• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPERLUAN TEMPAT PEMAKAMAN

4 SLTP/ sederajat

528 512 1040 5 Diplomat I/II 13 17 30 6 Diplomat III 41 62 103 7 Diplomat IV/Strata I 117 132 219 8 Strata II 15 8 23 9 Strata III 1 0 1

Sumber: diambil dari data Monografi Bulan November 2017 Desa Kesongo)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa cukup banyak penduduk yang menempuh pendidikan diatas SLTA diantaranya yaitu Diploma I/II dengan jumlah 30 jiwa, Akademi/Diploma III/ Sarjana Muda dengan jumlah 103 jiwa, Diploma IV/ Strata I dengan jumlah 249 jiwa, Strata II dengan jumlah 23 jiwa dan Strata III dengan jumlah 1jiwa. Mayoritas tingkat pendidikan di Desa Kesongo hanya tamat SD dengan jumlah 1748 jiwa, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Desa Kesongo sudah cukup baik terbukti dengan banyaknya jiwa yang menempuh pendidikan diatas SLTA.

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No Keterangan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Belum/tidak berkerja 650 657 1307 2 Mengurus rumah tangga 0 823 823 3 Pelajar 577 519 1096 4 Pensiunan 33 17 50 5 PNS 73 60 133 6 TNI 31 0 31 7 POLRI 18 0 18 8 Perdagangan 20 13 33 9 Petani/perkebun 90 58 148 10 Peternak 303 0 303 11 Transportasi 505 0 505 12 Karyawan Swasta 366 314 680 13 Karyawan BUMN 2 3 5 14 Karyawan BUMD 0 2 2

15 Karyawan Honorer 13 6 19 16 Buruh harian lepas 795 393 1189 17 Buruh Tani 75 43 118 18 Buruh Peternak 1 1 2 19 Pembantu Rumah Tangga 0 22 22 20 Tukang Cukur 4 0 4 21 Tukang Batu 38 0 38 22 Tukang Kayu 24 0 24 23 Tukang sol Sepatu 2 0 2 24 Tukang Las 5 0 5 25 Tukang Jahit 1 16 17 26 Tukang gigi 0 1 1 27 Penata Rias 0 4 4 28 Penata Rambut 0 1 1 29 Mekanik 11 0 11 30 Seniman 2 0 11 31 Imam Masjid 4 0 4 32 Juru Masak 1 4 5

33 Dosen 4 7 11 34 Guru 9 47 56 35 Arsitek 1 0 1 36 Konsultan 1 0 1 37 Dokter 1 0 1 38 Bidan 0 3 3 39 Perawat 0 3 3 40 Penyiar Radio 1 0 1 41 Tukang sampah 3 2 5 42 Wirausaha 6 7 13 43 Tukang Kuli 11 0 11 44 Nelayan 56 0 56 45 Sopir 45 0 45 46 Pedagang 30 48 78

Sumber: diambil dari data Monografi Bulan November 2017 Desa Kesongo).

Berdasarkan pada tabel 4.3 mayoritas penduduk Desa Kecandran berprofesi sebagai buruh harian lepas dengan jumlah 1189 jiwa, sedangkan penduduk yang belum atau tidak bekerja sebanyak 1307 jiwa diantaranya 650 penduduk laki-laki dan 657 penduduk perempuan.

Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin

Kepala kelurga Laki-Laki Kepala Kelurga Perempuan

1794 274

Jumlah Total Kepala Kelurga 2068

Sumber: diambil dari data Monografi Bulan November 2017 Desa Kesengo)

Berdasarkan data pada tabel 4.4 jumlah kepala keluarga di Desa Kesongo berjumlah 2068 kepala keluarga, diantaranya 1794 kepala keluarga laki-laki dan 274 kepala keluarga perempuan.

