• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Wilayah Kelurahan Belawan Bahagia

4.2. Analisis Univariat

4.2.3. Sosial Budaya

Untuk mengetahui variabel sosial budaya diukur berdasarkan kepercayaan, nilai, adat istiadat dan kebiasaan masyarakat dapat diketahui dari tabel frekuensi jawaban responden sebagai berikut ini.

4.2.3.1. Kepercayaan

Pada Tabel 4.4 diketahui bahwa responden pada umumnya percaya bahwa penggunaan kontrasepsi tubektomi lebih efektif dibandingkan alat kontrasepsi lainnya (60,3%), penggunaan kontrasepsi tubektomi /MOW bukan hanya menjadi tanggung jawab istri saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama atau suami istri (89,7%), kontrasepsi tubektomi/MOW dapat menentukan jumlah anak dan mengatur jarak kelahiran yang direncanakan (89,7%). Namun responden kurang percaya bahwa penggunaan kontrasepsi tubektomi / MOW dapat membuat ibu tidak hamil (91,9%) dan tindakan kontrasepsi tubektomi/MOW harus dilakukan di rumah sakit (57,4%).

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Kepercayaan

No Kepercayaan Ya Tidak

n % n %

1. Kepercayaan terhadap penggunaan kontrasepsi tubektomi / MOW dapat membuat ibu tidak hamil

11 8,1 125 91,9

2. Kepercayaan menggunakan kontrasepsi

tubektomi/MOW lebih efektif dibandingkan alat kontrasepsi lainnya

82 60,3 54 39,7 3. Kepercayaan terhadap penggunaan kontrasepsi

tubektomi /MOWbukan hanya menjadi tanggung jawab istri saja, tetapi merupakan tanggung jawab bersama (suami istri)

122 89,7 14 10,3

4. Kepercayaan terhadap tindakan kontrasepsi tubektomi/MOW harus dilakukan di Rumah Sakit

58 42,6 78 57,4 5. Kepercayaan terhadap kontrasepsi tubektomi /

MOW dapat menentukan jumlah anak dan mengatur jarak kelahiran yang direncanakan

Untuk mengetahui distribusi kategori kepercayaan responden terhadap

petugas kesehatan dalam menggunakan kontrasepsi tubektomi pada Tabel 4.5

diketahui lebih banyak responden percaya dengan baik yaitu 91 orang (66,9%) dan

selebihnya kurang yaitu 45 orang (33,1%).

Tabel 4.5 Kategori Kepercayaan Responden

No Kategori Kepercayaan n (%)

1. Mendukung 91 66,9

2. Kurang mendukung 45 33,1

Total 136 100

4.2.3.2. Nilai

Pada Tabel 4.6 diketahui responden pada umumnya memiliki keyakinan

budaya bahwa anak laki-laki sama saja nilainya dengan anak perempuan (81%), dan

banyak anak tidak menyebabkan beban keluarga lebih besar (86%). Hal berbeda

diungkapkan responden bahwa respondoen merasa senang dan nyaman setelah ikut

kontrasepsi tubektomi/ MOW (69,9%), memiliki banyak anak dapat mengganggu

kesehatan fisik dan jiwa responden (84,6%), dan selama menggunakan kontrasepsi

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Nilai

No Nilai Ya Tidak

n % n %

1. Nilai anak laki-laki dalam keluarga sangat penting karena sebagai penerus keluarga, dan saya tidak perlu memakai kontrasepsi tubektomi / MOW

55 40,4 81 59,6

2. Saya merasa senang dan nyaman setelah

ikut kontrasepsi tubektomi/ MOW 95 69,9 41 30,1

3. Memiliki banyak anak dapat

mengganggu kesehatan fisik dan jiwa anda, sehingga anda perlu memakai kontrasepsi tubektomi/ MOW

115 84,6 21 15,4

4. Jika memiliki banyak anak dapat

menyebabkan beban keluarga lebih besar dan anda perlu memakai kontrasepsi tubektomi/ MOW

19 14,0 117 86,0

5. Selama ibu menggunakan kontrasepsi tubektomi/MOW ibu tidak pernah

merasakan nyeri pada saat haid 80 58,8 56 41,2

Untuk mengetahui kategori nilai responden terhadap keyakinan dalam

pemilihan kontrasepsi tubektomi pada Tabel 4.7 diketahui bahwa responden

mendukung bahwa kontrasepsi tubektomi sebagai kontrasepsi permanen 72 orang

(52,9%) dan selebihnya kurang mendukung 64 orang (47,1%).

