• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.7. Sistematika Penulisan

Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistematis, penulismembaginya dalam lima bab yang bertujuan untuk memperoleh suatu susunan yang lebih mudah diikuti dan dipahami. Macam - macambab menjelaskan topik yang berbeda-beda sesuai dengan judul yang tercantum pada setiap bab yang akan diuraikan. Adapun sistematika penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tahap pendahuluan dalam kertas karya berisi tentang alasan pemilihan judul, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II: TINJAUAN TEORITIS

Bagian ini menguraikan berbagai teori, konsep dan anggapan dasar tentang teori.

BAB III: GAMBARAN UMUM PT. MUTIARA TOUR & TRAVEL

Menjelaskan tentang sejarah berdirinya PT. MUTIARA TOUR &

TRAVEL, klasifikasi, tata kelola dan struktur organisasi.

BAB IV: PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang Strategi Pemasaran PT. Mutiara Tour &

Travel. Serta tanggung jawab paratour planer mengghasilkan strategi-strategi baru, sehingga meningkatkan minat kunjung wisatawan mancanegara.

BAB V: PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran.

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Pemasaran

Secara umum pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan barang maupun jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.Backman dalamKhotijah(2004:8) menyatakan bahwa, marketing adalah segala sesuatu yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi.

Menurut Kotler dalam Khotijah(2004:8) dijelaskan bahwaMarketing dapat dilihat dan dinilai dari dua sudut pandang, seperti dibawah ini:

yaitu dari segi socielaty (masyarakat) yang artinya marketing adalah prosesdimana seorang konsumen atau kelompok dalam memenuhi kebutuhandan keinginannya melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran atas barangdan jasa yang dibutuhkan. Sedangkan dari sudut pandang majerial, marketing adalah suatu proses merencanakan konsep, harga, promosi, dan distribusi ide, menciptakan peluang yang memuaskan untuk individu dan sesuai dengan tujuan dari organisasi perusahaan tersebut.

Selain itu Swastha(2008:5) memberi pengertian bahwa, pemasaranan adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan–kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Sehingga dapat disimpulkan pemasaran merupakan suatu kegiatan bisnis yang dilakukan oleh individu maupun kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan masyarakat. Pemasaran melibatkan semua orang dalam perusahaan yang bekerja untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, hal ini semakin disadari sebagai kunci peningkatan manajemen pemasaran untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Konsep paling dasar yang mendasari pemasaran adalah kebutuhan manusia.Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa kekuarangan. Kebutuhan meliputi kebutuhan dasar akan makanan, pakaian, kehangatan dan keamanan.

Kebutuhan itu tidak diciptakan oleh pemasar, kebutuhan tersebut adalah bagian dasar dari sifat manusia.Selanjutnya kebutuhan tersebut berubah menjadi keinginan.Keinginan diciptakan oleh manusia dan dikemukakan sebagai objek yang akan memuaskan kebutuhan tersebut. Konsumen biasanya mempunyai keinginan tak terbatas tetapi sumberdaya yang ada terbatas.Jadi, mereka (konsumen) ingin memilih produk atau jasa yang paling dapat memberi nilai dan kepuasan dari uang mereka (konsumen).

2.1.1. Manajemen Pemasaran

Kotler&Amstrong(2004:16) mengatakan bahwa, manajemen pemasaran merupakan analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran demi mencapai tujuan organisasi.

Perusahaan mempunyai tingkatan permintaan akan produk yang dibutuhkan konsumennya. Manajemen pemasaran memperhatikan tidak hanya penemuan dan peningkatan permintaan, melainkan juga perubahan atau bahkan pengurangan permintaan. Jadi, manajemen pemasaran berusaha mempengaruhi tingkat, waktu, dan sifat permintaan sehingga membantu perusahaan mencapai sasarannya.

2.1.2. Strategi Pemasaran

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang.

Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankandan meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan. Tujuan ini dapat dicapai apabila bagian pemasaran perusahaan melakukan strategi yang baik untuk dapat mengunakan kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran.

Menurut Chandler dalam Khotijah(2004:6) menyatakan bahwa, strategi pemasaran merupakan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu. Kemudian Rangkuti dalam Khotijah(2004:6) mengartikan bahwa, strategi pemasaran merupakan cerminan pemikiran terbaik perusahaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan bagaimana perusahaan memanfaatkan potensi sumber daya manusia pada pasar yang paling menguntungkan.