Tabel 4.5

struktur Pemerintahan Desa kesongo

NO NAMA JABATAN AGAMA

1. Agus Riyanto Kepala Desa Islam

2. Dendi Sarwo Edi SekDes Islam

3. Ma’arif Kasi Pemerintah Islam

4. Kuni Mafrohati Kasi Pelayanan Islam

5. Ruhoro Kajur Keuangan Islam

6. Ahmad Muhaimin Kajur Umum dan Perencaan

Islam

7. Jumalin Kadus Krajan Islam

8. Abdul Kholik Kadus Ngentaksari Islam 9. Kozim Kadus Kesongo Lor Islam

10. Suyadi Kades Sejambu Islam

11. Mahmudi Kadus widoro Islam

12. Misdi Kadus Banjaran Islam

13. Ujang Mustahid Kadus Ngerco Islam

Tabel 4.6 Tokoh Agama

NO NAMA JABATAN ALAMAT

1. Samsur Ro’i Kyai Pondok

Al-Riyadhoh

Kesongo Lor

2. Muh Asan Kyai Pondok Al-Azhar

Ngentaksari

3. Ahmad Subahi Kyai Pondok Keramat

Sejambu

.4. Mansuri Kyai Pondok Al-Qoriah

Banjaran

f. Organisasi Massa/ Keagamaan

Di Desa Kesongo terdapat organisasi keagamaan yaitu Nadlatul Ulama(NU).

9. Sejarah Makam

Adapun sejarah yang terkait dengan adanya tempat makan atau berdirinya makam menurut responden dan informan tidak diketahui secara pasti kapan mulai adanya baik tahunnya secara pasti, tidak ada bukti arkeologi yang bisa untuk ditelusuri, kapan orang mulai membentuk tempat makam tersebut dan mulai menggunakan tempat itu sebagai pemakaman. Namun yang jelas bagi masyarakat desa Kesongo hanya mengetahui asal mula dinamakan makam Pungkruk Sari dikarenakan ada bagian makam yang tanahnya tidak rata atau menyerupai bukit (seperti pungkrukan tanah yang tinggi sehingga di sebut Prungkruk .Dengan kejadian-kejadian yang terjadi di tempat tersebut dan kisah sejarahnya hanya diketahui dari mulut-kemulut yang disampaikan oleh orang yang sangat tua atau orangorang terdahulu.

10.Status Tanah Makam

Di sampaikan bahwa lokasi makam Pungkruk Sari berada di wilayah Desa Kesongo Lor dengan bukti tanah No.SPPT:3322060100150040 merupakan tanah bondo desa atau tanah kas desa, yang di peruntukkan untuk semua warga desa kesongo.

11.Letak Geografis Tanah Makam

Luas Tanah makam Pungkruk Sari 29,017 ha/m2. Status dari lahan tanah makam tersebut adalah milik desa kesongo (bondo deso)

yang diperuntukkan untuk warga kesongo. Batah wilayah tanah makam Pungkruk Sari yaitu:

a. Batas wilayah Barat : RT 03 Kesongo Lor (rumah bu Surtinah). b. Batas wilayah Utara : Jalan Kesongo , Desa Ngereco

c. Batas wilayah Timur : Gang, Lapangan

d. Batas wilayah Selatan :Pembatasan Dusun Kesongo dan Desa Ngerajan.

12.Data Informan

Data informan yang di wawancarai dalam penelitian ini adalah 2 petugas Kelurahan, 3warga dan 1 keluarga dari keluarga non muslim.Merekan semua tinggal di Desa Kesongo Lor Kecamatan Tuntang .

Tabel 4.7 Data Informan

No Nama Usia Keterangan

1 DD 34 Seketaris Desa 2 AR 54 Kasi Pemerintah 3 NR 42 Keluarga Peninggal 4 RN 26 Warga 5 KM 73 Warga 6 MF 32 Warga

7 FZ 25 Warga

8 MR 38 Warga

B . Hasil Wawancara

Hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis kepada petugas Kelurahan desa Kesongo yaitu

1. Hasil wawancara kepada bapak DD Seketaris Desa, pada tanggal 15 Agustus 2018 beliau berpendapat bahwasanya tanah makamyang digunakan untuk area permakaman itu adalah tanah milik desa (bondo deso) tanah yang boleh atau bisa digunakan untuk warga desa Kesongo baik yang lahir dan menetap disitu ataupun orang yang sudah lama pergi dan kembali untuk dimakamkan disitu.Untuk jenazah non muslim sendiri beliau berpendapat tidak menolaknya bagaimana baiknya saja tidak harus di jadikan satu akan tetapi mencari jalan keuar terbaik untuk menyelesaikannya. Pengelolaan makam berdasarkan hasil wawancara kepada bapak Seketaris Desa Kesongo di kelola oleh semua warga desa kesongo tidak ada petugas penanggung jawab khusus yang ditujukan untuk mengelola makam dan tidak ada anggaran dana desa untuk pembangunan atau perlengkapan yang ditujukan untuk pemakaman. Dikarenakan dari peraturan daerah dana desa hanya untuk keperluan pembangunan desa. Dana desa tidak di alokasikan untuk pembangunan makam.

