dan memiliki kemungkinan mengurangi ruang terbuka publik di lahan. Tetapi jika lahan yang berfungsi sebagai ruang terbuka publik digunakan hanya sebagai area hijau saja, maka secara ekonomi tidaklah efisien dan sangat besar peluang untuk dibangun lagi oleh pengembang, sehingga ruang terbuka tersebut sebaiknya memiliki nilai guna untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi. Solusi yang dapat dilakukan agar lahan tetap memiliki nilai guna dan tetap berfungsi sebagai ruang terbuka salah satunya dengan menggunakan bagian dari basement dari lahan tersebut menjadi area yang memiliki fungsi. Sehingga
pada bagian ground tapak akan menjadi ruang terbuka yang bisa diolah lebih lanjut
fungsinya, sedangkan pada basement dapat digunakan sebagai area komersil misalnya sebagai pasar swalayan, atau area pusat atm dan bank.
Ilustrasi 26 - Promenade
Masukkan lain yang menjadi perhatian penulis adalah membuat fasade bangunan memiliki orientasi ke segala arah, sehingga tidak ada satu bagian fasade yang membelakangi bangunan sekitarnya. Keuntungan dari fasade seperti ini jelas, karena dapat dipastikan dengan memiliki fasade pada seluruh sisi, bangunan ini akan memiliki orientasi ke dalam, yang akan sangat menguntungkan area komersil karena bangunan
bertindak sebagai titik tujuan utama dari seluruh area. Saran lainnya yang diberikan adalah mengenai akses pejalan kaki. Bagaimana pejalan kaki dapat mengakses bangunan ini tanpa kesulitan dan berbenturan sirkulasinya dengan kendaraaan bermotor. Poin ini sangat penting mengingat tema yang penulis pilih memiliki orientasi khusus terhadap penggunaan angkutan umum, pedestrian dan sepeda. Kedua saran tersebut adalah pencerahan yang sangat besar, penuntun sehingga desain ini dapat menjadi lebih baik lagi jika mampu diimplementasikan dan dieksekusi dengan baik juga.
Sebagai wujud dari implementasi saran tersebut, maka dalam tahap perbaikan penulis melakukan perubahan yang sedikit radikal dari desain pedestrian, dimana akses langsung untuk pejalan kaki didekatkan sehingga pejalan kaki dan pengguna angkutan umum dapat langsung mengakses bangunan tanpa perlu kesulitan. Untuk sirkulasi kendaraan, penulis memilih untuk mengalihkan jalur kendaraan langsung menuju basement, sehingga tidak terjadi persilangan antara pejalan kaki dan kendaraan bermotor. Kemudian dilanjutkan dengan membuat jogging atau walking track yang dapat digunakan
oleh pejalan kaki dan pengguna sepeda untuk berolahraga atau sekedar menikmati suasana yang asri dan teduh di sepanjang jalur tersebut. Jalan ini didesain mengelilingi tapak dan bangunan, sehingga di setiap jalurnya terdapat kontinuitas dan sirkulasi yang cair. Masalah yang timbul adalah dengan tapak yang besar, maka akan jalan ini akan menjadi sangat panjang dan tentunya akan memiliki efek psikologis yang melelahkan jika terlihat seperti itu. Maka untuk menyiasatinya, jalan yang panjang ini seakan-akan dipecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil, sejajar pandangan mata, serta memiliki landmark dan focal point secara lokal.31
31
THE CITIES OF THE FUTURE ARE PEOPLE-FRIENDLY CITIES - http://denmark .dk /en/green-liv ing/bicy cle-culture/the-cities-of-the-future-are-people-friendly -cities/
Pedestrian yang mengelilingi tapak dan bangunan ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas untuk melakukan aktivitas outdoor seperti lapangan futsal,
lapangan basket dan area pedagang kaki lima di sepanjang jalan. Diharapkan dengan adanya fasilitas ini, ruang terbuka dapat lebih hidup dan menjadi lebih manusiawi karena mampu menjangkau kalangan yang biasanya termarjinalkan oleh pembangunan kawasan komersil seperti ini. Manfaat lain dari sirkulasi yang mengelilingi tapak adalah kemudahan untuk membuat akses dari segala arah. Misalnya dengan menggunakan alur sirkulasi seperti ini, maka pejalan kaki atau pengguna sepeda dari arah Jl. Tembakau Deli dapat dengan mudah mengakses bangunan, karena tersedia jalur sirkulasi yang memadai dan nyaman untuk dilintasi. Kritik dan saran yang diberikan ternyata berhasil membukakan pintu untuk penulis menjadikan desain ini lebih baik lagi daripada sebelumya. Sudut pandang kita terhadap kritik yang diberikan tentunya mempengaruhi bagaimana sebuah kritik itu diartikan dan dapat menjadi kesempatan yang besar bagi diri kita terus untuk berkembang dan menjadi lebih baik lagi.
BAB 6
Sistem atau Desain
Sekitar 2 tahun yang lalu, penulis kebetulan menghadiri satu acara yang diadakan oleh organisasi kemahasiswaan Departemen Arsitektur USU. Pada acara tersebut diadakan pemutaran video dan diskusi tentang beberapa bangunan yang ada diseluruh dunia. Tetapi yang menjadi perhatian penulis adalah pada pemutaran video mengenai sebuah bangunan yang berada di Beijing dan merupakan ikon dari Olimpiade Beijing 2008, yaitu Bird Nest Stadium yang memiliki nama resmi Beijing National Stadium.
