• Tidak ada hasil yang ditemukan

dibuat pada cara-cara yang sistimatis untuk mengumpulkan dan menilai informasi mengenai kerentanan terhadap bencana, manajer itu sedang atau

Dalam dokumen Tinjauan Umum Manajemen Bencana (Halaman 69-72)

akan bekerja secara sia-sia.

Kerangka Kerja Kesiapan Bencana pengkajian

kerentanan perencanaan kerangkakerja institusi

sistim informasi penyediaan sumber daya sistim peringatan mekanisme respon pelatihan dan pendidikan u m u m gladi

Mengembangkan dan menyusun penilaian kerentanan adalah satu cara mendekati satu sarana sistimatis untuk menetapkan alat manajemen bencana yang penting. Akan ada lebih banyak lagi mengenai hal ini pada bab berikutnya.

Perencanaan

Melalui semua aktivitas yang dirancang untuk mempromosikan kesiapan bencana, tujuan yang paling utama adalah mempunyai rencana-rencana yang siap yang sudah disepakati, yang dapat diimplementasikan dan untuk komitmen mana dan sumber-sumber daya yang relatif terjamin. Rencana itu sendiri harus menyentuh poin-poin lain dalam kerangka kerja ini.

Kerangka kerja institusi

Kesiapan bencana yang terkoordinir dan sistim tanggapan adalah satu prasyarat terhadap setiap rencana kesiapan bencana. Setiap rancangan sistim akan tergantung pada tradisi-tradisi dan struktur pemerintahan dari negara di bawah peninjauan. Akan tetapi, tanpa menjamin adanya “koordinasi hori-zontal” pada level-level pemerintah pusat diantara para menteri dan badan-badan pemerintahan khusus dan “ koordinasi vertikal “ antara otoritas lokal dan pusat, satu rencana akan dengan cepat tercerai berai. Hal ini membutuhkan satu struktur untuk pembuatan keputusan, panitia antar menteri untuk mengkoordinir rencana, titik fokus didalam setiap kementrian, dan struktur-struktur komunitas dan regional untuk mengimplementasikan rencana pada tingkat lokal.

Sistim informasi

Rencana kesiapan harus mempunyai sistim informasi. Untuk serangan bencana yang lambat, hal ini harus terdiri dari proses pengumpulan data yang dibuat secara resmi, dan sistim peringatan dini ( khususnya untuk daerah yang rentan terhadap kelaparan ), dan sistim monitoring untuk memperbaharui informasi peringatan dini. Untuk serangan bencana yang mendadak sistim yang sama harus tersedia untuk memprediksi, memberi peringatan, dan komunikasi evakuasi.

Basis sumber daya

Persyaratan-persyaratan untuk memenuhi satu situasi emergensi akan jelas tergantung pada tipe-tipe bahaya yang diantisipasi oleh rencana tersebut. Persyaratan-persyaratan semacam itu harus dibuat secara eksplisit, dan harus mencakup semua aspek bantuan bencana dan implementasi pemulihan.

lereng yang tidak stabil

sungai sungai

tempat berlindung obat-obatan makanan makanan tambahan sistim komunikasi sistim logistik pekerja-pekerja pemulihan peralatan pembersihan Sistim peringatan

Untuk sebagian besar tipe serangan bencana yang cepat, sistim peringatan dapat menyelamatkan banyak kehidupan. Dengan memberi pemberitahuan yang memadai terhadap masyarakat yang rentan akan datangnya satu bencana, mereka dapat meloloskan diri dari kejadian itu atau mengambil tindakan berjaga-jaga untuk mengurangi bahaya. Akan tetapi, kamu harus mengasumsikan bahwa sistim-sistim komunikasi yang berfungsi, seperti telepon dan teleks, tidak tersedia pada saat terjadi bencana besar. Mulailah merencanakan satu sistim peringatan dengan asumsi seperti itu. Pertimbangkan jenis perlengkapan komunikasi apakah yang akan dibutuhkan dan berkelanjutan jika jalur-jalur pembangkit listrik dan stasiun-stasiun penerima rusak. Rencana kesiapan harus mencakup penyediaan akses terhadap sistim komunikasi alternatif di antara polisi, militer dan jaringan pemerintah.