Dari beberapa defenisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pemasaran merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dengan melakukan pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui pertukaran barang maupun

jasa. Strategi pemasaran memainkan peran dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Sasarannya adalah menjalin hubungan yang kuat dan menguntungkan dengan para konsumen.Dalam penyusunan strategi pemasaran terdapat 2 dimensi, yaitu dimensi saat ini dan dimensi yang akan datang. Dimensi saat ini berkaitan dengan hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya.Sedangkan dimensi masa yang akan datang mencakup hubungan dimasa yang akan datang yang diharapkan akan dapat terjalin program untuk mencapai tujuan tersebut.

Pertama-tama perusahaan mengidentifikasikan pasar secara keseluruhan, kemudian membaginya ke dalam segmen yang kecil, memilih segmen-segmen yang paling menjanjikan dan memfokuskan diriuntuk melayani dan memuaskan segmen-segmen tersebut.Perusahaan kemudian membentuk bauran pemasaran yang terbaik dan melaksanakannya.Melalui aktivitas tersebut perusahaan mengamati dan beradaptasi dengan lingkungan pemasaran.

2.1.2.1. Segmentasi Pasar

Setiap pasar memiliki berbagai segmen, sehingga membutuhkan strategi khusus yang berbeda antara satu segmen dengan segmen lainnya.Kotler&Amstrong(2004:75) memberi pengertian bahwa, proses membagi pasar ke dalam kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karesteristik atau perilakunya yang membutuhkan bauran produk atau bauran pemasaran yang terpisah disebut segmentasi pasar.

Menurut Kertawijaya dalam Khodijah (2004:17)dasar-dasar untuk membuat segmentasi pasar konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

1. Segmentasi berdasarkan Geografik, segmentasi ini membagi pasar berdasarkan kondisi geografik, sehingga dalam pengambilan keputusan untuk pemasaran betul-betul melihat wilayah yang akan menjadi target pemasaran produk.

2. Segmentasi berdasarkan Demografik, segmentasi ini membagi pasar berdasarkan umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, ras, dan lain-lain

3. Segmentasi berdasarkan Phisikografik, segmentasi ini membagi pasar berdasarkan karesteristik kelas soaial,gaya hidup, atau kepribadian.

4. Segmentasi tingkah laku, segmentasi ini membagi pasar berdasarkan selera masyarakat terhadap jenis produkyang ditawarkan.

Pembagian segmen-segmen pasar hendaknya dilakukan berdasrakan riset yang memadai, karena untuk memasuki suatu segmen pasar tertentu ada beberapa kriteria yang perlu dipelajari.

2.1.2.2. Membidik Pasar

Setelah mendefinisikan segmen pasar, perusahaan dapat memasuki satu atau beberapa segmen di pasar tertentu. Menurut Kotler&Amstrong(2004:76) membidik pasar adalah, mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau beberapa segmen yang akan dimasuki. Perusahaan harus membidik segmen dimana perusahaan dapat memberikan nilai yang besar bagi pelanggan dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang cukup lama.Keadaan ini dikarenakan perusahaan menyadari bahwa pada dasarnya mereka(perusahaan) tidak dapat melayani seluruh konsumen dalam pasar terseut.

Perusahaan yang sumber dayanya terbatas mungkin memtutuskan untuk melayani hanya satu atau beberapa segmen, atau perusahaan mungkin lebih memilih

melayani beberapa segmen yang saling berkaitan, mungkin segmen yang jenis pelanggannya berbeda tetapi mempunyai keinginan dasar yang sama. Atau perusahaan yang besar mungkin menawarkan jajaran produk yang lengkap untuk melayani semua segmen pasar.

2.1.2.3. Penetapan Posisi Pasar (market positioning)

Posisi suatu produk adalah kedudukan yang ditempati suatu produk kemudian dibandingkan dengan produk pesaing. Bila suatu produk dianggap tepat sama dengan produk lain di pasar, konsumen tidak mempunya alasan untuk membelinya.

Kotler&Amstrong(2004:76) memberi pengertian bahwa, penetapan posisi pasar adalah pengaturan agar suatu produk mempunyai tempat yang jelas, terbedakan dan diinginkan dalam benak konsumen dibandingkan dengan tempat produk pesaing.Jadi, penetapan posisi pasar merupakan cara pemasar menanamkan presepsi dan citra atas produk yang ditawarkan kepada konsumen melalui proses komunikasi.