Bangunan ini adalah karya dari Herzog & de Meuron’s yang berkolaborasi dengan seniman lokal Ai Weiwei sebagai konsultan artistiknya,32 yang walaupun belakangan memberikan sebuah pernyataan kontroversila mengenai penyesalannya untuk bergabung dalam tim desain stadion tersebut.33
Terlepas dari segala kontroversi ataupun kritik mengenai bangunan ini, penulis tetap memandang bangunan ini sebagai karya arsitektural yang dapat menjadi bahan pembelajaran dan inspirasi bagi mahasiswa atau arsitek-arsitek profesional lainnya, sebab walau bagaimanapun bangunan ini telah berdiri dengan kokoh dan masih berfungsi hingga hari ini. Kembali ke pembahasan sebelumnya, penulis menganggap bangunan ini menarik, karena saat itu dijelaskan bahwa fasade pada bangunan yang terlihat seperti kumpulan dahan atau ranting yang disusun sehingga terlihat seperti sarang burung juga bertindak sebagai struktur utama dari bangunan ini. Perencanaan strukturnya pasti sangat rumit dalam pikiran penulis saat itu. Salah satu poin yang penulis simpulkan saat itu
32
http://www.theguardian.com/profile/aiweiwei
33 China artist Ai Weiwei says he regrets designing Beijing Olympics Bird's Nest -
http://www.telegraph.co.uk/culture/art/art-news/9123705/China-artist-Ai-Weiwei-says-he- regrets-designing-Beijing-Olympics-Birds-Nest.html
adalah dalam perencanaan bangunan, sistem struktur dapat menjadi elemen pembentuk bangunan itu sendiri, serta menjadi unsur yang menambah estetika pada desain bangunan.
Hal ini adalah pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh semua arsitek, sehingga kemungkinan-kemungkinan dalam desain menjadi tidak terbatas karena struktur. Poin kedua yang menjadi perhatian penulis serta menjadi sangat penting dalam konteks desain bangunan studio perancangan arsitektur 6 ini adalah bagaimana mendesain sebuah bangunan yang memiliki keselarasan dengan sistem struktur yang akan digunakan pada bangunan tersebut nantinya. Pengetahuan dasar seperti ini serta kesadaran akan struktur sejak proses desain dimulai akan sangat membantu dalam proses desain kedepannya. Karena dengan melakukan kedua proses tersebut secara sadar maka kesalahan-kesalahan seperti dimensi balok yang terlalu besar, shaft yang berbenturan
dengan ruang diatasnya dan masalah-masalah lainnya dapat terhindar atau paling tidak dapat diminimaisir sejak awal.
Dalam perancangan bangunanyang sedang penulis lakukan, hal ini tentunya sangat relevan dan penting untuk dicermati, karena dengan dimensi bangunan yang besar serta terdapat struktur bangunan tinggi, maka perencanaan bangunan ini tentunya membutuhkan kecermatan dan ketelitian. Selain itu dengan fungsi ganda yaitu sebagai pusat perbelanjaan dan kantor sewa, maka desain dari bangunan ini akan memiliki dua zona yang terpisah secara hierarkinya. Bagian bangunan yang menjadi pusat perbelanjaan akan memiliki sifat yang sangat publik dan terbuka, sedangkan bangunan kantor sewa bersifat lebih privat dan memliki akses yang terbatas. Dengan tipologi kantor sewa yang didesain berbentuk bangunan tinggi, maka akan dibutuhkan tranportasi vertikal untuk mengakses ruang pada setiap lantai bangunan ini. Dalam hal ini penggunaan lift atau
elevator akan menjadi elemen yang sangat penting dalam bangunan. Pada desain
akan menjadi perhatian utama, sebab dengan perbedaan fungsi dan hierarki, tentunya sirkulasi bangunan harus dipisah sehingga privasi dari pengguna kantor tetap terjaga. Hal ini akan menjadi masalah karena penggunaan lift sebagai tranportasi vertikal akan menyulitkan pengelola bangunan untuk mencegah terjadinya perpindahan pengguna lift dari zona mall ke zona kantor.
Pemisahan Zona
Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan membuat sky lobby pada
kantor, yaitu lantai yang menjadi tempat penghubung dan pertukaran antara satu zona dengan zona lainnya.34 Dengan menggunakan sky
lobby, maka pemisahan dapat
dilakukan dan dapat
mencegah pengguna untuk memasuki zona yang lebih
privat. Secara sederhana sistem ini diakukan dengan membagi dua zona elevator, yaitu elevator yang mampu melayani zona mall yaitu mulai dari basement 2 sampai ke sky
lobby, serta zona berikutnya dari sky lobby sampai ke lantai kantor yang paling atas.
Keuntungan lain dari penggunaan sky lobby adalah pada lantai tersebut akan memuat
banyak alat-alat mekanikal dan elektrikal seperti mesin pengkondisian udara, pompa air,
34
Sky Lobby - http://en.wikipedia.org/wiki/Sky_lobby
Ilustrasi 27 - Pembagian Zona, Mall (Kuning), Lobby Kantor