Peringatan juga penting untuk serangan bencana yang lambat dan pemindahan populasi. Dalam hal ini disebut peringatan dini dan berhubungan dengan informasi dan distribusinya dengan pertimbangan apakah :

Pemberitahuan secara tepat waktu dari satu krisis dunia yang akan terjadi dalam hal persediaan makanan membuat persiapan atau pencegahan terhadap penduduk yang dipaksa bermigrasi

Mekanisme tanggapan

Tes yang paling mutlak dari satu rencana adalah keefektifan tanggapan terhadap peringatan dan dampak bencana . Pada tahapan tertentu dalam proses peringatan, berbagai tanggapan harus dimobilisir. Pentahapan tanggapan menjadi satu faktor yang penting dalam merancang rencana kesiapan. Bagian 9 menyiapkan tanggapan-tanggapan yang dikehendaki.

Pelatihan dan pendidikan umum

Fokus dari rencana kesiapan bencana harus mengantisipasi, pada tingkat tertentu, tipe-tipe persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk tindakan dan tanggapan terhadap peringatan dan operasi pemulihan bencana. Rencana ini harus juga mengkhususkan pada cara-cara untuk menjamin bahwa persyaratan-persyaratan seperti itu dapat dipenuhi. Meskipun demikian, prosesnya hanya akan efektif jika mereka-mereka yang menjadi ahli waris utama mengetahui apa yang harus diperbuat pada saat terjadi bencana dan tahu apa yang diharapkan. Untuk alasan ini, bagian penting dari rencana kesiapan bencana adalah pendidikan untuk merek yang mungkin terancam

Fujieda, Japan

Anak-anak sekolah sedang berlatih latihan keamanan gempa

oleh bencana. Pendidikan semacam itu bisa terdiri dari banyak bentuk, seperti: (1) Pendidikan umum di sekolah-sekolah untuk anak-anak dan remaja, yang menekankan tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan jika ada ancaman bencana ( sebagai contoh, gempa bumi ); (2) Kursus-kursus pelatihan khusus, yang dirancang untuk orang dewasa baik secara khusus atau sebagai dimensi tambahan dari program-program yang sedang berlangsung seperti Tindakan Kesehatan Preventif atau Program Kesehatan Ibu dan Anak; (3) Program pengembangan , dimana komunitas dan pekerja-pekerja perluasan berbasis desa diinstruksikan untuk menyediakan informasi yang relevan dan dilatih untuk tugas-tugas yang harus mereka jalani selama kejadian bencana; (4) Informasi umum, lewat media massa, televisi, radio atau cetakan, tidak pernah akan bisa menggantikan dampak dari instruksi langsung. Akan tetapi, jika dirancang dan disajikan secara sensitif, media massa bisa menyediakan tambahan yang bermanfaat terhadap proses pendidikan secara keseluruhan.

Gladi

Seperti halnya manuver militer tidak bisa secara penuh memotret realita dari peperangan, demikian juga dengan gladi kesiapan bencana tidak bisa memotret secara penuh dinamika – dan potensi kekacauan – dari satu operasi bantuan bencana. Meskipun demikian, fakta itu tidak harus menjadi satu alasan untuk menghindari perlunya gladi yang menekankan kembali poin-poin yang dibuat dalam program pelatihan yang terpisah, itu juga akan menguji sistim secara kesuluruhan dan, secara tetap, mengungkap lubang-lubang yang bisa saja akan terlewatkan1.

1Bagian sebelumnya dari bab ini diambil dari modul pelatihan UNDP/UNDRO derjudul, Kesiapan Bencana, oleh Randolph Kent.

Kesiapan terhadap serangan bencana yang lambat dan yang

Dalam dokumen Tinjauan Umum Manajemen Bencana (Halaman 69-72)