dosen dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan dasar Undang Undang RI No 16 tahun 2016 pasal 42 ayat 3 yang menerangkan bahwa setiap penyelenggara pendidikan tinggi wajib memfasilitasi pembentukan unit layanan disabilitas.

Sebelum terbentuknya CSSN, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pernah melakukan penolakan terhadap calon mahasiswa tuna netra di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada tahun 2008 yang hampir menyebabkan kampus tersebut mendapat somasi dari pihak Kementerian Agama RI. Setelah terjadinya kejadian tersebut, muncul ide untuk membuat sebuah lembaga khusus pelayanan bagi penyandang disabilitas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh Prodi Kesejahteraan Sosial. Akhirnya, pada tahun 2017 ide

tersebut dapat di realisasikan, CSSN yang tergabung dalam proyek INDOEDUC4ALL bersama lima perguruan tinggi lainnya berjuang untuk mewujudkan kampus inklusif.

2. Peran Lembaga Center for Student with Special Needs (CSSN) dalam Meningktkan Layanan Aksesibilitas bagi Mahasiswa Penyandang Disabilitas

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peran Lembaga Center for Student with Special Needs (CSSN) dalam Meningktkan Layanan Aksesibilitas bagi Mahasiswa Penyandang Disabilitas adalah:

a) Melakukan Sosialisasi b) Melakukan pendampingan c) Melakukan Advokasi

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, terdapat saran yang akan peneliti berikan untuk:

a) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saran kepada pihak universitas agar memberi kejelasan status lembaga CSSN dalam struktur lembaga yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian CSSN mendapat dukungan berupa pendanaan agar peran CSSN

sebagai lemabaga pelayanan sosial di kampus dapat menjalankan program-program yang dimilikinya secara maksimal.

Saat penelitian awal yang peneliti lakukan CSSN belum memiliki kantor, namun saat ini CSSN sudah diberikan kantor oleh Wakil Rektor II UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu ruangan yang dulunya di tempati oleh Pusat Ekonomi Kreatif (Pekraf).

b) Lembaga Center for Student with Special Needs (CSSN) yaitu:

Sebagai lembaga pelayanan sosial yang bisa dikatakan masih terbilang baru di lingkungan UIN syarif Hidayatullah Jakarta, CSSN harus terus melakukan sosialisasi mengenai pendidikan inklusif. Hal tersebut juga bertujuan agar CSSN semakin dikenal oleh seluruh masyarakat kampus.

Kemudian CSSN juga diharapkan mampu memaksimalkan perannya sebagai lembaga pelayanan sosial di kampus bagi mahasiswa penyandang disabilitas dengan membuat struktur kepengurusan yang jelas agar dapat memudahkan dalam pembagian kerja setiap anggota lembaga.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Soleh, Akhmad. 2016. Aksesibilitas Penyandang Disabilitas terhadap Perguruan Tinggi. Yogyakarta: LKiS

Ramayulis, P, D. 2015. Dasar-Dasar Kependidikan (Suatu Pengantar Ilmu Kependidikan). Jakarta: Kalam Mulia.

Barnes, Colin. 2007. Disabilitas: Sebuah Pengantar. Jakarta: PIC UIN.

Moleong, Lexy J. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Napsiyah, Lisma Diawati, Siti. 2011. Belajar Teori Pekerjaan Sosial. Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Smith, J. David, ed. 2006. Mohammad Sugiarmin, Mif Baihaqi:

Inklusi Sekolah Ramah untuk Semua. Bandung: Nuansa.

Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Rukminto Isbandi, Adi. 2013. Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial, dan Kajian Pembangunan).

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Satori Djam’an & Aan Komariah. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet Ke:5. Bandung: Alfabeta.

Gunawan, Iman. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori &

Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Saroja, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar.

Jakarta: Indeks.

Jurnal:

Muhrisun Afandi, Andayani. 2016. Pemberdayaan dan Pendampingan Komunitas Penyandang Disabilitas dalam Mengakses Pendidikan Tinggi.

Syafi’ie, M. 2014. Pemenuhan Aksesibilitas Bagi Penyandang Disabilitas.

Colbran, Nicola. 2010. Access to Justice for Person with Disabilities Indonesia.

Perundang-Undangan:

Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.

Undang Undang Pasal 42 ayat 3 nomor 16 tahun 2016 yang berisi bahwa setiap penyelenggara pendidikan tinggi wajib memfasilitasi pembentukan unit layanan disabilitas.