Untuk meraih keunggulan bersaing, perusahaan harus menawarkan nilai yang lebih besar kepada segmen sasaran yang dipilihnya, mungkin dengan menetapkan harga lebih rendah dibandingkan pesaing atau dengan menawarkan manfaat lebih banyak agar dapat dijadikan alasan bagi harga yang lebih tinggi.Tetapi bila perusahaan menawarkannilai yang lebih tinggi, maka perusahaan tersebut harus memberikan nilai yang lebih tinggi pula.Setelah memilih posisi yang diinginkan, perusahaan harus mengambil langkah-langkah yang mantap untuk memberikan dan mengkomunikasikan posisi itu kepada konsumen sasaran.Seluruh pogram pemasaran perusahaan harus mendukung strategi penentuan posisi yang dipilih.

2.2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau marketing mix adalah sejumlah alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaannya.Sunyoto (2013:60) berpendapat bahwa, Marketing mixmerupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk memengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.Selain itu, Lupiyoadi(2004:58) mengemukan, marketing mix produk barang mencakup 4P: product, price, place,danpromotion.Sedangkan untuk jasa keempat hal tersebut masih dirasa kurang mencakupi. Kemudian Boom&Bitner dalam Lupiyoadi(2004:58) menyarankan menambahkan tiga unsur lagi: people, process dan physical envidence.Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa dimana produksi atau operasi hingga komsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung, dengan kata lain terjadi interaksi langsung antara keduanya (meski tidak untuk semua jenis jasa).

Ketujuh unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu dengan yang lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada layanan dan kepuasan konsumen. Jadi di dalam bauran pemasaran terdapat variabel-variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk, yang merupakan penawaran berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup rancangan bentuk, merek,

kemasan produk bahkan kualitas.Adapun ketujuh variabel-variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

2.2.1.Product(Produk)

Lupiyoadi(2001:58)memberi pengertian bahwa,productmerupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.

Menurut Kotler&Amstrong(2004:338) terdapat 3 tingkatan produk:

1. Produk inti (core product)

Tingkatan produk inti ini menajawab pertanyaan apa yang benar-benar dibeli oleh konsumen. Tingkatan ini terdiri dari berbagai manfaat pemecahaan masalah yang konsumen cari ketika membeli produk atau jasa tersebut

2. Produk aktual (actual product)

Produk actual ini minimal harus mempunyai lima sifat inti: tingkatan kualitas, desaian, merek dan kemasasan. Ke lima sifat ini setelah dikombinasikan secara cermat harus mampu memberikan manfaat inti pada masa yang akan datang.

3. Produk tambahan (augmented product)

Produk tambahan ini berada disekitar produk inti dan aktual, dengan cara menawarkan layanan dan manfaat tambahan bagi konsumen.

2.2.2.Price(Harga)

Menurut Kotler&Amstrong (2004:430) pengertian dari harga adalah jumlah semua nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa tersebut. Harga merukan satu-satunya bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan; semua elemen lain adalah biaya.

Harga juga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang fleksibel.Tidak

sama, penetapan harga dan persaingan harga adalah masalah nomor satu yang dihadapi oleh para eksekutif perusahaan. Kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi adalah penetapan harga yang terlalu berorientasi pada biaya, bukan berorientasi pada nilai bagi pelanggan. Sehingga perusahaan harus mempertimbanngkan faktor-faktor dalam pendekatan-pendekatan harga yang umum seperti, startegi-strategi penetapan harga produk baru, penetapan harga bauran produk, penyesuaian harga berdasarkan faktor pembelidan dan faktor situasi, serta perubahan harga(inflasi).

2.2.3. Place (Tempat)

Lokasi berarti dimana perusahaan harus bermarkas, dan melakukan operasi.Menurut Lupiyoadi(2001:62) terdapat tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu:

1. Konsumen mendatangi pemberi jasa, perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga dengan mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.

2. Pemberi jasa harus mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi tidaklah terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung,berartiservice provider dan konsumen berinterkasi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer ataupun surat.

