• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sola Gratia

Dalam dokumen DUA JENIS ORANG KRISTEN DIDALAM GEREJA (Halaman 74-76)

Perhatikan dengan seksama Efesus 2:4-9 yang dikutip diatas. Keselamatan Sejati, yaitu Keselamatan yang diajarkan secara konsekuen dan konsisten didalam Alkitab,56 seluruhnya (dari awal sampai akhir) adalah “pemberian” Allah. Karena itu Keselamatan sejati tidak mungkin gagal (istilah kontemporernya “kehilangan Keselamatannya”), karena merupakan rencana Allah dari kekal sampai kekal. Penjelasan lengkap mengenai Keselamatan Sejati vs Keselamatan Semu dan Palsu ini ada didalam buku “Jalan Pasti ke Sorga!” yang dicatat didalam footnote diatas. Berikut adalah intisari dari Keselamatan Sejati didalam buku tersebut:

• Keselamatan sejati bersumber dari inisiatif Allah yang jauh sebelum penciptaan segala sesuatunya telah mengetahui akan sejarah kejatuhan manusia didalam dosa. Didalam ke Maha tahuan-Nya, sebelum dunia diciptakan-Nya, Allah mengetahui bahwa manusia akan binasa karena pilihan mereka. Hakikat Kasih-Nya, yaitu hakikat Allah yang paling meninjol, menuntut untuk memberi Jalan Keselamatan kepada manusia dan memilih orang-orang yang akan memperoleh Keselamatan-Nya bukan berdasarkan manusianya (kebaikan, kemampuan atau kemauan mereka), tetapi berdasarkan

Kasih, Hikmat, Kemahatahuan dan Rencana/maksudNya sendiri saja (2Tim. 1:9. Band. Rom. 8:29; Ef. 1:4; Kol. 3:12; 1Tes. 1:4; 2Tes. 2:13; 1Pet. 1:2; Gal. 1:15). Tanpa pilihan Allah, tidak akan ada seorangpun yang diselamatkan karena semua orang berdosa dan tidak dapat merespons/memilih Allah (Rom. 3:10-11, 23; 6:23; Rom. 6:20. Band. Yoh. 8:34). Inisiatif Allah yang berupa tindakan pemilihan, selalu merupakan awal atau akar dari tindakan-tindakan penyelamatan-Nya (mis. Abraham – Neh. 9:7; Kej. 18:19). Bagi orang-orang percaya sejati (=”Kristen Gandum”, yaitu orang- orang pilihan Allah, milik Allah yang ditabur/ditempatkan Allah didunia), pemilihan itu dilakukan “sejak sebelum dunia dijadikan” (Ef. 1:4), atau sering disebutkan “sejak semula” (Ef. 1:5; Rom. 8:29;

55

Untuk dapat mengerti konsep Keselamatan Sejati, Keselamatan Semu dan Keselamatan Palsu, lihat di E-Book “Jalan Pasti ke Sorga!” karangan S. Christian Robirosa S., yang diterbitkan oleh Back to The Bible Publication (BTBP)- 2013. Dapat didownload secara Cuma-Cuma dari https://sites.google.com/site/kembalikealkitab.

56

Banyak yang mengklaim pengajaran Keselamatannya (Soteriologinya) berdasarkan kepada Alkitab, namun hanya kutipan disana-sini. Ketika diperhadapkan kepada ayat-ayat lain, maka konsepnya tidak dapat bertahan. Misalnya paham Sinergisme yang mengajarkan bahwa Keselamatan sejati dapat hilang. Ketika diperhadapkan kepada misalnya kepastian pemeliharaan Allah dan Kristus didalam Yoh. 10:27-29, atau Rom. 8:31-39 maka konsep itu tidak dapat bertahan.