Undang Undang No.8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 46 Tahun 2014 tentang Pendidikan Khusus, Pendidikan Layanan Khusus dan/atau Pembelajaran Layanan Khusus pada Pendidikan Tinggi.

Website:

Lembaga Center for Student with Special Needs (CSSN).

https://cssn.uinjkt.ac.id/

Kementerian Agama. https://kemenag.go.id/

Kementerian Sosial Republik Indonesia.

https://www.kemsos.go.id/

Sekretaris Kabinet Republik Indonesia, Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum. https://sipuu.setgab.go.id/

Jurnoliberta, Portal Berita Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. http://www.journoliberta.com/

Media Online Tirto. https://tirto.id/

Republika, Portal Berita Terkini. https://www.republika.co.id/

LAMPIRAN Lampiran 1 Catatan Observasi

Hari/Tanggal Kegiatan Hasil Kegiatan Jum’at, 9 Agustus 2019 Menghadap Ketua

CSSN

Bertemu Pak Arief Subhan selaku Ketua Lembaga Center for Student with Special Needs (CSSN).

Dalam pertemuan tersebut peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti bertemu dengan beliau, yaitu untuk meminta izin melakukan penelitian mengenai CSSN. Beliau selaku Ketua Lembaga CSSN menyambut baik maksud dan tujuan dari peneliti dengan

Rabu, 4 Septermber 2019 Melakukan bahwa saat ini perpus sudah ada buku agama maupun al-qur’an braille yang terletak di lantai 5.

Di depan perpus juga sudah ada ramp yang memudahkan akses

penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda.

Senin, 23 September 2019 Melakukan Observasi di ada gedung yang belum ramah terhadap

penyandang disabilitas.

Salah satunya Auditorium Harun Nasution dan Student Center yang tidak memiliki akses ramp pada pintu masuk gedungnya.

Selasa, 24 September 2019 Melakukan Observasi di

Lampiran 2

TRANSKIP WAWANCARA

Informan: Ketua Lembaga Center for Student with Special Needs (CSSN)

A. Identitas informan

Nama : Dr. Arief Subhan, MA

B. Tempat dan waktu wawancara

1. Tempat : Ruang PPIM terlepas dari Prodi Kessos ya, saat itu kami mempunyai pandangan bahwa kampus itu harus inklusif.

Saat pembukaan Prodi Kessos memang sudah ada ide untuk membuat sebuah lembaga khusus bagi para penyandang disabilitas.

Namun, karena saat itu jurusan Kessos masih sangat baru setelah sebelumnya hanya peminatan, ide tersebut ternggelam tapi tidak mati ya. Hingga terjadi kasus yang cukup ramai saat itu kampus melakukan penolakan terhadap

calon mahasiswa tuna netra di Fakultas Tarbiyah. Nah berangkat dari kejadian itu, kami kembali mulai menghidupkan ide untuk membuat sebuah lembaga khusus penyandang disabilitas tadi.

Terlebih lagi saat kami mendapat kesempatan untuk ikut forum konsorsium INDOEDU4ALL dari Uni Eropa. Di forum tersebut sangat mendukung yang namanya aksesibilitas penyandang disabilitas di kampus dan kami tergabung dalam satu forum bersama beberapa kampus lain untuk proyek ini. Karena hal tersebut kami semakin terdoronglah untuk meminta Rektor membuat SK bagi CSSN dengan keterlibatan dari beberapa fakultas. Pembuktian keseriusan kami saat itu `adalah dengan mengadakan seminar kepada para dosen dan karyawan kampus bahwa aksesibilitas mahasiswa disabilitas itu sangat penting.

Akhirnya, setelah kami mampu meyakinkan Rektor maka terbitlah SK Rektor bagi CSSN pada saat

itu. Hanya saja SK Rektor tersebut bukan murni dikeluarkan oleh Rektor, tapi hanya berupa sertifikat publishment of CSSN saja yang kami buat sendiri dan di tanda tangani oleh Rektor saking hari itu adalah momentum yang baik.

Kenapa SK Rektor itu sangat penting pak bagi CSSN?

Yaa karena untuk mewujudkan kampus inklusif itu kan sangat mahal ya. Jadi Rektor harus membuat sebuah kebijakan yang mendukung upaya tersebut.

Setelah mendapat SK Rektor kemudian CSSN statusnya dalam struktur kelembagaan di kampus itu seperti apa pak?