2.2.4.Promotion(Promosi)

Simamora(2003:285) menyatakan bahwa, promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan, membujuk atau mengingatkan orang –orang tentang produk yang dihasilkan perusahaan, individu, ataupun rumah

tangga.Menurut Lupiyoadi (2001:63) faktor yang perlu diperhatikan dalam promosi, yaitu:

1. Indetifikasi terlebih dahulu target audience-nya, hal ini berhubungan dengan segmentasi pasar.

2. Tentukan tujuan promosi, apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi, atau untuk mengingatkan.

3. Pengembangan pesan yang disampaikan, hal ini berhubungan dengan isi pesan, struktur pesan, gaya pesan dan sumber pesan.

4. Pemilihan bauran komunikasi, apakah itu personal communication atau non personal communication.

2.2.5.People

Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka people berfungsi sebagai service providerdan sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan.

Menurut, Lupiyoadi (2001:63) ada empat kriteria peranan dari aspek people yang mempengaruhi konsumen, yaitu:

1. Contraktors, people disini berinteraksi langsung dengan kosumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengarhi keputusan konsumen untuk membeli.

2. Modifier, mereka tidak secara langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen

3. Influencers, mereka tidak mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli tetapi secara tidak langsung berineraksi dengan konsumen

4. Isolateds¸people disini tidak secara langsung ikut serta dalam marketing mix dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen.

2.2.6. Process(proses)

Process merupakan semua aktifitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal, mekanisme,aktivitas dan hal-hal rutin,dimana jasa dihasilkan dan disampaikan

kepada konsumen.Lupiyoadi (2001:64) mengatakan Process dibedakan dalam dua cara:

1. Complexity, hal ini berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses.

2. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.

Sehubungan dengan dua cara tersebut terdapat empat pilihan yang dapat dipilih oleh perusahaan, yaitu:

1. Reduces Divergence, dalam hal ini berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktivitas dan kemudahan distribusi.

2. Increased Divergence, berarti memperbanyak fleksibilitas dalam produksi yang dapat menimbulkan naiknya harga.

3. Reduced complexity,berarti cenderung lebih terspesialisasi.

4. Increased complexity, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah service yang diberikan.

2.2.7. Physical Envidence

Physical Envidence merupakan lingkungan fisik tempat jasa diciptakan, dan langsung berinteraksi dengan konsumen.

Menurut Lupiyoadi(2001:60) ada dua tipe physical envidence yaitu:

1. Essential Evidence, merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desaian dan layout dari gedung,ruang, dan lain-lain

2. Peripheral Evidence, merupakan nilai tambah yang bila berdiri tidak berarti apa-apa. Jadi, hanya berhungsi untuk pelengkap saja, sekalipun demikian perannya sangat penting dalam proses produksi jasa.

2.3. Minat Kunjung

Minat adalah segala sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap.

Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalammengambil keputusan.Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan beberapa hal menuju ke sesuatu yang telah menarikminatnya. Hurlock (1978:114) memberi pengertian bahwa, minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih.

Hurlock menggolongkan minat menjadi tiga aspek, yaitu:

1. Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis mediamassa.

2. Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspekafektif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orangtua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

3. Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.

Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

Menurut Hurlock(1978:116) beberapa kondisi yang mempengaruhi minat adalah sebagai berikut:

1.Status ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minatmereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran

karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

2.Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan.

3.Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginanyang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.

2.4.Pengertian Wisatawan

Dalam kegiatan pariwisata, erat kaitannya dengan wisatawan.Organisasi Wisata Dunia atau WTO (World Trade Organization)dalam Marpaung (2002:36)mendefinisikan wisatawan sebagai berikut:

1. Pengunjung adalah setiap orang yang berkunjung ke suatu Negara lain dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh Negara yang dikunjunginya.

2. Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu Negara tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada Negara yang sama untuk jangka waktu lebih dai 24 jam yang tujuan perjalannya dapat diklasifikasikan pada salah satu hal berikut:

a. Memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olah raga.

b. Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga.

3. Darmawisata atau excursionist,adalah pengunjung sementara yang menetap kurang dari 24 jam di negara yang dikunjunginya.

Kemudian dalam Marpaung(2002:37), di Indonesiapengertian wisatawan tercantum dalam instruksi President RI No.9 tahun 1969 bahwa, setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dan kunjungan itu.

Berdasarkan karesteristiknya,Marpaung(2002:39) mengkategorikan beberapa profil wisatawan, sebagai berikut:

1. Kebangsaan

Kebangsaan merupakan kategori penting karena merupakan ciri-ciri kebudayaan, seperti cara berpikir, bertingkah laku dan kepercayaan.