Oleh S. Christian Robirosa S.,- BTBP, 2013 Page 75 2Tes. 2:13), atau “sesuai dengan rencana Allah” yang telah dibuat-Nya sebelum penciptaan (1Pet. 1:2, 20), atau sering juga diistilahkan dengan “sejak didalam kandungan” (Gal. 1:15; Rom. 9:11). • Namun Allah tidak dapat begitu saja mengampuni manusia tanpa melanggar kedua hakikat moral-

Nya yang lain, yaitu Kebenaran/Keadilan dan Kekudusan-Nya. Dosa, pada hakikatnya adalah pertentangan dengan kemuliaan Allah. Karena itu dosa tidak dapat berdiri dihadapan kemuliaan Allah. Ia harus dijauhkan dari hadirat kemuliaan-Nya. Itulah hakikat MAUT dan neraka kekal (2Tes. 1:9). Karena itu manusia harus dijauhkan dari kemuliaan Allah.

• Tetapi Allah adalah Kasih. Tidak mungkin Ia membiarkan manusia selamanya dijauhkan dari hadirat- Nya. Ia harus mengampuni mereka, tetapi juga tidak boleh melanggar Kebenaran/Keadilan dan Kekudusan-Nya. Jadi bagaimana? Disatu sisi, Allah harus menghukum maut manusia karena tuntutan Keadilan/Kebenaran-Nya. Disisi lain, Kasih-Nya menuntut-Nya untuk mengampuni manusia. Ia tidak dapat mengampuni manusia begitu saja karena akan melanggar Kebenaran/Keadilan-Nya.

• Untuk menyelesaikan dilema itu, Allah tetap harus melaksanakan keduanya: tindakannya harus dapat memenuhi tuntutan Kebenaran/Keadilan-Nya, sekaligus dapat memenuhi tuntutan Kasih-Nya. Bagaimana hal itu dapat dilaksanakan? Melalui “korban substitusi” (korban pengganti).57 Korban substitusi itulah yang harus menanggung akibat dosa manusia, yaitu maut (kematian dan dijauhkan dari kemuliaan Allah).

• Selanjutnya, karena dosa adalah pelanggaran kekudusan Allah, maka korban substitusi itu haruslah dapat memenuhi standard kekudusan Allah. Didalam semesta ini, TIDAK SATUPUN makhluk ciptaan yang dapat memenuhi tuntutan kekudusan Allah! Karena itulah ALLAH SENDIRI yang harus menjadi korban substitusi itu. dan memang itulah yang dilakukan-Nya. Ia datang sebagai Manusia-Allah yang bernama Yesus, dan melakukan pekerjaan korban substitusi-Nya sekitar 2000 tahun lalu, sehingga Jalan Keselamatan telah tersedia bagi semua orang pilihan Allah.

• Setelah Jalan Keselamatan itu disediakan, maka Allah secara konsisten memanggil mereka yang telah dipilih-Nya, membenarkan (menyelamatkan) mereka, dan akhirnya memuliakan mereka (Rom. 8:29- 30). Itulah urut-urutan Keselamatan (Ordo Solutis).

• Pintu masuk kepada Keselamatan itu selalu merupakan pengalaman PERTOBATAN SEJATI (meninggalkan dosa dan berbalik kepada Kristus -Mark. 1:15). Pertobatan sejati lahir dari iman sejati yang menyelamatkan. Iman sejati tidak dapat dihasilkan oleh manusia sendiri, tetapi merupakan anugerah Allah (Yoh. 6:44, 65; Fil. 1:29) yang menghasilkan Keselamatan Sejati. Tidak ada Keselamatan tanpa pertobatan!

