Penilaian dengan menggunakan skala perilaku ini bertujuan untuk: a. mengetahui sampai sejauh mana penerapan (dalam tindakan)
keseharian di rumah melalui pengamatan yang dilakukan oleh orang tua/wali;
b. sebagai bahan evaluasi dari ketercapaian tujuan pembelajaran dalam bentuk pengamalan (psikomotorik) sehari-hari.
• Petunjuk
Lembar penilaian orang tua dalam bentuk skala perilaku ini diisi oleh orang tua wali melalui pengamatan perilaku sehari-hari dengan peserta didik dengan memberikan tanda (x) di antara 5 skala perilaku sebagai berikut: No Pilihan Keterangan 1 SS Selalu 2 SR Sering 3 JR Jarang 4 KD Kadang-kadang 5 TP Tidak Perlu
Instrumen Penilaian
1. Bersyukur atas segala karunia yang telah diterima melalui doa atau sembahyang.
2. Menghargai setiap pemberian orang tua dengan mengucapkan terima kasih dengan baik.
3. Belajar dan mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
4. Merapikan semua peralatan dan perlengkapan sekolah dan perlengkapan pribadi dengan baik.
5. Menjaga kesehatan dengan cara hidup teratur (menjaga keseimbangan antara kegiatan belajar, bermain, dan istirahat).
Pedoman Penskoran
Poin pernyataan positif mengarahkan pada perilaku dengan kecenderung selalu atau sering dilakukan, maka pensekoran sebagai berikut.
No Pilihan Skor Poin 1 Selalu 4 2 Sering 3 3 Jarang 2 4 Kadang-kadang 1 5 Tidak pernah 0 Nilai
Nilai diperoleh dari: Jumlah skor dibagi jumlah instrumen soal.
N =
Jumlah Skor Jumlah Soal
Daftar Istilah
• Leluhur : Orang tua yang telah meninggal dunia • Shen Ming : Rohani suci
• Qing Ming : Mempunyai arti Terang dan gemilang, merupakan salah satu sembahyang dalam agama Khonghucu yang diperuntukan kepada leluhur
• Zao Jun Gong : Sebutan untuk malaikat dapur dalam agama Khonghucu
• Kongzili : Kalender atau sistem penanggalan berdasarkan kelahiran Nabi Kongzi
• Chu Yi : Persembahyangan umat Khonghucu setiap tanggal 1 penanggalan Imlek
• Si Wu : Persembahyangan umat Khonghucu setiap tanggal 15 penanggalan Imlek
• Zu Ji : Nama sembahyang peringatan hari wafat leluhur • Mao Shi : Saat sembahyang dalam agama Khonghucu
antara pukul 05.00 -07.00 pagi
• Chu Xi : Saat sembahyang dalam agama Khonghucu pada saat penutupan tahun menjelang awal tahun baru Imlek, dilakukan dirumah di altar leluhur
• Jing He Ping : sembahyang dalam agama Khonghucu bagi arwah umum atau arwah para sahabat dilakukan dilapangan atau di Miao/ Klenteng biasa juga disebut CIOKO
• Xiang Hwee : Sebutan bagi meja abu leluhur di rumah.
• Shanzai : kata seruan untuk menutup doa dalam agama Khonghucu, yang berarti Semoga demikian sebaik-baiknya
• Fu De Zheng Shen : sebutan bagi Malaikat bumi dalam agama Khonghucu yang merupakan malaikat yang merawat bumi melaksanakan Firman Tuhan
• kertas “tek” : Kertas yang biasa digunakan pada saat membersikan makam didaerah tertentu,
sebagai tanda makam sudah dibersikan, biasanya kertas berwarna coklat berbentuk panjang.