Ini memang masih cukup sulit untuk dijelaskan yaa. Karena jika kita berkaca pada kampus inklusif yang sudah sangat baik itu ada di UIN Jogja. Disana ada Pusat Layanan Disabilitas (PLD) yang masuk dalam struktur kelembagaan kampus, disana ada ketuanya, ada sekretarisnya, dan ada staffnya yang mana adalah jabatan. Sedangkan kami ada ketuanya, ada sekretarisnya tapi tidak ada strukturalnya karena bersifat lembaga otonom. Karena hal tersebut sampai saat ini juga kami belum memiliki kantor.

Apalagi dana kami juga sangat terbatas ya, itu juga hanya dari Program INDOEDU4ALL tadi. Itu kendala yang sangat cukup dirasakan karena kami sulit untuk merealisasikan program kami.

Memangnya tujuan utama dibentuknya CSSN itu apa pak?

Kalo itu sudah pasti untuk mewujudkan kampus UIN Jakarta menjadi semakin inklusif ya.

Kemudian kami berusaha agar para calon mahasiswa disabilitas mendapatkan kesempatan yang sama seperti anak normal pada umunya bisa kuliah disini.

Terlebih lagi kita tahu kalau mahasiswa disabilitas disini juga lumayan banyak, nah kami ingin agar aksesibilitas mereka juga mendukung mereka agar mereka senang kuliah disini, contohnya dari segi fasilitas yang ada di fakultas dan perpustakaan sudah cukup ramah dengan disabilitas meskipun memang masih banyak kekurangan nanti itu bisa jadi evaluasi kami dan kampus UIN Jakarta itu sendiri agar timbul kesadaran bahwa para penyandang

disabilitas ini berhak mendapatkan hak yang sama dengan kita.

CSSN punya program apa pak untuk para calon mahasiswa disabilitas yang ingin masuk UIN Jakarta?

Kami melakukan pendamping pada saat ujian masuk SPMB Mandiri, jadi kami menempatkan volunteer untuk mereka yang memang membutuhkan bantuan.

Alhamdulillah karena hal tersebut ada yang diterima masuk disini juga.

Wah berarti peran CSSN penting banget tuh pak, kalo program untuk peningkatan layanan aksesibilitas para mahasiswa disabilitas gimana tuh pak?

Seperti yang sudah saya jelaskan tadi salah satu layanan aksesbilitas juga kan. Jadi membantu memudahkan mereka untuk kuliah disini tapi ada setidaknya beberapa peranlah yang sudah kita lakukan.

Pertama, kita melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat di kampus ini mengenai pentingnya akses bagi para penyandang disabilitas dan tingkatkanlah kesadaran diri kalian bahwa mereka juga punya hak yang sama gitu. Kedua, kami melakukan pendampingan yang kemarin kami sudah lakukan contohnya saat ujian SPMB Mandiri UIN Jakarta disana ada calon mahasiswa penyandang

disabilitas jadi kami menempatkan beberapa volunteer untuk mendampingi mereka jika mengalami kesulitan untuk memahami soal-soal ujiannya.

Ketiga, kami melakukan advokasi misalnya dulu sebelum semua fakultas didepannya ada ramp kami memperjuangkan hal itu berbicara dengan rektor bahwa hal tersebut sangat penting walau terlihat sederhana, lalu juga meminta Perpustakaan Utama untuk dibuatkan Difabel Corner jadi mereka punya pelayanan yang lengkap untuk penyandang disabilitas disana. Hanya saja memang untuk advokasi masih agak sulit apa yang kita perjuangkan untuk terealisasikan, mungkin nanti kalau CSSN sudah masuk kedalam struktur kelembagaan kampus jadi lebih

leluasa untuk

mengimplementasikan program sesuai kebutuhan penyandang disabilitas disini. Kalau untuk hal lainnya kami mengadakan beberapa seminar mengenai hal

tersebut, misalnya seminar untuk para dosen dan karyawan kampus agar mereka sadar pentingnya /aksesibilitas penyandang disabilitas. Kita juga bisa melihat ya sekarang cukup banyak fakultas yang semakin ramah terhadap penyandang disabilitas dan fasilitas kampus juga menyesuaikan seperti contohnya perpustakaan utama sudah cukup ramah sekali. Kalau dulu ramp di Gedung fakultas paling Cuma ada di kedokteran, tarbiyah, sama di adab. Tapi sekarang hampir semua sudah merata. Kami juga bekerja sama dengan perpustakaan untuk membuat sebuah ruangan khusus disana yang nantinya kami namakan “difabel corner” jadi semakin memudahkan para mahasiswa penyandang disabilitas kan.