2. Hasil wawancara kepada bapak AR Kasi Pemerintahan, pada tanggal 15 Agustus 2018 beliau berpendapat bahwasananya penduduk yang mendiami desa Kesongo mayoritas beragama islam tidak bisa dipungkiri kalau adat sesama muslim sudah ada dan tidak mudah untuk merubahnya.

3. RN warga desa, pada tanggal 17 Agustus 2018 berpendapat bahwasanya pemakaman Pungkrik Sari adalah pemakaman umum akan tetapi beliau tidak menyetujui dengan adanya pemakaman non muslim di makamkan di pemakaman Pungkruk Sari .Alasan beliau karena adat yang mayoritasnya beragama muslim.

4. KM warga desa berdasarkan wawancara 18 Agustus 2018 beliau berpendapat bahwasanya pemakaman Pungkruk Sari adalah pemakaman umum untuk desa dan beliau setuju akan adanya pemakaman non muslim akan tetapi pemakaman di bedakan, diberi pembatas atau bersandingan.Alasan menyetujui adanya pemakaman non muslim dikarena warga non muslim tersebut juga memiliki hak atas tanah makam karena dia juga warga Kesongo.

5. MF warga desa berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 18 Agustus 2018 kepada beliau bahwasanya pemakaman Pungkruk Sari adalah pemakaman umum untuk desa dan beliau tidak menyetujui dengan adanya pemakaman non muslim di tanah

makam Pungkruk Sari dengan alasan masih adanya kepercayaan yaitu apabila jenazah muslim ikut merasakan kepedihan siksaannya.

6. FZ warga desa, berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 18 Agustus yang dilakukan beliau setuju dengan adanya pemakaman non muslim akan tetapi pemakaman itu di beti pematas atau sekat agar dapat membedakannya.

7. MR warga desa, berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 18 Agustus 2018 yang dilakukan beliau berpendapat tidak setuju dengan alasan sudah dari dahulu makam tersebut hanya ada satu makam dan belum ada pembatas atau makam untuk agama lain. C. Kronologi Penolakan Jenazah Non Muslim di makam Pungkruk Sari Desa

Kesongo.

Kakek SA umur 82 tahun agama Kristen. Beliau lahir dan bertempat tinggal di Desa Kesongo. Keseharianya beliau bekerja di persawahan dan ladang miliknya. Kakek SA dan keluarganya memiliki kepribadian yang rajin dan rahma. Beliau dan keluargangnya dalam bersosialisasi di masyarakat selalu berpartisipasi dalam kegiatan- kegiatan yang ada di desa seperti kegiatan kerja bakti, syukuran desa, dan perkumpulan-perkumpulan lainnya. Tepat pukul 07.00 pagi ketika beliau akan melaksanakan aktifitasnya pergi kesawah beliau terjatuh dan meninggal. Terkait persoalan meninggalnya kakek SA menyebabkan adanya konflik dengan warga yaitu persoalan dalam memakamkan. Warga tidak menolakuntuk memakamkan

jenazah beliau di makam Pungkruk Sari dikarenakan agama beliau tidak muslim (Islam). Bapak Carik (wakil lurah) akhirnya mengadakan mediasi dengan warga dalam persoalan ini. Tidak adanya hasil yang di capai dalam mediasi yang dilakukan. Warga tetap bersikeras menolak jenazah beliau untuk di makamkan di makam Pungkruk Sari dengan alasan bahwa warga mempercayai tidak boleh mempersandingkan jenazah muslim dengan non muslim. Adanya penolakan dari warga akhirnya jenazah kakek SA di makamkan di luar desa.

BAB IV

ANALISIS TERJADINYA PENOLAKAN JENAZAH NON

Dokumen terkait