• Han Shi Jie : Sebutan bagi nama lain Hari Raya Makan Dingin yang ada dalam sembahyang Qing Ming
Bab VI
Arti dan Makna Junzi
Aspek
Peta Konsep
Junzi
Ari dan Makna Junzi
Ari Junzi
Makna Junzi
Pribadi Junzi
Pemeriksaan Diri Junzi
Berubah Menjadi Lebih Baik
Menuntut Diri Sendiri Menang Tanpa Menyalahkan Tidak Melakukan
Memimpin Diri Sendiri Melakukan Lebih Dahulu Menempatkan Kebenaran Ditempat Teratas
Prinsip-Prinsip Junzi
Pribadi dan Pemeriksaan Diri
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran bab keenam, siswa diharapkan mampu:
1. memahami arti dan makna Junzi
2. menjelaskan tentang prinsip-prinsip Junzi
3. menjelaskan tentang pribadi dan pemeriksaan diri seorang Junzi Langkah-Langkah Pembelajaran
1
.
MengamatiPada langkah mengamati, guru dapat mempersiapkan objek (dalam bentuk benda atau fenomena) yang relevan dengan tema pembelajaran seperti:
a Mengamati karakter huruf Junzi.
b Mengamati perilaku manusia dalam kaitannya dengan prinsip-prinsip Junzi.
2
.
MenanyaMemancing siswa untuk mempertanyakan dan menganalisis, dapat dengan cara memberikan informasi yang tidak lengkap atau tidak relevan dengan tema pembelajaran. Atau misalnya, menanyakan alasan mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk termulia dari makhluk ciptaan-Nya yang lain.
3
.
Eksperimen/Eksplorasia. Menginventaris ayat suci yang berkaitan dengan arti dan makna Junzi. b. Menginventaris ayat suci yang berkaitan dengan prinsip-prinsip Junzi. c. Mencari atau mengamati prinsip-prinsip seorang Junzi dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Mengamati kepribadian seorang Junzi.
e. Mengamati pemeriksaan diri seorang Junzi dengan keteladanannya. 4
.
MengasosiasiMenghubungkan antara kebiasaan, pola asuh, lingkungan, dan pendidikan terhadap karakter seseorang.
5
.
Mengomunikasikan• Mengungkapkan contoh-contoh perbuatan baik yang merupakan dorongan dari prinsip seorang Junzi.
• Mengungkapkan tentang fungsi atau manfaat dari pelaksanaan prinsip seorang Junzi, dan bagaimana menjalankannya terkait dengan kekuatan watak sejati (Xing) yang dimiliki manusia.
• Mengungkapkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manusia berbuat tidak sesuai dengan prinsip seorang Junzi.
Ringkasan Materi
FenomenaDewasa ini sikap dalam kehidupan dan pergaulan telah banyak terjadi perubahan dan lebih ke arah penyimpangan perilaku, banyak para remaja lebih mementingkan kepentingan pribadi yang bersifat individu dan kepentingan sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain atau lingkungannya, sikap mementingkan diri sendiri, ingin menang sendiri, sikap arogan dan tidak mengindahkan norma dan aturan kesusilaan yang ada sehingga terkesan bebas dan tak terkendali.
Maka sikap sebagai seorang remaja yang susilawan atau Junzi sangat penting dalam pergaulan kita. Sungguh senang kalau orang tua kita dengan penuh bangga mengatakan, bahwa kita sudah mulai mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, perilaku dan sopan santun semakin terjaga dalam bicara, dan mampu mengekspresikan perasaan jauh lebih matang dan dewasa.
Para remaja harus mulai memahami mana yang benar dan mana yang salah. Bersikap santun kepada yang lebih tua juga berakar dari benih kebajikan atau watak sejati, itulah yang bersemayam dalam nurani tiap remaja. Masalahnya, maukah kita mengembangkannya atau acuh terhadapnya. Dalam merenungkan perubahan yang terjadi setelah memasuki usia remaja di atas, terungkap betapa di dalam kehidupan bermasyarakat, kita wajib mengembangkan akal budi dan hati nurani kita.
Pendalaman Materi A. Arti dan Makna Junzi
Arti Junzi