Tabel 4.7 Kategori Nilai Responden

No Kategori Nilai n (%)

1. Mendukung 72 52,9

2. Kurang mendukung 64 47,1

Total 136 100

4.2.3.3. Adat Istiadat

Pada Tabel 4.8 diketahui responden pada umumnya memiliki aturan atau

ketentuan yang memengaruhi responden dalam menggunakan kontrasepsi tubektomi

tidak bertentangan dengan adat istiadat di lingkungan sekitar (84,6%), kebiasaan

(91,2%). Adat istiadat tidak menjadi penghalang atau penghambat program keluarga

berencana terutama tubektomi/MOW (83,1%), Namun ungkapan berbeda

disampaikan responden bahwa urusan hamil, melahirkan, merawat anak dan ikut

kontrasepsi tubektomi/MOW merupakan urusan wanita sebagai ibu rumah tangga

(50,7%) dan responden tidak harus meminta izin terlebih dahulu kepada suami

sebelum melakukan menggunakan tubektomi/MOW (60,3%).

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden tentang Adat Istiadat

No Adat Istiadat Benar Salah

n % n %

1. Menggunakan kontrasepsi tubektomi / MOW adalah tidak bertentangan dengan adat istiadat ditempat ibu tinggal.

115 84,6 21 15,4

2. Adat istiadat sering kali menjadi

penghalang atau penghambat program keluarga berencana terutama tubektomi/MOW

23 16,9 113 83,1

3. Urusan hamil, melahirkan, merawat anak dan ikut kontrasepsi tubektomi/MOW bukan hanya menjadi urusan wanita saja sebagai ibu rumah tangga

67 49,3 69 50,7

4. Istri harus meminta izin suami sebelum

melakukan tindakan tubektomi/MOW 54 39,7 82 60,3

5. Pemilihan alat kontrasepsi

tubektomi/MOW harus dibicarakan oleh suami dan istri

124 91,2 12 8,8

Untuk mengetahui kategori adat istiadat responden terhadap aturan atau

ketentuan yang memengaruhi dalam menggunakan kontrasepsi tubektomi pada Tabel

sebagai kontrasepsi permanen 73 orang (53,7%) dan selebihnya kurang mendukung

63 orang (53,7%).

Tabel 4.9 Kategori Adat Istiadat Responden

No Adat Istiadat n (%)

1. Mendukung 73 53,7

2. Kurang mendukung 63 46,3

Total 136 100

4.2.3.4. Kebiasaan Masyarakat

Pada Tabel 4.10 diketahui responden pada umumnya mempunyai kebiasaan masyarakat yang baik untuk mendukung pengggunaan kontrasepsi tubektomi. Responden merasa bahwa banyak anak belum tentu banyak rejeki (94,1%), pengambilan keputusan suami dan mertua ikut terlibat memberi izin penggunaan tubektomi (51,5%), pengaturan jarak kehamilan dan kelahiran lebih dominan ditentukan suami (65,4%), keluarga mempunyai kebiasaan tidak mempunyai anak tidak dibenarkan memakai kontrasepsi tubektomi (89,7%), sebelum mempunyai anak laki-laki, responden tidak dilarang memakai alat kontrasepsi tubektomi (86%).

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden tentang Kebiasaan Masyarakat

No Kebiasaan Masyarakat Ya Tidak

n % n %

1. Masih banyak kebiasaan masyarakat yang berpendapat banyak anak banyak rejeki, sehingga tidak perlu memakai alat kontrasepsi tubektomi/MOW

8 5,9 128 94,1

2. Suami dan mertua juga ikut menentukan berapa jumlah anak dalam keluarga, maka suami dan mertua juga ikut memberi izin untuk memakai kontrasepsi tubektomi/ MOW

70 51,5 66 48,5

3. Istri berhak mengatur jarak kehamilan dan kelahiran dengan menggunakan kontrasepsi tubektomi / MOW agar dapat menyelamatkan jiwa ibu dan bayi, serta menjalin hubungan yang harmonis dalam keluarga

47 34,6 89 65,4

4. Keluarga yang tidak mempunyai anak tidak dibenarkan memakai kontrasepsi tubektomi/MOW

122 89,7 14 10,3

5. Anak laki-laki punya wewenang untuk

meneruskan garis keturunan atau marga dimasa depan, sebelum mempunyai anak laki-laki tidak boleh memakai alat kontrasepsi tubektomi/MOW

117 86,0 19 14,0

Untuk mengetahui kategori kebiasaan masyarakat dalam menggunakan

tubektomi sebagaimana pada Tabel 4.11 diketahui bahwa lingkungan masyarakat

(keluarga) responden mendukung penggunaan kontrasepsi tubektomi sebagai

kontrasepsi permanen 71 orang (52,2%) dan selebihnya kurang mendukung 65 orang

Tabel 4.11 Kategori Kebiasaan Masyarakat

No Kebiasaan Masyarakat n (%)

1. Mendukung 71 52,2

2. Kurang mendukung 65 47,8

Total 136 100

Dokumen terkait