Untuk merealisasikan program yang ada kan butuh dana tuh pak, nah CSSN sendiri sumber dananya dari mana aja pak?

Untuk saat ini sumber dana kami ya dari proyek INDOEDU4ALL tadi saja. Karena kan kami lembaga yang belum ada di sturktur kelembagaa kampus jadi selain kami belum memiliki

kantor, kami juga tidak mendapatkan dana dari kampus.

Kemudian kendala CSSN dalam penerapan program peningkatan layanan aksesibilitas di UIN apa aja pak?

Kendala utamanya tentu saja mengenai dana, karena seperti yang sudah saya jelaskan tadi bahwa untuk menjadikan sebuah kampus inklusif itu cukup mahal jadi kami sangat membutuhkan support dari berbagai pihak untuk dapat menjalankan program-program kami. Karena kami juga melakukan sosialisasi secara maksimal. Tapi kami tidak mau menyerah karena hal tersebut, kami selalu melakukan suatu hal untuk mewujudkan kampus UIN Jakarta menjadi kampus yang ramah disabilitas semamksimal mungkin dengan berbagai macam keterbatasan yang ada.

Kalau menurut bapak sendiri fasilitas layanan aksesibilitas bagi mahasiswa penyandang

Hmm untuk fasilitas sih udah banyak kemajuan yaa, hanya saja memang masih ada beberapa fasilitas yang belum cukup ramah,

disabilitas di UIN Jakarta seperti apa?

misalnya kalo kamu ke Auditorium Harun disana masih pakai tangga yang cukup tinggi sekali, coba bayangkan jika ada mahasiswa disabilitas yang pakai kursi roda, tentu tidak bisa kesana tanpa bantuan kan. Meski ada bantuanpun tetap kesulitan, kemudian Student Center juga masih belum ada ramp. Tapi kalau fakultas sudah banyak kok yang ada ramp-nya jadi memang mewujudkan inklusifnya perlahan-lahan yaa yang penting tetap berjalan daripada tidak ada sama sekali.

Lampiran 3

TRANSKIP WAWANCARA

Informan: Kepala Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A. Identitas informan

Nama : Amrullah Hasbana, SS., MA

B. Tempat dan waktu wawancara

1. Tempat : Ruang Pimpinan

Perpustakaan

2. Hari dan Tanggal : Rabu, 13 November 2019

3. Waktu : 10.00 WIB

Pertanyaan Jawaban

Bagaimana Perpustakaan Utama (PU) memberikan layanan aksesibilitas bagi mahasiswa penyandang disabilitas di lingkungan perpustakaan?

Tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa perpustakaan adalah pusat layanan untuk para mahasiswa, dosen, maupun karyawan. Nah, tugas perpustakaan men-support semua kebutuhan akademik kampus.

Karena maju mundurnya sebuah universitas bisa kamu lihat dari perpustakaannya. Dari jaman perpustakaan yang lama hingga perpustakaan yang baru sekarang ini jelas sudah banyak sekali kemajuannya. Karena dari segi

amdal, pengolahan limbah sudah ada dan cukup baik. Makanya jika berbicara mengenai akses untuk penyandang disabilitas. Sekarang sudah ada lift, kemudian ada ramp di jalan masuk ke perpustakaan, toilet juga sekarang sudah ramah disabilitas disini.

Kemudian kalau layanan aksesibilitas untuk penunjang

akademik mahasiswa

disabilitasnya ada apa aja pak?

Perpustakaan memiliki berbagai macam koleksi buku bacaan dan al-qur’an braile yang bisa kamu lihat di lantai 5. Untuk alat bantu baca seperti screen reader kami sudah dibantu oleh CSSN pada waktu itu volunteer mereka yang mendownload-kan itu di komputer yang kami miliki. Nah saya juga berbicara kepada Pak Arief dan Bu Napsiyah jika memang mereka membutuhkan ruangan silahkan gunakan

Perpustakaan memiliki berbagai macam koleksi buku bacaan dan al-qur’an braile yang bisa kamu lihat di lantai 5. Untuk alat bantu baca seperti screen reader kami sudah dibantu oleh CSSN pada waktu itu volunteer mereka yang mendownload-kan itu di komputer yang kami miliki. Nah saya juga berbicara kepada Pak Arief dan Bu Napsiyah jika memang mereka membutuhkan ruangan silahkan gunakan

Dokumen terkait