Uraian deskripsi dan tingkah laku tersebut diambil berdasrkan survey yang dilakukan beberapa biro perjalanan dan telah didiskusiakan, sehingga diterima dan digunakan seluruh dunia.

Marpaung(2002:39) mengkategorikan sifat-sifat wisatawan sesuai dengan asal negaranya, seperti dibawah ini:

1.1 Singapura

a. Sangat tertarik dengan atraksi alam dan perkembangan yang terjadi

b. Sebagian minat khusus wisatawan asal Singapura adalah berjudi dan menikmati kehidupan malam.

c. Suka membeli semua jenis barang lokal

d. Memerima akomodasi dan pelayanan yang sederhana 1.2 Malaysia

a. Sangat tertarik dengan keindahan alam termasuk pantai b. Menerima akomodasi yang sederhana dan makanan lokal c. Mudah ditangani dalam perjalnan tetapi harus disiplin d. Tidak terlalu tertarik untuk berbelanja

1.3 Jepang

a. Tidak begitu tertarik pada kebudaya dan atraksi-atraksi b. Melaukan perjalanan kebanyakan dalam kelompok

c. Terorganisasi dan memiliki disiplin yang baik, terkadang kasar terhadap orang-orang disekitar

d. Lebih menyukai masakan jepang dan masakan Eropa e. Menyenai hotel yang mewah dan pelyanan yang

berkualitas tinggi.

1.4 Amerika

a. Menyukai aspek kebudayaan tradisional

b. Menyukai hotel-hotel mewah dengan pelayanan yang baik dan transportasi yang nyaman

c. Mementingkan kebersihan dan sanitasi d. Tidak menyukai perjlanan yang panjang e. Membnutuhka informasi yang akurat

f. Terbuka dan jujur dalam mengekspresikan pendapat tentang atraksi ataupun objek yang dikunjungi.

g. Sopan, tingkah lakunya baik, sedikit formal dan bersahabat.

1.5 Inggris

a. Tertarik pada kebudayaan tradisional b. Sopan, memiliki tigkah laku yang baik

c. Individualistis dan mandiri, tidak menyukai prjalanan denga kelompok.

d. Teliti dalam mengeluarkan uang dan biaya yang tinggi.

1.6 Itali

a. Menyukai kebudayaan tradisional dan seni

b. Terbuka, komunikati, romantis ekspresif dan agak cerewet c. Kurang disiplin daan sulit ditangaini

d. Menyukai hotel dan tempat-tempat mewah namun hemat e. Sering membutuhkan pemandu wisata yang fasih berbahasa

Itali

2. Umur, Jenis Kelamin dan Status

Remaja biasanya melakukan perjalan sendiri, mengatur perjalan sendiri dan menetep dalam jangka waktu yang panjang (menggunakan waktu libur). Permintaan akan fasilitas dan pelayanan yang cukup flrksibel dan sederhana.Wisatawan usia menengah dan usia lanjut lebih sering mengunjungi tempat yang sama lebih dari satu kali untuk lebih memahami.

Mengingkan fasilitas dan pelayanan yang cukup nyaman.Kelompok ini memiliki keinginan yang besar untuk melakukan kegiatan wisata.

Menurut jenis kelaminnya, minat dan kebutuhan wisatawan pria hampir sama dengan wisatawan wanita, hanya ada beberapa yang berbeda, wanita pada umumnya lebih tertarik dengan pusat pembelanjaan, dalam perjalanan wanita senderung mudah lelah dan kehilangan antusias terhadap atraksi-atraksi wisata.Sedangkan status tidaklah begitu berpengaruh terhadap frekwensi perjalanan wisata bagi wisatawan di dunia barat, namun sangat berpengaruh bagi wisatawan Asia.

3. Kelompok Sosio-Ekonomi

Kelompok wisatawan ini didasari oleh kombinasi pendidikan, pekerjaan dan tingkat pendapatan.

4. Konvensi dan Koverensi

Di dalam konvensi dan koverensi biasanya telah mengalokasikan waktu untuk acara rekreasi sebagai bagian dari kegiatan konvensi dan konverensi bagi pesertanya dan dilakukan secara berkelompok.

Di dalam konvensi dan koverensi biasanya telah mengalokasikan waktu untuk acara rekreasi sebagai bagian dari kegiatan konvensi dan konverensi bagi pesertanya dan dilakukan secara berkelompok.

Dokumen terkait