• Karena merupakan rencana Allah dari kekal sampai kekal, maka Keselamatan sejati tidak dapat gagal. Allah dan Kristus sendiri akan menjaga mereka, dan tidak ada kuasa apapun yang dapat melepaskan mereka dari kasih dan penjagaan Allah (Yoh. 10:27-29, 1Pet. 1:5; Rom. 8:28-39; dst.) • Tetapi banyak orang Kristen yang tidak percaya bahwa Keselamatan yang sejati tidak mungkin

gagal/hilang. Mereka terjebak kepada fenomena orang murtad (seperti Saul, Yudas dan banyak “hamba-hamba Tuhan” masa kini yang murtad), sehingga mempercayai bahwa Keselamatan sejati dapat hilang. Dengan berpendirian demikian mereka sebenarnya tidak mempercayai pemeliharaan Allah & Kristus yang dinyatakan oleh seluruh Alkitab.58 Dengan berbuat demikian, sebenarnya mereka tidak mempercayai Allah & Kristus, karena mempercayai seseorang berarti mempercayai perkataannya. Lebih parah lagi, dengan tidak mempercayai perkataan Allah tentang pemeliharaan- Nya, mereka membuat Allah sebagai pendusta, yang perkataan/kesaksian-Nya tidak dapat dipercayai (1Yoh. 5:10).

• Kata “murtad” sering disalah artikan sebagai “dulunya pernah selamat, lalu karena ia meninggalkan iman Kristen, maka sekarang ia telah kehilangan Keselamatannya.” Ini pengertian yang salah, karena

57

Untuk dapat mengerti penjelasan mengapa korban substitusi akan menyelesaikan dilema itu, baca Bab-4 E- Book “Jalan Pasti ke Sorga!” (BTBM, 2013: https://sites/google.com/site/kembalikealkitab ).

58

Sekali lagi, pembahasan detil tentang “Jaminan Keselamatan” ini ada didalam Bab-7 E-Book “Jalan Pasti ke Sorga!” diatas.

Oleh S. Christian Robirosa S.,- BTBP, 2013 Page 76 istilah “murtad” tidak pernah disangkut pautkan dengan Keselamatan sejati.59 Justru mereka yang murtad adalah bukti bahwa dari dulunya mereka tidak pernah mendapatkan Keselamatan yang sejati (1Yoh. 2:19).

• Mereka yang murtad (meninggalkan iman Kristen) adalah orang-orang yang sekalipun telah menjadi Kristen, bahkan menjadi pemimpin-pemimpin Kristen, namun tidak pernah menerima Keselamatan sejati itu. Mereka adalah para “Kristen Lalang” yang memang ditabur Iblis didalam Gereja (didalam “perumpamaan tentang lalang diantara gandum” didalam Matius 13) untuk menyesatkan (mengajar doktrin yang keliru) dan memberi contoh kejahatan (Mat. 13:38-41). Mereka dapat menjadi pemimpin-pemimpin Kristen (2Petrus pasal 2), bahkan dapat melakukan hal-hal rohani yang spektakuler (Mat. 7:22; Ibr. 6:4-5; ingat Yudas didalam Mat. 10:8), tetapi saat pengujian tiba, mereka akan tersandung dan murtad (mis. Mat. 13:20-21). Jadi murtad hanya dapat terjadi kepada orang- orang “Kristen Lalang” dan tidak mungkin dapat terjadi pada orang-orang “Kristen Gandum,” karena Allah sendiri yang menjaga mereka.60

• Itulah Keselamatan Sejati, yaitu Keselamatan yang berdasarkan anugerah (pemberian Cuma-Cuma) Allah semata. Sifatnya adalah “Sola Gratia” dari awal sampai akhir. Karena itu ia tidak akan pernah gagal, karena Allah yang merencanakan (dalam pilihan-Nya), Ia juga yang memulainya didalam seseorang (dengan memberinya iman yang menyelamatkan – Yoh. 6:44, 65), dan Ia juga yang memeliharanya sampai akhirnya (1Pet. 1:5; Yoh. 10:28-29; Rom. 8:28-30).

KESELAMATAN PALSU dan SEMU:

Dalam dokumen DUA JENIS ORANG KRISTEN DIDALAM GEREJA (Halaman 74-76)